Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Senin, 05 Desember 2016

Happy Birthday - Ayahku Srimoyo Tamtomo


Untuk post Happy Birthday kali ini, saya akan mengangkat cerita mendiang ayah saya yaitu Srimoyo Tamtomo saat beliau mengikuti pendidikan militer. Pendidikan disini disebut dengan Suspimpemdagri atau Kursus Kepemimpinan Departemen Dalam Negeri dan dilaksanakan di markas Secapa di Bandung. Uniknya ayah saya termasuk dalam angkatan I pendidikan tersebut. Sayang saya belum mengetahui kapan pendidikan tersebut dilaksanakan, mungkin kegiatan tersebut diadakan medio Mei hingga Desember 1989. Untuk para peserta, kebanyakan dari mereka bekerja sebagai Camat. Namun ada pula yang bekerja sebagai Wakil Camat, Kepala Seksi, Pemeriksa, Kepala Bidang, Kepala Sub-Bidang, Staf Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub-Bagian, hingga Kepala Cabang. Saat itu ayah saya menjabat sebagai Camat di Kecamatan Banjarsari Solo.
Saat Baru Tiba

Pendidikan tersebut diikuti oleh 460 orang atau setara dengan 1 batalyon dan dibagi menjadi 4 kompi, yaitu Kompi A, B, C, dan D. Batalyon tersebut dipimpin oleh 7 orang staf termasuk komandan yaitu Drs. Cecep Nana Soeryana T. Untuk komandan pendidikan yaitu Letnan Kolonel Infanteri P. Gurusinga. Ayah saya sendiri tergabung dalam kompi B dengan nomor urut 132.
Letnan Kolonel Infanteri P. Gurusinga

Komandan Batalyon dan Staf

Biodata Ayah Saya

Ingatan saya agak samar - samar mengenai penyamaan pangkat Camat untuk pendidikan disini. Seingat saya, ayah saya pernah mengatakan bahwa dia disini disamakan dengan Sersan Mayor.
Komandan Secapa Brigadir Jenderal Sarmono

Foto Kegiatan di Lapangan Secapa

Berdasarkan buku kenang - kenangan dan foto - foto yang ayah saya miliki, beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah:
  • Long march
  • Persiapan penyerangan
  • Latihan berganda yang mungkin salah satunya medis
  • Latihan menembak
  • Latihan fisik

Berdasarkan sumber yang sama, untuk peralatan disini tiap peserta memakai:
  • Helm Fiber Corlon model M76 Korea Selatan (di bagian depan helm terdapat nomor peserta)
  • Helm model M1 Amerika (menurut dokumentasi terlihat hanya seorang yang memakainya)
  • Senapan M1 Garand Amerika
  • Pistol (kemungkinan Browning High Power)
  • Pelples model M61 Amerika
  • Misting (menurut Koos Allemany ... misting KNIL!)

Untuk seragam peserta sendiri, karena mereka dari Departemen Dalam Negeri, maka pada lengan seragam sebelah kanan terpasang logo Kementerian Dalam Negeri. Pada bagian atas logo terdapat bet dengan tulisan kemungkinan "Departemen Dalam Negeri".
Tugas Urusan Dinas Dalam
Ayah saya saat bertugas menjadi Bintara Piket. Di sebelah kirinya adalah Tamtama Piket dan di sebelah kanannya Perwira Piket


Sedangkan untuk lokasi latihan, selain di markas Secapa ada juga di Cipatat, Cikole, dan Gunung Bohong. Untuk yang terakhir ini, lokasi tersebut digunakan untuk latihan menembak.
Gambar - Gambar Kegiatan

Foto - Foto Kegiatan

Foto Saat Kemungkinan Kegiatan Long March

Foto Makan Bersama Dengan Misting KNIL

Kamuflase Pada Wajah
 
Selfie tahun 80-an hehehe

Halang Rintang

Benteng Takeshi ??? hehehe
 

Kemungkinan Bersantai Setelah Kegiatan

Ada beberapa cerita menarik yang saya dengar dari ayah sendiri tentang pendidikan tersebut.
Yang pertama adalah salah satu Camat yang tidak tahan dengan kondisi pendidikan. Akibatnya dia langsung meninggalkan tempat pendidikan dengan naik taksi langsung kembali ke rumahnya. Padahal rumahnya termasuk jauh, uniknya pula orang tersebut bertahan hanya sehari!
Yang kedua adalah cerita saat panggilan siaga malam. Saat itu rekan ayah saya memasang lilin pada helmnya sebagai alat penerangan. Karena saat itu, mereka tidur di tenda. Apesnya lagi saat panggilan siaga, dia lupa untuk mencopot lilin tersebut. Alhasil saat berbaris instruktur langsung kaget melihat penampilan serdadu tersebut dengan lilin di helmnya. Dengan terpingkal - pingkal, instruktur tersebut berkata "Dasar tentara kardus!!!".
Yang ketiga. Tentang panggilan siaga sendiri, ayah saya juga sempat menceritakan bahwa saat pertama kali mengalami panggilan tersebut, kehebohan dan ketidaksiapan akan langsung menerkam. Beliau bercerita bahwa saat itu mayoritas peserta memakai pakaian tidak lengkap, alhasil hukuman langsung menimpa mereka.
Yang keempat, mungkin agak memalukan. Karena saat pertama kali sampai di tempat latihan yang dingin, menyebabkan beberapa peserta kebelet (ingin) kencing. Karena tidak tahu dimana WC berada, banyak yang harus rela menahan dulu. Tapi dasar ayah saya, beliau langsung menuju ke lokasi yang agak jauh dan kencing di sana sembari berkata dalam bahasa Jawa "Yo, nguyuh sik!" (Ayo, kencing dulu!). Provokasi ayah saya tersebut langsung diikuti oleh rekan - rekannya yang lain sembari ada yang berkata "Yo nguyuh yuk!".
Yang kelima adalah tentang senapan. Ayah saya sempat bercerita bahwa beliau sempat mematahkan pisir senapan yang dia pakai. Untungnya saja, instruktur tidak memergokinya. Entah apa yang terjadi jika dia ketahuan ...
Saat Waktu Luang

Saat Keluarga Datang

Menurut informasi dari buku itu pula, tercatat ada seorang peserta yang meninggal saat pendidikan berlangsung.

Jika anda lihat, terdapat perbedaan nama peserta yang meninggal. Entah itu Andrianus Ombu atau Anderias Umbu Djarasipul. Sayang tidak diketahui kenapa dia meninggal tapi sungguh unik ayah saya menulis "Gugur! dalam tugas" pada biodata yang bersangkutan.
Setelah mengikuti pendidikan tersebut, para peserta sudah pastinya mendapat kenang - kenangan.
Yang pertama adalah buku kenang - kenangan.


Yang kedua adalah plakat.

Yang ketiga mungkin adalah replika peluru meriam. Seingat saya, dulu saya pernah melihat ayah saya mendapatkan peluru meriam tersebut lengkap dengan nama yang banyak. Namun saya tidak ingat jika itu ada hubungannya dengan Suspimdepdagri atau tidak. Tapi sayang peluru meriam tersebut sudah lama hilang.
Jadi beginilah cerita mendiang ayah saya yang cocok dalam kacamata militer blog ini. Jika beliau masih hidup, maka tanggal 5 Desember ini beliau akan berusia 65 tahun. Selamat tinggal pah, semoga engkau damai di sana ...


Usia: 1989

5 komentar:

  1. seangkatan dengan ayah saya...angkatan 1 tahun 1989...buku buku kenangan Suspim cari nama Untung Subiyakto asal kab Pekalongan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya, ayah anda di Kompi A nomor 083. Kesan / Pesan ayah anda di buku termasuk bagus. :)

      Ini inisial nama anda IG atau RP? :P hehehe

      Hapus
    2. Maaf saya baru bisa membalas sekarang. Saya mendapat problem dengan komputer saya. :(

      Hapus
  2. Beliau sahabat dekat almarhum ayah saya. Waktu masih menjabat camat dibanjarsari sering kerumah kami dulu di Gondang belakang RS Brayat minulyo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah menarik, jika tidak keberatan nama beliau siapa ya?

      Hapus