Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 11 Februari 2018

Kartu Pos Kolff Edisi KNIL

Apakah anda pernah melihat kartu pos KNIL? Beberapa dari anda, mungkin lebih sering melihat kartu pos tersebut yang dibuat sebelum Jepang datang ke Hindia Belanda pada tahun 1942. Namun apakah anda pernah menjumpai kartu pos KNIL yang beredar pada masa Perang Kemerdekaan? 
Kartu pos ini belum pernah dipakai, terlihat masih "bersih" dari coretan pensil maupun tinta. Di pojok kiri kartu post terdapat tulisan 'INDISCHE SOLDATENLEVEN "PRIVE PATROUILLE"'. Di tengah tulisan "UITGAVE K.T.", pojok kiri bawah "AFZ.", di kanan "AAN", di tengah bawah "KOLFF".

Di belakang kartu pos terlihat gambar 3 orang yang mengendarai perahu. Di sebelah kanan perahu terdapat gambar bukit, pohon, dan bunga dalam bentuk yang sangat besar.

Arti dari beberapa tulisan dari muka kartu pos adalah 
'INDISCHE SOLDATENLEVEN "PRIVE PATROUILLE"' adalah 'Kehidupan Prajurit Hindia "Patroli Rahasia"'. 
"UITGAVE K.T." adalah "Edisi K.T." Saya belum tahu apa kepanjangan dari singkatan K.T. disini apakah Koninklijke Troepenmacht atau "Pasukan Kerajaan"?
"AFZ" adalah singkatan dari afzender atau "pengirim".
"AAN" berarti "kepada". 
Sedangkan "KOLFF" adalah pencetak terkenal Kolff yang berbasis di Batavia (Jakarta). Untuk Kolff sendiri, percetakan yang berdiri pada tahun 1848 ini memang tidak asing dengan pembuatan kartu pos. Bahkan pada awal abad ke-20, mereka adalah salah satu produsen kartu pos terbesar Batavia. Kolff merayakan satu abad umur mereka pada tahun 1948 dan tetap eksis saat Pemerintah Indonesia mengambil alih kedaulatan Indonesia. Sayang tidak diketahui kapan perusahaan tersebut berhenti beroperasi. Namun ada kemungkinan, mereka berhenti saat masa konfrontasi antara Indonesia dengan Belanda tentang Irian Barat pada pertengahan tahun 1950-an. Bahkan koran mereka yaitu Bataviaasch Nieuwsblad berhenti beroperasi pada tahun 1957.
Untuk bagian belakang kartu pos, yang menarik disini adalah penggambaran ketiga serdadu yang berada di atas perahu. Terlihat mereka tidak memakai bamboehoed ataupun atilla, melainkan pelopperpet! Seragam mereka pula bukan seragam sebelum Perang Dunia II seperti garoet melainkan seragam model pasukan Sekutu pada Perang Dunia II. Alhasil kartu pos ini dicetak pada masa Perang Kemerdekaan.
Berbicara tentang seragam pasukan KNIL pada masa tersebut. Menurut Koos Allemany, seragam KNIL pada masa Perang Kemerdekaan mengacu dari peraturan tanggal 21 Januari 1947. Seragam dibagi menjadi dua yaitu:
1. Uitgaanskleeding
Seragam ini berupa bushshirtmodel bahan reformstof atau drill warna khaki.  Seragam dipakai di luar celana dan mengenakan sabuk. 
Celana panjang memakai celana model Amerika bahan drill warna khaki. 
Kancing memakai leeuwknoppen warna perunggu baik di jas maupun di celana. 
Untuk topi memakai bivakmuts model Inggris, bahan dari drill warna khaki. Di bagian sebelah kiri, terdapat pin logam singa. Untuk hierarki militer non perwira memakai warna perunggu. Sedangkan para perwira warna yang dipakai terbuat dari tembaga sepuh emas.
Kaos kaki warna khaki bahan wol atau katun.
Sepatu ukuran rendah warna hitam atau coklat.
2. Veldkleeding 
Sama seperti uitgaanstenue, memakai model bushshirtmodel. Saku atas memakai motif lipatan dan saku bawah polos. Bahan reformstoff (sejenis katun) atau drill warna olijfgroen (hijau zaitun / O.G. ). Cara pemakaian, di lapangan jas dimasukkan ke dalam celana. Di kedinasan lain, jas dipakai di luar celana dan memakai sabuk dengan bahan yang sama dengan seragam. Kepala sabuk dari kuningan.  
Celana panjang model Australia dengan 4 kantong dijahit dan 2 saku. Warna OG bahan drill.
Kancing perunggu longgar.
Topi untuk sementara memakai topi jungle-hoed Inggris, warna OG dan bahan drill. Selain itu juga memakai baret model Inggris dengan warna OG dan bahan drill. Khusus pasukan pantsertroepen memakai warna hitam, parachutisten warna merah karmosin. Keduanya berbahan wol. Di masa mendatang, direncanakan topi veldkleeding adalah topi dengan pinggiran lebar berbahan flanel atau bambu.
Pelindung kaki untuk sementara dari kanvas pergelangan kaki atau gaiter. Akan diganti secepatnya dengan puttee pendek. https://nl.wikipedia.org/wiki/Beenwindsels
Sepatu model KNIL warna hitam dengan sol kulit disertai dengan paku. Tetapi sepatu tersebut tidak diperkenankan untuk tugas non lapangan. Jika diperlukan sepatu dari bahan kulit dikenakan pula.
Kaos kaki warna khaki bahan wol atau katun.
Selain kedua seragam di atas, ada pula peraturan tersebut juga menyinggung perlengkapan seperti:
1. Topi pet.
Memakai model KNIL bahan dan warna sama dengan seragam. Bagian tengah dan ujung topi dari kulit berwarna hitam. Topi memakai emblem singa warna emas dengan hiasan daun melingkar. Emblem mempunyai warna dasar hitam.
Untuk perwira di bagian tengah topi (atas dan bawah) dihiasi dengan piping emas seukuran 2 mm.
Untuk perwira tinggi di ujung topi dihiasi 2 daun ek.  
2. Celana pendek.
Warna khaki bahan drill. Celana bisa digunakan untuk keperluan di kantor.
3. Kaos.
Lengan panjang warna khaki. Bahan katun atau wol. Digunakan saat memakai celana pendek.
Seragam KNIL sama seperti KL (Koninklijke Landmacht - Angkatan Darat Belanda) saat itu dipasok dari Belanda, Inggris, India, Australia, dan Amerika. Bahkan untuk KL sendiri, mereka sempat mengenakan seragam tinggalan Jepang! Uniknya ada satu sumber yang menyatakan bahwa seragam  pasukan Jerman Nazi yaitu Deutsches Afrika Korps juga dipakai!! Untuk pasukan KNIL kelak mendapatkan seragam dari industri di Indonesia. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan seragam, KNIL harus memanfaatkan ulang seragam lama mereka seperti sepatu atau bamboehoed
Di dalam pasukan Belanda sendiri, ada yang memakai seragam yang berbeda dengan yang diatas. Mereka adalah korps mariniers, seragam yang mereka pakai sama dengan seragam USMC alias marinir Amerika. Namun mereka memakai emblem Belanda tentunya.
Untuk sepatu, karena model KNIL tidak mencukupi maka sepatu Inggris ataupun Australia ikut dimanfaatkan pula. Sekedar tambahan informasi, pada masa itu memang seragam kedua pasukan Belanda tersebut sama yang menjadi pembeda hanyalah perpangkatan. Ciri khas pangkat KNIL adalah adanya segitiga warna hitam sebagai warna dasar (kecuali pangkat generaal). Sedangkan ciri khas pangkat KL adalah chevron
Untuk emblem memang ada beberapa contoh yang tidak memakai hiasan daun. Singa tanpa hiasan daun adalah emblem yang berlaku sebelum tahun 1945.
Pelopperpet
Gambar kiriman Koos Allemany

Veldkleeding
Gambar kiriman Koos Allemany

Perbedaan Pasukan KNIL dengan KL
Pasukan KNIL
Sumber
Barisan perwira.
Sumber

Pasukan KL
Sumber
Sumber

Apakah anda bisa menebak officier KL disini?
Jawabannya adalah officier paling kanan, perhatikan pangkat epoletnya yang berbeda dengan 3 perwira lainnya.
Sumber

Personel KNIL Memakai Seragam Jungle Suit
Sumber

Kembali lagi kepada kartu pos, mengapa dan apa tujuan kartu pos ini dibuat? Sudah pasti untuk meningkatkan patriotisme kepada Belanda melalui propaganda tentunya. Uniknya kartu pos ini tidak pernah dipakai alhasil bagian belakang kartu pos diwarnai oleh seseorang. Buktinya adalah dengan tidak cocoknya warna seragam tentara di perahu.

*Update:
Saya menemukan kartu pos lainnya dari seri yang sama di online:
Sumber:
Marktplaats


Tentang kartu pos patriotisme, seperti yang sempat dijelaskan di sejarah singkat Kolff, pembuatan kartu pos yang bertema sudah menjadi hal yang biasa bagi Kolff. Mungkin untuk kartu pos patriotik semacam ini, tidak menjadi masalah bagi mereka. Namun yang menjadi tidak biasa adalah masa pembuatan kartu pos ini yaitu saat masa Revolusi Kemerdekaan. Kolff memang tidak sendirian dalam membuat kartu pos patriotis semacam ini. Karena di lain pihak, Indonesia juga membuat hal serupa. Untuk patriotisme Belanda, Kolff-pun juga tidak sendirian karena koran terkenal dari Semarang yaitu De Locomotief juga membuat karya serupa.
Tussen Sawahs en Bergen
Sumber

Memang hal yang lumrah pada masa itu. Tiap pihak berlomba - lomba mengobarkan patriotisme masing - masing elemennya. Meski nantinya Kolff dan De Locomotief bukan di pihak pemenang dan mereka tetap eksis pada masa perpindahan kedaulatan Indonesia. Namun nama Belanda mereka akan dibayar pada masa konfrontasi masalah Papua dan mereka akan menjadi sejarah belaka bersama karya - karyanya ...


Usia: 1947 - 1949

Tidak ada komentar:

Posting Komentar