Lambang yang keren bukan? Apakah anda pernah mendengar nama Nitour disini ? Bukan, bukan penyelenggara haji dan juga bukan vitamin
Nitour atau Nederlandsche Indische Touristen Bureau adalah suatu travel agent yang berkecimpung dalam pariwisata pada masa Hindia Belanda. Dalam sejarah, Nitour sendiri awalnya bernama Lislind atau Lissone Lindeman dan berdiri pada tahun 1926 di Batavia. Meskipun begitu, Lislind sendiri berpusat di negeri Belanda. 2 tahun kemudian, Lislind berubah nama menjadi Nitour dan saat itu Nitour merupakan bagian dari KNILM atau Maskapai Penerbangan Hindia Belanda. Pada masa itu pula, pariwisata didominasi oleh bangsa Eropa saja. Meskipun kunjungan wisatawan sangat terbatas, namun sudah terdapat akomodasi penginapan seperti losmen dan hotel. Tempat-tempat tersebut menawarkan para wisatawan tempat untuk menginap.
Setelah penjelasan tersebut. mari kita cek salah satu saksi bisu dari Nitour yang saya miliki ini:
Terlihat tidak biasa bukan? Jika anda bertanya-tanya, apakah koleksi ini? Koleksi ini adalah sebuah amplop yang dikeluarkan oleh Nitour. Apakah kegunaannya? Jawabannya akan saya berikan nanti.
Hal pertama yang kita lihat dari amplop ini adalah logo Nitour yang tergolong megah. Selain itu pula nama Nitour beserta kepanjangannya juga terpampang disitu pula. Ada satu hal yang mungkin menggelitik anda. Iya benar sekali, tulisan Goede Reis ! dalam ukuran besar sekali. Jika anda penasaran, Goede Reis ! sendiri berarti harfiah "Perjalanan Bagus !" dan lebih tepatnya "Perjalanan yang Memuaskan !" atau dalam bahasa inggrisnya Good Trip !. Contoh dari sebuah promosi yang sangat efektif bagi travel agent.
Tulisan aan: adalah "kepada", karena tidak diisi kemungkinan amplop ini diserahkan sendiri kepada sang penerima.
Specificatie adalah deskripsi. Disini anda juga dapat menyaksikan tulisan
"2 - 2e kl. Solo via Bandoeng fl. 31.20
ddo. 7/11-1940
Vertrek Koningsplein 10.04 v.m.".
Semua ini berarti Kelas 2 sebanyak 2 buah, Solo melalui Bandung 31,20 gulden. Tanggal 7 November 1940, berangkat Koningsplein jam 10.04 pagi. Anda sudah mengerti maksud dari arti tersebut? Iyap, tulisan tersebut adalah deskripsi tiket kereta api dan amplop Nitour ini adalah amplop yang membungkusnya. Tiket kelas 2 sebanyak 2 buah, berangkat dari Stasiun Koningsplein pada jam 10.04 pagi menuju Solo melalui Bandung. Harga sebesar 31,20 gulden. Mungkin anda semua penasaran Stasiun Koningsplein dimana, jawabannya adalah Stasiun Gambir di Jakarta.
Dari semua penjelasan tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kedua wisatawan kita berangkat dari Batavia menuju Bandung pada awalnya. Setelah mencapai Stasiun Hall Bandoeng dan melakukan transit disana, perjalanan mereka dilanjutkan ke Stasiun Balapan di Solo.
Stasiun Koningsplein pada tahun 1939 Sumber |
Stasiun Hall Bandoeng pada tahun 1930 Sumber |
Stasiun Balapan Sumber |
Setelah bagian depan amplop, mari kita lihat bagian belakang amplop shall we:
Untuk bagian belakang amplop sendiri, terdapat banyak penjelasan dalam bahasa Belanda. Semua tulisan tersebut berarti:
Di Medan yaitu di Hotel De Boer dengan nomor telepon 2080. Hotel ini adalah hotel terkenal di Medan yang berdiri pada tahun 1898 dan sempat disinggahi oleh Raja Belgia Leopold II dan Mata Hari.
Sedangkan untuk di Batavia, kantor terletak di Batavia Centrum atau Jakarta Pusat. Tepatnya di Rijswijkstraat Nomor 2 dengan nomor telepon Wl 3000. Jika merunut dari sumber yang saya cantumkan pada awal tulisan, Rijswijkstraat sekarang adalah jalan Majapahit.
Untuk cabang ketiga berada di Surabaya, tepatnya di Toendjoengan Nomor 71 dengan nomor telpon Zuid 3000. Tidak ada yang berubah dari nama jalan di Surabaya, yaitu jalan Tunjungan. Namun hal yang menarik terdapat pada nomor bangunan. Jika nomor bangunan pada masa kolonial tetap sama dengan nomor sekarang, bekas bangunan kantor Nitour sudah berubah menjadi bagian Hotel Majapahit. Hotel yang sama saat terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda pada tahun 1945.
Untuk perjalanan atau rencana wisata berikutnya ! !
Mengapa menulis puluhan surat sendiri jika anda bisa meminta kami untuk memberikan dokumentasi lengkap tentang harga dan diskon dari lebih dari 200 hotel di Hindia.
Kami memesannya tanpa biaya !Tulisan berikutnya hanyalah Nitour beserta alamat kantor di 3 kota.
Di Medan yaitu di Hotel De Boer dengan nomor telepon 2080. Hotel ini adalah hotel terkenal di Medan yang berdiri pada tahun 1898 dan sempat disinggahi oleh Raja Belgia Leopold II dan Mata Hari.
Hotel pada tahun 1936 Sumber |
Sedangkan untuk di Batavia, kantor terletak di Batavia Centrum atau Jakarta Pusat. Tepatnya di Rijswijkstraat Nomor 2 dengan nomor telepon Wl 3000. Jika merunut dari sumber yang saya cantumkan pada awal tulisan, Rijswijkstraat sekarang adalah jalan Majapahit.
Untuk cabang ketiga berada di Surabaya, tepatnya di Toendjoengan Nomor 71 dengan nomor telpon Zuid 3000. Tidak ada yang berubah dari nama jalan di Surabaya, yaitu jalan Tunjungan. Namun hal yang menarik terdapat pada nomor bangunan. Jika nomor bangunan pada masa kolonial tetap sama dengan nomor sekarang, bekas bangunan kantor Nitour sudah berubah menjadi bagian Hotel Majapahit. Hotel yang sama saat terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda pada tahun 1945.
Ada satu hal unik terdapat pada foto tahun 1953 ini
Sumber |
Jika anda perhatikan pada bangunan Oranje Hotel atau nama lama Hotel Majapahit, pada bagian bawah kiri terdapat tulisan seperti tour Indonesia. Tulisan tersebut uniknya menjadi bagian dari bangunan travel agent. Apakah tulisan tour Indonesia disini adalah Nitour Indonesia ???
Untuk tulisan terakhir terdapat alamat untuk mengirim telegram ke Nitour. Dibawah adalah contoh telegram sejaman.
Update 22 Desember 2015:
Setelah membaca beberapa koleksi lama saya, saya mendapatkan informasi unik dari Indische Cultuur-Almanak 1939. Di dalamnya terdapat informasi tentang kode telegram untuk hotel-hotel di Jawa.
Seperti pada gambar, kode-kode tersebut adalah:
"Hotel Papandajan Garoet alba Woensdag"
Ini berarti:
"Memesan sebuah kamar kapasitas satu orang untuk hari Rabu"
Sedangkan jika akan memberitahu kedatangan pada hari Jumat dan bukannya Rabu, maka pesan telegram menjadi:
"Hotel Papandajan Garoet Lately"
Selain semua informasi diatas, kita bisa melihat bahwa amplop Nitour tersebut dicetak di Koningsplein.
Untuk tulisan terakhir terdapat alamat untuk mengirim telegram ke Nitour. Dibawah adalah contoh telegram sejaman.
Langkah berikutnya bisa dicek pada penjelasan dibawah Contoh telegram ini berasal dari post ini |
Setelah membaca beberapa koleksi lama saya, saya mendapatkan informasi unik dari Indische Cultuur-Almanak 1939. Di dalamnya terdapat informasi tentang kode telegram untuk hotel-hotel di Jawa.
- Memesan sebuah kamar kapasitas satu orang = alba
- Memesan sebuah kamar kapasitas dua orang = album
- Memesan dua kamar kapasitas satu orang = babel
- Memesan dua kamar kapasitas dua orang = badine
- Memesan sebuah kamar kapasitas satu orang dan sebuah kamar kapasitas dua orang = bazaar
- Memesan dua kamar kapasitas satu orang dan sebuah kamar kapasitas dua orang = cable
- Memesan tiga buah kamar kapasitas satu orang = cabin
- Memesan sebuah kamar kapasitas satu orang dan dua buah kamar kapasitas dua orang = cadeau
- Memesan tiga buah kamar kapasitas dua orang = crapaud
- Memesan empat buah kamar kapasitas satu orang = daisy
- Saya / kami membatalkan pesanan kamar = cancel
- Saya / kami datang satu hari lebih cepat = dearly
- Saya / kami datang dua hari lebih cepat = tweak
- Saya / kami datang satu hari lebih lambat = relate
- Saya / kami datang dua hari lebih lambat = lately
Hotel Papandajan |
Ini berarti:
"Memesan sebuah kamar kapasitas satu orang untuk hari Rabu"
Sedangkan jika akan memberitahu kedatangan pada hari Jumat dan bukannya Rabu, maka pesan telegram menjadi:
"Hotel Papandajan Garoet Lately"
Selain semua informasi diatas, kita bisa melihat bahwa amplop Nitour tersebut dicetak di Koningsplein.
Meskipun terlihat biasa yaitu sebuah amplop pembungkus tiket kereta api, namun amplop ini menyimpan banyak nilai historis. Dari deskripsi tiket kereta, cara Nitour mempromosikan mereka kepada masyarakat, serta cabang-cabang kantor Nitour yang rupanya juga menyimpan fakta yang menarik pula. Lebih menariknya lagi, koleksi ini tertanggal saat Perang Dunia II sudah berkecamuk dan tepatnya saat negeri Belanda sudah diokupasi oleh Jerman. Meski dalam keadaan genting seperti ini-pun masih terdapat orang-orang yang ingin melupakan kejenuhan duniawi-nya dan memilih untuk berlibur ke tempat yang jauh. Screw the war, we just want to vacation !
Usia: 1940
@Mas Karebet terima kasih sudah memposting artikel ini, lengkap dengan foto-foto klasik biro perjalanan Nitour. Saya mohon izin untuk menampilkan satu foto dari sekian banyak foto yang sudah diunggah Mas Karebet ke dalam buku pelajaran pariwisata yang sedang saya tulis ya Mas.
BalasHapusTerima kasih banyak sekali lagi, sukses untuk Mas Karebet
Sama-sama pak yoga. :)
HapusSilahkan jika anda ingin menampilkan koleksi saya di buku pelajaran yang anda tulis. Tapi mohon diperhatikan bahwa gambar yang saya tulis "sumber", bukan milik saya. Yang saya miliki hanyalah amplop dan telegram saja.