Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 27 April 2016

TNI & Equipment Part 3

Setelah part 2 yang sudah lama sekali tidak saya singgung, mari kita menuju ke part 3 TNI & Equipment!
GAZ-69
Seperti yang terlihat, foto ini diambil di Tawangmangu. Kemungkinan oleh seorang perwira dari Brigade Infantri (Brigif) 6 di Solo. Sepertinya sang perwira beserta keluarganya ini sedang pelesir memakai Jip Soviet ini. Kendaraan yang sangat sesuai untuk keadaan alam Tawangmangu yang berupa pegunungan. Foto ini diambil pada tanggal .... 31 September 1968???! Mungkin sang perwira disini atau istrinya lupa bahwa bulan September hanya bertanggal 30 buah saja. Ngomong-ngomong tentang jip dan Tawangmangu, ini mengingatkan tentang ibu saya yang melakukan ujian SIM dengan memakai jip Land Rover di tempat yang sama dan saat hujan deras pula XDD

 Sepeda Motor Polisi Militer
Seorang Pembantu Letnan atau Letnan Dua Polisi Militer sedang berpose dengan sepeda motornya.
Sayang saya tidak bisa mengidentifikasi apa motor ini. Apakah ada pembaca yang bisa membantu disini? ^_^

Madsen M51 dan M-16
Sebuah foto tentang latihan perang. Foto ini masih satu bagian dengan foto pada part 2. Untuk adegan dalam foto ini, terlihat beberapa prajurit yang membawa senapan Lee-Enfield, juga ada yang membawa senapan mesin ringan Madsen M51. Meskipun hanya sekilas, namun ada juga yang membawa senapan M-16


Usia: dibuat pada era tahun 1960-70an

Rabu, 20 April 2016

Stadswacht dan Landwacht di Hindia Belanda

Berikut adalah biografi singkat pasukan Stadswacht dan Landwacht Hindia Belanda sumbangan mentor saya, Koos Allemany.
Beberapa tahun sebelum Jepang melaksanakan invasi ke Hindia Belanda, KNIL membentuk pasukan baru. Pasukan yang bernama Stadswacht dan Landwacht (dalam bahasa Indonesianya "Penjaga Kota" dan "Penjaga Pedesaan") ini seperti laiknya KNIL membuka lowongan bagi semua penduduk Hindia Belanda saat itu. Rekrutan bisa bergabung secara sukarela. Selain bantuan persenjataan, dalam pelatihan, KNIL mengerahkan Onderofficier untuk melatih 2 pasukan diatas. Setelah diresmikannya pertama kali pada pertengahan tahun 1940, kedua pasukan tersebut tercatat mempunyai keanggotaan sekitar 50.000 orang pada akhir tahun 1941. Sebelumnya pada bulan Agustus 1941, dilakukan perubahan pada hierarki pasukan dengan mencabut pangkat perwira Stadswacht - Landwacht. Sebagai kompensasi, diperluas lowongan pasukan dari berbagai ras penduduk di Hindia Belanda. Selain itu pula, nantinya pada akhir tahun 1941, personel Stadswacht - Landwacht ditempatkan di barak dan bertanggung jawab dalam menjaga instalasi Kustverdediging (pertahanan pesisir pantai). Ada pula bukti pasukan mengawaki meriam artileri dan artileri anti udara.
Selain gambar yang saya credit, semua gambar kiriman Koos Allemany.

* Logo
Logo atau Emblem Stadswacht dan Landwacht berupa lingkaran yang dihiasi dengan lingkaran yang lebih kecil dan bintang sudut lima didalamnya. Pada bagian tengah emblem terdapat tulisan unit yaitu "Stadswacht" dan "Landwacht". Selain itu pula juga terdapat lambang Pemerintahan Belanda. Meskipun untuk lambang ini, ada beberapa pengecualian dimana lambang kota yang ditampilkan pada emblem. Beberapa diantaranya adalah untuk Stadswacht kota Batavia (Jakarta) dan Surabaya. Untuk pemakaian, emblem dipasang pada bagian atas saku sebelah kanan seragam.

Selain untuk Stadswacht dan Landwacht, desain emblem serupa juga dipakai oleh pasukan Vernielingskorps
Unit Vernielingskorps bertanggung jawab dalam pembumihangusan instalasi. Khusus bagi unit yang bertugas di Tarakan, mayoritas dari mereka dibunuh oleh Jepang dengan cara tiap tiga orang diikat bersama lalu dibayonet dan sisanya dipancung 

Emblem Stadswacht

Emblem Stadswacht Batavia

* Seragam
Seragam Stadswacht - Landwacht menggunakan seragam yang sama dengan yang digunakan oleh KNIL yaitu seragam Garoet. Salah satu varian yang dipakai adalah Garoet - C. Hanya saja yang menjadi perbedaan dengan KNIL adalah tidak adanya emblem cabang angkatan pada kain bahu seragam.
Seragam Garoet - C

Pasukan Stadswacht Batavia sedang berbaris pada tahun 1941.
Pasukan dipimpin oleh seorang kapitein yang memakai seragam Garoet - C

Selain seragam Garoet, kedua pasukan Wacht juga memakai seragam baru yang berbeda. Seragam berupa seragam 4 kancing dengan kerah rebah terbuka dan dimasukkan kedalam celana. Seperti seragam KNIL lainnya, seragam ini mempunyai bahan yang sama dengan seragam Garoet. Seragam ini diberikan pada akhir tahun 1941 bersamaan dengan berlakunya pemberian celana pendek dan puttee
Pasukan Stadswacht dalam posisi Presenteer Geweer.
Perhatikan emblem Stadswacht, pada dada seragam mereka 

Pasukan Stadswacht Solo berbaris saat dilaksanakannya inspeksi.
Perhatikan seragam mereka yang masih memakai celana panjang dan puttee sebagai kelengkapan dan helm Stahlhelm

Satu keluarga Hindia Belanda yang siap perang.
Sang ayah yang berpangkat Sergeant memakai seragam baru Stadswacht.
Sang ibu memakai pakaian perawat.
Sang anak sulung memakai seragam KNIL dan dia berpangkat Sergeant, perhatikan perbedaan pemakaian pangkat pada seragam Garoet - C dengan seragam baru Stadswacht.
Sang bungsu seperti halnya kakaknya, memakai seragam KNIL

Anggota Marinevendel yang merupakan bagian pasukan Stadswacht Batavia.
Perhatikan perbedaan cara pemakaian topi 
Bamboehoed yang lain dengan pemakaian topi Bamboehoed yang dipakai oleh cabang Angkatan Darat

Sebenarnya seragam Stadswacht yang baru ini adalah seragam yang direncanakan untuk diberlakukan kepada seluruh pasukan KNIL. Untuk pasukan KNIL sendiri, karena waktu yang semakin sempit maka hanya beberapa perwira yang mendapat seragam baru tersebut. Untuk perpangkatan sendiri, memakai 2 macam pangkat. Untuk pangkat Onderofficier masih memakai pangkat untuk seragam Garoet - C, yaitu berbentuk jajaran genjang. Sedangkan bentuk pangkat baru yang mirip dengan bentuk berlian untuk jajaran mulai pangkat Adjudant Onderofficier hingga perwira.
Pangeran Adipati Mangkunegara VII memakai seragam baru Stadswacht yang diperuntukkan kepada perwira KNIL.
Perhatikan pangkat Kolonel yang berbeda dengan pangkat perwira untuk seragam Garoet - C

Seragam baru Stadswacht yang dipakai oleh Vaandrig CORO (Corps Opleiding Reserve Officieren - Korps Pendidikan Perwira Cadangan) KNIL.
Perhatikan emblem infanteri pada kain bahu dia.
Sumber: Marktplaats 

Instruktur Stadswacht berpangkat Adjudant Onderofficier sedang mempraktekan cara kerja pistol Mauser C-96. Sang instruktur masih memakai seragam Garoet - C.
Sedangkan instruktur lainnya di sebelah kanannya yang berpangkat Onder Luitenant, sudah memakai seragam baru Stadswacht namun masih memakai pangkat gaya Garoet - C. Selain itu pula, dia juga memakai emblem Stadswacht.
Kita juga bisa melihat seorang Stadswacht berpangkat Sergeant konsentrasi melihat ajaran sang instruktur 

3 gambar seragam Stadswacht - Landwacht dan KNIL buatan saya.
Seragam sebelah kiri adalah penggambaran seperti apa seragam Stadswacht Medan dan Solo, lengkap dengan Stahlhelm.
Seragam di tengah adalah seperti apa seragam Stadswacht dengan memakai celana pendek.
Seragam di kanan adalah seragam Garoet - C. Kedua seragam memakai helm Milsco dan kesemua seragam mempunyai pangkat Sergeant.
Sedangkan terdapat pula 3 macam topi. Yaitu topi pet, bamboehoed, dan bivakmuts / veldmuts.
Sisa gambar adalah pangkat Sergeant untuk seragam Garoet - C dan pangkat Kapitein Infanterie untuk seragam baru 

Veldmuts yang berlaku untuk seragam Garoet - C.
Piping warna oranye pada topi menandakan topi ini dipakai oleh prajurit infanteri.
Di kalangan tentara KNIL, topi ini dijuluki "schuitje" yang artinya mobil atau babi

Transformasi Seragam Stadswacht - Landwacht
Seorang anggota Stadswacht Batavia memakai seragam Garoet - C.
Perhatikan kain bahu seragam yang polos alias tidak ada lambang unit laiknya seragam KNIL 

Pasukan Stadswacht Batavia memakai seragam baru, namun masih lengkap dengan celana panjang dan puttee.
Menurut ibu saya, pakaian yang dimasukkan kedalam celana itu seperti guling. hehehe
Pasukan Marinevendel sudah memakai celana pendek sebagai kelengkapan mereka.
Perhatikan para perwira Angkatan Laut yang memakai pangkat pada kain bahu mereka (shoulder board)

Jika kita perhatikan, seragam baru Stadswacht ini terlihat serupa dengan pasukan kolonial Eropa lainnya seperti pasukan Inggris dan pasukan Australia.

* Persenjataan
Untuk persenjataan sendiri, pasukan Stadswacht dan Landwacht mendapatkan senjata yang berbeda dengan KNIL. Beberapa diantaranya adalah:


Mauser C-96


Pistol legendaris Jerman kaliber 7,63 mm ini, dibeli dalam kuantitas besar untuk dipakai pasukan Stadswacht - Landwacht.

Thompson M1928


Sub Machine Gun (SMG) berkaliber .45 atau 11,43 mm buatan Amerika Serikat ini dibeli sebesar 2.000 buah oleh KNIL (70 diantaranya dikirim ke Hindia Barat). Mayoritas senjata ini diberikan kepada pasukan di luar pulau Jawa. Saat Jepang berhasil mengalahkan Belanda, Jepang merebut 723 senapan ini di pulau Jawa sendiri.
1.000 senapan lainnya yang diangkut oleh S.S. Bantam dipindahkan pengirimannya ke Australia dan akhirnya diberikan kepada pasukan KNIL disana. Sisa senapan sebesar 595 buah, diambil alih oleh Angkatan Darat Amerika Serikat alias US Army.

United Defense M42


KNIL memesan 15.000 SMG ini dalam kaliber 9 mm. Marlin yang merupakan pabrik senapan ini, langsung memproduksi senapan tersebut. Namun nasib senapan ini masih menjadi misteri, tetapi ada kemungkinan ada yang berhasil mencapai ke Jawa sebelum Jepang datang.

Reising M50

SMG ini bersama dengan SMG diatas direncanakan untuk disimpan di tempat rahasia di pedesaan Hindia Belanda untuk perang gerilya.

Enfield P17

Senapan modifikasi Amerika Serikat yang mempunyai kaliber 7,62 mm ini dibeli oleh KNIL sebanyak 50.000 buah. Namun yang sampai di tempat tujuan hanya sebanyak 20.000 buah. Nantinya Jepang berhasil merebut 11.066 buah di pulau Jawa. 10.000 senapan yang diangkut oleh S.S. Tabian dikembalikan ke US Army. 600 buah lainnya yang dibawa oleh S.S. Mapia diberikan oleh pasukan KNIL di Australia. Uniknya senapan di Hindia Belanda dipanggil "Springfield", ini dikarenakan tempat kargo senapan tercetak nama "Springfield". 

Carcano

Senapan Italia yang dikenal sebagai senapan pembunuh John F. Kennedy ini dibeli oleh KNIL dari Inggris sebanyak 1.000 buah dan dalam 4 varian. Senapan - senapan ini aslinya diperuntukkan untuk Stadswacht - Landwacht.
Nasib senjata-senjata Stadswacht - Landwacht diatas bisa diketahui dari buku katalog koleksi Museum Satria Mandala Jakarta yang saya miliki ini:
Pistol Mauser C96 disangka dari Jerman dan awalnya dimiliki oleh TNI-AD.

Reising M50 dan Thompson M28, keduanya berasal dari sumbangan TNI-AD.

Untuk senapan Enfield P17, seperti yang sudah diduga, sejarawan museum mengira senapan tersebut dengan Springfield. Dan uniknya atau lebih tepatnya ironisnya lagi, ada senapan Springfield yang asli diatasnya. Anda bisa memperhatikan perbedaan kedua senapan.

Kesimpulannya adalah senjata-senjata bekas Stadswacht - Landwacht ini seperti senjata Belanda dan Jepang lainnya sempat dipakai pada masa Revolusi Kemerdekaan.

* Perlengkapan
Untuk perlengkapan disini, Stadswacht dikenal karena mereka dilengkapi dengan Armoured Personnel Carrier (APC) yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka yaitu melawan pasukan payung Jepang dan kolone kelima. APC bernama Overvalwagen yang dibuat oleh perusahaan Braat di Surabaya ini adalah karya dari Kapitein Luycke Roscott. Kendaraan ini dibuat dalam 4 seri berbeda yaitu Batavia, Jawa Timur (Surabaya - Solo), Makassar, dan Medan serta direncanakan dibuat total sebanyak 65 buah. Namun tidak diketahui jumlah yang berhasil direalisasikan. Untuk lebih mengerti sejarah Overvalwagen milik Stadswacht, silahkan anda mengecek link ini.
Overvalwagen Stadswacht Batavia pada tahun 1941

Kendaraan Taktis Surabaya pada tahun 1941


Overvalwagen Medan tahun 1941



Pasukan Stadswacht kota tersebut memakai Stahlhelm (helm baja Jerman) buatan Cina yang merupakan solusi sementara sebelum datangnya helm buatan Milsco.

Overvalwagen Solo


Kemungkinan berjumlah sebanyak 1 buah dan dilengkapi dengan radio. Sama seperti koleganya di Medan, pasukan Stadswacht Solo memakai Stahlhelm Cina. Selain itu pula, terlihat pada gambar, pasukan membawa pistol Mauser C96.
Selain Overvalwagen, pasukan Stadswacht - Landwacht-pun memakai perlengkapan yang sama dengan KNIL. Beberapa contoh saja seperti veldflesch  / veldfles (pelples - tempat minum), sepatu bot, dan gasmaskertas (tas masker gas) seperti dibawah ini.
Untuk gasmaskertas, KNIL memproduksinya sendiri.
Untuk gasmaskertas diatas diproduksi pada akhir - akhir masa kekuasaan Belanda sebelum Jepang datang, ini terlihat dari model klip yang memakai model Amerika Serikat. Namun sebelum memproduksinya sendiri, DvO atau Departement van Oorlog (Departemen Perang Hindia Belanda) memesannya tas tersebut langsung dari Amerika Serikat. Alias mengimpor tas untuk masker gas tersebut
Bagi anda yang penasaran dengan bagaimana kehidupan keseharian pasukan Stadswacht, anda bisa mengecek situs ini. Situs tersebut menggambarkan kesaksian Kwee Thiam Tjing saat dia menjadi anggota Stadswacht di kota Malang, Jawa Timur. 

Akhir kata, sekeras-kerasnya Belanda berusaha mempertahankan Hindia Belanda, usaha tersebut tetaplah sia-sia karena Jepang berhasil menyapu segalanya. Dan semenjak saat itu sejarah Hindia Belanda atau Indonesia berubah selama-lamanya. 
Untuk mengakhiri artikel ini, saya tampilkan 2 video pasukan Stadswacht.
Klik link ini, untuk melihat video latihan lengkap pasukan Stadswacht Batavia.
Dan cek video dibawah untuk film Stadswacht Batavia dalam full color !

Rabu, 13 April 2016

Menu Barat Seorang Koki Jawa di tahun 1919

Anda semua pasti tidak pernah mengira topik ini bukan? Koleksi kali ini membahas tentang beberapa lembar dari sebuah menu berbahasa Prancis-Jawa.





Berikut contoh menu siang beserta jawaban dengan bahasa Jawa pada hari Sabtu tanggal 2 Agustus 1919. Meskipun foto-foto makanan disini mungkin tidak benar-benar sesuai dengan judul menunya. Paling tidak anda semua bisa mendapatkan bayangan, seperti apa makanan pada menu disini. Try not to drool when seeing all of these

Setu Siyang 2/8 19 Menu


No 1 Consomme’ Legume 

Sumber
Sup legimme, sup bening apas wortel seleri saking bleg ron brambang, sadaya punika karajang tipis tipis, bumbu mrica, sarem
(Sup Legimme, sup bening (apas?  -  ampas = sayur) wortel, seledri, dari tempat bleg daun salam, semuanya itu dirajang tipis-tipis. Bumbu merica, garam) 


No 2 Riz a’ l’ Indienne 

Sumber

Sekul ulam warni warni
(Nasi ikan / daging / lauk macam-macam)


No 3 Fricandeau de Veau Chou de Savoije 
Sumber
Daging semur sayuran kobis kentheng ongklok, daging kagoreng manawi sampun abrit kasukanan tepung brambang sampun abrit lajeng dipun sukani kaldhu bumbu mrica, pala sarem kecap, setup bobis saking bleg dipun saldas putih, tepung kagoreng sahun tawis lajeng dipun sukani kaldhu bumbu pala, sarem, kenthang kagodhog mawi sarem sampun mateng kaongklok
(Daging semur sayuran kubis (kentheng? - kenthang? = kentang) dikocok, daging digoreng jika sudah memerah tambahkan tepung bawang merah jika sudah memerah kemudian ditambahkan kaldu bumbu merica, pala garam kecap, setup bobis (?) dari tempat bleg kemudian ditambah saldas (?) putih, tepung digoreng (sahun?) kemudian ditambahkan kaldu bumbu pala, garem, kentang direbus kemudian garam jika sudah matang dikocok)


No 4 Patisserie
Sumber
Rum horen carot isi rum
(Rum horn carot isi rum)


No 5 Fruit
Sumber
Buwah
(Buah)


No 6 Cafe
Sumber
Kopi


Setelah menu siang sekarang menu malam pada tanggal yang sama
 Setu Dalu 2/8 19 Menu


No 1 Potage Ragout

Sumber

Sup ragut tepung kagoreng sawet wis lajeng dipun sukani kaldhu ampas sekul asperges balcis bumbu mrica, pala, sapam
(Sup ragut tepung digoreng secukupnya kemudian ditambahkan kaldu sayuran nasi asparagus balcis bumbu merica, pala, sapam)


No 2 Canapes
Sumber
Kanape, roti kahiris pasagi ing nginggal katumpangan kruket daging lajeng kawedhakan tigan kagulung beskuwis lajeng kagoreng
(Kanape, roti diiris persegi pada atasnya ditaruh kroket daging kemudian ditaburi telur digulung biskuit (?) kemudian digoreng)


No 3 Boeuf braisee Legumas Tyrolienne
Sumber
Daging semur sayuran dhoperten kenthang ongklok, daging kagoreng habit saos tepung kagoreng kaliyan brambang, manawi sampun abrit lajeng kasukanan kaldhu bumbu mrica, pala, sarem kecap, dhoperten saking bleg, kenthang kagodhog mawi sarem sampun mateng kaongklok
(Daging semur sayuran doperten kentang dikocok, daging digoreng (abit? - abrit? = merah) saos tepung digoreng bersama bawang merah, jika sudah memerah kemudian ditambahkan kaldu bumbu merica, pala, garam kecap, doperten dari tempat bleg, kentang direbus dengan garam jika sudah matang dikocok)


No 4 Langue de Veau st Madere
Sumber

Ladhah saos madhera kenthang pire ladhah kagodhog saos tepung kagoreng, sampun abrit lajeng kasukanan kaldhu bumbu mrica, pala, sarem madhera. Kenthang kagodhog sampun mateng kaplothot lajeng kasukanan susu, mertega, mrica, pala, sapam
(Lada saos Madeira kentang pire lada direbus saos tepung digoreng, jika sudah memerah kemudian ditambahkan kaldu bumbu merica, pala, garam madeira. Kentang direbus jika sudah matang diremas kemudian tambahkan susu, mentega, merica, pala, sapam)


No 5 Asperges en branche
Sumber

Asperges saos martega pendhaharripun kasuyiyan tigan godhogan mrica pala
(Asparagus saos mentega, penyajiannya ... telur rebusan merica pala)


Untuk tiga menu terakhir sama dengan hari sebelumnya. Kecuali Patisserie untuk malam hari, sang koki menulis deskripsi makanan penutup tersebut tar cissele.

Awalnya saya mengira koleksi ini berupa ujian bagi jongos, permisi untuk kata saya yang kasar, tapi kata tersebut memang bahasa untuk pelayan di jaman Belanda lol. Namun setelah melihat deskripsi menu berikut sudah pasti hanya koki saja yang tahu meracik menu rumit seperti ini. Contoh menu rumit ini adalah Pouding Chipolata dan Pouding Semoule.
Berikut Pouding Chipolata yang disajikan pada Senin Siang 11 Agustus 1919: 
Sumber

Podheng sipolata, toya 2 liter, susu 1 liter, ager ager 3, kagodhog gendhis 350 gram kakebluk lajeng kacampurken, kanget sakedhap manawi sampun asrep kacingak isi krenten kismis sepekuk sekadha.
Saos panili. gendhis 200 gram tigan 10 antero 6 kake blruk toya 1 ½ liter susu ½ liter panila 1 kagodhog umop kacampurken lajeng kanget sakedhap 
(Puding Sipolata, air 2 liter, susu 1 liter, agar-agar 3, direbus minyak 350 gram diaduk kemudian dicampurkan, dihangatkan sebentar jika sudah matang diisi krenten kismis sepekuk segenggam. Saos vanila, minyak 200 gram telur 10 antero 6 kake blruk, air 1 1/2 liter susu 1/2 liter vanila 1 direbus hingga mendidih, jika sudah dicampurkan kemudian dihangatkan sebentar)

Untuk Pouding Semoule dipraktekkan pada Jumat Malam 1 Agustus 1919   
Sumber

Podheng semoli, tepung 1 pun gendhis 1 pun toya 2 liter susu ½ liter, panili 1 iji, kaulet lajeng kagodhog manawi badhe mateng dipun sukani jene tigan 6 iji saos binsensap kagodhog mawi tepung masina sakedhik tepung mereg White Corn Meal 
(Puding Semoli, tepung 1 pon, minyak 1 pon, air 2 liter, susu 1/2 liter, vanila 1 buah, dicampur kemudian direbus jika sudah matang ditambahkan telur putih 6 buah, saos binsensap direbus bersama tepung maizena sebentar dan tepung merek White Corn Meal)

Untuk menu yang terakhir ini, sangat unik saat kita melihat adanya sebuah merek tepung sejaman. Tidak ada foto tepung tersebut dengan pasti, namun foto dari e-bay ini dapat memberi bayangan seperti apa tepung tersebut:


Jadi, ada yang tertarik untuk memasak sekarang? hehehe


Usia: 1919