Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 16 Mei 2018

Neuestes Rhein - Panorama von Mainz bis Koeln Part 5

Kembali lagi di wisata di sungai Rhine di Jerman!

Di bagian ini, landmark pertama adalah Thurm in Andernacht atau yang disebut Runder Turm.
Runder Turm adalah sebuah lokasi pertahanan dan yang sempat menjadi penjara, pertama kali dibangun sebelum tahun 1440. Menara ini pertama kali mulai melakoni perannya pada Perang Cologne. Pada tahun 1689, pasukan Louis XIV Perancis yang mundur sempat menembak Runder Turm, namun bangunan terbukti terlalu kuat. Ironisnya, dalam perjalanan waktu menara mulai ditinggalkan dan terbengkalai tidak terurus. Bahkan muncul rencana untuk meruntuhkannya pada pertengahan abad ke-19 tapi untungnya tidak jadi. Pada tahun 1880, menara direnovasi dan di tahun 1911 diubah menjadi penginapan. Pada tahun 1935, kelompok Hitler-Jugend menempati menara historis tersebut. Pada Maret 1945, atap Runder Turm sempat mengalami kerusakan karena kebakaran. Pada tahun 1949, menara kembali dijadikan sebagai penginapan hingga tahun 1961. Di waktu tersebut, atap menara direnovasi namun tidak dikembalikan ke bentuk awalnya yaitu sebagai tiang bendera. Namun dilain pihak, tujuan renovasi memakai proyeksi bentuk atap pada tahun 1453. Sebagai penginapan di pasca perang, Runder Turm sangat dikenal hingga keluar Jerman. Pada tahun 2003 sebagai perayaan ulang tahun eksistensinya, menara kembali direnovasi. Pada tahun 2010, salah satu bagian Runder Turm dijadikan penginapan kembali.
Tahun 1900
Sumber

2005
Sumber

Bangunan kedua adalah Kirche in Andernacht atau Maria Himmelfahrt.
Gereja Katolik ini sebenarnya adalah pembangunan ulang dari gereja yang lebih tua pada abad ke-12. Dibangun dari bangunan lama yang terbakar, Maria Himmelfahrt selesai dikerjakan pada tahun 1250. Namun sepanjang sejarah, bangunan terbukti tidak awet yang terlihat dari beberapa bagian yang runtuh. Hal ini dikarenakan dari kondisi tanah yang tidaklah bagus. Meskipun melalui berbagai renovasi namun pada tahun 1722, gereja sudah dianggap sebagai sebuah reruntuhan. Pada akhirnya pada akhir abad ke-19, dilakukan renovasi secara intensif. Tahun 1899, pekerjaan tersebut selesai sudah dan kondisi bangunan sama seperti yang eksis pada abad ke-13. Meskipun begitu, gereja tetap dilakukan restorasi dari pasca Perang Dunia II hingga saat ini.
1900
Sumber

2005
Sumber

Sumber
Landmark berikutnya adalah Grabmal der Franz.
General Hoche atau Monument General Hoche. Dari namanya sudah terlihat bahwa nama tersebut bukanlah nama Jerman. Hoche atau bernama lengkap Louis Lazare Hoche ialah seorang Jenderal Perancis yang berdinas saat Revolusi Perancis. Hoche selain dikenal karena semangatnya dia juga populer di kalangan para prajurit. Meskipun sempat berulang kali dipenjara karena intrik, ini tidak menjadikan Hoche anti kepada Republik Perancis. Di medan perang dia memenangkan berbagai pertempuran baik melawan elemen luar maupun dalam negeri Perancis. Hoche sendiri sempat diserahi tugas untuk memimpin operasi militer ke Irlandia namun gagal. Setelah kegagalan tersebut dan intrik jabatan Menteri Perang, Hoche kembali ke markasnya di Rhine. Namun sayang penyakit TBC yang menggerogotinya mengakibatkan dia meninggal muda pada usia 29 tahun. Kematiannya pada tahun 1797 ditangisi selain oleh pasukannya juga oleh penduduk Rhine. Ini berkat administrasi Hoche yang melindungi properti penduduk Rhine dari usaha korupsi para oknum Perancis.
Saat kabar meninggalnya Hoche tersiar, terkumpul sumbangan sebesar 30.000 franc dari para prajurit Hoche. Selain itu pula, para penduduk Weissenthurm juga menyumbang 2000 franc. Pada akhirnya dicapai keputusan untuk membuat makam di daerah Weissenthurm, lokasi yang berdekatan saat Hoche mengalahkan pasukan Austria beberapa bulan sebelumnya. Tidak diketahui kapan makam ini selesai dibuat.
Ironisnya saat makam mulai dibuat, Hoche sudah dikebumikan di lain tempat dan baru dimakamkan disini pada tahun 1919. Itu-pun oleh pasukan pendudukan Perancis. Pada masa tersebut, lokasi makam dijadikan sarana provokasi keunggulan Perancis terhadap Jerman. Baik itu penjagaan oleh prajurit, lokasi makam yang dibuat seakan seperti benteng dan adanya upacara penaikan bendera. Kondisi tersebut baru pulih pada akhir Perang Dunia II dimana kedua belah pihak memilih untuk melupakan rivalitasnya. Sejak saat itu, makam tersebut berubah menjadi taman dan menjadi lokasi temu pertemanan.
Skema Makam dari tahun 1907
Sumber

2010
Sumber

Seperti Bonn, kita akan memandang suasana Andernach.
Serupa dengan gambar dibawah, ada 2 bangunan yang mencuat di Andernach. Runder Turm dan Maria Himmelfahrt. Andernach pada masa itu terlihat asri dan lengang. Mungkin ini yang menjadikan kota ini nyaman untuk dikunjungi saat itu.
1900
Sumber

2016
Sumber

Setelah Andernach giliran Neuwied yang terletak di seberang Andernach.
Seperti kartu pos dibawah, menara Maria Himmelfahrt terlihat jelas. Neuwied sepertinya terkenal dengan dok kapal mereka.
1900
Sumber

2005
Sumber

Setlah kedua suasana kota, kita kembali ke landmark berikutnya yaitu Ruine Hammerstein atau Burg Hammerstein am Rhein.
Kastil yang pertama kali dibangun pada abad ke-10 ini adalah kastil tertua di Lembah Rhine Tengah. Bangunan ini sendiri mengalami kerusakan pasca pengepungan pada tahun 1020. Tahun 1071, kastil direnovasi dan nantinya menjadi kastil utama hingga tahun 1374. Pada abad ke-17, kastil diokupasi berbagai pihak dan hancur sepenuhnya oleh Perancis pada 1688.
Kastil pada tahun 1646
Sumber

Perkiraan Bentuk Kastil
Sumber

Reruntuhan pada tahun 1881
Sumber

Reruntuhan pada tahun 2006
Sumber

Berikutnya adalah Castorkirche in Coblenz atau St. Kastor.
Gereja Katolik ini pertama kali dibangun pada tahun 1816 namun hancur saat invasi kaum Norman pada tahun 882. Bangunan segera dibangun ulang dan diperluas pada pertengahan abad ke-11. Dalam perjalanan waktu hingga masuk abad ke-20, bangunan mengalami kerusakan perang dan mengalami perombakan. Pada tahun 1944, gereja mengalami kerusakan parah karena pemboman pasukan sekutu. Sekali lagi St. Kastor mengalami kemalangan pada tahun 1945 saat artileri Amerika menghantam bangunan tersebut. Pasca perang, gereja langsung diperbaiki dan selesai seluruhnya pada tahun 1990.
1900
Sumber

1946
Sumber

2015
Sumber

Gambar berikutnya adalah suasana kota Coblenz.
Seperti gambar dibawah ini, pada peta terlihat jembatan yang bernama Pfaffendorfer Brucke. Jembatan tertua di kota Coblenz ini awalnya difungsikan sebagai jembatan kereta api. Dibangun pada tahun 1862, fungsi tersebut bertahan hingga Agustus 1914 atau Perang Dunia I. Pada tahun 1932, jembatan diubah menjadi jembatan dengan jalan dan selesai 2 tahun kemudian. Nantinya pada Perang Dunia II, seperti halnya jembatan lainnya di Coblenz, Pfaffendorfer Brucke dihancurkan saat pasukan Wehrmacht mundur dari kota pada Maret 1945. Pada tahun 1946 dibangun Befehlsbrucke atau Jembatan Sementara sebagai pengganti. Akhirnya diambil keputusan untuk membangun kembali Pfaffendorfer Burcke pada tahun 1950 dan selesai pada tahun 1953. Di tahun yang sama, Befehlbrucke dibongkar.
Kembali ke gambar, selain jembatan terdapat bangunan yang terlihat megah. Bangunan tersebut adalah Schloss atau istana yang akan saya jabarkan berikutnya.
1900
Sumber
Sumber

1945
Sumber

1946
Sumber

Befehlsbrucke
Sumber

Tahun 2015
Sumber

Landmark terakhir adalah Schloss in Coblenz atau Kurfurstliches Schloss in Coblenz.
Istana yang selesai dibangun pada tahun 1793 ini adalah kediaman resmi dari penguasa Coblenz. Sempat diduduki oleh pasukan Perancis pada tahun 1794, istana berubah fungsi menjadi barak dan rumah sakit lapangan hingga 1814. Setahun berikutnya, Prussia mengambil alih istana dan hanya menjadikan istana ini sebagai barak. Selama di tangan Prussia, istana berfungsi kembali sebagai kediaman resmi. Bahkan keluarga kerajaan Prussia sering berkunjung ke istana tersebut dan saat awal Perang Dunia I sempat menjadi markas besar Kaiser Wilhelm II. Pasca perang, istana sempat diduduki kembali oleh Perancis dan nantinya oleh Republik Rhenish. Pada tahun 1944, istana mengalami kerusakan parah karena serangan udara. Renovasi dilakukan pada tahun 1950 dimana eksterior istana memakai model yang sama dengan eksterior lama. Namun untuk interior sebagian besar memakai arsitektur modern.
1850 - 1900
Sumber

1945
Sumber

2011
Sumber


Usia: 1897 - 1911

Tidak ada komentar:

Posting Komentar