Part II
Update 7 Desember 2015 - Berikut terjemahan berita di atas menggunakan bahasa Indonesia:
14 Januari 1942:
Komite Vrije Denen di
Hindia Belanda
Bangsa Denmark yang
tinggal disini, mendirikan komite yang bertujuan membantu negara-negara Sekutu
dalam pertempuran melalui bantuan dana. Tujuannya memerdekakan negara Sekutu dan
Denmark. Komite ini sudah menyatakan kesetiannya kepada pemerintah.
Penerima medali Bronzen
Kruis
Berikut daftar
penerima medali Bronzen Kruis:
Schipper G. Wagenveld
Inlandsche Korporaal Telegrafist Mohamad Tahir Harahap
Kwartiermeester J.P. Lupgens
Korporaal – monteur L. Bruijn
Korporaal – machinist P.
Jongerling
Inlandsche Matroos eerste klasse J. Tapilatu
Kesemuanya berasal
dari kapal selam “K.M” yang dibawahi Luitenant
ter Zee eerste klasse “K.M.R.” (vasten
dienst) H. C. J. Coumou.
Pangkat di L. B. D.
Menurut surat
keputusan Legercommandant tanggal 8
Desember 1941 nomor 2, pangkat pada L. B. D. disetarakan dengan pangkat
militer. Contohnya Technischen Leider disetarakan
dengan Majoor atau Luitenant – Kolonel dan lain sebagainya.
Selain itu pula melalui surat keputusan tanggal 12 Januari 1942 Nomor 5,
pangkat dibawahnya yang disamakan dengan pangkat kapitein diubah.
Comite Penolong
Bahaja Perang
Di Malang terdapat
komite tersebut yang diketuai oleh tuan Radjab Gani. Pada intinya tugasnya sama
dengan “Pekope” di Batavia, Residen Malang memberi bantuan f. 250. Alamat komite di Taloen
– Lorstraat Nomor 22.
15 Januari 1942
Pegawai Konsulat Jepang
Semenjak pecah
perang, diplomat – diplomat Jepang dan pegawainya kesemuanya dikumpulkan di
gedung Consul – Generaal di Batavia.
Ini juga berlaku untuk konsulat di Medan, Makasar, Menado, dan Surabaya yang
ditempatkan di rumah tuan Y. Ishizawa di Batavia.
Menurut kabar juga,
pengumpulan kesemua pegawai konsulat Jepang di Batavia ini menunggu selesainya
pertukaran pegawai konsulat.
Biwara Wadyabala Nomor 37
Pada hari ini
tanggal 15 Januari, Jepang membom instalasi militer di Ambon. Belum ada kabar
lebih lanjut.
17 Januari 1942
Biwara Wadyabala Nomor 38, tentang berita pengeboman Ambon kemarin dikabarkan lebih lanjut
bahwa yang mengebom, pesawat pembom Jepang berjumlah 26 buah dan dikawal
pesawat pemburu sebanyak 9 buah
Bom yang dijatuhkan
banyak sekali, ada diantaranya yang sangat masif. Terdapat gedung militer dan
instalasi militer lainnya yang mengalami kerusakan.
Orang Australia
yang tewas sejumlah satu orang, yang terluka tiga orang. Tentara kita yang
terluka dua orang. Penduduk sipil yang tewas satu orang dan yang terluka lima
orang.
Terdapat dua
pesawat yang jatuh saat mencegat musuh. Kedua pilot berhasil menyelamatkan diri
dengan terjun payung.
Pesawat terbang
musuh ada satu yang ditembak jatuh, ada satu lagi berhasil ditembaki hingga rusak kemungkinan tidak akan bisa mendarat dengan selamat.
Besok malamnya,
Balikpapan diserang 9 pesawat pembom musuh. Ada beberapa rumah mengalami
kerusakan. Yang tewas satu orang, luka berat 7, luka ringan 3.
Seperti yang sudah
dikabarkan juga, saat Tarakan diserbu dan berhasil diduduki musuh, meriam pantai
kita sempat berhasil menenggelamkan kapal pemburu torpedo Jepang. (kapal destroyer ???)
Selain itu ada
kapal pendarat yang ditenggelamkan, ada juga 1 pesawat musuh yang ditembak
jatuh. Sebelum pertempuran Tarakan berakhir, meriam, lampu sorot, meriam
penangkis udara dan persenjataan lainnya sudah kita rusak hingga tidak bisa
diperbaiki lagi.
Ada juga berita tambahan
bahwa kapal Jepang yang sebelumnya pada tanggal 14 Januari diberitakan telah
dibom, adalah kapal perang Jepang (penjelajah) atau kapal torpedo yang besar.
Biwara Wadyabala No. 39 (17 Januari)
Seperti yang
dikabarkan, landasan udara di Medan diserang Jepang menggunakan pesawat pembom
yang dikawal dengan pesawat pemburu.
Salah satu landasan
udara di Sulawesi diserang pesawat pembom 8 buah dan dikawal pesawat pemburu 3
buah. Kerusakan hanyalah ringan, tidak ada korban tewas maupun luka.
Di Ambon, diserang
pula. Yang menjadi target adalah rumah-rumah di pelabuhan. Kerusakan hanya
sedikit. Kebakaran berhasil dipadamkan. Pesawat pembom terdapat 2 macam, dan
terbang tinggi sekali. Ada beberapa tempat di Ambon yang diserang dengan
senapan mesin. Satu orang penduduk sipil tewas.
Tentang pertempuran
di Minahasa belum ada kabar.
Biwara Wadyabala No. 40 (18 Januari)
Medan pada tanggal
16, setelah sebelumnya dikabarkan diserang pada jam 12, kembali diserang pada
jam 15.42. Yang menyerang adalah pesawat pembom 13 buah yang menjatuhkan bom
sebanyak 8 buah yang jatuh di sekitar gedung golf
– club. Tidak ada yang tewas bahkan kerusakan tidak ada.
Malam esoknya 17
Januari, landasan udara di Sumatra Tengah diserang pesawat pembom 7 buah selama
kurang lebih satu jam yang menimbulkan kerusakan. Serangan tersebut menyebabkan
tewasnya beberapa orang dan 30 orang terluka. Kabar lebih jelas masih menunggu.
Di Ambon sering
sekali muncul tanda bahaya. Ini dilakukan karena ada pesawat pembom berjumlah 4
buah menyerang namun tidak ada yang tewas maupun terluka dan kerusakan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar