Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 11 Desember 2016

Batavia oh Batavia

Akhir - akhir ini saya mendapatkan beberapa foto menarik. Foto - foto ini memperlihatkan beberapa anak muda pribumi pada masa Belanda yang berdomisili di Batavia (Jakarta).
Perjalanan foto kita awali dari salah satu monumen yang terlupakan yaitu Monumen Jenderal van Heutsz.

Monumen tersebut diresmikan pada tahun 1932 untuk mengenang jasa Jenderal dan nantinya Gubernur Jenderal Joannes Benedictus van Heutsz. Sayang foto dalam kondisi tidak sempurna lagi, namun kita masih bisa memperhatikan patung gajah yang terlihat sangat unik.
Berikutnya kita ke Het museum van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kelak bernama Museum Nasional) atau lebih dikenal sebagai Gedung Gajah atau Gedung Arca.

Perhatikan tulisan "Museum" pada gedung serta beberapa meriam yang terpajang di sekitar patung gajah pemberian Raja Siam Chulalongkorn pada tahun 1871.
Tempat berikutnya adalah sebuah stadion sepak bola.

Saya masih belum bisa mengidentifikasi secara pasti stadion ini. Namun ada kemungkinan stadion ini adalah Stadion Viosveld atau Stadion Menteng.
Jika kita lihat, sang juru foto sempat melakukan perjalanan keluar kota. Dan jurusan perjalanan dia adalah ke pelabuhan Tanjung Priok. Namun sebelumnya dia mengambil foto di Stasiun Tanjung Priok.

Ada kemungkinan sang juru foto mengambil foto ini saat dia tiba.
Perhatikan kondisi stasiun yang tidak banyak berubah dengan kondisi masa kini.
Sumber

Berikutnya adalah teman - teman sang juru foto sedang berpose di ruang tunggu.

Ada kemungkinan ruang tunggu tersebut berada di pelabuhan Tanjung Priok.
Setelah dari ruang tunggu, para pemuda tersebut langsung bersantai di area sekitar pelabuhan.

Ada kemungkinan kapal di latar belakang adalah kapal Jepang atau Cina. Ini terlihat dari tulisan kanji pada bagian samping kapal.
Berikutnya foto dengan rasa humor.

"Alweer Tarzan tjari oedang".
"Tarzan sekali lagi mencari udang", itulah arti tulisan pada album foto. Kurang diketahui apakah orang pada foto tersebut adalah teman sang juru foto atau orang asing.
Setelah bersantai - santai, saatnya masuk ke area pelabuhan.

Sebelum naik ke kapal, sang juru foto mengabadikan kesibukan penumpang turun dari kapal. 
Selain foto - foto kesibukan di atas, sang juru foto sempat memotret sebuah kapal yang berangkat.
Sumber

Jika melihat dari bendera yang berkibar pada tiang kapal, kita bisa mengidentifikasi bahwa kapal tersebut dari perusahaan Rotterdamsche Lloyd. Kemungkinan kapal tersebut adalah MS Indrapoera.
Selain kapal Indrapoera, dia juga sempat memotret kapal yang dia tumpangi.

Dasar anak muda, sang juru foto juga sempat memotret hal yang tidak biasa baginya. Yaitu rombongan padvinder (pramuka) yang berkumpul dan ikut berangkat.

Dan berikut bukti bahwa para pramuka tersebut ikut pula menumpangi kapal yang sama.

Selang beberapa lama dan akhirnya sampai di tujuan, sang juru foto sekali lagi memotret kesibukan saat kapal yang dia tumpangi sampai di tujuan dan para penumpang mulai berhamburan turun.

Kita bisa melihat semua orang dari berbagai ras entah Inlander ataupun Eropa saling mengantri turun. Jika kita perhatikan pula terlihat beberapa orang polisi atau tentara yang berjaga.  Uniknya salah satu foto dicetak di Batavia.
Kemanakah sang juru foto melakukan perjalanan? Tidak lain adalah Semarang!

Hal tersebut dibuktikan dengan mercusuar Willem III dekat pelabuhan Tanjung Emas yang dia abadikan disini.
Jadi beginilah foto tempo dulu yang ada hubungannya dengan Jakarta tempo dulu alias ... Batavia.


Usia: <1942

Tidak ada komentar:

Posting Komentar