Berbicara tentang Onderscheidingsteeken voor Langdurige, Eerlijke, en Trouwe Dienst, anda pasti pernah bertanya - tanya, apakah Belanda pernah membuat medali untuk kaum sipil? Jawabannya adalah pernah. Pengertian sipil disini adalah selain orang non militer, ini juga mencakup pegawai negeri sipil alias PNS atau ASN (Aparatur Sipil Negara). Kaum sipil disini adalah kaum sipil non Eropa. Saat itu Belanda membuat Medaille voor Burgerlijke Verdienste (MBV) pada tahun 1871.
Tunggu dulu? Dimanakah kelas keempat? Kelas terakhir atau yang tertinggi adalah medali emas dengan kalung rantai emas. Alhasil bukan berbentuk medali dengan ribbon melainkan bagaikan order.
Ukuran medali adalah 50 mm x 50 mm.
Untuk warna ribbon berupa 3 warna yaitu biru nassau, oranye tua (namun beberapa contoh memakai warna kuning), dan biru nassau.
Pada bagian belakang medali, dicetak inskripsi penerima medali.
Orang Tabukan di Sangihe menyebut medali ini dengan sebutan "Medali Salaka".
Bronzen
Zilveren
* Update 28 September 2018:
MBV mempunyai beberapa kelas. Kelas tersebut dibedakan dari warna medali yang terdapat 4 kelas. Jumlah kelas yang mengingatkan kita kepada Onderscheidingsteeken voor Langdurige, Eerlijke, en Trouwe Dienst. Kelas tersebut berupa:
- Bronzen (Perunggu)
- Zilveren (Perak)
- Gouden (Emas)
Tunggu dulu? Dimanakah kelas keempat? Kelas terakhir atau yang tertinggi adalah medali emas dengan kalung rantai emas. Alhasil bukan berbentuk medali dengan ribbon melainkan bagaikan order.
Ukuran medali adalah 50 mm x 50 mm.
Untuk warna ribbon berupa 3 warna yaitu biru nassau, oranye tua (namun beberapa contoh memakai warna kuning), dan biru nassau.
Pada bagian belakang medali, dicetak inskripsi penerima medali.
Orang Tabukan di Sangihe menyebut medali ini dengan sebutan "Medali Salaka".
Medali atas nama Wirodiwongso. Sumber: marktplaats |
Medali atas nama Surokerto. Sumber |
Medali atas nama Resodiwirjo (Resodiwiryo). Bupati pertama Purworejo. Sumber |
Pada buku beschrijving en statuten der nederlandschen ridderorden terbitan tahun 1885. Sumber |
Zilveren
Medali atas nama Si Upar Maharaja Sunan dan Ja Tagor Galar Maharaja Sunan. Keduanya adalah ayah dan anak ningrat Batak. Sumber |
Gouden
Lukisan pendiri BRI (Bank Republik Indonesia) yaitu Raden Bei Aria Wirjaatmaja. Perhatikan warna ribbon yang berbeda. Ada kemungkinan untuk kelas gouden, warna ribbon dibedakan atau sang pelukis melakukan kesalahan. Sumber |
* Update 28 September 2018:
Emas dengan Kalung Rantai Emas
Ratu Tanette dari Sulawesi Selatan yaitu We Tenriolle memakai MBV kelas tertinggi. Sumber |
Perhatikan MBV pada Bupati Malang Raden Adipati Ario Natadiningrat II ini. Terlihat dia memakai MBV secara tidak simetris. Seakan dia memperlakukan MBV ini sebagai medali dan bukannya sebagai order. Sumber |
Pada tahun 1893, Pemerintah Belanda memutuskan untuk membuat pengganti MBV. Kali ini medali bernama "Ster voor Trouw en Verdiensten" (STV). Bagi penerima MBV bisa mengganti medali lama mereka dengan yang baru namun memakai uang mereka sendiri. Kondisi yang serupa terjadi pada pemegang medali Onderschedingsteken voor Langdurige Dienst als Officier. Dimana saat sang penerima mau mengganti angka tahun, dia harus merogoh kocek mereka sendiri.
- Bagi pemilik kelas bronzen akan mendapat kelas bronzen ster.
- Zilveren mendapat zilveren ster.
- Gouden menjadi kleine gouden ster.
- Emas dengan rantai emas mendapat groote gouden ster.
*Update 2 Oktober 2018:
Menurut informasi dari Almanak Prijai tahun 1899 karangan F. Wiggers. Peraturan STV kepada para priyayi dijelaskan lengkap pada Bijblad nomor 2500, 3179, 2652, 4158, dan 2893.
Pada orang - orang selam jang berasal atawa orang - orang asing jang berpahala, boleh dibrihken medali mas, perak, atawa proenggoe, masing - masing sebagimana di tetepken dalem firman jang menganoegrahken medali itoe.Ini perihasan roepanja kaja bintang pake 12 oedjoeng boelet seperti moetiara.Medali - medali (meski model ketjil) boleh di pake di dada sebela kiri, tergantoeng pada pita jang di tentoeken aken di pake boewat moecahhabatnja bintang Nederlandsche Leeuw. Dilarang sekali - kali memake pita dan medali sendiri - sendiri.
Untuk orang - orang Islam atau orang asing yang berjasa, dapat diberikan medali emas, perak atau perunggu. Masing - masing sebagaimana ditetapkan didalam aturan penganugerahan medali tersebut.Aksesori ini berbentuk bintang sudut 12 dan berbentuk bundar seperti mutiara.
Medali - medali (meski model miniatur) boleh dikenakan di dada sebelah kiri. Medali digantung dengan pita, posisinya sama dengan Medali Nederlandsche Leeuw. Dilarang memakai pita dan medali secara terpisah.
Bijblad Nomor 3179:
Selainnja dari sebab pahala jang amat besar maka paling sedikit tempo kerdjanja 30 tahon lamanja baroelah prijai - prijai boleh di kata haroes aken mendapet gandjaran jang besar itoe.Maka memegang pekerdjaan dengan setija sadja 30 tahon lamanja atawa lebih dari itoe, belon tjoekoep aken mengharoesken prijai - prijai beroleh perbedahan itoe. Misti njata djoega bahwa prijai itoe penggawei berpahala sekali, jang dari sebab radjinnja, serta mendjalanken kewadjiban pakerdjaannja dengan sasoenggoe-soenggoe hati atawa dari kaperloean jang lain pantes mendapet perbedahan itoe.Pembrihan medali pada prijai - prijai, lebih tinggi dari jang patoet dengan pangkatnja; seperti medali mas boewat prijai - prijai jang lebih rendah dari pangkat boepati, baroelah boleh, djikaloe salainnja tempo pekerdjaan jang lama itoe ada djoega kenjatahan pahala lain jang teramat besar. Pembrihan medali itoe misti di perboewat djarang - djarang oleh kerna pemberihan medali dengan tangan moera lekas mengoerangken kamoeliaan perbedahan itoe.
Selain dari jasa yang besar, para priyayi baru boleh mendapat penghargaan yang besar itu dari lama kedinasan selama 30 tahun.
Namun lama kedinasan 30 tahun atau lebih, belumlah cukup bagi para priyayi untuk mendapatkan kekhususan itu. Priyayi tersebut harus juga sangat berjasa. Ini berasal dari ketekunan serta menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh atau hal lain yang bisa mendapatkan kekhususan tersebut.
Pemberian medali kepada para priyayi, harus yang sama tinggi dengan pangkat mereka. Jika medali emas diberikan kepada para priyayi dibawah pangkat bupati baru diperbolehkan jika selain lama kedinasan yang lama, juga ada dari jasa lain yang sangatlah besar. Pemberian medali janganlah sering karena dapat mengurangi nilai kekhususan tersebut.
Bijblad Nomor 2652:
Permintaan aken menganoegrahken perbedahan apa roepa djoega para prijai - prijai misti di perboewat dengan rahasia.
Permintaan tentang pemberian medali kepada para priyayi harus dilaksanakan dengan rahasia.
Bijblad Nomor 4158:
Djikaloe mati jang di anoegrahken maka medali itoe tida oesa di poelangken lagi pada goubernement.
Jika sang penerima medali wafat maka medali tersebut tidak dikembalikan kepada pemerintah.
Bijblad Nomor 2893:
Ia jang telah dapet hoekoeman mati, atawa kerdja paksa memake rante, maka tertjaboetlah haknja aken memake medali itoe begitoe lekas hoekoeman itoe kena di lakoeken, maka siapa kena di hoekoem kerdja paksa di loewar rante atoe toetoepan, tida boleh pake tanda kahormatan itoe selagi dalem hoekoeman.
Bagi penerima yang telah menerima hukuman mati atau kerja paksa memakai rantai, maka dicabut haknya memakai medali sesaat setelah hukuman tersebut dilaksanakan. Siapapun yang mendapat hukuman kerja paksa tidak memakai rantai atau hukuman penjara, tidak boleh memakai tanda kehormatan tersebut selagi dalam hukuman.
- Groote Gouden Ster
- Kleine Gouden Ster
- Zilveren Ster
- Bronzen Ster
Pada tahun 1929, kelas ditambahkan dengan Groote Zilveren Ster. Sedangkan Zilveren Ster disebut dengan Kleine Zilveren Ster.
Perbedaan tiap medali bisa dilihat dari warna medali. Baik perunggu, perak maupun emas. Selain itu pula medali kelas Groote mempunyai bentuk hiasan yang berbeda dibanding kelas lainnya.
Desain coat of arms Belanda juga menentukan usia medali. Arah kepala singa menentukan kapan medali dibuat, apakah tahun 1894 atau pasca tahun 1907. Pada medali tahun 1894, arah kepala singa menghadap ke arah luar. Sedangkan medali pasca 1907, masing - masing kepala singa saling berhadapan. Namun untuk kelas Groote, tidak berlaku karena model singa berbeda dengan kelas medali lainnya.
Untuk ukuran medali, masih sama dengan MBV yaitu 50 mm x 50 mm. Awalnya untuk kelas Bronzen Ster, tidak memakai enamel biru. Namun keputusan tersebut dicabut hanya berselang 15 hari, alhasil Bronzen Ster tanpa enamel sangatlah langka.
Warna ribbon awalnya sama dengan MBV. Untuk kelas Gouden Ster, terdapat 2 buah garis tambahan oranye tua di pinggir terluar ribbon. Warna ribbon tetap bertahan hingga tahun 1945 saat warna oranye tua berubah wujud seperti gelombang. Serta jumlah gelombang mencerminkan kelas medali.
Untuk kali ini, medali tidak mencantumkan nama penerima pada permukaannya.
STV seperti halnya medali Voor Moed en Trouwe, hanya diberikan kepada kaum non Eropa. Pada masanya, kemungkinan STV mempunyai popularitas di kalangan masyarakat pribumi. Terlihat dari majalah Pandji Poestaka yang seringkali membuat
Orang pribumi sendiri menyebut medali tersebut sesuai dengan warnanya. Contohnya seperti "Bintang Tembaga" atau "Bintang Perak". Namun orang Tabukan di Sangihe menyebutnya dengan "Bintang Bulaeng".
Bronzen Ster
1894 - 1907
1894 - 1907
Sumber |
1907 - 1945
Sumber |
STV dengan Warna Ribbon Berbeda
Belum diketahui kepada siapa ribbon ini diberikan. Sumber |
Pasca Tahun 1945
Sumber: olx.co.id
|
Miniatur
Miniatur model 1894 bersama dengan medali model 1913. Sumber |
Boks Medali dan Oorkonde (Piagam)
Kotak medali bersama piagam. Sumber: olx.co.id |
Piagam medali dalam kondisi warna aslinya. Sumber |
Contoh Penerima Medali
Penerima diatas adalah Titiah, seorang wanita dari Barisan Tjakra Madoera. Sumber |
Kleine Zilveren Ster
1894 - 1907
Sumber |
Sumber: Pinterest |
Oorkonde Zilveren Ster
Pasca 1945
Kleine Gouden Ster
1907 - 1945
Pasca 1945
Sumber |
Contoh Penerima Medali
Penerima diatas adalah N. Baroes, Hoofdvaccinateur di Karolanden. Sumber |
Contoh penerima kelas Zilveren Ster
Alias kelas sebelum tahun 1929
Pandji Poestaka, No. 22 Tahun IV, tanggal 19 Maret 1926 |
Groote Zilveren Ster
Sumber |
Perbandingan kelas Groote Zilveren Ster dengan Kleine Zilveren Ster. Sumber |
Pasca 1945
Sumber: Pinterest |
Miniatur
Perbandingan ukuran antara miniatur groote zilveren ster dengan medali kleine zilveren ster. Sumber |
Kleine Gouden Ster
1907 - 1945
Boks Medali
Sumber: olx.co.id |
Pasca 1945
Contoh Penerima Medali
Pernah saya muat (disini). Sangat unik melihat perpaduan 2 medali sipil zaman Belanda. Orde van de Nederlandschen Leeuw untuk kaum sipil Eropa dan ningrat inlander serta STV untuk kaum sipil non Eropa di Hindia Belanda. Jika anda perhatikan maka order of precedence STV terletak setelah Orde van den Nederlandschen Leeuw |
Perbandingan antara Groote Gouden Ster dengan 2 medali kelas yang lebih rendah lainnya. Sumber |
Jadi inilah medali untuk kalangan sipil non Eropa di Hindia Belanda. Konon medali terakhir kali berlaku pada tahun 1962 dan bukannya tahun 1949. Secara de Jure, STV belum dicabut oleh pemerintahan Belanda. Alhasil secara teori, uniknya medali ini masih berlaku dan masih bisa dianugerahkan ...
Usia: > 1871
salam
BalasHapusbisa chat email ?
Salam, maaf baru membalas.
HapusSilahkan, kontak via email saya jika anda ingin bertanya. :)
sy kbtln pny slh satu medali ini.asli bgt.emas 46 gr peninggalan kakek buyut yg merupakan mantan bupati di rangkas.brp nilainya skrg ya ? silahkan para kolektor hub sy di 085223426886.
BalasHapusWah sangat menarik, ada bahan yang emas murni ya. Maaf saya tidak tahu tepatnya, mungkin yang lain bisa menjawab.
HapusSaya punya medali yg perunggu
BalasHapusSaya ingin bertanya apa alasan kolonial pada saat itu memberiakan mendali kepada pribumi
BalasHapusSaya belum mendapatkan sumber perihal latar belakang di balik penganugerahan medali kepada kaum pribumi. Jika memakai alasan politik etis mungkin kurang tepat. Dikarenakan Belanda sudah memberikan medali lama kedinasan militer bagi tentara pribumi pada masa Perang Diponegoro. Mungkin alasan dibalik pemberian adalah menanamkan loyalitas kaum pribumi kepada aparatur kolonial.
Hapus