Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Sabtu, 17 Agustus 2019

Seragam PDU TNI Waveldress

Untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia tercinta kita ini, saya akan memperlihatkan koleksi yang saya anggap spesial. Seragam PDU (Pakaian Dinas Upacara) TNI AD. Bukan seragam yang dipakai masa kini melainkan sebelum tahun 1965!

Menurut buku 25 Tahun Intdam Brawijaya 1945 - 1970, seragam ini dijuluki Wavelldress.
Untuk masanya seragam pada gambar seharusnya berwarna khaki.
Seragam warna hijau seharusnya mulai berlaku pada tahun 1973 - 1975.

Sebutan tersebut mungkin berasal dari seragam service dress yang dikenakan oleh Archibald Percival Wavell pada Perang Dunia II.
Wavell dengan service dress plus sam browne belt duduk di tengah diapit Montgomery dan Auchinleck.
Sumber


Bentuk seragam adalah jas. Meski kondisi seragam tidaklah sempurna namun untungnya seragam masih bisa dipakai.
Pada bagian belakang seragam terdapat 2 buah loop untuk tempat sabuk. Terdapat pula hiasan belahan di bagian pantat.


Dibalik kerah plastron terdapat motif jahitan unik.

Untuk cuff, tidak memakai motif apapun. 

Untuk bahan seragam, sumber dari tahun 1965 menyebut dari bahan wol. Akan tetapi saya perhatikan lebih lanjut, bahan kemungkinan dari gabardin.
Sumber

Gabardin modern.
Sumber

Berbeda dengan gabardin yang kasar, di bagian dalam bahan bertekstur lembut serta terdapat tonjolan agar bagian bahu terlihat lebar. Selain itu pula terdapat bagian untuk menggantung seragam.

Bagian tonjolan bahu.

Pada bagian kanan dalam seragam terdapat saku besar. Sedangkan bagian kiri dalam seragam terdapat saku kecil. Seakan saku kecil bisa dimasukkan dengan jam saku (pocket watch).

Terdapat lubang - lubang tempat kancing seragam. Pada muka seragam terdapat 4 buah lubang. Sedangkan pada bagian saku dan kantong, total terdapat 4 buah pula.

Pada bahu atau bagian epolet, tidak terdapat lubang melainkan pengait. Sebagai penahan epolet terdapat benang tebal.

Setelah membahas jas, sekarang saatnya kita merakit seragam agar lengkap!
Hal pertama yang kita butuhkan adalah:
  • 4 buah kancing PDU TNI AD atau lebih dikenal dengan kancing Satria Eka Paksi ukuran besar


  • 6 4 buah kancing Satria Eka Paksi ukuran kecil. 

Sekedar info saja, kancing kecil merupakan produk sebelum tahun 1972. Diproduksi oleh Pabrik Mesin Tjauw Nan di jalan Mohammad Toha nomor 20 di Bandung. Sayangnya sekarang pabrik tersebut sudah tidak ada, mengingatkan kita kepada Cordesius di Jakarta.

Perbandingan ukuran kancing

  • Pangkat PDU TNI AD. 
Pangkat yang saya pasang disini adalah Pembantu Letnan Satu Corps Polisi Militer.

  • Medalbar TNI.
Medali yang terpampang disini adalah Satyalancana Kesetiaan 16 tahun, Satyalancana Satya Dharma, dan Satyalancana Penegak.

Saya belum menemukan aturan tentang penggunaan medal bar pada PDU. Menurut aturan pemakaian medali Bintang Sewindu APRI, medali dipasang 1 cm diatas saku. Namun prakteknya banyak ketidakteraturan. Ada yang ujung medali 1 cm diatas batas saku. Ada pula yang batas medal bar 1 cm diatas batas saku.

Karena epolet tidak berkancing alhasil pangkat PDU model hook (pengait) mengalami kesusahan dipasang disini. 

Ditambah dengan topi pet dan peci TNI pada masanya dan voila! Seragam PDU akan menjadi seperti ini:
Topi Pet
Sayang topi ini masih bugil alias tidak ada hiasan klep ataupun bordir elang Satria Eka Paksi :(
Meski tentara ini dari TNI AU tetapi topi pet bintara seharusnya seperti ini.
Seperti halnya masa kini, untuk tamtama - bintara hiasan klep berwarna hitam dan untuk perwira berwarna emas.
Sumber

Peci TNI

Jika anda penasaran seperti apa jika dipakai oleh seseorang, maka berikut penampakannya.
Ukuran seragam saya perkirakan dalam ukuran S (kecil) atau M (sedang). Bukan tidak mungkin di pertengahan. Orang zaman dulu memang terbilang kecil dibandingkan sekarang. 

Saya masih belum mengetahui nama resmi model untuk seragam ini.
Berbicara tentang jas militer, seragam tersebut di Indonesia sudah dipelopori dengan:
Sumber


<--- seragam KNIL garoet M26 dan










                    seragam Jepang pola 1937 --->











Kembali ke PDU, model seragam ini sendiri salah satunya dipakai oleh Jenderal Sudirman.
Warna hijau.
Sumber
Khaki?
Sumber
Putih.
Sumber

Dalam sejarahnya ada beberapa foto tentang seragam ini. Selain itu pula, seragam mengalami evolusi. Yang pertama, awalnya baju hem yang dipakai berwarna putih. Pangkat awalnya berada di plastron pada masa TKRdiubah ke epolet pada masa TNI.
Sudirman dengan waveldress TNI.
Perhatikan pangkat di epolet dan bukan di plastron.
Sumber

Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Tahi Bonar Simatupang memakai peci TNI pada tahun 1949.
Sumber
Sri Sultan pada tahun yang sama.
Sumber
Abdul Haris Nasution pada tahun 1950.
Perhatikan plastron tajam model Amerika.
Sumber
Bambang Soegeng pada tahun 1955.
Sumber
Supardjo pada tahun 1962.
Sumber

Pada awalnya, terlihat belum adanya kesamaan desain plastron. Ada plastron tajam model Amerika namun plastron standar adalah yang landai seperti service dress Inggris.
Uniknya seperti halnya Pakaian Dinas Luar Negeri milik Angkatan Laut yang berupa seragam blue navy, PDU Angkatan Darat ini juga memiliki hal yang serupa. Berbeda dengan Angkatan Laut yang memakai model seragam yang berbeda, Angkatan Darat hanya memakai topi pet model berbeda. Untuk kedinasan luar negeri, topi pet berwarna coklat khaki, hiasan klep berwarna hitam untuk perwira dan emblem Garuda Pancasila. Sedangkan topi pet kedinasan normal, berwarna hitam, hiasan klep emas untuk perwira dan emblem elang Satria Eka Paksi. Untuk kedua topi tersebut bisa ada varian yang masih belum bisa saya jelaskan.
Sumber
Sumber
Versi berwarna dari seragam sebelum tahun 1960-an, bisa dilihat (disini).
Seragam mulai mengalami perubahan pada era tahun 1960-an. Terlihat dari manual "Pakaian Seragam Angkatan Darat (GAMAD)" edisi 1965.
Sumber

Terdapat penambahan emblem monogram "TNI" pada plastron seragam. Penempatan emblem pada plastron sudah dilakukan sebelumnya, namun tidak menyeluruh di Angkatan Darat.
Penggantian juga dilakukan pada hem yang dikenakan. Bukan berwarna putih melainkan berwarna khaki. Selain itu, perubahan yang paling penting dan mencolok adalah adanya perubahan pola manset seragam. Dari yang sebelumnya manset model normal yang berubah menjadi manset model Polish (pola V terbalik).
Sumber
Sumber

Presiden Soekarno memakai waveldress khaki.
Sumber

Sumber
Sumber

Perbandingan Manset Waveldress dengan PDU Masa Kini

Uniknya, untuk epolet seragam saya ini tidak ada tempat untuk kancing. Padahal dari bukti foto yang ada, seragam ini mempunyai kancing di epolet. Sebagai gantinya, di seragam tersebut terdapat pengait kecil. Ada kemungkinan seragam saya ini dipergunakan sebagai seragam perwakilan saat upacara kenaikan pangkat. Artinya seragam ini dipakai oleh tiap tentara yang mendapatkan kenaikan pangkat dan saat dirinya berhadapan dengan atasan untuk diganti pangkat epoletnya. Alhasil daripada sang atasan susah mencopot epolet berkancing, lebih mending mencopot epolet berpengait.
Sumber

Untuk saat ini, TNI lebih memilih untuk memasang perekat pada epolet ataupun pada lengan sebagai tempat pangkat yang baru.
Perhatikan perekat pada epolet.
Sumber
Sumber

Selain seragam PDU khaki, masih ada seragam putih dan hitam untuk Angkatan Darat.
Jadi inilah seragam PDU TNI AD pada masa lampau. Meski tidak seelit pakaian camo TNI, namun seragam PDU ini memiliki tempat dalam sejarah TNI. Harap diperhatikan bahwa info yang saya jabarkan disini belum dikatakan akurat. Karena saya belum mendapatkan buku atau peraturan tentang pemakaian seragam tersebut. Jika anda pembaca mempunyai info mengenai waveldress ini, jangan sungkan untuk memberi koreksi. :)
Yang lampau dan yang sekarang ...

Usia: < 1965