Buku atau booklet yang jarang ada mungkin. Buku yang dulunya milik prajurit bernama Sutarno
Nope not this Sutarno
dan setebal 83 halaman ini membahas tentang senapan mesin ringan buatan pabrik Denmark yaitu Madsen model M51. Tidak tanggung-tanggung, booklet ini dicetak langsung oleh perusahaan Madsen sendiri yaitu Danks Industri Syndikat Compagne Madsen atau sekarang bernama DISA.
Senapan mesin ringan ini adalah varian dari pendahulunya yang terkenal yaitu model M1902 yang merupakan generasi awal dari senapan mesin ringan bersama Lewis dari Inggris. Namun Madsen dikenal karena ongkos produksinya yang mahal meskipun dapat diandalkan. Pada Perang Dunia I, Madsen dipakai oleh kedua belah pihak dan tetap bertahan hingga Perang Dunia II bahkan sekarang masih digunakan di Brazil.
Awalnya senapan mesin berkaliber .30 inci atau 7,62 x 51 mm ini salah satu pembelinya adalah Belanda. Alhasil dari sinilah sejarah keberadaan Madsen di Indonesia tercipta. Madsen untuk pasukan KNIL berbeda kaliber dengan milik Indonesia yaitu sebesar 6,5 x 55 mm. Saat Indonesia mencapai kedaulatannya, mungkin hierarki TNI masih melihat Madsen sebagai produk yang tangguh. Belum lagi, lewat pendahulunya, senapan mesin ini sudah terbukti di medan tropis seperti Indonesia. Pada akhirnya muncullah buku ini untuk mempermudah prajurit dalam mengoperasikan dan mempelajari senapan mesin ringan ini. Pada akhirnya Madsen tetap dioperasikan oleh TNI hingga tahun 1970an.
Marking pada Madsen Indonesia. Garuda beserta nomor seri dibawahnya
Perlengkapan yang diberikan tiap Madsen
Bagan dan penampang Madsen
Madsen here Madsen there
Madsen dipakai oleh pasukan KNIL. Perbedaan pada panjang laras dan bentuk magasin
Tentara TNI membawa Madsen KNIL saat gerilya
Transisi Madsen tinggalan KNIL pada pasukan TNI
Madsen M51 pada era 1950-70 di tangan TNI
Update 21 November 2015:
Video dari forgotten weaponsdibawah ini memperlihatkan tentang pembongkaran senapan mesin ringan ini
Ada yang menarik saat sang pembuat video disini yaitu Ian menyatakan bahwa Madsen membuat model terbaru senapan mesinnya pada tahun 1950. Komentar dia disini juga didukung oleh sumber-sumber internet lainnya yang menyatakan senapan mesin ini adalah model M50. Namun Ian juga menyatakan bahwa Madsen membuat banyak varian sesuai permintaan. Jadi ada kemungkinan pula bahwa Madsen memberi kode senapan mesin pesanan TNI ini dengan nama model M51.
Dan seperti yang anda dengar juga, Madsen dalam pengucapan bahasa Denmark, huruf "d" pada Madsen luruh. Alhasil Madsen saat diucapkan menjadi Masen.
Video berikut saat Ian menembak senapan mesin tersebut
Update 26 November 2015: Berikut Madsen yang termasuk koleksi Museum Satria Mandala di Jakarta. Kedua gambar berikut adalah bagian dari katalog koleksi senjata museum tersebut yang terbit pada tahun 1977:
Sangat unik saat kita melihat keterangan bahwa kode senjata ini adalah M50 dan bukannya M51. Apakah saat itu sejarawan TNI tidak menemukan booklet dari Madsen?
Selain itu kita juga bisa melihat bahwa kepolisian juga memakai senapan mesin ringan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar