Setelah "kakak-nya" yaitu M51, saatnya kita melihat Madsen M50. Namun yang menjadi perbedaan adalah Madsen model ini sering didengar di kalangan pakar senjata karena M50 disini adalah Madsen Sub Machine Gun / SMG atau "pistol mitraliur" jika kita memakai nama resmi Indonesianya.
SMG dari Demark ini ada 3 varian. Varian tersebut adalah M46, M50 dan M50 Mark II atau M53. Untuk senjata pertama keluar pada tahun 1946 dan kedua senjata terakhir pada tahun 1953. 3 varian tersebut sudah pasti ada perbedaannya. M46 terdapat perbedaan pada bagian internal kokang senjata. Sedangkan M50 Mark II perbedaan terletak pada magasin yang melengkung dan juga komponen internal yang berbeda. Selain itu pula varian ini juga bisa dipasang bayonet dan terdapat pelindung laras.
Meski kualitasnya baik, sayang jumlah senjata yang berhasil dijual tidaklah banyak. SMG ini dioperasikan baik oleh polisi maupun militer di negara Asia dan Amerika Tengah serta Amerika Selatan. Namun tetap saja bagi Madsen, senjata ini termasuk sukses dalam target penjualan.
Seperti halnya M51 saat Indonesia membeli M50, pabrik Madsen membuat manual khusus berbahasa Indonesia. Meskipun kondisinya tidak sempurna namun kita masih bisa menyaksikan bahwa manual ini dibagikan kepada TNI. Sayang buku ini tidak bertahun alhasil kita tidak akan mengetahui kapan manual ini dibuat.
Madsen M50 di Museum Brawijaya Malang
SMG dari Demark ini ada 3 varian. Varian tersebut adalah M46, M50 dan M50 Mark II atau M53. Untuk senjata pertama keluar pada tahun 1946 dan kedua senjata terakhir pada tahun 1953. 3 varian tersebut sudah pasti ada perbedaannya. M46 terdapat perbedaan pada bagian internal kokang senjata. Sedangkan M50 Mark II perbedaan terletak pada magasin yang melengkung dan juga komponen internal yang berbeda. Selain itu pula varian ini juga bisa dipasang bayonet dan terdapat pelindung laras.
Meski kualitasnya baik, sayang jumlah senjata yang berhasil dijual tidaklah banyak. SMG ini dioperasikan baik oleh polisi maupun militer di negara Asia dan Amerika Tengah serta Amerika Selatan. Namun tetap saja bagi Madsen, senjata ini termasuk sukses dalam target penjualan.
Seperti halnya M51 saat Indonesia membeli M50, pabrik Madsen membuat manual khusus berbahasa Indonesia. Meskipun kondisinya tidak sempurna namun kita masih bisa menyaksikan bahwa manual ini dibagikan kepada TNI. Sayang buku ini tidak bertahun alhasil kita tidak akan mengetahui kapan manual ini dibuat.
Untuk kualitas senjata sendiri, menurut Ian McCollum:
- Senjata yang sederhana, yang membuat senjata ini menarik adalah saat pembongkaran.
- Magasin yang hanya 1 baris membuat pengisian ulang, merepotkan.
- SMG dapat dikontrol. Kecepatan tembak tidak terlalu tinggi. Nyaman saat ditembakkan.
Foto Penemuan Senjata Termasuk M50 oleh Polri di daerah Solo
Madsen M50 di Museum Brawijaya Malang
Sumber |
Setelah penjelasan diatas, mari kita lihat bagaimana M50 "menyalak" oleh Ian McCollum.
Usia: >1953
Tidak ada komentar:
Posting Komentar