Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Selasa, 01 Agustus 2017

Kenang - Kenangan Invaliden - Prajurit I Somo

Untuk kesaksian pada tanggal 1 Agustus ini, kita akan melihat kesaksian Prajurit Satu Sono dari Batalion 166, Brigade X, Divisi III.
Sewaktu bertugas didaerah pertempuran Gombong, saya telah kehilangan tangan saya. Ini dikarenakan pertempuran yang sengit yang telah terjadi pada waktu yang sangat pagi. Waktu itu tanggal 12 Januari 1947, serangan Belanda pagi itu boleh dikatakan istimewa. Karena dengan bantuan "cocor merah" yang selalu melepaskan tembakan dari udara. Dan pasukan kami pada waktu itu telah hampir 1 bulan belum diganti, hingga boleh dikata memang sudah butuh istirahat. Walaupun begitu, pasukan kita mengadakan perlawanan yang boleh dibanggakan juga. Akhirnya Belanda pada jam 09:00 mundur kocar kacir juga. Dan meninggalkan seorang Heiho yang tewas. Dan dari pihak pasukan kita, seorang gugur dan 3 luka - luka diantaranya saya sendiri.

Untuk kesaksian ini, saya akan sedikit berkomentar disini. Sungguh unik Sono menyebut 2 hal, "cocor merah" dan heiho. "Cocor merah" adalah julukan untuk pesawat tempur buatan Amerika P-51 Mustang yang saat itu memang dipakai oleh Belanda. Namun ada pula yang menyebut, julukan tersebut ditujukan kepada P-40 Warhawk / Kittyhawk / Tomahawk yang juga dimiliki oleh Belanda di masa yang sama pula.
Sumber*

Sumber*

Keunikan kedua adalah kata Heiho. Unik karena Heiho sendiri adalah pembantu tentara namun untuk pasukan Jepang. Ada kemungkinan saat itu Belanda mempunyai korps pembantu tentara layaknya Heiho. Awalnya saya mengira, apa mungkin Heiho disini adalah pasukan hulpkorpsen alias korps pembantu KNIL yang salah satunya adalah Barisan Madura? Namun untuk pasukan ini, baru dibentuk pada bulan Agustus 1947 dengan nama yang baru yaitu Barisan Tjakra Madoera. Ada kemungkinan pula, Heiho disini adalah pasukan pribumi pro-Belanda baik itu reguler yaitu K.N.I.L. atau pasukan paramiliter bentukan Belanda. Tapi yang pasti masih menjadi misteri siapakah Heiho disini ...


Usia: 1951

* Catatan kaki: roundel yang dipakai oleh Angkatan Udara milik Belanda saat itu memang berwujud bendera Belanda. Ini seperti yang dijelaskan pada Staatsblad tahun 1945 nomor 46. Uniknya meskipun peraturan untuk roundel tersebut keluar pada 24 Februari 1942 dalam bentuk Gouvernement Besluit. Peraturan tersebut baru diratifikasi oleh Pemerintahan Pengasingan Belanda di London mulai 1 Maret 1942. Isi peraturan tentang roundel adalah sebagai berikut:
Artikel 1. 
Te bekrachtingen het besluit van den gouverneur-generaal van nederlandsch-indie van 24 februari 1942 (Indisch Staatsblad No. 61), houdende vaststelling van nieuwe kenteekenen voor de vliegtuigen van het Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger en van de Koninklijke Marine in Nederlandsch-Indie.

Artikel 2.
 
Met ingang van 1 maart 1942 zijn de kenteekenen der in de artikel een bedoelde vliegtuigen als volgt: Op de zijkanten van den romp en den onderkant van vleugel of ondervleugel een liggende rechthoek, waarvan de lengte tot breedte zich verhoudt als 5 tot 3. De rechthoek is in de lengterichtig verdeeld in drie gelijke banen: boven "rood", midden "wit" en onder "blauw".

Seperti yang tertera diatas, roundel berupa 3 garis mendatar sama besar yang berwarna merah, putih, dan biru. Roundel ini mempunyai skala 5 : 3 dan ditempatkan di sisi badan pesawat dan bagian bawah sayap. Roundel yang berlaku untuk pesawat M.L. K.N.I.L. dan pesawat dari Angkatan Laut Belanda di Hindia Belanda ini sendiri tetap dipertahankan pada tahun 1945 dan ditetapkan pada 13 Maret 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar