Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Senin, 30 Januari 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Antonescu

Hello there, welcome to Wij Strijden Met De Teekenstift made by Kick Hofer.
Pompa bensin, ini adalah tema yang diambil oleh Hofer kali ini. Aktor yang dipilih Hofer adalah Ion Antonescu, Perdana Menteri Rumania saat Perang Dunia II. Anda pasti bertanya - tanya, apa hubungan Rumania dengan bahan bakar? Tidak lain karena Rumania saat itu memiliki kilang minyak yang strategis untuk kedua belah pihak yaitu di Ploiesti milik perusahaan Astra Romana.
Kondisi Rumania mirip dengan Jerman, awalnya banyak intrik di dalam negeri dan pada akhirnya fasisme berkuasa. Seperti yang dapat ditebak, Rumania condong ke pihak poros yang nantinya ikut serta dalam Perjanjian Tripartit. Keikutsertaan Rumania dalam aliansi merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi Adolf Hitler karena nantinya minyak milik Rumania sangat penting bagi mesin perang Jerman. Karena inilah Hofer menggambar Antonescu sebagai petugas pompa bensin.
Sumber: Pinterest

Uniknya lagi pada gambar, Hofer juga menggambarkan Antonescu menggunakan darah rakyat Rumania sebagai oli untuk mobil Jerman yang ditumpangi trio Hitler, Joseph Goebbels, dan Joachim von Ribbentrop. Ramalan yang sekali lagi tepat dari Hofer, dimana kelak Rumania akan ikut serta dalam serangan ke Uni Soviet 5 bulan setelah karikatur ini dimuat. Pada akhirnya Rumania akan kalah bersama Jerman dan kehilangan Raja serta kebebasannya. Dan untuk tukang pompa bensin kita disini ... dia kehilangan nyawanya.


Usia: 1941

Minggu, 29 Januari 2017

Berbaris di Zaman Jepang

Apakah anda pernah berbaris? Atau pada masa sekolah anda pernah ikut lomba berbaris atau minimal menjadi anggota pengibar bendera di setiap upacara bendera tiap hari Senin? Jika pernah mungkin anda akan langsung ingin mencoba aba - aba barisan masa Jepang yang saya miliki ini. hehehe
Arsip ini bisa dibilang to the point, karena tidak ada judul, tidak ada pengertian, tidak ada latar belakang. Murni go - rei (aba - aba) berbaris dalam bahasa Jepang dan artinya dalam bahasa Indonesia. Terdapat 83 jenis go - rei yang tercatat pada booklet ini.

Seperti yang anda sudah lihat banyak aba - aba yang tercantum dari atsumare untuk berkumpul dan berbaris, bango untuk berhitung, migie narae untuk lencang kanan, ippo mae untuk satu langkah ke depan hingga hotyo tore untuk langkah tegap maju jalan. Model berbaris ini akhirnya bisa diketahui jenisnya dari beberapa go - rei yang ada hubungannya dengan militer. Seperti tsukeken untuk pasang bayonet, ni nae tsu tsu untuk panggul senapan, sasage tsu tsu untuk hormat senjata, hingga kerei untuk memberi hormat militer. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa go - rei disini diperuntukkan untuk pasukan militer. Serta tidak ketinggalan pula go - rei yang murni ditujukan kepada penguasa saat itu yaitu kokka hosyo untuk menyanyikan lagu kebangsaan Jepang kimigayo stansa pertama dan kedua, kokyo yohai untuk menghadap ke arah Istana Tokyo (Istana Kaisar Hirohito) hingga kokki keiyo untuk mengibarkan bendera kokki (bendera Jepang).
Selain itu pula, booklet juga mencantumkan penjelasan tambahan tentang bagaimana berbaris yang benar. Seperti tiap go - rei diakhiri dengan "t" di tiap aba - abanya dan tiap aba - aba diucapkan dengan lantang. Ada pula bagaimana cara melakukan hotyo tore yang benar.
Jika anda masih penasaran dengan seperti apa gaya berbaris Jepang pada masa Perang Dunia II, berikut adalah contoh kecilnya.

Pada video terdapat gerakan sasage tsu tsu, kashira migi (kepala hadapkan ke arah kanan), hotyo tore, dan hotyo yame (maju jalan).
Bagaimana dengan contohnya di Indonesia?

Pada video di atas terdapat gerakan sasage tsu tsu namun untuk hierarki non prajurit.
Ada pula contoh berbaris namun dilakukan oleh kaum wanita di daerah Belik Pekalongan seperti yang dimuat di majalah Djawa Baroe nomor 3 tanggal 1 Februari 1944.

Pertanyaannya sekarang untuk siapa booklet ini dibuat? Ada banyak kemungkinan memang, entah untuk pasukan Heiho, PETA, polisi, Seinendan, hingga Hisbullah. Jadi seperti inilah berbaris pada masa Jepang. Mungkin anda tertarik untuk mencobanya? hehehe


Usia: 1942 - 1945

Rabu, 25 Januari 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Pieter Bruegel

Hiya, kembali lagi ke Wij Strijden Met De Teekenstift.
Apakah anda pernah mendengar pelukis Pieter Bruegel? Jika belum, dia adalah salah satu pelukis terbesar Belanda yang hidup pada masa Rennaisance. Kali ini kita akan melihat bagaimana salah satu karyanya dipakai oleh Hofer. 
De Parabel der Blinden atau "Perumpamaan Orang Buta", adalah lukisan yang dipakai disini. Hofer menggambar pemimpin Italia Benito Mussolini, Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop, pemimpin Jerman Adolf Hitler, dan Menteri Propaganda Jerman Joseph Goebbels disini. Uniknya Hofer menaruh Ribbentrop yang akan jatuh bersama Mussolini dan bukannya Hitler. Ini karena posisi Ribbentrop yang berhasil membuat aliansi Jerman - Italia yaitu Pakta Baja (Stahlpakt / Patto d'Acciaio). 
Hofer memang membuat ramalan yang jitu bahwa jatuhnya Italia di selokan akan menarik Jerman ke selokan yang sama. Dan memang benar, paska kalahnya Italia di Operation Compass memaksa Hitler untuk mengirim bantuan melalui salah satu Jenderal terkenalnya yaitu Erwin Rommel. Sayangnya bahkan Rommel tidak bisa membantu Italia selamanya dan saat Rommel mengalami kekalahan di El Alamein, terbukalah pintu bagi Inggris untuk menyerang balik. Saat Amerika mendarat, tertutuplah peluang Italia dan Jerman untuk memenangkan perang di Afrika Utara. Front Italia hanya tinggal menunggu waktu dimana sekutu akan menyerbu Italia, Jerman akan berperang di 3 front yaitu front timur melawan Uni Soviet, front barat dan front selatan (front Italia) melawan Amerika - Inggris dan koalisinya ...
Usia: 1941

Minggu, 22 Januari 2017

Menu Makanan Istana Mangkunegara

Setelah lama sekali sejak saya terakhir kali membuat post tentang makanan zaman Belanda, akhirnya saya kembali membuat post serupa. Jujur saja, anda semua pasti pernah penasaran dengan menu makanan pada masa kolonial belanda bukan? Maka post ini bisa menjawab keingintahuan anda tentang itu. Terutama menu makanan ini adalah menu jamuan makan kenegaraan. Berikut adalah menu Kadipaten Mangkunegara di Solo.

Sebelum kita melihat seperti apa makanan pada menu, rasanya ada yang kurang jika kita belum melihat gambar orang yang drooling. Cue Son Goku drooling gif please. hehehe

Menu makanan di atas dalam bahasa Perancis. Seperti halnya menu makanan pertama yang saya share. Dan harap diperhatikan bahwa tidak semua makanan di internet ada gambarnya. Beberapa hanya mendekati saja, agar anda bisa membayangkan seperti apa makanan pada masa lalu.
Hors d' Oeuvre Varie
Sumber
Consomme Olga
Omelette Oux Rognons
Sumber
Poulet  a l' Indienne au Riz
Sumber
Ada yang unik pada tulisan makanan ini, karena terdapat angka "4" didepannya. Ini entah dibuat 4 porsi atau sebagai penanda saja. Pada sebalik menu terdapat tulisan tangan Jawa yang berbunyi "4 ragut ayam saos kare sekul kacithak". 

Ini artinya "4 ragout ayam saos kare, nasi yang dibentuk". Ada kemungkinan ada seseorang yang bingung dengan arti menu makanan maka dia membutuhkan artinya dalam bahasa Jawa.

Paprika Schnitzel Legumes-Pommes Sautes
Sumber
Caneton Roti - Compotte
Pudding Cabinet - See Rhum
Fruits
Sumber
Cafe
Sumber

Setelah menu pertama, mari kita cek menu kedua.

Hors d' Oeuvre Varie
Consomme a la Doria
Sumber
Tartelettes
Sumber
Poulet  a l' Indienne au Riz
Sumber
Tete de Veau a la Financiere aux Fleurons
Sumber
Poulet en Surprise Compotte
Sumber
Pudding Chipolate Sauce Madere
Sumber
Fruits
Sumber
Cafe
Sumber

Setelah melihat makanan di atas, pasti muncul pertanyaan pada benak anda. Kapan menu ini dibuat? Jawabannya mungkin ada pada tulisan kecil di pojok kiri bawah menu. 15 Januari 1924, ya itu adalah kemungkinan menu disajikan. Bagi anda yang penasaran, siapa Prangwadono disitu. Nama itu tidak lain adalah nama muda penguasa Mangkunegara yaitu Pangeran Mangkunegara. Nama muda dipakai sebelum usia yang bersangkutan 40 tahun, seperti halnya nama Suryodilogo di Paku Alam Yogyakarta.
Jadi seperti inilah menu makanan kenegaraan pada masa Belanda. Semoga bisa menambah pengetahuan anda tentang kuliner masa kolonial. And lastly ...

Usia: 1924

Wij Strijden Met De Teekenstift - Petain

Halo, kembali lagi di Wij Strijden Met De Teekenstift karya "Kick" Hofer.
Kolaborator. Apa yang ada di benak anda? Pengkhianat? Oportunis? Realis? Atau dipaksa kondisi? Banyak faktor yang bisa menjadikan seseorang menjadi kolaborator. Untuk kali ini, Hofer menggambarkan kolaborator Prancis. Yaitu Marsekal Philippe Petain dan Pierre Laval.
Petain saat itu dikenal sebagai pemimpin Prancis paska jatuhnya Paris oleh Jerman. Negara yang disebut Prancis Vichy (RĆ©gime de Vichy / Ɖtat franƧais) dikenal memang pro-Jerman. Salah satu tokohnya yang paling getol tidak lain adalah Pierre Laval. Hofer memperlihatkan lagi kecerdikannya dalam membuat plesetan disini. Dengan menggunakan kalimat "Petain zondelaval" yang berarti "Kejatuhan Petain", dia mengubah sedikit kata menjadi "Petain zonde (la) val" yang sekarang "Petain berbuat dosa dengan Laval" atau mungkin lebih tepatnya seperti penjelasan bahasa Inggris pada karikatur tersebut yaitu "The seduction of Petain". Pintar memang Hofer memperlihatkan kedekatan 2 tokoh Prancis yang pro-Jerman tersebut.

Usia: 1941

Rabu, 18 Januari 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Tobroek

Halo, kembali lagi ke Wij Strijden Met De Teekenstift.
Kali ini kita akan melihat Hofer menggambar pemimpin Italia Benito Mussolini sebagai Napoleon Bonaparte. Disini Hofer memperlihatkan kepada kita kecerdikan dia dalam memplesetkan kata. "Korban" disini adalah Tobruk, kota penting milik Libya yang saat itu dikuasai oleh Italia.
Saat Hofer memuat karikatur ini di koran Bataviaasch Nieuwsblad, Inggris sudah mulai melaksanakan Operation Compass yang salah satu tujuannya adalah merebut Tobruk. Dan seperti yang Hofer gambarkan disini, Italia mulai merasakan kesulitan dalam menahan serangan Inggris terutama dalam mempertahankan Tobruk. Hal ini dilambangkan dengan broek (celana) yang dipakai oleh Mussolini yang sangat ketat. Anda pasti bertanya, apa hubungan broek dengan kota Tobruk? Tidak lain karena Tobruk dalam lidah Belanda yaitu Tobroek. Oh dan pada akhirnya, Tobruk direbut oleh Inggris. Mungkin jika dibayangkan, celana yang dipakai oleh Mussolini disini sudah robek. hehehe


Usia: 1941

Minggu, 15 Januari 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Stalin Waarschuwt Hitler

Kembali lagi ke edisi Wij Strijden Met De Teekenstift!
Untuk kali ini mari kita lihat karikatur Hitler sebagai monyet dan Stalin sebagai beruang yang memperebutkan lubang pohon yang berisi madu Bulgaria! Karikatur yang dibuat oleh "Kick" Hofer kali ini menjelaskan tentang dilema yang dihadapi oleh pemimpin Bulgaria saat itu yaitu Tsar Boris III dalam hubungannya antara Hitler dan Stalin. Bulgaria yang saat Perang Dunia I kehilangan wilayahnya kepada Rumania, masih ingin mendapatkan kembali wilayah tersebut, selain itu pula Boris sudah tidak bisa berlaku netral lagi paska jatuhnya Prancis. Alhasil dengan memanfaatkan posisi Rumania diantara kedua raksasa tadi, Bulgaria mendapatkan kembali wilayahnya. Boris yang tetap ingin membeli waktu untuk tidak terjun ke Perang Dunia II, awalnya menolak ajakan Hitler untuk bergabung dengan Pakta Tripartit dengan alasan salah satunya tidak mau membuat marah Stalin. Namun blunder yang dilakukan oleh Partai Komunis Bulgaria untuk mendukung proposal Soviet yang ironisnya pro-Bulgaria membuat Boris semakin dekat kepada pihak poros. Saat perang mendekati perbatasan Bulgaria, Boris dengan terpaksa ikut dalam Pakta Tripartit dan sejarah selamanya berubah di Bulgaria. Alhasil si monyet berhasil mendapatkan madunya meskipun terlambat 2 bulan lamanya ... 


Usia: 1941

Catatan Rumah Jawa Meneer Bischoff

Berikut adalah salah satu koleksi unik saya.
Ini bukan kumpulan foto seorang Belanda dan bukan merupakan sebuah diary, melainkan sebuah catatan observasi atau penelitian seorang Belanda terhadap kebudayaan Jawa.

Tulisan Bischoff di kover kemungkinan juga adalah tanda tangan. Bisa kita asumsikan bahwa Bischoff disini adalah pemilik buku ini. Selain itu pula terdapat tulisan "15 Januari 1928", kemungkinan pada tanggal itu Meneer Bischoof membuat buku tersebut.
Pada halaman pertama terdapat diagram rumah Jawa beserta arti ungkapannya dalam bahasa Belanda.

Pada halaman berikutnya tergambar diagram penampang atap Joglo beserta ukurannya.

Untuk berikutnya adalah atap Prampasan dan Grojogan. Dimana Bischoff memberi bahasa lain pada atap - atap tersebut. Prampasan disebut Schild-dak atau atap perisai dan Grojogan sebagai Zadel-dak atau atap sadel.

Ada juga atap Grojogan dan teras Gedang Selirang. Bischoff menyebutnya Zadeldak met Lessenaarsdak atau atap sadel dengan atap meja membaca.
Untuk Gedang Selirang sendiri, dia juga menggambarnya secara terpisah dan dengan model yang berbeda.

Berikutnya adalah diagram atap rumah.

Uniknya selain ukuran yang disertakan, ada pula bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya disini. Yang menariknya adalah adanya penggunaan semen "Portland" sebagai campuran bahan.
Halaman berikutnya adalah bagian penampang depan atap yang bernama Tutup Keong beserta dalamannya.

Rumah atau atap berikut adalah tipe Doro gepak.

Setelah bagian rumah dan atap, Meneer Bischoff mencatat tentang primbon (horoskop Jawa). Uniknya dia juga mencatat keterangan dalam Bahasa Indonesia .... ejaan van Ophuijsen tentunya.

Primbon yang dia catat adalah primbon berkunjung, ...

hingga beristri pertama ....

Setelah primbon, uniknya lagi Bischoff menulis tulisan tentang bagaimanakah membuat rumah tangga lebih bahagia dalam bahasa Belanda.
Herinnering aan de dag Der Volktrekking van uw Huwelijk
Wilt gij uw te huis gelukkig maken?
Leer uzelf beheerschen om zacht en geduldig te zijn. Leg u toe op een vroolijk optreden en een zonnig humeur.

Houd een goed humeur, voornamelijk in dijden van zorg, teleurstelling en slechte gezondheid, en sterk n door ‘t beref van uw eigen tekortkomingen en dwalingen. Als gij in verslagenheid verkeert, handel af spreek dan niet, voor gij gebeden hebt.
Onthoud, dat, hoe nuttig de gave van spreken ook is, de gave van zwijgen dikwijls nog meer waarde heeft.
Verwacht niet te veel van anderen, maar denk er aan, dat ieder zijn fouten en verkeerde neigingenheeft; en dat wij moeten vergeten en vergeven, het geen wij ook zoo dikwijls voor onszelf verlangen. Geeft nooit toe aan scherpe verwijten af booze woorden. Het tweede woord brengt den strijd aan. wacht u voor oneenigheid. Leer spreken met kalme, zachte stem.
Tracht vriendelijke en aangename dingen te zeggen, wanneer de gelegenheid daartoe zich voordoet.
Bestudeer het karakter van ieder familielid, en deel in zijn zorg, hoe klein die ook zij.
Veronachtzaam de kleine dingen niet, als zij het gemak van anderen maar eenigzins kunnen bevorderen.
Vermijd drift en gemeenlijkheid en mok nooit. Leer u zelf verloochenen en anderen de voorkeur geven. Wacht u voor bemoeiallen en kwaad spreken. Luister nooit naar gedachtelooze of boosaardige praatjes. Vraag den grooten vader aller menschen, in uw huis te wonen: dan zal het in waarheid een “Tempel des vredes” zijn.

Selain Bischoff, ada tulisan lain yang tertera pada buku ini.

Tulisan tersebut seperti yang anda lihat dalam Bahasa Jawa Krama Halus yang ditujukan kepada Bischoff dari "TS". Intinya tulisan tersebut adalah undangan TS kepada Bischoff untuk melihat acara yang TS adakan di rumah dia pada jam 7 malam. Sangat unik memang mengapa TS menulis undangannya di buku Bischoff langsung.
Yang terakhir adalah ungkapan - ungkapan untuk rumah Jawa yang diartikan kedalam bahasa Belanda oleh Bischoff sendiri.

Setelah anda lihat sendiri, keunikan buku ini sangatlah melimpah. Sangat jarang melihat langsung bukti dari seorang javanolog Belanda apalagi dengan undangan dari seorang Jawa. Siapakah Bischoff disini? Peneliti? Ambtenaar? Banyak kemungkinan, tapi yang pasti buku catatan dia adalah sesuatu yang tidaklah biasa ...


Usia: 15 Januari 1928