Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 11 April 2018

Neuestes Rhein - Panorama von Mainz bis Koeln Part 4

Kembali lagi ke wisata zaman Victoria. Mari kita lanjutkan jalan - jalan kita di kota Bonn.


Landmark pertama yang kita lihat di peta adalah Universitat im Bonn atau lebih tepatnya adalah Rheininsche Friedrich Wilhelm Universitat. Universitas pelanjut dari Kurlkolnische Akademie Bonn dan Alte Universitat Duiburg ini dibuka secara resmi oleh Raja Prussia Friedrich Wilhelm III pada tahun 1818. Saat itu Rheinische Friedrich Wilhelm Universitat adalah 1 dari 6 universitas yang eksis di Prussia. Uniknya lagi, bangunan utama kampus memakai bangunan Kurfustliches Schloss, yang tidak lain adalah istana di Bonn. Kondisi yang mengingatkan kita saat Universitas Gajah Mada memakai bangunan di kompleks keraton Kasultanan Yogyakarta serta pendahulu Universitas Negeri Sebelas Maret di kompleks keraton Kasunanan Surakarta. 
Nantinya saat Nazi berkuasa, cengkeraman mereka terhadap dunia pendidikan Jerman terasa di universitas ini. Tercatat 23 persen profesor menjadi anggota partai Nazi pada tahun 1933. 40 dosen diberhentikan karena dianggap dekat dengan Yahudi atau tidak sesuai dengan pemerintahan yang baru. Beberapa ada yang dikirim ke kamp konsentrasi, ada pula yang bunuh diri, ada juga yang beremigrasi dari Jerman. Saat Perang Dunia II pecah, universitas tetap buka namun tidak sering karena ada dosen dan mahasiswa yang ditarik menjadi tentara. Malang pada 18 Oktober 1944, sebuah bom menerjang bangunan utama kampus. Hingga perang usai tercatat semua bangunan milik universitas berjumlah 50 buah menjadi korban perang. Kampus akhirnya dibuka kembali pada semester musim dingin 1945/1946. Selagi bangunan kampur diperbaiki, pengajaran dilaksanakan di tempat sementara.
Tahun 1900
Sumber
Sumber

Tahun 1945
Sumber

Akhir Dekade 1950
Hiasan puncak bangunan baru selesai direnovasi pada tahun 1967.
Sumber

2007
Sumber

Landmark kedua adalah Ruine Godesburg. Ruine Godesburg atau lebih dikenal cukup dengan Godesburg adalah reruntuhan kastil yang terletak di Bad Godesburg. Kastil ini dibangun pada tahun 1210 dan diperluas tahun 1244. Namun bangunan mengalami kehancuran saat Perang Cologne pada tahun 1583. Pada tahun 1891, Kaisar Jerman Wilhelm II menyumbangkan reruntuhan kastil kepada Pemerintahan Kota Godesburg. Akhirnya kastil direnovasi pada tahun 1959 dan dibangun restoran serta hotel.
Perkiraan Bentuk Kastil pada Abad ke-15
Sumber

1901
Sumber

Kastil pada Tahun 2005
Sumber

Berikutnya adalah Koenigswinter. Tempat ini adalah sebuah kota kecil di Distrik Rhein-Sieg. Meskipun kecil namun kota ini adalah kota tujuan wisata yang populer. Koenigswinter juga menyimpan beberapa landmark yang bisa dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah kastil Drachenburg.
1900
Sumber

Masa Kini
Lokasi berikutnya pada peta adalah Rolandseck in der Siebengebirge. Rolandseck sendiri adalah reruntuhan kastil yang dibangun pada tahun 1040. Dalam perjalanan waktu, kastil ini hancur pada tahun 1475 yang kemudian dibangun ulang dan hancur kembali pada tahun 1632. Reruntuhannya dibiarkan apa adanya hingga akhirnya ambruk karena gempa bumi di tahun 1673 yang menyisakan salah satunya sebuah jendela bernama Rolandsbogen. Sisa bangunan lainnya runtuh pada tahun 1839. Siebengebirge sendiri adalah taman di tepi sungai Rhine yang unik. Karena pada tempat tersebut terdapat 13 buah gunung. Meskipun arti harfiah Siebengebirge adalah tujuh gunung.
Siebengebirge tahun 1900
Sumber

Masa Kini
Sumber

Landmark berikutnya adalah Apollinaris Kirche in Remagen. Gereja pertama kali dibangun pada tahun 1839 dan diresmikan pada tahun 1857.
Tahun 1900 
Sumber

Masa Kini
Sumber

Gereja berikutnya adalah Kirche in Sinzig atau lebih dikenal sebagai Gereja St. Peter. Gereja ini dibangun pada tahun 1225.
2005
Sumber

Berikutnya adalah Ruine in Drachenfels. Lebih tepatnya adalah reruntuhan Kastil Drachenfels. Kastil yang dibangun pada tahun 1138 nantinya mengalami kehancuran pada tahun 1634 karena perang. 
Tahun 1900
Sumber

Masa Kini
Sumber

Di dekat reruntuhan kastil terdapat sebuah tugu. Di peta tugu tersebut disebut Monument in Drachenfels. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang 2 sukarelawan yang gugur saat menghadapi Perancis saat Perang Napoleon. Awalnya monumen dibangun setinggi 11 meter namun runtuh pada tahun 1844 karena kualitas bahan yang tidak bagus. Monumen dibangun ulang pada tahun 1857 namun runtuh kembali pada tahun 1876. Yang kemudian dibangun ulang kembali namun malang pada Maret 1945, monumen tersebut terkena tembakan artileri dari pasukan sekutu.
Tahun 1840
Sumber

1905
Sumber

2008
Sumber

Lokasi berikutnya adalah Schloss Rheineck atau Kastil Rheineck. Seperti halnya Kastil Rheinfels, bangunan ini dibangun pada abad ke-11. Kastil sempat hancur pada tahun 1151 dan dibangun ulang pada tahun 1166. Namun kastil pada akhirnya hancur kembali pada abad ke-17, setelah sempat diperbaiki tidak secara menyeluruh namun bangunan dibangun ulang pada abad ke-19. Pada masa kini, kastil tidak bisa dikunjungi. 
1900
Sumber

2009
Sumber

Landmark terakhir adalah Schloss Argenfels. Schloss Argenfels atau Schloss Arenfels adalah kastil yang dibangun pada abad ke-13. Berbeda dengan 2 kastil di atas, Arenfels beruntung tidak pernah dihancurkan. Meskipun sempat diduduki oleh pasukan Perancis pada abad ke-17. Meski tidak dihancurkan, bukan berarti bangunan kastil tetap sama sejak awal berdiri. Arenfels mengalami renovasi besar pada pertengahan abad ke-19. Namun kastil ini sempat mengalami nasib malang pada Perang Dunia II. Saat Pertempuran Jembatan Remagen terjadi, kastil ini mengalami kerusakan parah akibat tembakan artileri pasukan Amerika. Pada akhirnya kastil diserahkan ke pihak pasukan Amerika dan kondisi diperparah dengan dijarahnya perabotan kastil tersebut. Pada tahun 2012, kastil dijual.
Masa Kini

Usia: 1897 - 1911

Tidak ada komentar:

Posting Komentar