Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 25 Desember 2016

Pasukan Keraton Kasunanan Surakarta - Pendahuluan

Untuk merayakan 2 tahun dibuatnya blog ini yang jatuh pada bulan Desember ini. Berikut adalah balas dendam kecil saya. Mengapa? Karena awalnya, saat saya akan menyusun skripsi, saya sempat memilih untuk meneliti pasukan keraton ini. Selain itu pula, saya juga sempat berkeinginan untuk meneliti medali atau tanda penghargaan keraton. Namun karena saya tidak menemukan sumber arsip pada saat itu, maka saya memilih Legiun Pakualam di Yogyakarta. Keputusan yang bisa dibilang worth it dan mengubah garis hidup saya juga sebagai seorang kolektor. Alhasil tema ini cocok untuk perayaan ulang tahun. :D
... bersiaplah untuk post yang sangat panjang. rekor untuk blog ini. hehehe

Sebelum masuk ke pasukan Kasunanan sebelumnya kita paling tidak mengetahui pasukan pendahulu Kasunanan yaitu Mataram. Menurut buku Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769 - 1874 karangan S. Margana, Sultan Agung saat itu memiliki beberapa pasukan. Pasukan - pasukan yang terdiri dari abdi dalem itu sendiri ada yang berstatus sebagai tentara, ada juga sebagai penjaga keamanan, bahkan ada yang tidak bersenjata. Kerumitan ini terjadi karena belum tentu nama abdi dalem yang didahului dengan nama "Prajurit" ada hubungannya dengan militer. Contohnya saja Prajurit Sinarira yang tugasnya adalah mengikuti upacara Raja. Maka karena itu, saya jabarkan seluruh nama abdi dalem yang eksis pada tahun 1556 agar tidak muncul kebingungan:
  1. Keparak Kiwa Tengen yang bagiannya adalah Prajurit Sinarira Kiwa Tengen
  2. Nayaka Lebet
  3. Prajurit Suranata
  4. Gandhek Kiwa Tengen
  5. Priyantaka Kiwa Tengen
  6. Gandhek
  7. Gedhong Kiwa Tengen
  8. Prajurit Sabinan, yang terdiri dari:
  9. Prajurit Saragni (Sarageni ?)
  10. Nirbaya
  11. Brajanata
  12. Wisamarta
  13. Sangkraknyana
  14. Kanoman
  15. Martalulut
  16. Singanagara
  17. Priyantaka
  18. Saraseja
  19. Panyutra
  20. Maudara
  21. Mandhung
  22. Miji Pinilih
  23. Tanan Astra
  24. Nrangbaya Nrangpringga

Pengklasifikasian pasukan abdi dalem tetap dilanjutkan pada masa Pakubuwana II. Selain itu pula, pengklasifikasian lebih jelas. Pasukan Mataram yang tercatat pada masa itu adalah:
  • Prajurit Suranata
  • Prajurit Tamtama

Kembali ke pasukan keraton, pasukan keraton sendiri dipanggil dengan sebutan "Abdi Dalem Prajurit". Mereka sudah pasti dibawah pimpinan tertinggi yaitu Sunan Pakubuwana / Pakubuwono. Menurut buku "Tjatatan Ringkas Karaton Surakarta" karangan Raden Ngabei Projosuyitno pada tahun 1956, dulunya para prajurit keraton bertugas di Bangsal Marcukunda. Bangunan tersebut dulunya dipergunakan untuk tempat memerintahkan hukuman administrasi, ancaman dan lain - lain bagi para pegawai keraton.
Foto kartu pos Sunan Pakubuwono XI yang sempat saya singgung di post ini.
Sunan terlihat memakai medali penghargaan dari Belanda, salah satunya adalah Orde van Nederlandsche Leeuw 2e Klasse atau Kelas Kommandeur

oOwOo
Seperti yang dulu sudah saya terangkan pada post setahun yang lalu, blog saat ini sudah berjalan selama 2 tahun. Sudah banyak perubahan disana - sini dan pengunjung yang datang sudah berlipat menjadi lebih dari 30.000 pageviews. Semoga blog ini tetap berjalan dan bermanfaat bagi pembaca semua.
Thank you for your support! 


*Pengumuman *
Karena sudah terlalu banyak baik dari tulisan ataupun gambar. Menurut perhitungan situs wordcounter, artikel original "Pasukan Keraton Kasunanan Surakarta" yang saya update terakhir kali pada tanggal 1 Juni 2019 mempunyai: 
153.708 huruf
21.183 kata
1333 kalimat
1832 paragraf
Alhasil pembaca akan mendapatkan kesulitan saat membaca. Maka saya memecah tiap bab artikel ini dalam post blog. Anda bisa meng - klik judul bab dengan anak panah dibawah artikel ini. Entah anda ingin menuju ke bab "Perpangkatan" atau "Daftar Pustaka".
Selain itu anda bisa klik bagian page di atas dengan judul "Pasukan Keraton Kasunanan Surakarta" untuk pembagian bab dan anda bisa memilih bab mana yang anda inginkan untuk dibaca. Oh dan "labels" blog tetap saya pertahankan aslinya. :)


<--- Daftar Pustaka                                                                                                  Perpangkatan --->

17 komentar:

  1. waduh menarik banget masss..dalam pembahasan nyaa..tapi sayang ...cerita nya kurang heroikkk sperti prussia dan kesultanan ottoman ..tapi mas ini pasti banyak pengetahuan sharee lagi ..saya tunggu...2jam setengah saya baca waduhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya terima kasih mas. :D
      Iya mas, memang saya belum menemukan sumber tentang cerita heroik pasukan keraton. Kalau kelak saya dapat, akan saya update dan share disini. ;)
      Ini saya baru saja mengupdate artikelnya. Yang pasti artikel ini tidak akan pernah bisa berhenti. hehehe

      Hapus
    2. Mas.saya ingin tahu siapa raden suratmo.

      Hapus
    3. Wah siapa ya beliau? Apa ada petunjuk? Mungkin bisa saya bantu carikan.

      Hapus
  2. Menemukan banyak pencerahan dari sini, baik jogja baik solo punya ciri khas sendiri. tetap lestari budaya jawa. salam kenal gan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya senang bisa membantu disini.
      Budaya adalah akar dari peradaban, maka harus wajib dilestarikan. :)
      Salam kenal pula mas.

      Maaf saya baru bisa membalas sekarang. Saya mempunyai masalah dengan komputer saya. :(

      Hapus
  3. Halo mas! Makasih sudah share sejarahnya! Sampek baca berulang2 aku šŸ˜ kebetulan lagi mendalami sejarah kota bengawan karena bosen bahas ww2 mulu Tapi aku masih penasaran sama pasukan yang ada di archive video jumenengan pakubuwono 12 link sebagai berikut = https://youtu.be/gzcYU-UzDgs
    Terimakasih sebelumnya šŸ™‡

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. :)

      Wah video dari anda sangat menarik ini! Dari video ini berarti Jepang mengijinkan pasukan keraton untuk tetap dipersenjatai, meskipun masih memakai karabin beaumont M73. Dari seragam saya lihat mereka memakai prabot gede (seragam upacara) blauw atilla model KNIL M1912. Terima kasih atas videonya. Akan saya tambahkan di artikel setelah komputer saya balik. :)

      Hapus
    2. Njih monggo mas biar lebih lengkap lagi šŸ˜ƒ oh iya pada pelantikan paku buwono 12 sempat ada masalah sama jepang. Jepang menginginkan pemerintahan itu nanti dipegang oleh republik jadi jepang hanya melantik pakubuwono 12 sebagai ketua kraton bukan ketua daerah

      Hapus
    3. Oh iya mas ada satu film dokumenter khusus untuk pakubuwono ke 12
      Link nya = https://youtu.be/Y1-rE5S6n38 oh iya mas salam dari sumber!! šŸ‘‹šŸ‘‹šŸ˜‚šŸ˜‚ saya juga domisili solo šŸ˜‚šŸ˜‚

      Hapus
    4. Oh ya terima kasih lagi mas atas infornya. :)

      Oh ternyata sesama mahluk Oslo to? hehehe
      Kapan-kapan main kesini saja mas.Kalau pengen diskusi sejarah atau pengen nengok koleksi saya. :D

      Hapus
    5. Boleh mas ntar saya bawa temen2 sejarah bisa diskusi bareng hehe
      Lha Panjenengan daerah mana mas? šŸ˜…

      Hapus
    6. Monggo mas. Saya di dekat perempatan Pasar Depok. Di lantai 2 apotek K24. Kalau mau datang, tolong kontak saya dulu. Nomor WA saya, ehm mending komunikasi via email saya dulu mas (mylostmemories85@gmail.com). Agak tidak enak pasang nomor hape disini. hehehe

      Hapus
    7. Halo mas timoer! Ga kerasa hampir jalan 6 tahun sejak saya meninggalkan komentar di forum ini (tertanggal 7 okt 2018). Saya inget2 nemu blog ini pada saat masih siswa kelas 1 sma dan ternyata saya dipertemukan lagi dengan blog ini dengan perjalanan yang berbeda pula! (Saat ini sedang research kajian tugas akhir jenjang s1 saya untuk 2 smt lagi wkwk). Bagi saya blog ini adalah masterpiece, Bagaimana mas memberi pencerahan “Gap” antar waktu yang tidak pernah tergambarkan bagi generasi sekarang ini. Memberi wacana jejak peradaban yang berkembang dari pasca dan post kolonial di kota kita tercinta ini tentu memberi dampak pada sosial dan pribadi masyarakat solo sendiri.. untuk mas timoer saya aturkan terimakasih banyak atas blog nya juga sehat selalu buat mas! Mungkin sampai kapan pun akan selalu balik kesini lagi.. Salam!

      Hapus
    8. Salam mas Alfandi!
      Cepat juga ya waktu berlalu. hehehe
      Terima kasih sayangnya mungkin blog ini tidak saya lanjutkan karena keterbatasan pada diri saya.
      Salam sukses mas skrispsinya! Semoga lulus lancar! :)

      Hapus
  4. iya mas, amien. kami juga perlu banyak referensi khususnya untuk keprajuritan keraton dengan budaya jawa. Perlu banyak bimbingan, makanya kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya, saya akan masih tetap menambahkan informasi di artikel ini jika menemukan fakta yang baru. :)
      Salam.

      Hapus