Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 29 Juni 2016

Personal Tale - BD TNI - Suriname

Setelah Heiho dan TBS, yang terakhir dan yang paling unik adalah Suriname. Suriname? Anda pasti tidak pernah membayangkan apa hubungan Suriname disini kan? Siapkan diri anda karena Suriname disini adalah profil seorang Sersan Staf yang kaya akan sejarah! 
Medali Oorlogsherinneringskruis
Sumber
Samsoeri adalah seorang Jawa yang lahir di Medan pada 22 Juli 1919. Namun nantinya bersama dengan orang tuanya, dia pindah ke Suriname. Nah ini yang saya maksudkan Suriname disini. Namun cerita belum selesai .... Saat Perang Dunia II pecah, dia berinisiatif untuk bergabung dengan dinas kemiliteran. Alhasil pada tahun 1942 dia secara sukarela bergabung dengan militer Suriname dan ditempatkan di Batalion Infanteri III di Detasemen Albina. Namun mungkin dengan menurunnya ancaman Jepang terhadap Sekutu terutama terhadap keamanan Suriname, dia memutuskan untuk mundur pada tahun 1944. Namun selang beberapa bulan, dia kembali mendaftarkan diri secara sukarela dan kali ini Pemerintah Belanda menempatkan dia di Pasukan Kompi II Seberang Lautan. Beberapa bulan kemudian, dia dikirim ke Australia untuk bergabung dengan pasukan KNIL, tepatnya di Batalion I KNIL. Posisi Samsoeri tidaklah lama disini, karena nantinya dia ditempatkan bersama pasukan Divisi 93 Amerika!  Di waktu yang bersamaan, terjadi reorganisasi dalam tubuh KNIL dan seharusnya Samsoeri pindah ke pasukan Batalion Infanteri I. Namun dia dianggap sebagai orang yang sedang dinas diluar. Di Divisi 93 ini, Samsoeri ikut serta pada pertempuran di Morotai dan Biak menghadapi pasukan Jepang. Selang 6 bulan, setelah menghadapi pasukan Nippon di Papua, Samsoeri pindah penempatan dengan pasukan lain. Kali ini dengan Divisi 7 Australia! Bukan itu saja, nantinya dia ikut serta dalam pendaratan di Balikpapan. Tentu saja, Samsoeri disana bersua dengan lawannya yang sudah dia kenal yaitu pasukan Jepang. Aksinya di Balikpapan ini adalah aksi Samsoeri terakhir pada Perang Dunia II. Dia diganjar medali Oorlogsherinneringskruis dengan buckle atau peneng OOST-AZIË-ZUID-PACIFIC 1942-1945 oleh Pemerintah Belanda nantinya.
4 Emblem Pasukan yang diikuti oleh Samsoeri di Perang Dunia II
Pasukan TRIS atau Troepenmacht in Suriname
Sumber

Pasukan 1e Bataljon KNIL atau Infanterie 1
Sumber

Pasukan Amerika 93rd Infantry Division
Sumber

Pasukan Australia 7th Division
Sumber

Seperti prajurit KNIL lainnya, Samsoeri ikut serta diterjunkan ke Indonesia. Mungkin saja kembalinya dia ke Indonesia tepatnya ke Jawa setelah berpuluh-puluh tahun merantau bisa membuat dia trenyuh? Pada medio bulan Oktober 1945, dia diturunkan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Tahun berikutnya dia naik pangkat menjadi Soldat Eerste Klasse. Tidak diketahui apakah dia pernah berperang melawan para gerilyawan TNI disini namun pada tahun 1947, dia berdinas di Bogor. Sejak saat itu dia bisa dibilang tidak pernah di garis depan lagi. Karena dia lebih banyak di garis belakang atau menjadi staf. Pada tahun 1948, dia menjadi Staf Detasemen Divisi B di Semarang
Sumber

Akhir tahun 1948, dia dipindah lagi. Kali ini dia tidak menjadi pasukan Infanteri dengan pangkat Prajurit 1 lagi namun menjadi personel Korps Militair Bureau Personeel. Kurang diketahui dimana tempat kerja baru Samsuri, namun ada kemungkinan masih di Jawa Tengah. Keputusan pemindahan ini bisa jadi menjadi penanda bahwa Samsoeri resmi bukan menjadi petarung garis depan lagi. Namun ada yang unik dari keputusan ini pula, Karena pada tahun ini dia mendapat penghargaan buckle untuk medali Oorlogsherinneringskruis-nya. Apakah Militer Belanda seakan memberi kemudahan kepada para veteran Perang Dunia II agar berdinas di garis belakang? Kehilangan seorang veteran Perang Dunia II, bisa berakibat buruk pada moral pasukan secara keseluruhan. Pada tugasnya digaris belakang, Samsoeri bahkan mendapat kenaikan gaji menjadi f. 42. Sepertinya Samsuri menikmati masa "pensiun dini" disini. Pertengahan tahun 1950, saat rencana peleburan pasukan KNIL dengan pasukan APRIS sudah mendekat, Samsoeri untuk terakhir kalinya berpidah tugas. Kali ini di Bataljon Infanterie XXV atau Andjing NICA Itam, kemungkinan masih di Jawa Tengah.
Sumber

Akhirnya kurang dari 3 minggu setelah pemindahan dia, Samsoeri resmi menjadi bagian dari TNI. Selain mendapat kenaikan pangkat menjadi Sersan Tituler, dia mendapat gaji berkali lipat menjadi 200 rupiah. Seperti karirnya di masa Revolusi Kemerdekaan, Samsoeri berkali-kali pindah penempatan. Nantinya dia mendapat pangkat Sersan murni dan sepertinya dia dapat dikatakan dimanjakan. Karena salah satu jabatan barunya nantinya adalah fourier atau prajurit perbekalan. Dan kulminasinya adalah saat Samsoeri menjadi Staf dan sekaligus menjadi Anggota Welfare. Dapat dikatakan, perjuangan Samsoeri di Perang Dunia II mendapat hasilnya dimasa damai untuk dia pribadi. Maka jika anda bertanya-tanya, apakah pernah ada orang Suriname yang bergabung dengan TNI, maka Samsoeri-lah jawabannya.
Buku Dinas Samsoeri disini termasuk unik pula. Karena warnanya yang berbeda yaitu merah dan bukannya hijau. Mungkin warna merah disini adalah warna untuk para tentara yang tergabung dalam staf. Seperti yang kita tahu, Samsoeri disini berpangkat Sersan Staf dan berbeda dengan Soepardi dan Paimin yang merupakan prajurit Infantri.
Mungkin karena pangkat staf, warna buku dinas disini berwarna merah dan bukannya hijau

Buku memakai model Pers 55 dengan nomor 081676. Dicetak oleh percetakan "Expres" nomor 2772 dan dilengkapi stempel Kepala Staf

Halaman berikut terdapat tempat klise foto Samsoeri beserta foto, tanda tangan dan cap jari tangan. Kita bisa mengetahui pula nomor induk Samsoeri yaitu 125817

Biodata Samsoeri yang juga memperlihatkan dia mempunyai tinggi 160 cm dan bergolongan darah A.
Terlihat pula nama orang tua dan mertuanya yaitu Saidjo - Saminem yang bertempat tinggal di Suriname serta Abdul Wahab - Marijem. Kita bisa melihat pula bahwa istri Samsoeri yaitu Lamjati adalah istri kedua. Samsoeri dikaruniai 3 orang anak yaitu Soeprati, Soelistijo, dan Bambang 

Samsoeri mengecap pendidikan L.O. yang mungkin adalah Lager Onderwijs.
Kita bisa melihat pula gaji Samsoeri saat buku ini terbit yaitu 200 rupiah

Catatan cuti dan penghargaan yang diterima oleh Samsoeri

Catatan kedinasan yang memperlihatkan perpindahan tempat dinas Samsoeri di TNI

Riwayat hidup Samsoeri yang paling unik yang pernah saya temui

Jadi akhir kata dibandingkan 2 buku dinas lainnya, buku dinas ini jelas yang paling unik dan kaya akan sejarah. Maka post veteran nomaden ini (bersama dengan laskar romantis dan legiun problematik) mengakhiri Personal Tale Buku Dinas TNI untuk saat ini.


Usia: 1955

Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Biak
https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Morotai

Rabu, 22 Juni 2016

Aircraft Transport Pilot License - J. B. Shady Sasmito

Berikut adalah koleksi yang jarang ada. Karena koleksi berikut berupa buku ijin pilot angkut sipil.
Buku dengan atas nama Johannes Berchman Shady Sasmito ini memuat dengan lengkap informasi perijinan yang diperoleh yang bersangkutan untuk mengudara tentunya.

Sepertinya Shady Sasmito memperbaiki bukunya yaitu dengan memasang tali sebagai pengganti staples. Namun warna biru dari tali membuat buku terlihat unik.
Pada halaman berikutnya terdapat penjelasan dwi bahasa yaitu bahasa Inggris dan Indonesia. Mirip dengan paspor, tiap halaman terdapat hiasan Garuda Pancasila. Halaman pertama terdapat penjelasan dikeluarkannya buku.


Halaman ketiga terdapat biodata singkat Shady Sasmito.
Kita bisa melihat nomor ijazah penerbang dia yaitu A. T. P. L. nomor 385. Saat buku dibuat, dia sendiri tinggal di Wisma Garuda Flat 2 di Pasar Minggu Jakarta. Selain itu pula ada tulisan P. T. Bouraq yang merupakan pekerjaan Shady Sasmito berikutnya. Terdapat pula tempat dan tanggal kelahiran yaitu di Solo pada 7 Mei 1930.

Halaman keempat dan kelima berisi penjelasan bahwa pemegang buku berwenang untuk menjadi pilot ataupun kopilot yang tercantum pada pasal IX. Selain itu pula pemegang buku mempunyai ijin sebagai pilot pribadi, komersial dan pemegang rating instrumen.

Pada halaman 6 dan 7 terdapat pasal IX yang disinggung pada halaman sebelumnya. Yaitu pesawat - pesawat yang bisa dan pernah dipiloti oleh Shady Sasmito. Pesawat - pesawat tersebut adalah:


Douglas DC-3 / C-47
Sumber

Convair 240-23
Sumber

 Convair 340-49
Sumber

Convair 440-49
Convair 990-A
Sumber

Lockheed Electra 188-C
Sumber

NAMC YS-11 A
Sumber

Hawker Siddeley HS-748
Sumber

Kemungkinan HS-748 adalah pesawat terakhir Shady Sasmito saat dia bekerja di PT Bouraq.
Pada halaman delapan terdapat keterangan pemberian sebuah perlakuan khusus kepada Shady Sasmito. Yaitu pemakaian kacamata untuk rabun dekat. Ada kemungkinan dia bukanlah pilot sembarangan atau dia saat itu adalah pilot veteran. Pada halaman sembilan, terdapat keterangan ijin operator radio dan telepon dan sekali lagi pemberian ijin pemakaian kacamata pada tahun 1987.

Halaman sepuluh menunjukkan diterbitkannya buku yaitu pada 5 September 1962. Selain ditandatangani oleh Kepala Jawatan Penerbangan Sipil yaitu Sutaprawira, terdapat pula meterai 3 rupiah tercetak pada buku.
Halaman sebelas terdapat perpanjangan ijin pada 26 Juli 1988 yang ditandatangani oleh Endro Rastadi. Uniknya kertas yang digunakan berbeda dengan kertas lainnya.

Pada halaman tiga belas terdapat larangan dan himbauan yang ada hubungannya dengan buku.
Sebetulnya masih terdapat halaman empat belas dan lima belas, tetapi tidak ada yang penting selain terjemahan inggris larangan dan himbauan pada halaman sebelumnya.


Meskipun terlihat biasa, namun buku ini adalah sebuah saksi bisu dari salah satu lulusan angkatan pertama STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) Curug, seperti yang diceritakan pada link berikut. Situs yang dibuat oleh cucu Shady Sasmito menceritakan latar belakang sejarah dan kepribadian Shady Sasmito yang dibilang tidak biasa. Salah satunya menjadi pilot untuk penerbangan VVIP Presiden Soekarno ...


Usia: 1962
Koleksi sudah kembali ke keluarga J. B. Shady Sasmito. 

Rabu, 15 Juni 2016

Njanjian Nippon - Lagu Jepang Perang Dunia II

Berikut adalah koleksi yang bisa memperlihatkan usaha Jepang dalam menggalang dukungan penduduk Indonesia. "Njanjian Nippon Oentoek Oemoem Djilid ke-1" (Lagu Jepang Untuk Umum Jilid I), buku kompilasi lagu Jepang yang dikumpulkan oleh penerbit Sinar - Matahari di Yogyakarta. Buku yang sayangnya kovernya sudah tidak ada lagi, diberi ijin terbit pada 9 November 1942. 36 lagu yang beredar di Jepang tercatat pada buku setebal 72 halaman ini.


Jika kita perhatikan sang pemilik lama sepertinya sempat memakai buku ini. Selain itu pula, dia menulis semacam kode "x" dan "-". Apakah kode tersebut semacam penilaian ???

Lagu yang dikumpulkan bukanlah lagu sembarang pula. Berikut lagu - lagu yang ada pada buku dan sudah disesuaikan dengan bahasa Jepang. Oh dan juga saya sertakan pula lagu - lagu tersebut yang ada pada youtube. Jadi anda bisa menikmati lagu ini sembari ngabuburit pada bulan puasa ini. hehehe
Kimigayo ( 君が代 )
Lagu ini tidak perlu diperkenalkan lagi, karena lagu ini adalah lagu kebangsaan Jepang. Lirik lagu ini termasuk yang tertua di dunia ini berasal dari puisi Waka pada periode Heian ( 794 - 1185 ). Untuk melodi lagu sendiri, dipakai versi yang ditetapkan pada tahun 1880. Kimigayo sendiri pertama kali ditetapkan menjadi lagu kebangsaan pada tahun 1888 hingga tahun 1945 paska menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II. Pada akhirnya pada tahun 1999, Kimigayo ditetapkan kembali menjadi lagu kebangsaan. Seperti yang tertera pada buku, saat menyanyikan Kimigayo, masyarakat harus berdiri tegak dan diakhiri dengan membungkukkan diri.

Aikoku Koshinkokyu ( 愛国行進曲 )
Lagu yang berarti "Mars Patriotik" ini sering dinyanyikan sebelum Perang Dunia II pecah. Lagu ini keluar pada saat kabinet Jepang mulai menerapkan mobilisasi militer pada tahun 1937.

Gunkan Koshinkyoku ( 軍艦行進曲 )
Lagu pertama kali keluar pada tahun 1897 dan merupakan karya Setoguchi Tokichi. Lagu yang artinya "Mars Kapal Perang" ini masih dipakai oleh Angkatan Laut Jepang pada masa kini. Uniknya lagu ini sempat dipakai sebagai musik mesin Pachinko.

Kokuminshingunka ( 国民進軍歌 )
"Mars Nasional" adalah arti lagu ini. Dikeluarkan pada tanggal 1 Juli 1940, lirik lagu ini dibuat oleh Atsushinokai Harimoto yang bekerja sebagai buruh kereta api. Pada tahun 1941, lagu ini uniknya digunakan pada turnamen baseball SMA Jepang.

Taiheiyokoshinkyoku ( 太平洋行進曲 )
"Mars Lautan Pasifik" dikeluarkan pada 20 Juli 1939.

A, A, Waga Senyu ( あゝ我が戦友 )
"Oh Rekanku", liriknya dikarang oleh Hayashi Yanaginami dan dibuat oleh Hosokawa Junichi. Keluar pada Februari 1937, lagu ini dipengaruhi oleh Insiden Mukden (dikenal sebagai Insiden Manchuria di Jepang) yang terjadi pada saat itu. Dinyanyikan oleh Konoe Hachiro, lagu ini sangat populer pada masa itu.

Aibashingunka ( 愛馬進軍歌 )
"Mars Kuda", dari judulnya anda pasti sudah bisa menebak bahwa lagu ini adalah lagu mars kavaleri. Lagu ini awalnya direncanakan pada 15 Oktober 1938 oleh Asosiasi Kuda Balap Jepang. Mereka meminta kepada Departemen Angkatan Perang dan Kementerian Pertanian dan Kehutanan untuk membuat mars tersebut agar menarik dukungan masyarakat terhadap acara yang ada hubungannya dengan kuda baik dalam kondisi damai maupun perang. Pada akhirnya lagu ini keluar pada tanggal 15 Januari 1939. Dalam pembuatan lagu ini, ada seorang tokoh militer terkenal Jepang yang ikut serta. Dia adalah Kuribayashi Tadamichi yang kelak terkenal pada Pertempuran Iwojima.   

Hinomaru Koshinkyoku ( 日の丸行進曲 )
Lagu "Mars Hinomaru" ini keluar pada 10 Maret 1938. Dibuat oleh Hosokawa Takeo dan lirik oleh Arimoto Kenji, lagu ini terjual sebanyak 15 juta kopi.

Roei No Uta ( 露営の歌 )
Lagu dengan arti "Lagu Bivak" ini dibuat pada September 1937. Lagu yang keluar karena perang dengan Cina ini terjual sebesar 60 juta kopi. Pada tahun 1973, versi parodi dari lagu ini muncul.

Hinomaru Shingunka
Lagu ini mempunyai judul yang serupa dengan lagu Hinomaru Koshinkyoku, namun liriknya berbeda. Saya masih belum bisa menemukan lagu yang sesuai dengan di buku.

Minami Sakimori No Uta

Shanhai Tayori ( 上海だより )
"Berita dari Shanghai", lagu yang keluar pada Januari 1938 ini liriknya dibuat oleh Sato Sonosuke. Dibuat oleh Minoru Sangai dan dinyanyikan oleh Uehara Satoshi.

Sora No Yushi ( 空の勇士 )
"Petarung Hampa" mungkin arti yang cocok untuk lagu ini. Lagu keluar pada bulan Januari 1940.

Moyuruozora ( 燃ゆる大空 )
Lagu ini bisa dibilang paling unik. Karena lagu ini adalah bagian dari film dengan judul yang sama alias OST atau Original Sound Track. Film perang yang berarti "Langit Membara" ini muncul pada 25 September 1940 menceritakan sepak terjang Aviasi Udara Angkatan Darat Jepang saat melawan Cina. 

Chichiyo Anata Wa Tsuyokatta ( 父よあなたは強かった )
"Ayah Engkau Lebih Kuat" muncul pada 20 Januari 1939, liriknya dibuat oleh seorang wanita bernama Fukuda Takashi dan lagu dibuat oleh Yamada Kosaku dan Hattori Ryoichi.

Tairikukushinkyoku ( 大陸行進曲 )
"Mars Benua" muncul pada bulan November 1938. Lagu ini bersama dengan Aikoku Koshinkokyu dan Hinomaru Koshinkyoku adalah 3 lagu yang paling populer dan efektif sebagai propaganda.
Bagi anda yang pernah melihat dokumenter BBC Horror in the East, lagu ini dimainkan saat adegan menyerahnya Singapura.

Osamesyudan Toeindo Sakutei No Uta

Akatsukiniinoru ( 暁に祈る )
"Berdoa ke Fajar", sama seperti Moyuruozora berasal dari sebuah film dengan judul yang sama dengan lagu. Film Akatsukiniinoru sendiri muncul pada tahun 1940 dan menceritakan sebuah cinta yang tidak kesampaian. Tentu saja, cerita ada hubungannya dengan kemiliteran. Lagu Akatsukiniinoru sendiri juga sangat populer.

Shingun'nouta ( 進軍の歌 )
"Lagu Mars" dibuat pada tahun 1937. Liriknya dibuat oleh Honda Nobuhisa dan musiknya dibuat oleh Tsuji Junji. 

Sensyatai No Uta / Senshatai no Uta
Menurut salah satu pengunjung, lagu ini tidak lain adalah Panzerlied. Lagu tersebut adalah lagu parade militer pasukan panzer Wehrmacht Jerman.

Dai Nihon Koshinkyoku ( 大日本行進曲 )

"Mars Dainippon". Mars ini dibuat oleh Saito Ushimatsu pada tahun 1940. Pertama kali dimainkan pada 20 April 1940.  
Stansa yang dimulai pada video ini adalah nomor III.

Tonarigumi ( 隣組 )
Judul lagu yang mungkin anda semua pernah mendengarnya. Bukan sebagai lagu tetapi sebagai hierarki organisasi pada masa pendudukan Jepang yaitu "Rukun Tetangga". Lagu ini sendiri dibuat pada tahun 1940, lirik aslinya dibuat oleh Okamoto Ippei, lagu dibuat oleh Iida Nobuo, dan dinyanyikan oleh Tokuyama Tamaki. Lagu Tonarigumi sendiri pertama kali dimainkan pada 17 Juni 1940 dengan lirik berbeda. Pada masa paska perang, lagu ini sempat dimainkan pada acara televisi maupun iklan Jepang.

Sodasonoiki ( そうだその意気 )
"Inilah Semangat" muncul pada 25 Mei 1941.

Kenpo No Uta

Kurogane No Cikara ( くろがねの力 )
Lagu populer ini dibuat oleh Columbia Records pada 1 September 1939. Pemrakarsa lagu ini adalah Asosiasi Olahraga Jepang dan lirik diciptakan oleh Asai Shinichi serta komposisi dibuat oleh Eguchi Yoichi.


Dai Nippon Seisyonendan Danka (大日本青少年団歌)
Saya masih belum dapat menemukan sejarah dari lagu ini akan tetapi lagu ini adalah lagu resmi organisasi pemuda Jepang. Dai Nippon Seishonen-dan atau Organisasi Pemuda Jepang dibentuk pada bulan Januari tahun 1931 bersama dengan tiga organisai pemuda Jepang lainnya. Yaitu organisasi orkestra pemuda, organisasi pemudi jepang, dan kepanduan Jepang. Keempat organisasi tersebut berada di bawah wewenang kementerian pendidikan Jepang. 


Kojonotsuki ( 荒城の月 )
"Bulan di Reruntuhan Kastil". Judul lagu yang singkat yang menyembunyikan kesedihan lagu ini. Lagu ini pertama kali muncul pada tahun 1901, namun saat itu belum memakai lirik. 

Salah satu pengunjung berkomentar melalui e-mail saya dan dia sendiri menerjemahkan lirik lagu ini. Silahkan anda cek situs dia untuk melihat terjemahannya.

Seiki No Wakodo ( 世紀の若人 )
"Abad Belia", liriknya dibuat oleh Fukuda Nobuyoshi dan lagunya dibuat oleh Isao Hayashi.

Yaesyio
Sayang masih belum diketahui sejarah pembuatan lagu ini. Ironisnya, saya malah mendapatkan video ini dari sumber Indonesia bukannya Jepang.

Hotarunohika ( 蛍の光 )
"Terangnya Kunang - Kunang" dibuat berdasarkan lagu Skotlandia terkenal Auld Lang Syne. Untuk liriknya dibuat oleh Inagaki Chikai pada tahun 1877. Lagu ini terkadang dinyanyikan saat lulusan sekolah atau saat jadwal sekolah usai. Banyak restoran dan toko menyetel lagu ini saat menjelang tutup.

Awalnya saya kaget saat pertama kali mendengar lagu ini. Berikut lagu Auld Lang Syne versi Skotlandia sebagai perbandingan.

Aogebatotoshi ( 仰げば尊し )
Lagu ini pada dasarnya lagu wisuda Jepang. Konon melodi lagu ini berdasarkan lagu tradisional Skotlandia seperti Auld Lang Syne, namun ada juga yang menyatakan bahwa lagu ini buah karya dari Shuji Isawa. Ada juga yang menyatakan lirik merupakan gabungan karya dari 2 orang. Lagu ini pertama kali muncul pada tahun 1884. 
Bukan tidak mungkin, lagu ini dinyanyikan di Indonesia saat wisuda sekolah pula. hehehe

Byaku Ran No Uta ( 白蘭の歌 )

Ini adalah lagu ke-3 yang berupa OST. "Lagu Anggrek Putih" merupakan film buatan tahun 1939. Film tersebut bercerita tentang asmara 2 orang Jepang di Manchuria. Keduanya tewas tidak lama setelah Insiden Jembatan Marco Polo, dimana mereka diserang oleh kelompok anti Jepang.
Entah mengapa, lagu ini menjadi lagu favorit saya. hehehe

Aizen'yakyoku ( 愛染夜曲 )
Sekali lagi, lagu yang berupa OST. Bedanya OST ini merupakan OST drama "Katsura Aizen Lanjutan" (Wig Crampon) pada 1 Mei 1939. 

Aizenzoshi ( 愛染草紙 )
Sama dengan lagu diatas, lagu ini OST dari drama yang serupa. Namun kali ini drama berjudul "Katsura Aizen Kanketsuhen" pada 18 November 1939. Meskipun lagu pertama kali keluar 3 hari sebelumnya.

Shanhai Hanauri Musume ( 上海花売り娘 )
Lagu "Putri Penjual Bunga Shanghai" ini dibuat pertama kali pada tahun 1940. 

Shinanoyoru ( 支那の夜 )
Untuk lagu terakhir, lagu ini berupa OST kembali. Film "Malam Cina" keluaran tahun 1940 ini ditayangkan di beberapa negara sebelum dan saat Perang Dunia II seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Taiwan. Uniknya Yamamoto Isoroku, laksamana Jepang perancang serangan Pearl Harbour yang terkenal tidak menyukai lagu ini.

Jadi apakah anda sudah mengecek lagu - lagu diatas? Jika sudah maka anda pasti mengerti bahwa buku ini tidak lain adalah propaganda. Hanya sayangnya, buku ini tidak menyertakan arti pada lagunya. Maka saya kira nilai propaganda dari buku ini berkurang banyak. Karena sang pembaca harus bisa berbahasa Jepang dulu dan orang Indonesia semacam itu tidak banyak saat buku ini dibuat. Uniknya pula, lagu - lagu hit Jepang diikutkan pada buku dan lebih uniknya lagi ada yang diadopsi oleh pasukan Jepang. Dengan buku ini pula, kita bisa mengetahui bahwa lagu mars pasukan PETA yaitu "Tentera Pembela" memang memakai model lagu mars Jepang.
Selain itu pula, sepertinya Pemerintah Jepang pada saat itu pula juga ingin mengambil hati anak - anak Indonesia. Yaitu dengan menerbitkan kumpulan lagu yang sama namun untuk anak - anak yang berjudul "Njanjian Nippon Oentoek Anak - Anak" (Lagu Jepang Untuk Anak - Anak). Namun jika isi buku tersebut sama dengan yang saya miliki, maka nilai propaganda buku tersebut berkurang drastis.
Sebelum saya menyudahi post ini, pada link berikut ini adalah kesaksian seorang Indonesia tentang lagu - lagu Jepang yang beredar pada masa pendudukan Jepang. Jika anda perhatikan, beberapa lagu yang diceritakan ada pada buku ini.


Usia: 1942

Rabu, 08 Juni 2016

Liem Cheng Kiang Pahlawan Thomas Cup dari Banyumas

Setelah sempat saya umumkan pada post ini, maka berikut adalah kumpulan pertama foto bulu tangkis kita.
Liem Cheng Kiang / Liem Tjeng Kiang. Apakah anda pernah mendengar nama tersebut? Nama yang jujur saja tidak seterkenal Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, ataupun Rudy Hartono. Meskipun namanya bisa dibilang terlupakan dimana informasi pada dunia online tidak banyak memberikan hasil, namun kiprah dia sendiri tidaklah kecil dalam sejarah.
Liem tercatat menjadi peraih medali perak pada Asian Games tahun 1962 di Jakarta. Pada saat itu dia berpasangan dengan Tan Joe Hok. Berikutnya dia dipanggil dalam skuad piala Thomas pada tahun 1964. Namun pada final melawan Denmark dia tidak bermain. Ada kemungkinan pada saat itu, Liem berposisi sebagai cadangan. Tetapi tetap saja masyarakat Banyumas antusias menyambut Liem saat yang bersangkutan "pulang kampung". Sebenarnya ada satu informasi lagi yang menjelaskan sedikit kiprah Liem sebelum terjun di Asian Games. Silahkan anda cek link paling atas berikut ini.
Berikut adalah pengalungan bunga kepada Liem beserta pengurus PBSI di batas kota Purwokerto yang merupakan ibukota Banyumas.

Acara berikutnya dilaksanakan pada Pendopo Si Panji di Purwokerto.
Pendopo Si Panji saat ini.
Sumber

Seperti di batas kota, acara di dalam Pendopo tersebut sama ramainya. Kita bisa melihat Liem berdiri membungkuk saat diperkenalkan oleh M.C. Selain itu pula, Liem berjalan dengan senyuman merekah saat melewati penduduk Purwokerto yang menyoraki dia. Foto Presiden Sukarno menandakan foto diambil pada masa Orde Lama.
Interior Pendopo Si Panji. Kita perhatikan beberapa bagian bangunan belum berubah.
Sumber

Setelah acara selesai. sepertinya Liem diundang untuk pembicaraan yang lebih pribadi beserta seorang pejabat. Apakah pejabat tersebut Bupati Banyumas R. Subagyo?

Ada salah satu hal unik yang ada pada foto - foto ini. Yaitu medali yang tersemat pada jas si Liem. Menurut majalah Mimbar Indonesia volume 18 tahun 1964, medali tersebut adalah Satyalancana Kebudayaan. Tanda penghargaan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang berjasa besar dalam kebudayaan Indonesia.


Usia: 1964

Rabu, 01 Juni 2016

Pesan Terakhir Seorang Mujahid

Untuk memulai bulan Juni ini, mari kita lihat koleksi yang saya dapatkan tadi siang. Koleksi yang jujur saja membuat saya ... merinding. 
Kartu pos buatan masa pendudukan Jepang yang mempunyai perangko built in sebesar 5 sen ini bercap pos Jombang 18 Desember 1945. Surat dari Tamini Zainoeddin di Ksatrian (Asrama Militer) G. P. I. I. Jombang, Jawa Timur ini ditujukan kepada adiknya yaitu Moechtar Moedjahid di jalan Gurwasar nomor 65 di Solo. Untuk kali ini, mungkin akan lebih cocok saya langsung menjabarkan isi kartu pos terlebih dahulu.

"Saja soedah mendjadi Tentara Oemat Islam Indonesia dengan pakean dinas jaitoe memakai uniform j.l. dalam bahasa asing. Selamat berdjoeang sampai ketemoe di mahsyar sana."
"Saya sudah menjadi Tentara Umat Islam Indonesia dengan pakaian dinas yaitu memakai uniform yang dalam bahasa asing. Selamat berjuang sampai bertemu di padang mahsyar disana." 

"17/12 45 Bismillahirahmannirochim Tetap merdeka.Moch, saja tergesa - gesa menoelis soerat ini sebab pada hari ini tanggal ini boelan ini saja menjerboe ke medan perang di Soerabaja. akan boleh dikatakan ke sorga, dan akoe tidak mengharap akan hidoep lagi, dan semoea kesalahankoe minta berikan riboe maaf, teroetama pada Reda G di Hadji sekalian. Dan oempama saja masih hidoep, adalah kemoerahan Toehan belaka dan mintakan maaf pada teman seperdjoeangan jang perloe dimintai maaf. Moch insyallah. Aldjannatoe tohid dzilali moesjoef sahadat." 

"17/12 45 Bismillahirahmannirohim
Tetap merdeka.
Moch, saya tergesa - gesa menulis surat ini sebab pada hari ini, tanggal ini, bulan ini saya menyerbu ke medan perang di Surabaya. Boleh dikatakan ke surga, dan aku tidak berharap hidup lagi, dan semua kesalahanku saya minta beribu maaf, terutama juga kepada Reda G di Haji (Makam Haji di Pajang).
Dan semisal saya masih hidup, adalah kemurahan Tuhan saja dan mintakan maaf pada teman seperjuangan yang perlu dimintai maaf. Moch insyallah. Aljannatu tohid dzilali musyuf sahadat."

Anda sudah membacanya bukan? Pesan terakhir dari seorang pejuang kepada adiknya. Pada saat itu sang kakak yaitu Tamini yang sudah bergabung dengan Tentara Umat Islam Indonesia akan diberangkatkan ke front Surabaya yang merupakan bagian atau kelanjutan dari Pertempuran Surabaya. Kesatuan Tamini sendiri kemungkinan berupa kelaskaran yang ada hubungannya atau merupakan wing militer G. P. I. I. atau Gerakan Pemuda Islam Indonesia. Pasukan Tentara Umat Islam Indonesia sendiri ada hubungannya dengan Laskar Hizbullah yang eksis di Jombang pada masa itu. Saat itu, Laskar Hizbullah Jombang, mengundang para santri dan pemuda Islam untuk dilatih kemiliteran. Ada kemungkinan Asrama Militer G. P. I. I. berada di salah satu rumah dinas Pabrik Gula Djombang Baru. Pada revolusi kemerdekaan, gerakan kelaskaran Islam dipimpin oleh Kyai Haji Hasyim Asyari. Orang yang sama yang mengeluarkan resolusi jihad menghadapi pasukan Inggris dan NICA pada 22 Oktober 1945.
Tamini diberangkatkan secara mengejutkan yang alhasil dia secara mendadak menulis surat perpisahan. Uniknya pada saat itu, front Surabaya mulai tidak signifikan lagi. Menurut buku "Documenta Historica" karangan Osman Raliby pada tahun 1952, front Surabaya terakhir tercatat pada tanggal 14 Desember 1945. Saat itu medan pertempuran di sektor selatan mulai sepi dan hanya beberapa lawan bersenjata lengkap yang kemungkinan pasukan Inggris melepaskan tembakan. Setelah dibalas oleh pihak Indonesia, pasukan tersebut melarikan diri dan posisi yang sebelumnya mereka duduki akhirnya diduduki oleh pihak Indonesia. Namun pihak Inggris membalas dengan artileri, mortir, dan tank berat serta ringan. Alhasil pasukan Indonesia mundur dan memperkuat pertahanan. Pada hari yang sama, diadakan serangan balasan. Ada kemungkinan Tamini dikirim dari Jombang sebagai pasukan bantuan 3 hari kemudian. Namun sayangnya dengan tidak adanya informasi mengenai hasil serangan balik pada tanggal 14 Desember 1945 serta akibatnya, kita tidak akan pernah tahu nasib Tamini disini. Namun melihat isi surat Tamini, ada kemungkinan akibat serangan balik Indonesia serta balasannya dari Inggris tidaklah baik. Dan saat itu dia pesimis bisa kembali dengan selamat ...


Usia: 18 Desember 1945