Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Kamis, 24 Desember 2015

Senjata made in Demakijo and TGP

Judul yang terdengar gado-gado bukan? lol
Bagi anda pemerhati sejarah pada masa Revolusi Kemerdekaan (1945-49) pasti anda pernah mendengar nama Demakijo. Bagi anda yang lupa atau belum pernah mendengarnya, Demakijo adalah salah satu tempat industri persenjataan kita. Yap, sebelum Pindad eksis, Indonesia sudah mempunyai sebuah pabrik persenjataan pada masa perjuangan. 
Demakijo atau Demak Ijo sendiri adalah sebuah bekas pabrik gula di Sleman, Yogyakarta. Pabrik gula yang sudah lebih dahulu tidak beroperasi sejak jaman kekuasaan Jepang ini langsung dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproduksi persenjataan. Seperti halnya teknologi persenjataan dari sebuah negara yang belum kuat dalam bidang industri, kualitas persenjataan Demakijo dapat dibilang LWO. Contohnya seperti laras senjata yang mudah membengkok saat senjata ditembak secara otomatis terlalu lama serta granat yang meledak lebih cepat. Namun tidak dipungkiri, ide dan kreativitas para pejuang Indonesia pada masa itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Maka mari kita lihat seperti apa persenjataan Demakijo dari buku Koleksi Senjata di Museum Pusat ABRI Satriamandala terbitan 1977 yang saya miliki ini:




Cek thread forum ini untuk melihat beberapa contoh lain dari senapan buatan Demakijo dan senjata-senjata asli yang menjadi dasar pembuatan senapan Demakijo.

Setelah Demakijo, berikutnya adalah TGP. Apa itu TGP? TGP adalah Tentara Genie Pelajar, dalam hal ini pasukan TGP di wilayah Surakarta atau Solo. TGP sendiri adalah salah satu cabang Tentara Pelajar yang mempunyai 2 tugas yaitu selain bertempur yaitu tugas bumi hangus dan tugas perbengkelan serta penciptaan senjata - amunisi. Untuk pabrik persenjataan TGP sendiri terletak di Tirtomoyo, Wonogiri provinsi Jawa Tengah. Salah seorang anggotanya yang bernama Pranggono berhasil membuat senapan ini
Sumber:
Catatan Kisah Perjoangan Taruna Patria Sala Merdeka atau Mati Bagian I
Karangan S. Diasmadi DSG. Diterbitkan Yayasan Al-Qalam, Jakarta. 1983, halaman 85-88.

Senapan mesin ringan Jepang Tipe 99.
Sumber
Senapan bernama Pren Gun yang mirip dengan Pistol Mitraliur MK II Demakijo dan Sten Gun Inggris ini mempunyai bentuk khas yaitu muzzle flared atau bagian ujung lubang senapan berbentuk lebih lebar daripada lubang senapan. Tidak diketahui apa tujuan dibuatnya bentuk tersebut, tapi ada dua kemungkinan, pertama agar peluru menyebar lebih luas saat digunakan untuk pertempuran jarak dekat. Atau kedua, agar cahaya tembakan tidak terlihat alias alat tersebut juga berfungsi sebagai flash suppressor. Bentuk ujung Pren Gun tersebut mirip dengan ujung senapan mesin ringan Jepang yaitu Tipe 99. Tentang nama Pren Gun, terlihat aneh memang. Sekilas seperti nama Bren Gun tetapi kenapa bentuknya Sten Gun? Ada kemungkinan nama Pren Gun diambil dari penciptanya dan dilebur dengan nama Sten Gun, senapan asli yang ditirunya. Alhasil Pren Gun adalah Pranggono + Sten Gun = Pren Gun. Selain Pren Gun, TGP Solo juga membuat granat gombyok dan granat pembakar (brandfles).
Sebagai tambahan dari informasi diatas, berikut adalah perbandingan senjata api serupa dan hampir sejaman yang dibuat oleh Cina pada dekade 1930an. Dari yang berkualitas tinggi dari klon pistol Jerman Mauser C.96

... hingga yang berkualitas sedang hingga LWO ...



Sekedar tambahan informasi, setelah masa kemerdekaan. Indonesia sempat berinisiatif untuk memodifikasi senjata peninggalan KNIL. Contoh kasus ini adalah mengganti kaliber peluru senapan KNIL Mannlicher M95 dari kaliber standar KNIL 6,5 mm menjadi kaliber standar Inggris .303 inci pada tahun 1956. Seperti yang diperlihatkan pada video berikut.

Seperti yang anda lihat, kita bisa mendengar bahwa senapan modifikasi tersebut memiliki beberapa fitur unik. Dari karet tambahan di ujung popor yang terbuat dari karet ban sepeda dan marking senapan yang berupa bintang sudut 5. 
Setelah memperhatikan semua ini, anda semua pasti merasa kaget bukan? Dalam usianya yang sangat muda, Indonesia sebenarnya sudah mempunyai teknologi angkatan bersenjata yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Selain itu pula potensi kemampuan Angkatan Bersenjata tidaklah kecil, dari Angkatan Darat yang mempunyai pabrik persenjataan, Angkatan Udara yang operasional dan sempat melancarkan serangan udara, serta Angkatan Laut yang sudah mencoba untuk memproduksi kapal selam. Jika saja diberi waktu lebih banyak, bukan tidak mungkin kualitas persenjataan yang dibuat bisa sama bagusnya dengan Mauser Cina diatas. Dapat dikatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara bekas koloni Eropa lainnya pada masa yang sama, Indonesia paling kuat dalam bidang teknologi militer.


Usia: 1977


Oh dan selagi kita ada di post senjata, saya sekaligus akan menjawab sebuah "pertanyaan". Saya melihat ada seorang pengunjung yang mencari artikel tentang "apakah ri pernah beli senapan ppsh"? Jika kita melihat buku katalog museum ini maka jawabannya tidak.
Menurut katalog, persenjataan blok timur yang disimpan di museum tersebut adalah
  1. Pistol Soviet Tokarev TT 1930sumbangan TNI-AD. (Tokarev TT-33)
  2. Pistol Cekoslovakia Czech Cz-47, sumbangan TNI-AD. (gambar tidak menyerupai pistol Cz-47, melainkan pistol Italia Beretta M34)
  3. Pistol Cekoslovakia Czech, sumbangan TNI-AD. (Vz. 38)
  4. Pistol Isyarat Soviet, sumbangan TNI-AD. (Pistol Isyarat SPSH)
  5. Pistol Isyarat Cina, sumbangan TNI-AD. (Klon SPSH)
  6. SMG Cekoslovakia M 25, sumbangan TNI-AD. (Cz. Model 25 / Sa 25 / Sa. Vz. 48b)
  7. Senapan Cina Chung, sumbangan TNI-AU. (SKS Tipe-56) saya masih bertanya-tanya kenapa senapan ini dipanggil Chung. padahal itu bukan nama resmi Cina-nya. Apakah nama Chung berasal dari aksen Hokkian Chung Kuo yang artinya Tiongkok atau Cina?
  8. Senapan Soviet SKS, sumbangan TNI-AD.
  9. Senapan Serbu Cekoslovakia Czech She, sumbangan TNI-AD. (Vz. 58) ini lagi nama yang aneh seperti Chung. Berbeda sekali dengan literatur negara asalnya, Vz disini adalah kependekan dari Vzor.
  10. Senapan Serbu Soviet AK-47/1953, sumbangan TNI-AD.
  11. Senapan Serbu Soviet AK-47/1967, sumbangan TNI-AD.
  12. Senapan Mesin Ringan Cekoslovakia ZB 26 Brno, sumbangan TNI-AD.
  13. Senapan Mesin Ringan Soviet Degtyarev (RPD), sumbangan TNI-AD.
  14. Senapan Mesin Ringan Cekoslovakia Czech Model 52/57, sumbangan TNI-AD. (Vz.52/57)
  15. Senapan Mesin Berat Soviet D.Sh.K M 1938, sumbangan TNI-AD.
  16. Senapan Mesin Berat Soviet Goryunov M1943 (SG-43), sumbangan TNI-AD.
Anehnya katalog menyebut negara untuk senapan serbu G3 Model 58 dari Jerman Timur. Padahal senapan tersebut produksi Jerman Barat.
Senjata-senjata di atas belum termasuk peluncur roket, mortir, ataupun penyembur api.

6 komentar:

  1. Bren Gun laras depan dibuat lebar itu biar hentakan ledakan bisa nendang maksimal ke belakang saat peluru terlontar dan sekaligus menjaga agar hentakan ledakan tidak membuat laras terdongak keatas saat rrlentetan panjang bukan biar peluru nyebar wkwkwk..kalau nyebar ya meleset semua dong..lagipula peluru keluarnya satu setiap satu ledakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul jika sebagai recoil damper. Bukan sebagai penyebar peluru laiknya blunderbuss atau sebagai flash hider. Selama data pasti belum ditemukan, fungsi dari alat tersebut di pren gun masih misteri dan 3 hipotesis tersebut masih bisa berlaku.

      Hapus
  2. Kok ngak ada foto beliau yang bernama Prangono?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih belum menemukan foto beliau sayangnya.

      Hapus
  3. Muzzle berbentuk corong pada beberapa senjata memiliki fungsi vital, yakni sebagai recoil buster, menambah recoil agar mekanisme senjata bisa berfungsi secara baik. konsepnya sama kaya "knalpot roket" lol. bentuk corong akan memberikan dorongan lebih. Tidak hanya senapan dengan mekanisme bolt yang menggunakan muzzle corong ini, senapan dengan mekanisme gas juga ada yang menggunakan model muzzle corong tersebut. Ak74U salah satunya, karena ujung laras yang terlalu dekat dengan Gas port gas yang dihasilkan tidak cukup, sehingga perlu dimaksimalkan dengan bantuan dorongan. Nah!, perlu dibedah dulu itu, si Prengun menggunakan mekanisme apa?, sehingga perlu menggunakan muzzle corong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru bisa membalas sekarang. Terima kasih atas masukannya. :)

      Hapus