Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 23 Maret 2016

Pentjak

Salah satu buku yang paling unik yang pernah saya punya. Sempat saya singgung sedikit di post ini, buku ini sudah pasti menjelaskan tentang pencak silat. Pencak silat disini tidak tentang sejarahnya, melainkan bagaimana pembaca bisa melakukan silat yang benar. Ya, pencak silat dimasa Jepang!

Dari kover buku, kita bisa melihat bahwa buku ini adalah buku yang tidak biasa. Gambar kartun seseorang yang sedang melakukan jurus pencak silat. Uniknya pakaian yang digambar adalah pakaian khas Jakarta atau Betawi.
Sumber

Mengapa saya bilang unik, nanti akan saya jelaskan dibawah.
Untuk halaman muka, lagi-lagi kita disambut oleh sebuah gambar kartun. Ini menjadi penanda bahwa buku ini akan banyak memuat gambar seperti ini. Buku ini dikarang atau disusun oleh duet Soegoro dan Saksono. Kita lihat pula bahwa buku ini adalah cetakan kedua dan disertai dengan ijin dari Pemerintahan Militer Jepang. Jika anda penasaran dengan apa maksud ijin tersebut, anda bisa mengecek di link paling atas post ini. Selain itu pula kita bisa melihat nama pemilik lama buku ini. Romeo dari Jetak, Wonorejo di Gondangrejo. Daerah tersebut berada di Karanganyar, Jawa Tengah.

*Update 18 April 2016:
Sepertinya kita bisa mendapatkan petunjuk kapan cetakan buku pertama Pentjak, dari iklan berikut. Apakah anda bisa melihat angka disebelah kanan? 2602 alias 1942 dan jika kita melihat ada beberapa buku karangan orang Belanda, maka bisa kita asumsikan buku Pentjak sudah terbit pada masa Belanda.

Untuk kata pengantar sendiri, disampaikan oleh Balai Pustaka sendiri. Uniknya, sekilas terdapat bayangan jika buku ini dibuat ada hubungannya dengan usaha Jepang memperkuat pertahanan Indonesia terhadap sekutu pada saat itu (setelah melihat update diatas, ada kemungkinan buku dibuat ada hubungannya dengan usaha Belanda menghadang Jepang dan pada akhirnya dicetak ulang untuk keperluan Jepang sendiri). 

Sumber
Disinilah keunikan buku terlihat. Aliran pencak silat yang dipakai adalah aliran Soetji Hati (Suci Hati) dari Madiun, Jawa Timur. Ada satu perguruan silat di Madiun yang mempunyai sama yaitu "Persaudaraan Pendekar Suci Hati Nurani Alam 1432". Belum diketahui apakah perguruan tersebut sama dengan yang dimaksudkan pada buku.


Buku ini memuat 2 bagian, bagian pertama meliputi jurus dan bagian kedua tentang cara melakukan jurus tersebut terhadap lawan.
Untuk bagian pertama ini, terdapat 12 jurus dan dilengkapi dengan gambar dan instruksi melakukan jurus-jurus tersebut. Salah satu jurus, tepatnya jurus 8, menggunakan tongkat dan bukannya tangan kosong. 

Untuk bagian II, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dijelaskan tentang cara menghadapi lawan. Atau dalam buku disebut dengan "bermain dengan lawan".
Titik lemah manusia digambarkan dengan titik-titik hitam pada gambar

Uniknya lagi, buku ini masih dijual pada masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949). Ini terlihat dari 2 kertas pengumuman berangka tahun 1946, tentang harga buku yang naik 2 kali lipat karena ongkos produksi buku yang sangat tinggi. Alhasil saat Romeo membeli buku ini, dia harus membayar 1 rupiah dan bukannya 50 sen seperti harga asli buku ini.

Halaman terakhir tentang daftar isi buku tersebut.

Pada kover belakang, terdapat izin dari Pemerintahan Jepang pada saat itu. Kita bisa melihat bahwa buku ini diberi izin pada 26 April 1945 dan diterbitkan uniknya pada bulan Agustus 1945 atau tepatnya pada bulan kemerdekaan Indonesia serta dicetak oleh T. Murakami.
Jika kita melihat kotak kanji pada halaman pertama buku, yang berarti lulus sensor pada tanggal 14 bulan 2 tahun 2605, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa:
Buku ini dilulus sensor pada tanggal 14 Februari 1945, lulus izin 2 bulan kemudian pada tanggal 26 April dan akhirnya diterbitkan pada bulan Agustus di tahun yang sama.

Setelah melihat semua penjelasan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa buku ini bisa dibilang salah satu buku terakhir yang terbit pada masa Jepang. Dan jika kita memakai hipotesis bahwa penerbitan buku ini ada hubungannya dengan pertahanan Jepang menghadapi serbuan sekutu, maka munculnya buku ini dibilang sangat terlambat sekali.
One more thing, setelah melihat isi buku ini, sontan ingatan dan imajinasi saya melayang ke adegan film Kungfu Hustle berikut. hehehe


Usia: Agustus 1945

6 komentar:

  1. Menarik sekali ulasan mengenai buku ini, terimakasih banyak ..
    Kebetulan saya punya buku yang sama persis.

    BalasHapus
  2. Saya tahu tentang Sugoro dan Saksono, keduanya saudara seperguruan dan merupakan saudara tua saya dalam satu lembaga perguruan silat. Adapun gambar cover sebenarnya itu pakaian gaya Minang dengan sikap simpie Padang Pesisir, dan sikap pasang dalam gambar tidak dikenal dalam permainan maen pukul Betawi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih atas informasi dan koreksinya pak agus. :D

      Hapus
  3. selamat malam kak, mau tanya, apa bukunya masih ada? dan kalau ada, waktu itu dapat dari mana ya? karena butuh untuk penelitian. terima kasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan email ke saya saja, nanti saya kirim foto konten bukunya.
      Saya dulu dapatnya di Solo.

      Hapus