Bagi anda pemerhati sejarah TNI atau kolektor TNI maupun medali, Bintang Sewindu APRI ini tidaklah asing bagi anda. Dan untuk bulan Juli ini, saya share sebuah artikel yang menerangkan medali tersebut saat pertama kali dikeluarkan. Artikel tersebut dimuat pada Madjalah Angkatan Darat, nomor 2 - 3 pada bulan Februari - Maret tahun 1958.
Medali yang awalnya bernama "Medali Sewindu APRI" ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1958. Medali yang sekilas seperti memakai gabungan model medali Inggris dengan medali Amerika Serikat Soldier's Medal ini keluar pada tanggal 29 Januari 1958, bertepatan dengan ulang tahun sewindu (8 tahun) meninggalnya Jenderal Sudirman. Medali ini adalah realisasi dari Undang - undang Nomor 30 Tahun 1954, dimana saat itu terdapat 101.000 tentara TNI yang mendapatkan medali tersebut. Memang terbilang sangat terlambat dimana TNI membutuhkan waktu 4 tahun agar medali ini resmi diberikan, meskipun uniknya piagam medali sudah terlebih dahulu keluar pada tahun 1954.
Tujuan pemberian medali adalah memberi kehormatan kepada para anggota TNI yang "menunjukkan kesetiaan, kesungguhan, serta budi pekerti yang baik dalam melakukan tugas dan kewajibannya" selama sewindu berturut - turut sejak hari lahirnya TNI .
BSAPRI Warna Kuningan
BSAPRI Warna Perak
Setelah sejarah singkat medali tersebut, mari kita cek beberapa medali yang saya anggap unik yang gambarnya saya temukan Online.
Yang pertama medali dimana pada bagian sebaliknya tertulis nama sang penerima.
Medali Inggris General Service Medal Sumber |
Medali Amerika Soldier's Medal Sumber |
Tujuan pemberian medali adalah memberi kehormatan kepada para anggota TNI yang "menunjukkan kesetiaan, kesungguhan, serta budi pekerti yang baik dalam melakukan tugas dan kewajibannya" selama sewindu berturut - turut sejak hari lahirnya TNI .
Gambar Medali Sewindu APRI dari lampiran Undang - Undang Nomor 30 Tahun 1954 |
Untuk medali tersebut sendiri, saat itu Indonesia dibilang terlambat dalam menganugerahkan medali - medali kepada para prajuritnya. Menurut artikel pada majalah, pada tahun 1958 baru ada 2 medali yang dikeluarkan. Yang pertama adalah Bintang Gerilya dan yang kedua adalah medali yang sedang saya tulis ini. Namun menurut artikel yang sama pula, sudah ada rencana untuk memberi medali dan pita penghargaan yang disesuaikan dengan TNI. Hal tersebut telah direncanakan oleh Panitia tanda jasa yang diketuai oleh Letnan Kolonel Islam Salim. Uniknya, keterlambatan pemberian medali di Indonesia ironisnya sudah didahului oleh Belanda atau KNIL. KNIL sendiri belum mengenal pemakaian ribbon medali menjelang Perang Dunia II. Medali sendiri hanya dikenal dalam 2 jenis yaitu medali dan miniatur. Miniatur sendiri bisa terdapat 2 jenis.
Dalam eksistensiniya sendiri, kemungkinan terdapat lebih dari 1 jenis varian medali yang dibuat. Dari penampilan, warna, hingga bentuk model. Perbedaan ini kemungkinan dari pabrik pembuatnya masing - masing.
Perbedaan BSAPRI Warna Perak dan Kuningan
Pengait cincin penahan medali dibuat menjadi satu (build in) dan cincin medali berbentuk lingkaran |
BSAPRI Warna Perak
Pengait cincin medali sepertinya dibuat terpisah dan cincin medali berbentuk oval. Jika diperhatikan secara seksama, terdapat perbedaan model kepala garuda dan model pengait cincin medali |
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, untuk mendapatkan medali ini ada syaratnya yaitu anggota TNI yang aktif secara terus menerus dari sejak berdirinya TNI pada tanggal 5 Oktober 1945 hingga 5 Oktober 1953. Dalam pengabdiannya sang tentara menunjukkan kesetiaan, kesungguhan dan kelakuan serta budi pekerti yang baik dalam melakukan tugas dan kewajibannya untuk Nusa dan Bangsa. Selain itu pula, anggota TNI yang memenuhi syarat diatas dan telah gugur saat melaksanakan tugas dalam operasi militer atau meninggal karena sebab lain sesudah tanggal 5 Oktober 1953, dapat menerima medali secara anumerta. Dalam hal ini, medali disampaikan kepada anggota keluarga atau ahli warisnya. Selain itu pula, Presiden dapat menetapkan pemberian medali kepada mereka yang telah memenuhi masa dinas terus menerus paling sedikit 7 tahun.
Hak untuk memakai medali hilang jika:
- Sang penerima dijatuhi hukuman penjara lamanya 2 tahun atau lebih.
- Sang penerima dijatuhi hukuman tambahan berupa dikeluarkan dari TNI.
- Korelasi dari kelakuan sang penerima berdasarkan Kitab Undang - Undang Hukum Tata Tertib Tentara atau berdasarkan Hukum Administratif.
- Sang penerima medali masuk dinas angkatan perang negara lain tanpa izin dari Presiden Indonesia.
Untuk pemakaian medali sendiri, terdapat aturannya baik untuk seragam PDH dan PDU. Untuk PDH - A (Pakaian Dinas Harian - sehari-hari), tidak diharuskan, akan tetapi diperbolehkan pitanya saja. Untuk PDH-B (Pakaian Dinas Harian - pesiar), pemakaian pita diwajibkan namun untuk medali tidak perbolehkan. Untuk PDU (Pakaian Dinas Upacara) dipakaikan medali secara lengkap. Untuk PDL (Pakaian Dinas Lapangan), tidak digunakan pemakaian medali.
Cara pemakaian pita, jika tidak ada tanda jasa lainnya, pita tepat di tengah - tengah atau empat centimeter di atas jahitan tutup saku kiri. Sedangkan untuk pemakaian medali, jika tidak ada medali lainnya, bagian bawah medali berada tepat di tengah - tengah, satu centimeter di atas jahitan tutup saku kiri. Jika ada medali lainnya, maka pita atau medal ditempatkan di sebelah kiri dari tanda jasa lainnya yang lebih tinggi nilainya. Atau di sebelah kanan dari tanda jasa yang lebih rendah nilainya. Penempatan pita atau medali diatur simetris di atas tutup saku kiri. Menurut pendapat saya, mungkin penempatan ini disesuaikan dari pandangan sang pemakai. Bukannya dari sudut pandang orang kedua. Alhasil Medali Sewindu APRI jika dari sudut mata sang pemakai dipakai di sebelah kiri medali Bintang Gerilya. Bukan di sebelah kanan dari sudut pandang orang kedua
Untuk melihat penjelasan ribbon bar ini, cek disini |
Kembali ke acara penganugerahan medali untuk yang pertama kalinya, acara tersebut dilakukan di halaman MBAD (Mabes AD - Markas Besar Angkatan Darat) di Jakarta pada 29 Januari 1958. Saat itu perwakilan MBAD yaitu Brigadir Jenderal Sungkono menyematkan medali tersebut kepada 3 anggota staf AD / MBAD yaitu Perwira Menengah, Perwira Pertama, dan Bintara yang mewakili rekannya yang berhak menerima medali tersebut. Ketiga orang tersebut adalah Kolonel Dokter Ibnu Sutowo yang mewakili para Perwira Menengah, Kapten Sugiri yang mewakili Perwira Pertama, dan Sersan Mayor Rajiman yang mewakili Bintara. Pada tahun 1959, nama medali "Medali Sewindu APRI" berubah menjadi "Bintang Sewindu APRI".
Upacara penyematan medali |
Yang pertama medali dimana pada bagian sebaliknya tertulis nama sang penerima.
Sumber |
Seperti yang anda lihat, sang penerima berasal dari Angkatan Laut. Uniknya pula, selain penamaan medali bukanlah regulasi medali, kita bisa melihat tulisan "17 Agustus 1945". Apakah Baharuddin pada saat itu ingin mengenang kembali tanggal proklamasi Indonesia? Ada kemungkinannya ...
Berikutnya 2 medali tanpa pita alhasil kita bisa melihat jelas tangkai penahan pita medali.
Sumber |
Sumber |
Berikutnya medali yang memakai peniti di belakang pita. Serupa dengan medali milik saya, kemungkinan besar medali ini dipakai pada seragam PDU. Karena peniti tersebut bisa dipasang pada seragam.
Sumber |
Yang terakhir adalah medali beserta miniaturnya. Kita lihat, pita miniatur lebih panjang dibandingkan versi orisinalnya.
Sumber |
Berikutnya adalah contoh piagam medali pada koleksi saya, seperti yang pernah saya perlihatkan pada post berikut. Kita bisa melihat piagam sudah dikeluarkan pada tahun 1954 dan dilengkapi dengan stempel tanda tangan Menteri Pertahanan Ali Sastroamijoyo.
Semoga artikel ini bisa membantu anda mengerti akan sejarah salah satu medali pertama yang dikeluarkan oleh Indonesia. :)
Usia: 1954 - 1958
luar biasa mas, saya sangat tertarik
BalasHapusTerima kasih. :D
HapusJd mengerti setelah ada penjelasan nya,karena kakek saya jd salah 1 penerima bintang ini.
BalasHapusSaya senang bisa mendengarnya. :)
HapusKakek anda dari kesatuan apa?
Sama. Akhirnya ga penasaran lagi
HapusBapaku punya 1
BalasHapusWah senang bisa mendengar. :)
HapusTolong disimpan dengan baik. :D
Kakek saya juga punya 6 piagam sewindu 5 dari Mentri dan 1 Nya langsung dari Presiden Soekarno dan ada tanda tangan Nya juga
BalasHapusWah sangat menarik. Terima kasih sudah meng-share. :)
HapusDi korps mana?
HapusAlmarhum kakek saya di siliwangi
Kalau kakek saya marinir di tegal pada masa zaman perjuangan.
HapusKakek saya dapat penghargaan ini ketika mengawal langsung Presiden Soekarno saat Bandung lautan api, tapi oleh oknum TNI AD bintang sewindu beliau dibawa dan tidak pernah kbali, yg ada hanya piagam saja. Piagam tersebut ditandatangani langsung Ir.Soekarno. seumur hidupnya beliau hidup susah, alhAlhamdulillah ketika beliau meninggal dimakamkan secara militer dengan dihadiri pejabat terkait, dimakamkan dimakamkan pahlawan Cikutra dipaling atas berjejer dengan para Jendral. Saya berharap keluarga dari oknum yg mengambil bintang sewindu kakek saya semoga Allah ampuni dan sadarkan, karena mengambil untung dari mengakui perjuangan orang lain. Kakek saya orang Bandung, namanya Moch. Kosim,pangkat terakhir Lettu. Kabar terakhir oknum tersebut naik pangkat menjadi jendral dan sudah meninggal. Kakek saya memaafkan beliau hanya saja menyayangkan pengambilan bintang tanda jasa tersebut disalahgunakan. Tapi sudahlah. Kami memaafkan mungkin beliau khilaf dan butuh jabatan, tapi sangat tidak berkah karena menggunakan hak orang untuk menguasai hadiahnya.
BalasHapusWah saya sedih mendengarnya. Semoga kebenaran bisa terkuak untuk semuanya. :(
HapusKake saya juga ada
BalasHapusSenang bisa mendengarnya. :)
HapusSaya bangga pada kakek saya, beliau penerima bintang gerilya dan bintang sewindu. Sekarang lencana tersebut saya simpan. Bukti pengabdian terbaiknya. Saya bangga punya darah pejuang.
BalasHapusTerima kasih untuk meng-share. Jadikanlah medali beliau sebagai harta keluarga. :)
HapusKakek saya dapat ini, saat ini saya simpan buat diteruskan ke keturunannya agar tau kakek buyutnya pernah berjuang dan mendapat penghargaan dari negara, meskipun kakek saya belum dapat rumah hak milik dari negara.
BalasHapusartikel bagus yang bagusš
Terima kasih. :)
HapusSemoga keluarga besar anda dapat mendapatkan hak tersebut secepatnya.
Bang Ari....demikian kakek saya.
HapusMohon Ijin ....kakek saya juga diberikan tanda kehormatan diatas,sekiranya diantara saudara ada yg bisa menyambungkan kembali tali sillaturahim.
BalasHapusNama: TOCHID
Pangkat: PRDK
NRP: 141734
Jabatan terakhir: Angg.Staff.RESIMEN INF.14, KODAM IV DIPINEGORO
Meninggal thn1958
Semoga ada yang bisa mengontak anda nantinya.
HapusPunya kakek saya ada juga om..tapi tinggal piagam saja
BalasHapusOh ya. Mohon disimpan dengan baik. ^^
HapusKakek saya ada juga tapi tinggal piagam sewindu. Aksi militer 1 dan 2 dan tamtama setia VIII akan saya simpan
BalasHapussaya bangga dengan kakek saya
Maaf baru membalas sekarang. Mohon disimpan dengan baik piagam tersebut. :)
Hapus