Selain tentara dan polisi, monopoli penggunaan helm juga dikuasai oleh damkar (pemadam kebakaran). Tetapi apakah anda pernah membayangkan helm damkar yang terbuat dari baja? Selain dari baja, apakah anda pernah membayangkan pula helm damkar buatan Indonesia? Salah satu koleksi lama saya mungkin bisa memberi sedikit petunjuk tentang eksistensi helm tersebut.
Penggunaan helm berbahan metal untuk damkar sudah berlangsung sejak lama. Salah satunya pada jaman Perang Napoleon dimana pasukan
Sapeurs de Genie dan
Sapeurs de la Garde Imperiale Prancis memakai
shako dan helm
casque a la romanie seperti pasukan kavaleri untuk tugas. Untuk pasukan damkar jenis itu saat itu hanya Prancis yang mengklasifikasikannya sebagai pasukan militer. Di Paris sendiri pasukan tersebut disebut dengan
sapeurs-pompiers.
Seperti halnya helm dan topi pada masanya, helm tersebut didesain secara apik. Namun bahan untuk helm tersebut bukanlah baja melainkan bahan seperti tembaga.
Tembaga sendiri dipandang sebagai salah satu bahan yang cocok untuk damkar. Karena selain ringan, bahan tersebut cukup memberikan proteksi bagi para anggota damkar saat beroperasi di dalam ruangan. Pemakaian tembaga tetap dilanjutkan pada era Victoria hingga awal abad ke-20.
Kehadiran baja sebagai bahan helm damkar pertama dimulai dengan munculnya helm baja pertama di dunia.
Casque Adrian Mle15 atau lebih dikenal sebagai helm Adrian adalah helm yang dimaksud. Helm Prancis yang muncul pertama kali pada tahun 1915 tersebut adalah helm yang paling modern pada saat itu. Terbuat dari baja tipis, helm tersebut memberi proteksi kepada para prajurit Prancis dari pecahan artileri dibandingkan
pickelhaube Jerman atau topi yang dipakai oleh pasukan lainnya. Uniknya munculnya helm Adrian, diinspirasi dari helm damkar Prancis pada akhir abad ke-19 yaitu
casque mle
1895.
|
Pasukan damkar Prancis di Verdun.
Sumber |
Saat Perang Dunia I berakhir, helm Adrian
tetap digunakan sebagai helm damkar Prancis. Bahkan saat helm mle
26 muncul, ada pula varian untuk damkar yang diproduksi. Untuk pasukan damkar, terdapat sedikit perbedaan bentuk serta terdapat penambahan lengkungan diatas helm. Selain itu pula, helm disepuh dengan krom. Helm ini sendiri tetap dipakai hingga pertengahan era 1980-an dan saat ini digunakan saat upacara.
Namun di waktu yang sama, ada juga negara yang membuat helm damkar namun bukan dari baja. Seperti Uni Soviet yang membuat "
Шлем пожарный обр 1923 года" yang berbahan besi ...
... dan Jerman dengan stahlhelm M34 yang terbuat dari aluminium.
Saat Perang Dunia II pecah, seperti perang dunia terdahulu beberapa negara melengkapi pasukan damkar-nya dengan helm baja, contohnya
Inggris dengan helm Mark II. Namun beberapa negara tetap mempertahankan damkar-nya dengan helm lamanya.
Pasca Perang Dunia II, beberapa negara tetap mempertahankan bahan helm untuk pasukan damkarnya. Selain Adrian milik Prancis, Uni Soviet membuat "
пожарный шлем М-103-61" pada tahun 1961. Bahan helm tersebut sama dengan pendahulunya yaitu besi. Namun ada pula yang mengambil kebijakan tetap mempertahankan model helm namun bahan dibuat dari non metal, seperti helm
DIN 14940 milik damkar Jerman Barat pada tahun 1956.
Bagaimana dengan Indonesia? Sayang sulit sekali mencari informasinya di internet. Namun Museum Pemadam Kebakaran di Surabaya, memamerkan beberapa helm baja yang sempat dipakai oleh damkar Indonesia.
Seperti yang terlihat pada foto diatas, terdapat 3 helm tinggalan KNIL yang sempat dipakai oleh damkar Surabaya. 2 helm milsco dan sebuah helm verblifa model Hindia Belanda. Ada kemungkinan ketiga helm tersebut dipakai pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia. Sayangnya tidak ada contoh tentang helm yang saya miliki.
Helm menggunakan sistem
liner serupa dengan yang digunakan pada helm M1 yaitu
sistem riddell. Namun yang menjadi perbedaan adalah
liner dipasang langsung pada helm dan bukannya dipasang pada cangkang tersendiri seperti M1. Bentuk penahan
chinstrap serupa dengan yang terdapat pada helm buatan Inggris seperti
Mark III dan
Mark IV. Bentuk helm sendiri-pun jika dilihat dari atas serupa dengan
helm Prancis Modele 39.
Saat mendapatkan helm ini, awalnya saya sempat kebingungan. Apa helm yang saya dapatkan ini? Apakah buatan Amerika karena sistem
riddel-nya ataukah Prancis karena bentuknya yang mirip dengan
modele 39. Saya benar - benar dibuat kebingungan dengan helm ini. Tidak ada satupun dokumentasi yang tersedia di internet. Tetapi jika melihat helm ini mempunyai lengkungan maka helm ini adalah helm damkar. Untuk perkiraan usia, saya juga sempat dibuat kebingungan karena adanya foto dibawah ini.
|
2 foto di atas sayangnya sudah tidak ada lagi sumbernya ... |
|
Sayang sumber foto sudah tidak eksis lagi |
Foto diatas adalah foto dari
museum Goa Jepang di Biak Papua yang memamerkan salah satu helm damkar serupa dengan yang saya miliki. Biak yang pada Perang Dunia II merupakan salah satu lokasi pertempuran antara sekutu dengan Jepang meninggalkan banyak peninggalan terutama helm. Helm pada museum tersebut didominasi dengan helm Jepang dan Amerika. Namun uniknya terdapat pula helm Mark II yang kemungkinan besar dipakai oleh pasukan Australia saat
Pertempuran Biak pada tahun 1944. Nah, kehadiran helm paling kanan pada foto yang membuat saya bingung. Mari kita bandingkan foto helm Biak dengan helm damkar misterius kita.
Anda perhatikan, helm mempunyai dimensi serupa. Dan saat anda lihat lebih detil, helm di Biak mempunyai posisi lubang dan
rivet sama dengan helm damkar kita. Kesimpulannya helm di museum Biak adalah helm damkar.
Berikutnya yang membingungkan saya, dari negara manakah helm tersebut berasal? Saya sempat mengira dari Amerika karena tipe
liner-nya. Namun setelah saya telusuri, pasukan damkar untuk Amerika terutama Angkatan Laut-nya
memakai helm M1 pula. Apakah helm ini berasal Inggris, karena penahan
chinstrap yang digunakan adalah model Inggris? Rasanya tidak memungkinkan, karena tipe
liner sangat berbeda. Australia karena gado - gado unsur
liner? Juga kurang logis, karena lebih masuk akal dan lebih murah memanfaatkan peralatan perang dari Inggris daripada membuat helm baru. Saya juga sempat mengira Prancis karena bentuk helm mirip dengan helm mle 39 seperti yang sudah saya singgung diatas. Apalagi Angkatan Laut Prancis mempunyai sebuah kapal yaitu
le triomphant yang beroperasi di Pasifik pada saat itu. Namun rasanya kurang logis pula karena kapal tersebut hanya memuat 200-an awak kapal. Untuk helm baja, kemungkinan mereka masih memanfaatkan helm asli yang mereka miliki. Atau mungkin meminta helm M1 yang kembali lagi, lebih murah dibandingkan membuat helm baru. Maka saya ambil kesimpulan bahwa helm damkar ini adalah buatan Indonesia. Tetap saja masih menjadi misteri kenapa helm tersebut bisa sampai di museum Goa Biak. Akhirnya misteri tentang eksistensi helm ini mencapai titik terang 2 bulan yang lalu ...
Saat saya sedang meng-sweeping internet untuk mencari koleksi helm terbaru, saya melihat sebuah iklan yang menjual helm serupa. Dan setelah saya melihat foto yang memperlihatkan bagian bawah helm, baru saya mendapatkan jawaban dari misteri berusia 3 tahun ini.
Seperti yang anda lihat, helm mempunyai
chinstrap helm M1 namun model yang digunakan adalah pasca Perang Dunia II! Tepatnya
helm M1 yang digunakan pada Perang Korea. Setelah melihat foto diatas, saya langsung merasa lega dan memang ada kemungkinan besar Indonesia membuat helm damkar ini. Karena ini bukan pertama kalinya saya menemui helm M1 yang dibuat oleh Indonesia. Di koleksi saya sendiri dan yang juga sempat saya
share di blog ini, dari helm
front seam fixed bail (hati - hati saat membeli helm ini) ala M1 Amerika era Perang Dunia II hingga
helm untuk pasukan Para yang bentuknya sangat keren. Jadi memang ada kemungkinan bahwa helm damkar ini buatan Indonesia. Dan berikut adalah rekonstruksi ulang helm tersebut, tentang warna saya memilih biru karena meskipun terdapat pula sisa cat warna merah. Warna biru adalah warna dasar yang saya temukan di helm ini. Hanya saja saya masih belum mengetahui seperti apa emblem yang dipasang pada muka helm. Kemungkinan emblem adalah lambang damkar Indonesia.
Penampakan Helm Damkar Lainnya
Helm Warna Biru dengan Chinstrap Berbeda
|
Sumber: OLX |
Helm Warna Biru dengan Sisa Liner
Helm Warna Biru dengan Sisa Liner dan Chinstrap
Helm Warna Merah Biru
Helm Warna Hijau
Helm dengan Warna Camo Flanker TNI AU
|
Perhatikan pin liner yang masih lengkap terpasang di lubang masing - masing. Helm ini mempunyai cat asli biru terlihat dari warna biru di bagian dalam helm. Sumber |
Untuk usia pembuatan, serupa dengan helm klon M1 lainnya, ada kemungkinan kapan helm ini dibuat. Yaitu saat Indonesia mulai mendekat dengan Uni Soviet dan menjaga jarak dengan Amerika. Saat itu, helm standar TNI adalah M1 dan kemungkinan helm - helm ini adalah hasil dari kebijakan
|
Pemakaian helm DIN 14940 oleh Damkar Indonesia. Sumber |
"berdikari" (berdiri di kaki sendiri) Presiden Soekarno. Kemandirian pembuatan peralatan perang kemungkinan ikut dalam kebijakan tersebut. Helm ini sendiri kemungkinan tetap dipakai hingga dibelinya helm plastik dari Jepang (seperti yang terlihat di Museum Pemadam Kebakaran Surabaya diatas) atau helm DIN 14940 pada era 1970 - 1980an. Belum lagi helm baja kurang efektif bagi para petugas damkar di masa damai, karena bobotnya yang berat.
Setelah semua cerita helm damkar baja Indonesia ini, pasti anda bertanya - tanya seperti apakah helm damkar Hindia Belanda (
brandweer) bukan? Untungnya saya dulu sempat menyimpan film dokumenter peringatan hari Ratu atau
Koninginnedag di Batavia pada tahun 1941. Film yang sayangnya sudah tidak ada di youtube itu memperlihatkan satu peleton damkar Batavia memakai
veldtenue mereka. Selain itu pula, mereka terlihat memakai helm baja yang mirip dengan Adrian namun berbentuk lebih bundar. Untuk kepala Damkar, dia memakai helm yang berbeda yaitu
stahlhelm. Belum diketahui apakah
stahlhelm yang dia kenakan adalah
stahlhelm Jerman atau
stahlhelm Hindia Belanda.
Apakah pemakaian helm tersebut hanya untuk damkar Batavia? Jawabannya tidak, karena salah satu koleksi foto saya memperlihatkan anggota damkar Soerakarta (Surakarta / Solo) sedang ikut serta dalam latihan serangan udara. Bisa diambil kesimpulan bahwa helm tersebut adalah helm standar yang dipakai oleh damkar Hindia Belanda.
Jadi inilah salah satu koleksi misteri yang saya miliki. Hipotesis yang saya jabarkan disini memang belum terlalu kuat karena tidak adanya sumber dokumentasi maupun sumber tertulis. Namun tetap saja, helm ini menjadi salah satu bukti dari misteri produksi helm baja di Indonesia. Apakah anda tertarik untuk menelitinya? hehehe
Usia: c. 1960 - 1970an
Izin mas, helm damkar indonesia yg di pakai itu jenis drager HPS 3000, bentuk smaa seperti tentara nazi jerman. Dan helm tersebut masih di pergunakan sampai sekarang
BalasHapusOh ya, terima kasih informasinya. :D
Hapus