"Buslit lerehipun Kangjeng Pangeran
Haryo Suryaningrat anggenipun
dados litnan kolonel"
|
Buku yang merupakan cetakan ketujuh dan sayangnya tidak bertahun ini banyak menampilkan contoh-contoh surat menyurat yang baik. Dari yang resmi hingga yang bersifat pribadi.
Kembali ke Hoogedelgestrengen, menurut buku ini, kalimat tersebut dan beberapa contoh kalimat lainnya ditujukan kepada sang penerima surat. Kalimat tersebut dipakai jika sang penerima surat adalah seorang yang sangat dihormati atau mempunyai jabatan tinggi. Berikut terdapat 11 macam contoh tulisan amplop surat pada jaman Belanda yang benar:
Model A:
Den Heeren DE LANGE & Co.
Model B:
N.V. MIJ. VORKINK.
(Kedua model tersebut digunakan kepada sebuah badan usaha).
Model C:
WelEdelgeboren Heer
Den Heere P. BLEEKER,
Planter.
(Ini digunakan kepada pribadi seseorang).
Model D:
Aan den WelEdelgestrengen Heer J. KUIJK
Eerste Luitenant der Art.
(Kalimat yang sama dengan yang saya temukan ini ditujukan kepada seorang perwira militer hingga pangkat kapitein / kapten).
Hoogedelgestrengen Heer
Den Heere A. Dalfsen,
Kolonel Infanterie.
Model F:
Aan
ZIJNE EXCELLENTIE
DEN GOUVERNEUR-GENERAAL VAN
NEDERLANDSCHE-INDIE.
(Ini bisa dianggap paling spesial karena ini ditujukan kepada hierarki tinggi pemerintahan seperti Gubernur Jenderal Hindia Belanda, para menteri, Komandan Tertinggi KNIL, dan lain-lain).
Model G:
Den Hoogwelgeboren Heer
A. J. Baron VAN VOORTHUIJSEN.
(Ini juga spesial karena ditujukan kepada para ningrat).
Model H:
Den Hoogedelgestrengen Heer
Den Heere P. ZUIDHOFF,
Gep. Resident.
(Seperti halnya untuk perwira tinggi, Hoogedelgestrengen juga ditujukan kepada Residen).
Model I:
Den Weledelzeergeleerden Heer
Dr. A. F. OOSTHOUT.
(Anda melihat gelar yang dituju? Benar sekali, yang ini ditujukan kepada para dokter).
Model J:
Aan
den Weleerwaarden Heer
Den Heere P. DE VOGEL.
(Untuk yang ini ditujukan kepada para pendeta dan pastur).
Model K:
Aangetekend
Den Heeren REIS & CO.
Handelaren.
Afzender: W.F. DE HEER.
(Model ini menandakan tidak ada nilai mata uang tertentu pada surat yang dikirim. Pada pojok kiri bawah terdapat tanda tangan pengirim).
Setelah melihat contoh-contoh diatas, mungkin anda masih bertanya-tanya, bagaimana bentuk tulisan surat kepada hierarki militer lainnya yang tidak tercakup pada buku? Dibawah ini ada beberapa jawabannya meskipun bukan dari buku Indisch Brievenboek:
Untuk pangkat adjudant onderofficier atau pangkat calon perwira, menggunakan metode yang sama dengan perwira dibawah pangkat majoor. Yaitu WelEdelgestrengen, disitu anda juga bisa melihat bagaimana singkatan yang dipakai serupa dengan contoh surat diatas. Meskipun meninggalkan kata gestrengen.
Aan den WelEd: Heer P. L. Loos Adjudant onderofficier instructeur no 65011 Garnizoen Bataljon der z/o Afdeeling van Borneo detachement te Poeroek Tjahoe ------ Adj. Ond. off. Instr. Garn. Bat: der 4e Afd. van Borneo Detachement te Poeroek Tjahoe Contoh draft yang unik saya kira, karena kita bisa melihat nomor induk pasukan KNIL. Jika kita merunut bahwa pangkat adjudant onderofficier adalah pangkat perwira, maka nomor 65011 adalah nomor yang sudah besar sekali. Wajar jika kita mengasumsikan bahwa penomoran dimulai saat KNIL resmi berdiri pada era 1830-an, dan draft ini dibuat pada agenda bertahun 1930-an. Sekedar tambahan informasi, kota Poeroek Tjahoe atau Puruk Cahu disini adalah sebuah kota di Kalimantan Tengah. Pada masa Perang Dunia II, kota tersebut sempat menjadi tempat evakuasi Gubernur B.J. Haga saat Jepang menginvasi Kalimantan. Dibawah ini juga terdapat saksi bisu garnisun pasukan KNIL pada kota tersebut
|
Kita bisa melihat bahwa nota ini ditujukan kepada Toean Sergeant Arisman atau Tuan Sersan Arisman. Dapat disimpulkan bahwa untuk surat menyurat, perpangkatan tetap dipakai namun tidak menggunakan titel untuk perwira.
Sedikit informasi pula, Sergeant Arisman disini adalah seorang prajurit Legiun Mangkunegara |
Akhir kata, buku ini merupakan berkah kecil bagi saya pribadi. Karena informasi pada buku ini berhasil memberi jawaban untuk misteri sejarah yang menyelimuti saya selama ini. Dan mungkin saja, informasi ini dapat membantu anda semua mengerti sedikit tentang surat menyurat pada masa kolonial Belanda.
Usia: 1920 - 1921
Update 12 Januari 2016:
Sekedar tambahan informasi mengenai perposan Hindia Belanda, berikut adalah jadwal pengambilan pos dari brieven bus atau bis surat pada tahun 1936:
Pertama-tama jika anda bertanya-tanya apa itu bis surat, gambar dibawah ini bisa menyegarkan ingatan anda:
Sumber |
Sumber |
Dan tidak terasa sudah setahun blog ini berjalan dan uniknya post ini adalah post ke-100. Selain itu pula hampir 5000 pageviews dengan pengunjung dari negara-negara selain Indonesia seperti Amerika, Jerman, Rusia, India, Belanda, Korea Selatan, Arab Saudi, Inggris, dan Ukraina
hingga detik ini yang mengunjungi blog ini Negara-negara tersebut adalah urutan 10 besar pengunjung blog ini. Saya kira untuk standar blog koleksi, angka tersebut seperti salah satu karakter video game terkenal katakan
Terima kasih untuk semuanya! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar