Berikut adalah salah satu helm terbaik pada koleksi saya. Helm Jepang M30/32 atau Type 90 berstenstilkan "TNI AD". Helm type 90 masuk dalam dinas kemiliteran Jepang pada awal dekade 1930an untuk menggantikan helm type "Cherry Blossom". Saat pertama kali dibuat, helm ini langsung diberikan kepada kontingen ekspedisi militer Jepang saat invasi ke Manchuria. Helm dipakai baik oleh rikugun (AD Jepang) ataupun kaigun (AL Jepang). Yang menjadi pembeda adalah pada lambang kesatuan yang dipasang pada muka helm. Untuk rikugun memakai emblem bintang, sedangkan kaigun memakai 2 macam emblem yaitu jangkar atau emblem bundar dimana mereka menggambar sendiri gambar jangkar pada muka helm.
Sempat muncul komplain atas kualitas helm saat dipakai di Cina, dan akhirnya varian Type 98 muncul dengan kualitas baja lebih baik. Bentuk kedua helm sangatlah mirip dan sulit untuk dibedakan, satu-satunya untuk mengecek perbedaan adalah salah satunya dengan mengecek berat helm tersebut. Helm tetap dipakai angkatan bersenjata Jepang hingga Perang Dunia II usai.
Sumber
Tentang kualitas baja, memang bisa dirasakan bahwa helm ini jauh lebih ringan dan baja dirasa lebih tipis dibandingkan helm baja lainnya seperti M1 amerika, Mark II Inggris ataupun helm buatan Belanda sekalipun. Saat saya memakainya, terasa helm ini tidak akan memberikan perlindungan berarti saat pertempuran terjadi.
Kembali ke sejarah helm, untuk di Indonesia sendiri, helm ini dipakai sudah barang tentu oleh pasukan Jepang disini. Dan beberapa diantaranya kepada pasukan heiho ataupun PETA. Penggunaan tetap berlangsung hingga masa revolusi kemerdekaan, dimana helm ini adalah helm mayoritas yang dipakai oleh pasukan dan gerilyawan kita. Saat masa kemerdekaan, berakhir sudah pengabdian helm yang kualitasnya tidaklah sebaik helm baja lainnya. Namun tidak dipungkiri, helm ini sudah membantu perjuangan kita dalam meraih kemerdekaan. Terbukti dari sekian banyak foto gerilyawan kita yang beredar saat ini, mayoritas helm yang dipakai adalah type 90 alias M30/32.
|
Bagian muka helm dengan emblem bundar. Eks kaigun? |
|
Warna hijau, apakah helm eks PETA atau dicat oleh TNI sendiri? Helm standar Jepang berwarna tan (coklat muda) |
|
Stensil TNI AD. Ditulis pada tahun 1947 saat nama TRI berubah menjadi TNI? |
|
Enhance version |
|
Bagian samping |
|
Bagian atas helm. Lubang ventilasi helm ditutup oleh emblem bundar untuk liner |
|
Liner tipe TNI. Kemungkinan saat itu, TNI merubah liner Jepang dengan liner sederhana agar lebih tahan banting saat bergerilya? Dan juga terdapat bagian cat yang sudah terkelupas. Mengindikasikan bahwa dulu bagian helm tersebut menyangga langsung kepala |
|
Close up liner |
|
Ring untuk chinstrap. Ring ini ada kemungkinan dibuat oleh TNI sendiri dan bukannya Jepang. Dimana standarisasi Jepang, ring berbentuk bundar |
|
Sisa chinstrap. Chinstrap juga keluaran TNI karena chinstrap Jepang berupa kain |
|
Bagian belakang liner. Terlihat kesederhanaan pembuatan liner |
|
Cek helm yang dipakai oleh prajurit paling kanan. Bentuk pemakaian yang berbeda dengan helm type 90 lainnya mengindikasikan sang prajurit tidak memakai liner tipe Jepang |
Usia: Tidak ada kepastian kapan dibuat namun dibuat medio 1930-45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar