Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Sabtu, 15 Desember 2018

Pemakaman Pakubuwana X

Untuk post ulang tahun kali ini, seperti biasanya saya akan memperlihatkan sesuatu yang spesial tiap tahunnya. Dari sejarah Pasukan Keraton Kasunanan Surakarta atau sejarah medali Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven, untuk ulang tahun ke-4 ini saya akan memperlihatkan koleksi saya tentang pemakaman Sunan Pakubuwana X!
Pakubuwana X sendiri adalah Raja Kasunanan yang bertahta sejak 30 Maret 1893. Lahir pada tanggal 29 November 1866 dia dipandang sebagai Raja terbesar dalam sejarah Kasunanan dengan meninggalkan banyak jejak seperti berbagai bangunan di wilayahnya. Saat dia meninggal pada 20 Februari 1939, upacara pemakamannya juga tidak kalah megah.  Upacara yang saya kira menempati salah satu kejadian terpenting dalam sejarah kota Surakarta / Solo. Selain memang terjadi disitu, Pakubuwana X sendiri memang dipandang sebagai Raja Jawa terbesar terakhir. Dimana tidak ada Raja lain lagi bisa menyaingi kemegahannya.
Sebelum masuk ke foto, pertama kita akan melihat selebaran yang dicetak pada saat meninggalnya Pakubuwana X. Yang pertama adalah selebaran pemberitahuan bahwa Sunan telah mangkat.

Flyer atau selebaran diatas sungguhlah unik. Isi dari selebaran ini seperti halnya pengumuman duka cita lainnya.
Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun ingkang Minulya saha ingkang Wicaksana, Seda.Miturut wartos ing dinten senen tanggal 20 Pebruwari 1939 punika wanci jam 7.30 Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun ingkang Minulya saha ingkang Wicaksana, Kangjeng Susuhunan Pakubuwana X seda. Jalaran gerah sampun yuswa. Innalillahhi Wainnailaiji Rajingun.

Yang Mulia Sunan yang Bijaksana, mangkat.
Menurut kabar pada hari Senin tanggal 20 Februari 1939 pada jam 07.30. Yang Mulia Sunan yang Bijaksana, Pakubuwana X mangkat. Karena sakit sudah tua. 

Selain pengumuman tidak ketinggalan gambar sang Sunan saat masih sehat. Ini mungkin agar tiap orang tahu siapa Pakubuwana X itu seperti apa.
Selebaran kedua lebih rumit daripada versi pertama.

Selebaran ini menampilkan semacam puisi dalam bahasa Jawa.
Nanggapi surud dalem Nata. Liyering Kaprabon. 
Kambang kambang anglesing raos nerusi, dupi hamiyarsa, surud dalem jeng sri mulki, yayah koncatan mustika.Sirep suremtah yaning karajan jawi, kedadak kadayan koncatan pakuning bumi, sri narendra surakarta.Kararan tan angrestu mung tuming tangis kawula sapraja, samrambah wratangeni, mring sadaya nira.Hing wasana tan lyan amung muji, roh dalem sri nata, kang murut mring tepet suci, sinembuha kasampurnan.Tinampen ing pamorireng maha sukci, lulus tan sang daya, kamulyan agung ngayomi, mring sampurneng dalem nata.Sinambetan tuwuhing raos pamuji, kang hingantya antya, tumuruning wahyu jati, wahyu prajeng surakarta.Dhumawuha tumanem tetep tumuli, gunging kang nugraha, nerahana maratani, ngayemi sadaya nira.Titiningkang panitya linuding tangis kawasanan nira, hantuk kapangi murluwih, jumenenging nata mulya.


Jika diperhatikan secara seksama, kedua selebaran ini kemungkinan diambil dari sebuah majalah. Entah itu Kajawen, Panji Poestaka, ataupun Pawarti Soerakarta. Masih belum diketahui apakah selebaran ini asli. Karena saya juga mendapatkan versi pertama selebaran namun menggunakan kertas yang lebih tebal. Jika asli mungkin selebaran ini adalah bukti bahwa keraton ingin memberitahukan tiap orang bahwa junjungan mereka telah wafat. Mungkin selebaran ini ditempel di papan pengumuman.
Setelah flyer, akhirnya kita terjun ke ranah foto.
Keranda Disemayamkan
Perhatikan medali dan orders yang diterima oleh Pakubuwana X.
Uniknya tidak semua tanda penghargaan dipasang pada keranda

Keranda Sudah Diangkat
Perhatikan abdi dalem di latar depan. Dia masih membawa balok penyangga keranda

Keranda diarak di dalam Kompleks Keraton




Keranda dimasukkan ke Kereta Jenazah

Kereta Jenazah Bergerak dari Alun - Alun Kidul
Terlihat beberapa prajurit Infanteri keraton memberi hormat senjata.
Perhatikan tulisan pada kanan foto.
P.B.X

1-1-40.
20-2-9
20-2-9 mengacu pada tanggal wafatnya Pakubuwana X yaitu 20 Februari 1939.
Namun masih belum diketahui apa arti dari 1-1-40 yang mungkin adalah 1 Januari 1940
Alun - alun kidul saat ini

Kereta Berada di Luar Kompleks Keraton

Rombongan Bergerak Melewati Kota
Perhatikan gardu SRI (Siaran Radio Indonesia) yang sudah pasti sedang meliput acara pemakaman

Kereta Kyai Garuda Putra 
Kereta ini dikenal sebagai kereta yang dipakai oleh Pakubuwana XI

Kereta Dalam Perjalanan

Kereta Melalui Daerah Mangkunegara

Arak - Arakan Melewati Pagar Masjid Al Wustho Mangkunegara


Arak - Arakan Pembawa Medali Terlihat dari Kejauhan

Rombongan Tiba di Stasiun Kereta Api Balapan
Perhatikan jam pada Stasiun. Jarum jam menunjukkan pukul 11 siang.
Perhatikan pula gardu SRV (Solosche Radio Vereniging)

Keranda dibawa Masuk ke dalam Stasiun

Suasana Gerbong Jenazah

Keranda dikeluarkan dari Mobil Jenazah

Keranda diangkat Menuju Puncak Imogiri

Keranda Tiba di Puncak Kompleks Pemakaman

Keranda dimasukkan ke Liang Lahat

Selain foto - foto milik saya, ada juga foto pemakaman Pakubuwana X milik koleksi eks KITLV yang sekarang dikelola oleh Universitas Leiden:

Situs Wereldculturen juga terdapat beberapa koleksi foto:

Di situs Gahetna memiliki dua buah foto.

Ada pula foto dan gambar dari situs.
Gambar Pemakaman dari Majalah Belanda 
Ada beberapa hal yang unik disini.
Selain gambar gerbong jenazah yang berhenti di Stasiun Yogya dan Sultan serta Bijleveld, ada pula penjelasan gambar arak - arakan yang akan masuk ke dalam Masjid milik Kasunanan di Imogiri sebelum dimakamkan.
Terlihat pula mobil jenazah melewati "Pasar Gede" (Sargedhe / Pasar Legi Kota Gede) Yogyakarta.
Sumber

Gerbong Jenazah

Sumber

Sayang saya belum menemukan artikel tentang pemakaman Pakubuwana X. Namun melihat dari semua foto yang ada, diambil kesimpulan bahwa rute pemakaman di Solo adalah:

  • Keraton
  • Alun - alun Kidul
  • Masjid Al Wustha Mangkunegara
  • Stasiun kereta api Balapan


Saya masih belum bisa menemukan rute pasti arak - arakan. Apakah melalui rute pasar Singosaren atau melewati Coyudan dan dilanjutkan melalui Slamet Riyadi
Rute A
Rute ini melalui rute Singosaren

Rute B
Untuk rute ini melalui Coyudan dan Slamet Riyadi

Beberapa petunjuk perjalanan pemakaman adalah bangunan dengan gardu radio SRI, toko buku dan perpustakaan A. Damai, dan Handelschool. Jika salah satu bangunan tersebut berhasil diidentifikasi, misteri rute akan menjadi lebih jelas.
Saat di Yogyakarta, dari bukti yang ada rute pemakaman adalah

  • Kereta api tiba di Stasiun Tugu
  • Keranda dimasukkan kedalam mobil jenazah
  • Mobil jenazah bergerak pelan - pelan melewati Pasar Legi Kota Gede
  • Mobil jenazah tiba di Imogiri dan keranda diturunkan
  • Keranda dinaikkan sebentar di tangga Imogiri
  • Keranda dikerek naik hingga tiba diatas
  • Keranda diantar hingga ke kompleks makam

Di Imogiri sendiri, lokasi makam Pakubuwana X berada di kompleks Girimulya Surakarta.
Kompleks Girimulya Surakarta berada di pojok kiri atas makam.
Sumber

Dari semua petunjuk yang ada alhasil upacara pemakaman adalah sebagai berikut:
Saat Pakubuwana X wafat, jenazah langsung dimasukkan ke keranda. Awalnya keranda dihiasi dengan medali dan tanda penghargaan. Setelah disemayamkan, keranda yang sudah dicopot medalinya diarak ke Alun - Alun Kidul. Tiba disana, keranda dimasukkan ke kereta jenazah. Untuk medali dan tanda penghargaan dimasukkan ke tandu.
Arak - arakkan mempunyai urutan yaitu:
  • Kereta jenazah yang dikawal oleh pasukan KNIL (kemungkinan Lijfwachten Dragonder) dan beberapa perwira.
  • Abdi dalem pembawa bunga duka.
  • Pasukan keraton.
  • Kereta Garuda Kencana.
  • Kereta Garuda Putra.
  • Abdi dalem pembawa pusaka.
  • Abdi dalem pembawa medali - tanda penghargaan.
  • Barisan petinggi keraton seperti Bupati atau Wedono hingga pejabat keraton lainnya.
  • Kuda tanpa penunggang.

Arak - arakan berangkat dari Alun - Alun Kidul melewati gapura berbelok menuju arah Mangkunegara. Saat mencapai Mangkunegara mereka melewati Pura Mangkunegara dengan melalui Masjid Al Wustho. Didalam perjalanan, rombongan melewati Toko Buku dan Perpustakaan A. Damai dan Handelschool. Rombongan tiba di stasiun kereta api Balapan pada jam 11 siang.
Keranda kemudian diturunkan dari kereta jenazah dan dimasukkan ke dalam gerbong jenazah. Gerbong tidak langsung diberangkatkan dan untuk sementara disemayamkan hingga tiba waktu keberangkatan. Kemudian kereta api pembawa gerbong jenazah berangkat ke Yogyakarta.
Saat kereta api akan tiba di Stasiun Tugu, Sultan Hamengkubuwana VIII beserta Gouverneur J. Bijleveld dan komandan garnisun KNIL Yogyakarta terlebih dahulu mempersiapkan diri. Saat kereta api tiba, yang bersangkutan melakukan hormat. Tiba di Yogyakarta, keranda dimasukkan ke mobil jenazah. Kemudian mobil tersebut melakukan perjalanan dengan lamban ke Imogiri melewati Pasar Legi Kota Gede.
Tiba di Imogiri, keranda dikeluarkan dan diangkat menuju tangga. Namun keranda hanya dinaikkan di sebagian tangga sebelum dikerek naik di plafon bambu. Tiba di atas kompleks pemakaman, keranda dibawa ke ujung kiri kompleks makam di bagian Girimulya Surakarta. Tiba disitu keranda dimasukkan dan diiringi dengan musik yang dilakukan oleh korps muziek pasukan keraton.
Uniknya di Universitas Leiden, ada beberapa foto yang diklaim adalah foto pemakaman Pakubuwana X. Itu kurang tepat. Sebenarnya foto yang dimaksud adalah foto pemakaman anak Pakubuwana X. Meskipun kereta jenazah yang dipakai sama namun perbedaan ditandai dengan koetsir (kusir) kereta yang memakai pakaian serba putih dan bukannya memakai seragam upacara koetsir. Uniknya saya memiliki salah satu foto pemakaman tersebut.


Untuk pembanding saja, saya tampilkan link foto - foto yang dimaksud:

Jika anda lihat meskipun serupa namun foto - foto pemakaman anak Pakubuwana X ini terdapat perbedaan signifikan. Salah satunya adalah absennya pasukan KNIL dalam pengawalan. Untuk pengawalan sendiri, dilakukan sepenuhnya oleh pasukan keraton. Uniknya seragam yang mereka pakai berbeda sekali dengan yang mereka kenakan saat pemakaman Pakubuwana X. Seakan seragam yang dikenakan disini tinggalan abad ke-19. Seperti helmhoed ataupun kain putih pada topi.
Jadi inilah pemakaman Pakubuwana X. Dilihat dari bukti foto dan gambar yang ada, pemakaman ini bisa dibilang yang terbesar di kota Solo. Pemakaman ini juga sesuai saat Pakubuwana X masih hidup yaitu penonjolan kemegahan. Upacara ini seakan dia ingin meninggalkan kemegahan untuk yang terakhir kalinya. Efek dari kemegahan itu juga terasa bagi masyarakat Surakarta. Terlihat dari animo masyarakat baik dari negeri Kasunanan maupun Mangkunegara yang sangat tinggi dalam menyaksikan pemakaman tersebut. Seakan Sunan kesepuluh tersebut berpesan bahwa tidak akan ada lagi seseorang yang bisa menyamainya baik saat hidup maupun saat wafat terutama dalam soal kemegahan ...


Usia: 20 Februari 1939

Minggu, 01 Juli 2018

Surat di Alexandria dan si Blanco

Setelah Tripoli, sekarang giliran sang penulis singgah di Mesir. Tepatnya Alexandria!

Alexandria , Februari 15, 1959. 
Tinyku yang aku kangeni.Wah aku senang sekali, hari ini tadi sehabis kapal merapat, aku mendapat surat darimu yang isinya fotomu dan Totom. Aku senang sekali, sejak lihat sekilas sudah diduga fotonya akan bagus sekali. Tiny terlihat cantik dan Toto terlihat tampan. Seharian ini fotomu kupandangi terus. Seperti tidak mau lepas.Oh, kok kasihan sekali, jatuh dari becak. Bagaimana kok bisa selip? Jangan - jangan melaju terlalu cepat. Seharusnya sekarang sudah sembuh kan?Bagaimana tugas di Solo, apa sudah selesai dengan baik? Totom apa diajak? Kalau tidak, nanti kasihan. Apa dititipkan di Blok S.? Bagaimana kondisi Solo?Aku berterima kasih kau beritahu kalau Roelijan sudah mempunyai menantu. Dibawah ini nama dan alamat Agen S.S. Zeeland di Singapura:
Rotterdam Trading Co. (Malaya) Ltd.
Shipping Department
P.O.Box 1522
Singapore.
Pagi ini sudah tiba di Alexandria sekitar jam 6, tapi jam 9 baru bisa merapat.
Sumber: Pinterest
Tiap penumpang punya rencana pergi ke Kairo, aku ya ikut. Pagi - pagi kita sudah siap, membuat bekal sandwich juga. Sayang sekali 3 hari terakhir ini Alexandria hujan terus, jadi sejak pagi ya hujan deras, membuat hati tidak enak dan tidak senang. Aku sendiri juga kurang yakin dengan rencana itu, tapi ya dibatinku, selagi sudah sampai di Mesir sekalian ingin melihat Piramid. Ternyata, mungkin karena sudah dikehendaki Allah, sudah jam 12 kok masih di Alexandria. Ini tidak jadi sebab tarif ke Kairo untuk melihat Piramid sebesar 45 dolar, sebelumnya katanya hanya 18 dolar, jadi ya dibatalkan. Tetapi aku juga tidak kecewa, soalnya bisa membaca dan melihat fotomu.Malam ini kami masih di Alexandria, jika semua hal sudah kelar, mungkin nanti malam atau besok pagi berangkat menuju Port Said. Aku juga menunggu menerima surat seperti yang sudah kamu janjikan. Oleh Mr. Blanco seniman dari Bali, di Bali kamu dibilang cantik, Totom juga dibilang tampan, awet tahan lama. Mungkin kamu bisa bertemu dengan keluarga Blanco saat kamu menjemput aku di Priok.Tiny, untuk menghemat biaya, surat ini cukup ini saja. Lain hari dari Port Said dilanjutkan lagi. Sudah ya, cup.

Sebelum saya menyudahi catatan untuk bulan ini, ada info menarik dari catatan diatas.
Yang pertama adalah agen SS Zeeland di Singapura. Saat saya cek, tidak ada nama kapal yang eksis pada masa itu. Yang mendekati adalah SS Nieuw Zeeland yang tenggelam pada Perang Dunia II. Satu - satunya kapal yang cocok dengan kriteria ini adalah SS Nieuw Holland. Saat itu karena hubungan Indonesia dengan Belanda yang mendingin, mengakibatkan perusahaan pelayaran yang menaungi kapal tersebut menghentikan operasional. Alhasil Nieuw Holland setelah berlayar ke Australia, India, dan Malaya; singgah di Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Hong Kong untuk dibesituakan. Tanggal singgah kapal tersebut memang mendekati dengan tanggal sang penulis menulis surat. Ada kemungkinan untuk penamaan agen, Belanda bisa saja memilih Nieuw Zeeland karena kenangan jasanya.
Informasi kedua adalah apakah anda bisa menebak siapakah Mr. Blanco disini? Seniman dari Bali atau lebih tepatnya yang akan kembali ke Bali. Ya, Blanco disini tidak lain ialah Antonio Maria Blanco atau Don Antonio Blanco! Pelukis berdarah Amerika yang terkenal itu!
Saat itu Blanco beserta istri Balinya yaitu Ni Ronji baru saja kembali dari perjalanan keliling Amerika selama 2 tahun lamanya. Saat dia kembali ke Indonesia, secara kebetulan dia satu kapal dengan sang penulis diary ini.
Terkadang sebuah peristiwa penting tersaru dalam catatan harian yang terkesan remeh ...
Antonio Maria Blanco dan Ni Ronji pada tahun 1957
Sumber


Usia: 1959

Minggu, 24 Juni 2018

Helm M76 / Bangtan Helmes - Helm Bhinneka Tunggal Ika TNI

Berikut adalah helm yang sering terlupakan oleh orang awam di Indonesia. Beberapa orang salah sangka bahwa helm ini adalah helm M1 Amerika. Namun bahannya yang bukan dari baja dan susunan pin liner serta chinstrap memberi keunikan tersendiri. Helm ini bernama M76 dan dia dari tanah drama yaitu Korea Selatan.
Marking "M - 6".
Kemungkinan M entah tahun produksi, kode pabrik, atau kloter pembuatan helm.
Angka 6 kemungkinan adalah nomor produksi helm.
Sumber

Selain PSY atau SNSD, Korea Selatan sempat menghasilkan helm yang dibilang cukup populer di dunia militer. Korea Selatan memberi nama helm M76 dengan sebutan ė°©ķƒ„ ķ—¬ė©§ (Bangtan Helmes) atau helm anti peluru. Berikut adalah latar belakang dari munculnya Bangtan HelmesHarap maklum, mungkin ada kesalahan dalam menerjemahkan karena sumber yang ada hanyalah dalam bahasa Korea:
Awalnya diproyeksikan helm dibuat dari baja khusus. Namun tim peneliti menyadari bahwa helm semacam itu susah dibuat. Meskipun begitu, ada beberapa contoh helm yang dibuat.
Cheong Wa Dai.
Sumber
Namun setelah dilakukan pengetesan di Cheong Wa Dai (Istana Presiden) tepatnya di ruang tembak, disadari bahwa helm prototipe yang mereka buat tidaklah bagus. Helm bisa ditembus dengan peluru pistol. Disadari bahwa tembusnya peluru diakibatkan dari sudut tembakan. Selain helm yang mereka bawa, tim juga mencoba mengetes ketahanan baja helm Amerika (M1)  dan hasilnya serupa.
Salah satu anggota tim yaitu Dr. Han Pil Soon (Salah seorang pendiri źµ­ė°©ź³¼ķ•™ģ—°źµ¬ģ†Œ [Gukbang Gwahak Yeonguso / Agensi Pengembangan Pertahanan] kelak Presiden ķ•œźµ­ģ›ģžė „ģ—°źµ¬ģ› [Hangug Wonjalyeog Yeonguwon / Institut Penelitian Energi Atom Korea]) menegaskan 
Han Pil Soon.
Sumber


bahwa helm tidaklah tahan peluru melainkan tahan serpihan ledakan. Helm yang mereka bawa bukan untuk tes balistik. Sepertinya Korea tidak membutuhkan baja khusus karena tim sudah memiliki helm fiber dari Israel (Kemungkinan OR 201).
Saat itu pasukan cadangan Angkatan Darat menjadi perhatian utama Oh (Kemungkinan Oh Won Chul, Sekretaris Utama Kepresidenan bagian Ekonomi 1971 - 1979).
Memang sudah ada dugaan hal tersebut akan mengalami kesulitan karena pengembangan penelitian helm tidaklah lancar. Oh menyebut bahwa pasukan cadangan tidak selaiknya ke garis depan tanpa helm. Setelah Han menjanjikan adanya solusi, Oh memberi dia dana untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Kemudian tim langsung bekerja dengan bentuk helm dan mengikisnya. Bahan helm yaitu kain nilon tebal dicampur dengan resin sintetis serta cairan resin.

Setelah menambah kain nilon kembali, ditambahkan pula resin sintetis hingga tebal. Berikutnya cetakan ditekan untuk mengeluarkan udara dan resin berlebih. Kemudian resin diperkuat dengan udara panas. Alhasil helm selesai dan kemudian dilanjutkan dengan tes hantaman. Ini adalah tes untuk menguji ketahanan helm dengan menghantamnya.
Tes ini dilakukan berulang kali, ini agar bisa didapatkan helm yang paling baik. Waktu uji coba termasuk lama dan setelah melalui kerja keras akhirnya tim mendapatkan jalan keluar.
Dr. Han sendiri mengakui bahwa dia beruntung mendapatkan hasil. Karena uji coba seperti ini harus melalui ribuan eksperimen sebelum data yang diperlukan tercapai. Saat itu Han berhasil mendapatkan cara yang tepat. Uji ketahanan helm menggunakan standar inspeksi Angkatan Darat Amerika dan helm prototipe lulus dengan mudah. Berikutnya helm tersebut dinamai dengan Bangtan Helmes
. Han membuat beberapa darinya dan diperlihatkan kepada Komandan Kim (Kemungkinan Kim Jong Hwan, Komandan ģ œ3ģ•¼ģ „źµ° [Jesam Ya Jeongun / Angkatan Darat Ketiga] dan kelak ėŒ€ķ•œėƼźµ­ ķ•©ė™ģ°øėŖØė³øė¶€ [Daehanmingug Habdongchammobonbu / Staf Gabungan Angkatan Bersenjata]) di Cheong Wa Dai. Disana Oh menyuruh Han untuk menaruh Bangtan Helmes di halaman untuk dilindas oleh jip. Helm tidak hancur saat dilindas.
Kim Jong Hwan.
Sumber
Tes berikutnya, Bangtan Helmes dihantam dengan palu godam standar Angkatan Darat Amerika. Oh menyuruh untuk memukul helm tersebut saat Han masih memakainya. Saat palu dihantam, helm melayang. Tiap kali dipukul, helm terlempar sejauh 5 meter. Setelah berulangkali, helm tetap bertahan. Meski terdapat bekas hantaman palu, Bangtan Helmes sukses dalam uji coba.
Dibandingkan dengan helm baja
(M1) dimana berat helm beserta liner sebesar 1,5 kg, Bangtan Helmes hanya 0,9 kg. Helm ini juga tidak pengap saat musim panas dan tidak membeku saat musim dingin. Helm baja sendiri ukurannya disesuaikan dengan ukuran kepala orang Barat alhasil tidak cocok dengan kepala orang Asia. Bangtan Helmes, ukurannya tepat, alhasil helm ini langsung populer. Awalnya helm diproduksi massal untuk pasukan cadangan. Kemudian para perwira mulai tertarik. Bahkan militer Amerika juga tertarik pula, para perwira tingginya juga menyukai helm tersebut. Konon Komandan Amerika (kemungkinan General John William Vessey Jr.) membawa Bangtan Helmes ke Amerika. Disana dia menyatakan bahwa helm yang dibuat Korea kualitasnya bagus dan dia mendorong penelitian tentang helm tersebut. Entah kebetulan atau tidak, beberapa tahun kemudian Amerika melengkapi tentaranya dengan helm non baja. Berbeda dengan nilon fiber yang dipakai oleh Korea, Amerika memakai karbon fiber yang saat itu mulai mendapat nama di Amerika. Karbon fiber sendiri adalah bahan yang
Sumber
sering dipakai untuk alat pancing dan raket bulu tangkis. Sekarang bahan tersebut disebut dengan nama kevlar.
Prototipe Bangtan Helmes dibuat oleh Oriental Industries Co. Ltd
(Belum diketahui apa perusahaan ini. Kemungkinan anak perusahaan Korea Maritime Service yang dipimpin oleh Presiden Ryun Namkoong) dan oleh perusahaan Silver Star. Mereka dipilih karena mereka berdua menghasilkan alat pancing dari plastik fiber. Karena helm anti peluru dihasilkan dari teknologi domestik, alhasil Amerika tidak bisa campur tangan. Jadi tidak akan ada halangan dalam mengekspornya. Bangtan Helmes populer di negara kondisi iklim panas. Tercatat 1 juta helm sudah diekspor hingga tahun 2010.

Namun ada versi lain dari cerita diatas. Menurut situs (ini), 
Sumber
saat itu dalam rangka perkuatan pertahanan, Presiden Korea Selatan yaitu Park Chung Hee memerintahkan Gukbang Gwahak Yeonguso untuk membuat granat. Setelah melihat langsung hasil penelitian granat yang dilakukan oleh Han cepat selesai, Park memerintahkan untuk mendistribusikan granat baru tersebut ke pasukannya. Setelah itu Park memberi perintah untuk membuat helm baru yang berdasarkan helm Israel serta parasut buatan Amerika. Han langsung menyatakan bahwa dia sedang mengembangkan helm anti peluru di labnya. Mendengar hal itu, Park menyuruh Oh untuk membawa palu (mungkin untuk menghancurkan helm). Han yang tiba di gerbang Cheong Wa Dai terkejut lalu memprotes keputusan Park dan melalui perantara Oh, Han bertemu dengan Park untuk membeberkan hasil temuannya. Saat itu helm sudah melalui uji coba sebanyak 1000 kali.
Jadi inilah sejarah munculnya helm M76. Dari kedua cerita di atas, kita bisa mengetahui mengapa M76 muncul. Awalnya hanya hasil kebijakan Park Chung Hee yang ingin memperkuat pertahanan. Dia menyuruh Gukbang Gwahak Yeonguso untuk membuat helm dengan bantuan keuangan dari Oh Won Chul. Yang awalnya helm hanya untuk penguatan pasukan cadangan, namun hasil cipta dari Han Pil Soon tersebut menjadi populer hingga menjadi bahan ekspor. M76 berasal dari 2 helm, M1 dari desain dan OR 201 kemungkinan untuk penelitian bahan.
Berbicara tentang bahan, orang non Korea menyebutnya dengan nama Corlon. Nama yang jujur saja membingungkan. Mengapa M76 terbuat dari bahan tersebut, ini dikarenakan dorongan Han sendiri. Saat itu Han berkomentar bahwa jika helm baja saja ditembus oleh peluru, mengapa tidak membuat helm yang lebih ringan.
Saat M76 pertama kali muncul beberapa Jenderal Korea Selatan skeptis dengannya. Komentar yang keluar adalah:
"Kamu tidak bisa memakan nasi secara darurat dengan ini! Helm (M1) bisa menjadi peralatan memasak yang bagus!"
dan
"Helm (M1) bisa memberi perasaan aman secara psikologis karena lapisan kedua (liner) menahan peluru jika lapisan pertama ditembus. Ini tidak ada di Bangtan Helmes.". 
Bagaimana dengan kualitas balistik M76? Menurut sumber cerita pertama, meski namanya berarti helm anti peluru namun helm tetap bisa ditembus oleh peluru. Menurut cerita yang lain, sebenarnya Han tidak langsung memberi nama Bangtan Helmes, awalnya helm diberi nama ķ•˜ģ“ķŒŒ  (Haipa) yang sama dengan prototipenya. Kata tersebut adalah bahasa Korea untuk Haifa, salah satu kota di Israel. Sudah pasti nama tersebut dipilih karena helm yang mereka teliti adalah helm Israel. Namun Han lebih memilih nama Bangtan Helmes. Alhasil nama yang ironis dan bisa membuat salah sangka ini tetap bertahan hingga tahun 1996.
Sumber
Apa yang terjadi pada tahun tersebut? Korea Utara melakukan infiltrasi di Gangneung. Saat operasi untuk menangkap infiltran, Oh Young An (ģ˜¤ģ˜ģ•ˆKolonel Korea Selatan yang juga sebagai komandan operasi militer gugur saat M76 yang dia pakai tertembus peluru AK-47. Dari kejadian ini diambil keputusan untuk meneliti helm baru untuk mengganti Bangtan Helmes.
Seperti yang sudah disinggung, bentuk M76 sendiri menggunakan model helm M1. Liner memakai model tipe Riddell  (liner yang dipakai pada helm M1) dipasang langsung pada helm. Untuk strap dan chinstrap memakai model dari helm M1 pula.
Pada masa kini, perusahaan pembuat M76 yang tercatat seperti Daewoo, Silver Star dan Samsung.
Helm juga disebut dengan M80. Saya masih belum menemukan mengapa ada 2 jenis penamaan. Mungkin nama M80 adalah penamaan untuk ekspor.
Sumber
Anggota ģ œ6ė³“ė³‘ģ‚¬ė‹Ø (Yeoseos Beonjjae Bobyeong Sadan) atau Divisi Keenam Infanteri Korea Selatan.
Sumber
M76 dengan Kain Camo (Kamuflase)
Anggota ģ²«1ė³“ė³‘ģ‚¬ė‹Ø (Cheos Beonjjae Bobyeong Sadan) atau Divisi Pertama Infanteri Korea Selatan.
Sumber

M76 sempat diekspor seperti ke Chile,
Sumber
Sumber

Nepal, 
Sumber

Bolivia,
Sumber
Sumber

Mesir,
Sumber

Irak, dimana helm ini mendapatkan reputasinya dan dikenal dunia.
Di negara ini, M76 merasakan perang, yaitu Perang Irak - Iran. Dalam perang yang juga disebut dengan Perang Teluk Persia, M76 dipakai secara intensif oleh pasukan Irak. Bahkan helm tersebut sempat dipakai oleh pemimpin Irak yaitu Saddam Hussein saat dia memantau garis depan.
Pasukan Irak di Basra tahun 1982.
Sumber

Saddam Hussein dengan Bangtan Helmes.
Sumber

Ada juga negara seperti Singapura, Cina, Senegal, dan Republik Afrika Tengah. Namun sebagian besar saya belum bisa menemukan contoh helm mereka. 
Satu negara lain pengimpor M76 yang jarang terdengar oleh kolektor luar negeri, yaitu Indonesia.

M76 selain diespor sempat pula dibuat variannya. Irak mungkin karena kesulitan ekonomi akibat perang memutuskan untuk membuat M80-03 dan M90. Namun kualitas kedua helm terutama M90 dibilang LWO ...
Last Ditch Helmet in 2003
Sumber

M80-03
Sumber

M90
Sumber

Israel uniknya adalah negara pertama yang seharusnya kebagian Bangtan Helmes. Namun rencana tersebut tidak dilanjutkan.
Sebenarnya ada helm yang serupa dengan M76 atau malah berumur lebih tua. Helm tersebut berasal dari India dan bernama "Helmet Combat Fibre Glass" (Mungkin orang India menyebutnya ą¤¹ेą¤²ą¤®ेą¤Ÿ ą¤²ą¤”़ाą¤•ू ą¤¶ीą¤øे ą¤°ेą¤¶ा - Helamet Ladaakoo Sheese Resha) atau disebut model 1974. Helm ini kemungkinan dibuat pertama kali pada tahun 1974 oleh Defense Research and Development Organisation. Perbedaan dengan M76 adalah pada pin chinstrap yang hanya berjumlah 2 buah dan dalam bentuk horizontal. Sedangkan bahan helm terbuat dari campuran fiberglas yang diperkuat dengan plastik dan resin polyester.
Pabrik pembuat helm ini adalah Polyfib (Polyglass Fibres), CF (Calcuta Fabricators), Geepee, Mahan, Royale, Sumitra Interio, TM, AA, NA, CO, Lakha, Multi, Kipl, New Fibre Glass Industries, Micaply, JGPL, GDN, OWN, Riec, JHE, HT, BT, AKT, KI, Helmet Fiber, AP, HPA, Sient, Gupta, Helmet Fiber PMF, Deys, Aktion, SW, DIPL, BI, SS, dan Vipasa.
Masih belum diketahui apa hubungan helm ini dengan M76. Sebuah kebetulan Korea Selatan dan India membuat helm dengan model serupa dan memakai bahan non baja pula.
Seperti halnya M76, helm ini diekspor oleh beberapa negara seperti Bhutan, Republik Afrika Tengah dan negara Amerika Latin. Oh ya, Indonesia sempat juga membeli Helmet Combat Fibre Glass.
Sumber

Pasukan India Sebagai Pasukan PBB di Kongo
Sumber

Pasukan Bhutan
Sumber

Pasukan yang Tidak Diketahui
Kemungkinan Meksiko
Sumber

Child Soldier (Pasukan Anak Anak)
Republik Afrika Tengah
Sumber

Kembali ke Bangtan Helmes, M76 yang ada di Indonesia sendiri terdapat 2 jenis. Standar (saya sebut model 1) dan dengan tambahan chinstrap (saya sebut model 2). Dari kedua jenis helm tersebut dibagi menjadi 2 macam pula, yaitu yang tidak memakai lis dan memakai lis dari karet seperti halnya helm M90 Irak. Alasan pemakaian lis, kemungkinan untuk membuat helm dapat bertahan lebih lama dari benturan.
M76 tanpa lis dan dengan lis

Dari semua model dan tipe helm tersebut, sebagian besar liner, chinstrap dan strap memakai model helm M1 Amerika. M76 di Indonesia mempunyai keunikan yaitu keanekaragamannya. Dapat dibilang semboyan Bhinneka Tunggal Ika berlaku pada helm tersebut. Diversifikasi berlaku selain pada warna helm serta chinstrap juga pada liner. Dari coklat, hijau, hingga hitam. Chinstrap penahan dagu-pun bermacam - macam, dari yang berbentuk cup, strap melingkari dagu, strap tidak di dagu, hingga strap yang tidak bisa diatur ukuran panjangnya.
Model 1 adalah helm model standar. Helm ini sama dengan yang dimiliki oleh Korea Selatan.

Liner dan chinstrap warna hitam.
Strap model tidak di dagu 

Helm hitam, liner, chinstrap warna hijau.
Strap model melingkari telinga

Chinstrap model non M1.
Strap memakai bentuk cup

Liner bentuk non M1

M76 yang saya temukan di online kebanyakan tidak tersisa identitas pembuatnya. Untungnya ada beberapa contoh yang ada.
Liner buatan pabrik "HIS" atau "S14"
M76 liner dibuat oleh pabrik AGES MFG Co. Los Angeles Amerika Serikat

M76 Model 1 Koleksi Saya
Pemilik dulunya bernama Agus dan mempunyai NRP (Nomor Register Prajurit) 526250
Helm mempunyai marking angka 19.
Font angka mengindikasikan helm ini dulunya buatan Korea Selatan

M76 model 2 adalah dengan chinstrap tambahan. Saya masih belum mengetahui pasti kenapa helm seperti ini harus memakai 2 macam chinstrap. Mungkin chinstrap kedua digunakan sebagai opsi kepada pemakai. Chinstrap kedua biasanya memakai model yang berbeda.
Namun kebanyakan M76 model 2 ini hampir tidak pernah utuh. Alias banyak contoh yang memperlihatkan chinstrap kedua dicopot. 

Contoh lainnya yang masih utuh. 
M76 Model 2 Koleksi Saya
Strap kedua yang sudah dicabut
Dulunya mungkin helm dimiliki oleh prajurit bernomor 057 di kompinya 
Liner menggunakan spons di dalamnya
Strap tidak menggunakan model helm M1 Amerika.
Namun chinstrap menggunakan model helm M1 Perang Dunia II versi awal
Ukuran strap bisa diatur

Seperti halnya Korea Selatan, M76 TNI juga dapat dipasang dengan kain camo. Karena bentuknya yang serupa, kain camo untuk helm M1 juga dapat dipasang disini. Untuk pasukan TNI sendiri, selain kain terkadang helm dapat dipasang dengan tali. 


Salah Satu Kain Camo M1 Koleksi Saya

Label pada kain "ABRI 7808"
Kain Camo dan helm Model 1 yang saya miliki adalah pemberian rekan saya

M76 selain di garis depan, juga digunakan untuk keperluan di garis belakang. Seperti untuk pelatihan perang,
M76 Model 2 Untuk Instruktur
M76 Model 1 Untuk Siswa Tentara
Keperluan upacara kemiliteran.
M76 Model 1 dengan tambahan logo TNI-AD dan chinstrap versi non militer.
M76 dengan slot untuk logo angkatan perang

Selain keperluan militer, M76 di Indonesia juga dipakai untuk keperluan penanggulangan huru hara. Terlihat dari berbagai M76 yang dimodifikasi menjadi helm PHH (Pasukan Anti Huru Hara).

Seiring perkembangan zaman, untuk memperpanjang usia helm serta untuk menekan biaya, Indonesia berinisiatif untuk mengganti liner. Ada kemungkinan besar, liner dibuat secara lokal. Bahkan ada contoh M76 yang memakai liner model helm PASGT TNI.
Helm Model 2  kemungkinan liner dibuat ulang pada musim 1992/1993, kloter 1, liner ke-63

Helm Model 1, liner dimodifikasi pada tahun 2007, kloter 6, liner ke 214

Helm Model 1 untuk siswa tentara dengan liner PASGT

Di Indonesia sendiri, M76 kemungkinan muncul pada tahun 1980an. Sayang saya belum menemukan bukti foto di internet. Bukti paling tua adalah foto dimana mendiang ayah saya memakainya saat pelatihan militer pada tahun 1989.
Achtung, jika ada yang menjual helm diatas dan helm bersumber di Bandung.
Saya akan membelinya.
Sumber
Acara santai tentara dan yang bersangkutan memakai M76 Model 1 untuk siswa tentara dan secara terbalik
M76 liner modifikasi untuk siswa tentara PASKHAS TNI AU.
Sumber
M76 Model 2 pasukan PASKHAS TNI AU
Sumber
Siswa tentara PASKHAS dengan M76 Model 1 dengan liner PASGT.
Perhatikan pin strap lama yang sudah dicabut.
Sumber
Siswa tentara PASKHAS melakukan pelatihan terjun payung.
Sumber
Siswa tentara PASKHAS memakai helm dengan warna nomor yang berbeda.
Sumber
Siswa tentara TNI AD menggunakan Model 2
Menwa (Resimen Mahasiswa) menggunakan Model 1 dan Model 2.
Sumber

Anda pasti bertanya - tanya, apakah TNI pernah menggunakan M76 di daerah konflik? Jawabannya adalah pernah. Saya belum menemukan konflik lainnya, namun konflik di Aceh tahun 2002 baik TNI dan GAM (!) memakai Bangtan Helmes.
Sumber

Jadi inilah M76 alias Bangtan Helmes. Helm yang meski secara kualitas tidaklah signifikan namun kenyamanan yang ditawarkan lebih dari cukup untuk masa damai. Sebagai stop gap, helm ini lebih dari cukup melakukan tugasnya sebelum helm yang lebih superior seperti PASGT muncul. Seperti halnya semboyan negara kita, helm ini banyak variannya tetapi mempunyai satu tujuan.


Usia: > 1976


PS: Sebenarnya saya sudah merencanakan untuk membuat post ini bertahun - tahun lalu. Saat realisasinya baru saat ini, alhasil saya lupa dengan sumber beberapa gambar. Apalagi beberapa gambar tersebut sumbernya ada pada photobucket. Jadi harap dimaklumi jika beberapa gambar tidak saya beri sumber.
Untuk contoh helm sendiri, sumber terbesar dari Tokobagus alias pendahulu OLX.