Salah satu misi saya sebagai kolektor adalah mengoleksi seragam KNIL. Hanya saja, seragam KNIL sangatlah langka terutama yang berasal dari abad ke-19. Namun paling tidak, saya berhasil mendapatkan bagian kecil seragam tersebut. Bagian kecil tersebut adalah kancing ini.
2 kancing dengan ukuran masing - masing 2 cm dan 1 1/2 cm ini mempunyai relief meriam silang.
Emblem ini sendiri adalah emblem artileri KNIL. Emblem tersebut dipakai hingga masa Revolusi Kemerdekaan.
Pangkat majoor artileri. Sumber |
Pertanyaannya adalah kapan kancing ini dibuat? Menurut mentor saya Koos Allemany, kancing ini dibuat sekitar tahun 1870. Entah sebelum atau setelahnya.
Menurut cara identifikasi usia kancing oleh Stanley J. Olsen pada tahun 1963, kancing diatas adalah kancing kelas I.
Sumber |
Pertama kali dibuat pada tahun 1830 hingga saat Olsen membuat data di atas.
Saat saya cek di KITLV, kancing tersebut terlihat pada foto berikut.
Menurut korespondensi saya dengan pakar seragam KNIL yaitu R.A.J. Wolters beberapa tahun lalu, seragam pada foto adalah seragam tipe kolonial yang merupakan salah satu bagian seragam model M1855.
Seragam kleine tenue model M1855 artileri dengan pangkat gombyok, tweede luitenant |
Seragam yang hanya diperuntukkan oleh para perwira tersebut memakai emblem kerah artileri KNIL yaitu sebuah granat tersulut. Emblem granat tersulut sendiri uniknya oleh militer di tanah Belanda digunakan sebagai penanda marechaussee (hingga sekarang disebut marsose) atau Polisi Militer. Untuk kancing sendiri memakai emblem meriam silang. Seragam saat itu dipakai sebagai kleine tenue atau PDH (Pakaian Dinas Harian) alias seragam harian.
Seragam groot tenue model M1868 artileri, tweede luitenant. Perbedaan antara seragam M1868 dengan sebelumnya adalah kerah sudah memakai pangkat bintang dan bukannya lambang kesatuan. Selain itu pula terdapat perbedaan topi, penambahan lidah baju (epolet) dan standar pangkat gombyok yang sudah disamakan dengan standar militer di tanah Belanda (bukannya KNIL). |
Untuk kancing meriam silang, seperti yang telah disinggung diatas pula, sebenarnya penggunaannya sudah dipakai sebelum tahun 1870. Salah satunya untuk seragam pendahulu model M1855, seperti yang terlihat pada lukisan dibawah ini:
Namun berhubung ini adalah lukisan, kebenarannya masih harus dipertanyakan dan harus digali lebih mendalam. Kancing meriam silang sendiri ada kemungkinan tetap dipertahankan paska seragam model M1868 dan bukan tidak mungkin hingga Perang Dunia II yaitu saat pemakaian seragam Jas Toetoep.
Untuk kancing sendiri terdapat 2 macam ukuran. Yang besar berukuran 2 cm dan ini dipakai pada bagian muka seragam. Sedangkan yang kecil berukuran 1 1/2 cm, dipakai di bagian manset. Selain itu pula, kancing untuk para perwira berwarna emas atau mungkin sepuh emas. Seperti penggambaran ulang dibawah ini.
Sumber |
Namun berhubung ini adalah lukisan, kebenarannya masih harus dipertanyakan dan harus digali lebih mendalam. Kancing meriam silang sendiri ada kemungkinan tetap dipertahankan paska seragam model M1868 dan bukan tidak mungkin hingga Perang Dunia II yaitu saat pemakaian seragam Jas Toetoep.
Sayang gambar kancing tidak terlalu jelas disini. Tetapi sekilas terlihat emblem meriam silang pada kancing. Sumber |
Menurut pendapat dan pengamatan saya, kancing yang mempunyai relief emblem untuk periode saat itu adalah artileri, genie (zeni), dan medis.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda mempunyai kancing seperti di atas? Silahkan komentar.
Usia: < 1912
Tidak ada komentar:
Posting Komentar