Saatnya Jepang disinggung oleh Hofer! Kembali lagi di Wij Strijden Met de Teekenstift, dan seperti yang sudah saya singgung, kita akan membahas tentang Jepang di tangan karikatur Hofer.
Jepang saat itu mulai memperluas wilayahnya dan akuisisi terbaru mereka yaitu bagian selatan Indocina Prancis membuat kesal di pihak sekutu. Ini dikarenakan Jepang melanggar gentleman agreement, dimana mereka berjanji tidak akan menginvasi bagian selatan koloni Prancis tersebut. Amerika memohon Jepang untuk menarik pasukannya dari Indocina, namun Jepang tidak mau mendengarkan. Akibatnya Amerika menghukum Jepang dengan pelarangan impor minyak mentah dan juga ditambah dengan penyitaan aset. Langkah negara Paman Sam tersebut, diikuti oleh Inggris dan Belanda. Mengapa mereka mencak - mencak? Karena dari bagian selatan Indocina Prancis, pesawat Jepang bisa mengancam koloni milik Inggris dan Belanda. Nantinya akibat dari larangan ini adalah serbuan ke Pearl Harbour yang menandai masuknya Jepang ke Perang Dunia II.
Dari penjelasan ini, anda bisa menebak mengapa Hofer menggambar si Jepang menggigit jari Indocina. Kekhawatiran tentang ambisi Jepang diperlihatkan pula dengan adanya jari Hindia Belanda, Malaya, Filipina, dan Australia yang bisa jadi korban berikutnya. Karya Hofer sendiri dimuat 4 hari setelah pembekuan dan penyitaan aset milik Jepang di Amerika.
Jepang saat itu mulai memperluas wilayahnya dan akuisisi terbaru mereka yaitu bagian selatan Indocina Prancis membuat kesal di pihak sekutu. Ini dikarenakan Jepang melanggar gentleman agreement, dimana mereka berjanji tidak akan menginvasi bagian selatan koloni Prancis tersebut. Amerika memohon Jepang untuk menarik pasukannya dari Indocina, namun Jepang tidak mau mendengarkan. Akibatnya Amerika menghukum Jepang dengan pelarangan impor minyak mentah dan juga ditambah dengan penyitaan aset. Langkah negara Paman Sam tersebut, diikuti oleh Inggris dan Belanda. Mengapa mereka mencak - mencak? Karena dari bagian selatan Indocina Prancis, pesawat Jepang bisa mengancam koloni milik Inggris dan Belanda. Nantinya akibat dari larangan ini adalah serbuan ke Pearl Harbour yang menandai masuknya Jepang ke Perang Dunia II.
Dari penjelasan ini, anda bisa menebak mengapa Hofer menggambar si Jepang menggigit jari Indocina. Kekhawatiran tentang ambisi Jepang diperlihatkan pula dengan adanya jari Hindia Belanda, Malaya, Filipina, dan Australia yang bisa jadi korban berikutnya. Karya Hofer sendiri dimuat 4 hari setelah pembekuan dan penyitaan aset milik Jepang di Amerika.
Berbicara tentang karikatur orang Jepang yang digambar oleh Hofer yaitu sipit dengan mulut merongos ... memang mirip dengan Suneo dari Doraemon ...
Sumber |
... ehem tetapi gaya gambar ini bukan karya imajinasi Hofer sendiri, namun gaya gambar tersebut merupakan standar kartunis sekutu. Sejarah gaya gambar ini awalnya berasal dari yellow peril yang bersumber dari diskriminasi terhadap orang Cina pada akhir abad ke-19. Diskriminasi tersebut muncul dari ketakutan orang kulit putih kepada gelombang imigran Cina yang bisa menggoyang gaya hidup orang kulit putih. Alhasil orang Cina digambarkan seperti bar - bar dan terlihat mengancam. Yellow peril kemudian diwariskan kepada Jepang seiring dengan ambisi Jepang di Perang Dunia II. Akibatnya banyak gambar propaganda sekutu yang memperlihatkan orang Jepang bermata sipit dan merongos.
Sumber: |
Sumber |
Bagaimana dengan gambar orang Jepang di pihak poros? Wajar saja sebagai sekutunya, orang Jepang digambar gagah laiknya manusia dan bukannya karikatur.
Sumber |
Sumber |
Yellow peril sendiri juga berlaku di Jerman. Tapi saat Perang Dunia I, dimana Jepang berada di pihak entente ...
Sumber |
Usia: 1941
Tidak ada komentar:
Posting Komentar