Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 25 Februari 2018

Piala Bupati Jawa Buatan Jerman

Kali ini saya akan memperlihatkan koleksi yang mungkin dibilang unik. Piala yang kemungkinan diberikan kepada para Bupati Jawa pada masa Belanda.
Piala ini memang terlihat tidak biasa karena inskripsinya. Terbuat dari bahan lapis perak (silver plate), piala meskipun kecil (hanya mempunyai tinggi 12 cm) namun terkesan apik. Pada kaki piala kita bisa lihat ukiran seperti mutiara yang berbaris mengelilinginya. Barisan mutiara juga terlihat pada badan kaki piala pula yang membuat piala ini semakin menarik untuk dilihat. 


Bagian tangkai pegangan piala juga terdapat detil pada bagian dalamnya. Namun sayangnya kondisi sudah tidak sempurna karena tangkai piala ada yang sudah lepas.

Di muka piala terdapat aksara Jawa.

Yang pertama adalah aksara Murda "Pa". Aksara ini hanya digunakan untuk menulis nama orang penting atau terkenal dan nama tempat yang terkenal pula. Selain itu pula, pada aksara ini terdapat sandhangan wyanjana cakra. Alhasil aksara ini berbunyi "Pra".
Sumber

Sumber

Sedangkan tulisan jawa dibawahnya adalah angka jawa 1 8 6 9.
Sumber

Sumber
Sumber

Sumber


Piala ini memiliki sebuah marking di bagian kaki. Marking adalah dari pabrik F.W. Quist dari Esslingen am Neckar Jerman. Pabrik perak ini pertama kali berdiri pada tahun 1866. Meski dikenal sebagai penghasil peralatan perak, Quist juga dikenal sebagai produsen stahlhelm pada Perang Dunia II. Kualitas helm mereka juga terbilang sangat baik. Namun pabrik bersejarah ini bangkrut pada tahun 1981 dan diambil alih oleh pabrik BMF.

Sumber

Mengapa saya menyebut piala ini adalah piala untuk bupati? Ini dikarenakan aksara Murda-Cakra "Pra" pada piala. Menurut kamus Baoesastra Djawa karangan W.J.S. Poerwadarminta tahun 1939, kata "Pra" adalah pemendekkan 1 suku kata dari "Para". "Para" sendiri mempunyai 2 suku kata. Arti dari "Para" salah satunya adalah bupati. Ada kemungkinan piala ini diberikan kepada para bupati yang diangkat pada tahun 1938/1939. Atau bisa saja, ada acara penting pada tahun tersebut maka dibuatlah kenang - kenangan bagi para bupati. Jika kita melihat bahwa yang menerima adalah para bupati, wajar kalau piala yang diberikan adalah piala yang kualitasnya tinggi, buatan Jerman pula! 
Yang jadi pertanyaannya, siapa yang memberi piala ini? Apakah pemerintah Hindia Belanda? Ataukah keraton misalnya keraton Kasunanan Surakarta? Jika kita menilik piala yang kental dengan kejawaannya terutama penggunaan angka tahun Jawa, kemungkinan piala ini diberikan oleh pihak keraton.
Para Bupati Keraton di belakang Patih
Pada acara Garebeg Mulud tahun 1938
Sumber

Sebagai pembanding, link berikut ini memuat foto seorang Bupati Surabaya yang berpose bersama piala perak. Hanya saja piala berbentuk jauh lebih besar dibanding piala kita ini.
Ada pula motif mutiara juga dipakai pada piala lomba atletik untuk Sekolah Jawa sumbangan Gouverneur Generaal Dirk Fock pada tahun 1924. Apakah mungkin piala lomba ini adalah buatan Quist pula?
Sumber

Pertanyaan berikutnya adalah kapan piala ini dibuat? Sayang saya masih belum bisa menemukan sejarah lengkap Quist atau minimal katalog yang memperlihatkan piala ini ...
Ruang Piala Quist tahun 1905
Sumber

Jadi inilah piala untuk para Bupati Jawa. Mungkin piala ini pada masanya dianggap barang mewah, meskipun bentuknya yang kecil. Namun gengsi dari piala ini memang tidaklah kecil. Jika anda mempunyai pendapat berbeda tentang asal usul piala ini, jangan sungkan untuk berkomentar. :)


Usia: 1938/1939

Rabu, 14 Februari 2018

Neuestes Rhein - Panorama von Mainz bis Koeln Part 2

Mari kita mulai perjalanan kita kali ini di titik awal Rhein yaitu kota Koln. 

Koln  / Koeln atau Cologne yang dikenal sebagai kota karnaval pada masanya memiliki landmark (tempat terkenal) yang bermacam - macam. Menurut peta saat memasuki kota, landmark pertama yang kita lihat adalah Deutzer Brucke. Sebelum jembatan tersebut ada, bangsa Romawi sebelumnya sudah membuat jembatan kayu di posisi ini. Setelah jembatan tersebut hilang dimakan waktu, sempat pula dibuat jembatan apung tipe gierponte pada tahun 1670. Akhirnya pada tahun 1820, dibangun jembatan permanen memakai ponton. Jembatan ini bertahan hingga tahun 1913 dimana pada saat itu dibangun jembatan yang lebih kuat. Pembangunan jembatan tersebut memakan waktu hingga tahun 1915 dan diberi nama Deutzer Brucke. Nama tersebut bertahan hingga tahun 1935 dan diganti menjadi Hindenburg Brucke (Jembatan Hindenburg) untuk menghormati mendiang presiden Republik Weimar feldmarschall Paul Ludwig Hans Anton von Beneckendorff von Hindenburg. Jembatan runtuh pada tanggal 28 februari 1945 saat dilewati para pengungsi perang dan disaat yang sama jembatan tersebut diperbaiki karena kerusakan perang. Karena dianggap penting, jembatan diperbaiki pada tahun 1947 dan setahun kemudian sudah bisa dioperasikan serta memakai nama lamanya lagi. Pada tahun 1976 hingga 1980, jembatan tersebut diperpanjang.
Jembatan pada tahun 1900
Sama seperti pada peta, jembatan masih berupa ponton.
Sumber

Pada tahun 1925
Sumber

Tahun 1946
Sumber

2016
Sumber

Setelah Jembatan Deutzer, landmark pada peta yang disorot adalah Hauptpostamt. Hauptpostamt adalah kantor pos pusat Koln. Sayang saya belum menemukan informasi mengenai sejarah bangunan ini. Tapi yang pasti landmark ini mungkin menjadi korban pemboman udara saat Perang Dunia II. Selama perang berkecamuk tercatat 10 kantor pos di Koln menjadi korban. Seperti halnya jembatan diatas, bangunan ini dibangun ulang dan akhirnya diruntuhkan pada tahun 1998.
Hauptpostamt tahun 1900
Sumber

Hauptpostamt tahun 1945
Pasukan Amerika terlihat berlindung di dinding hauptpostamt saat menginvasi Koln.
Sumber: Pinterest

Hauptpostamt paska tahun 1946
Sumber

Landmark berikutnya adalah hauptbanhof atau Stasiun Kereta Api Pusat. Bangunan yang aslinya cantik nan megah ini dibangun pada lokasi centralbanhof pada tahun 1892. Perubahan tidak hanya terjadi pada centralbanhof saja namun juga berdampak pada dombrucke. Jembatan rel tersebut dipandang tidak cocok untuk memenuhi volume lalu lintas kereta api yang meningkat paska dibangunnya hauptbanhof. Pada akhirnya dombrucke diubah ulang pada tahun 1911 dan berubah nama menjadi Hohenzollern Brucke. Di peta, kita bisa melihat salah satu bagian dombrucke. Hauptbanhof sendiri menjadi korban pada perang dunia II dan akhirnya dibangun ulang pada tahun 1953.
Hauptbanhof tahun 1895
Sumber

Hauptbanhof tahun 1945
Sumber

 Hauptbanhof tahun 2006
Sumber

Setelah bangunan, berikutnya adalah giliran Kaiser Wilhelm Denkmal atau patung Kaiser Wilhelm I. Patung yang dibangun pada tahun 1897 ini terletak di Kaiser Wilhelm Ring bagian Neustadt Nord. Nantinya patung megah tersebut hancur saat Perang Dunia II. Sempat muncul perdebatan apakah patung tersebut harus dibuat ulang karena patung tersebut melambangkan imperialisme. Sekarang di lokasi patung tersebut, berdiri kantor Allianz. 
Tahun 1910
Sumber

Tahun 1945
Kaiser Wilhelm Ring luluh lantak dibom hingga memenggal patung istri Kaiser Wilhelm I yaitu Kaiserin Augusta.
Sumber

Berikutnya adalah katedral Kolner Dom. Tempat ibadah ini pertama kali dibangun pada 1248 namun baru berhasil diselesaikan tahun 1880! Katedral terbesar di Jerman ini, seperti halnya landmark di Koln pada Perang Dunia II, mengalami kerusakan karena pemboman udara. Meskipun dihantam sebanyak 14 kali namun katedral tetap berdiri megah. Di dekat katedral ini pula terjadi duel tank antara Panzerkampfwagen V Panther Jerman melawan M4 Sherman. Setelah Jerman menyerah, katedral diperbaiki dan selesai pada tahun 1956.   
Tahun 1900
Sumber

Tahun 1945
Sumber

 Tahun 2014
Sumber

Setelah Kolner Dom berikutnya kita lihat Basilika St. Aposteln. Bangunan yang sebetulnya adalah pembangunan ulang gereja zaman Romawi ini pertama kali dikerjakan pada awal abad ke-11. Setelah melalui berbagai pembangunan, akhirnya gereja berhasil diselesaikan pada tahun 1200. Karena terlalu tua, basilika ini ditutup pada tahun 1822 dan direnovasi dalam kurun waktu 1871 hingga tahun 1891. Sayang gereja bersejarah ini mengalami kerusakan parah pada Perang Dunia II. Setelah akhir perang, gereja direnovasi dan akhirnya seluruh bagian bangunan selesai direnovasi hingga tahun 1975.
Tahun 1900
Sumber

Tahun 1946
Sumber

Tahun 2009
Sumber

Sekali lagi gereja ditampilkan di peta. Kali ini adalah Gereonkirche atau juga disebut St. Gereon. Seperti St. Aposteln, gereja ini merupakan pembangunan ulang bangunan Romawi pada abad ke-4. Gereja yang mulai beroperasi di abad ke-5 ini mengalami pula perluasan dan selesai pada tahun 1767. Bangunan ini mengalami kerusakan parah pada Perang Dunia 2 bahkan dapat dibilang hampir runtuh. Pada akhirnya pada tahun 1952 dimulailah perbaikan dan selesai secara menyeluruh pada tahun 1984.
St. Gereon tahun 1900
Sumber

Tahun 1946
Sumber

2008
Sumber

Setelah gereja, landmark berikutnya adalah patung. Pada peta tertulis Denkmal Friedrich Wilhelm III atau patung Raja Friedrich Wilhelm III. Patung yang terletak di taman Heumarkt ini mulai dibangun pada tahun 1855. Meskipun pengerjaan dibilang terhambat karena pematungnya meninggal, namun patung tetap dikerjakan. Penempatan batu pertama dilaksanakan pada 1865 dan selesai pada tahun 1878. Patung diresmikan oleh anak Friedrich Wilhelm III yaitu Kaiser Wilhelm I.
Patung ini mengalami kerusakan pada tahun 1943 yang mengakibatkan sang Raja dan kudanya ambruk. Nasib patung ini hampir berakhir saat beberapa bagian monumen tersebut dilelehkan pada 1959. Hanya saja bagian kepala Raja dan bagian belakang kuda selamat dan diletakkan di Jembatan Deutzer hingga tahun 1982. Tahun berikutnya pemerintah Koln mulai merestorasi patung setelah melihat permintaan dari warga untuk mengembalikan patung tersebut ke tempat aslinya. Setelah melalui proses panjang, pada akhirnya patung ini kembali ke kondisi semula pada tahun 2009.
Tahun 1905
Sumber


1947
Sumber

Tahun 2011
Perhatikan perbedaan warna antara patung sang Raja dengan orang - orang di bawahnya.
Terlihat perbedaan usia yang sangat signifikan.
Sumber

Landmark terakhir adalah Rathaus. Bangunan ini adalah balaikota kota Koln. Rathaus berdiri di lokasi balaikota lama zaman Romawi yang hancur karena gempa di akhir abad ke-8. Masih belum diketahui kapan rathaus pertama kali mulai dibangun. Namun berdasarkan arsip, diketahui bahwa pada tahun 1135 penduduk Koln sudah memiliki balaikotanya. Namun bagian rathaus tertua tercatat pada tahun 1330. Setelah melalui berbagai perluasan, akhirnya balaikota selesai secara keseluruhan pada 1615. Nantinya bangunan rusak parah pada Perang Dunia II dan hanya menyisakan bagian depan dan sebagian menara. Pada akhirnya bangunan diperbaiki dan sebagian besar bagian dibangun dengan gaya modern.
Tahun 1900
Sumber

Tahun 1945
Sumber

Tahun 2005
Sumber

Seperti inilah kota pertama kita yaitu Koln. Sangat disayangkan bahwa tidak sedikit bangunan yang hancur karena perang. Alhasil kita tidak bisa menikmati bangunan aslinya lagi. Jika anda penasaran dengan kondisi kota Koln paska Perang Dunia II, cek link (ini).
Jadi inilah tujuan pertama kita, sampai jumpa bulan depan untuk tujuan wisata berikutnya.


Usia: 1897 - 1911