Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Kamis, 19 Februari 2015

Duurzame Versterkingskunst tweede deel Land- en Kustversterkingen

Seperti saudara tuanya yaitu Toegepaste Studie Betreffende Het Inrichten van Stellingen, buku berjudul lengkap Duurzame Versterkingskunst Leerboek voor de Cadetten van Alle Wapens tweede deel Land- en Kunstversterkingen Gebouwd voor den Europeeschen Oorlog 1914-1918 ini adalah sebuah buku pelajaran bagi kaum militer. Namun bedanya dengan buku pertama selain buku ini dicetak pada tahun 1922, buku ini membahas tentang fortifikasi dan pertahanan pantai. Dicetak oleh (Koninklijk) Militaire Academie untuk kedua kalinya, buku ini diperuntukkan untuk kadet dari semua angkatan.
Buku berisi 15 gambar dikemas secara apik dan memang untuk kalangan tersendiri tentunya pada masa itu. Belajar dari pengalaman perang parit Perang Dunia I dan juga seperti sebagian besar negara lainnya, sang pengarang yaitu J.C. Cramwinckel bekerja sama dengan Kapitein der Genie W. van der Hout yang juga pengajar Militaire Academie menyajikan secara deskriptif teori-teori mereka. Diagram perbentengan, pertahanan, meriam, hingga kapal digambarkan disini. Gambar perkubuan yang mereka gambar mengingatkan kita dengan 2 benteng terkenal pada Perang Dunia 2 nantinya yaitu Maginot milik Prancis dan Eben Emael milik Belgia. Bahkan buku Cramwinckel ini beserta buku Toegepaste Studie tadi nantinya menjadi bahan acuan Belanda dalam membuat perkubuan sendiri yang bernama Vesting Holland. Namun ketiga perkubuan tersebut tidak akan ada gunanya saat Jerman menginvasi ketiga negara tersebut kelak ...





Gambar sebuah benteng dengan satu-satunya jalan masuk via jembatan tunggal dari belakang

Denah perkubuan


Kertas yang terdapat didalam buku. Berisi gambar sebuah perkubuan beserta ukuran tebalnya. Mungkin dulu digambar oleh seorang kadet pemilik buku ini sebelum saya. Selain kertas ini, dia juga mencoret-coret gambar pada buku ini. Menandakan bahwa dulunya dia adalah siswa yang rajin. Seakan mengingatkan saya dengan sebuah film terkenal dimana sang protagonis mendapatkan sebuah buku pelajaran yang penuh dengan coretan dan buku tersebut terdapat tulisan This Book Is the Property of the Half- Blood Prince ...


Diagram lengkap meriam perkubuan


Diagram 4 kapal yang beroperasi pada masa itu. Kapal tempur AS Indiana, Kapal Tempur Prancis Bretagne, Kapal Tempur Penjelajah AS Lexington, dan Kapal Penjelajah Ringan Belanda Sumatra

Penjelajah Ringan Sumatra dibuat pada tahun 1916 dan diluncurkan pada tahun 1920 serta masuk kedinasan pada tahun 1926 ini adalah salah satu kapal dari kelas Java. Seperti yang terdapat pada gambar, kapal ini dipersenjatai dengan 10 meriam 15 cm. Namun yang tidak terlihat pada gambar, ada meriam tambahan yaitu 4 buah meriam 7,5 cm yang nantinya diganti. Karena saat itu, kapal belum masuk kedinasan maka data juga kurang tepat. Selain senjata, data tentang kapal juga kurang sesuai. Pada data panjang kapal yaitu 160 m, tonase 7050 ton, dan kecepatan 30 mil. Namun pada kenyataannya nanti, panjang kapal yaitu 155,3 m, tonase 6670 ton standar dan 8078 ton penuh, serta kecepatan 31 knot atau zeemijl-mil laut.  Kapal ini nantinya akan berperan besar dalam mengevakuasi keluarga Kerajaan Belanda yaitu Ratu Juliana beserta anak-anaknya ke Kanada. Kelak kapal ini akan menjadi bagian dari Mulberry Harbour pada tahun 1944. 

Sebuah produk Jerman ikut serta disini


Usia: dibuat medio tahun 1922.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar