Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 08 Januari 2017

Lukisan Zaman Belanda - Kastil Ehrenfels dan Alegori Jerman

Untuk pertama kalinya saya mendapatkan lukisan yang saya perkirakan dari masa kolonial belanda. Maka tidak ada salahnya saya perlihatkan disini.
Lukisan yang menggambarkan pemandangan reruntuhan kastil, bukit dan perahu ini sudah terlihat pudar karena usia.

Nama Pelukis
D. Veejir? D. Veejiz? D. Veejis? D. Veejix? D. Veerjir? D. Veerjiz? D. Veerjis? D. Veerjix? D. Ver-jir? D. Ver-jiz? D. Ver-jis? D. Ver-jix? Banyak kemungkinan memang, namun ada nama India atau Parsi "Veerji". Apakah pelukis adalah orang India? Mungkin nama lengkapnya adalah Daamodar Veerji?

Bagian Belakang

Setelah anda melihat obyek lukisan diatas, pertanyaan pertama adalah dimanakah atau dari mana sang pelukis mendapatkan inspirasi? Menurut Koos Allemany, ada kemungkinan obyek diambil dari reruntuhan kastil di sepanjang sungai Rhine. Setelah saya selidiki lebih lanjut, bentuk kastil diatas mirip dengan Kastil Ehrenfels (Burg Ehrenfels) di Hesse, Jerman. Terutama karang pada bagian depan kastil. Uniknya reruntuhan yang berada di latar depan kemungkinan adalah Menara Tikus (Mäuseturm).
Sumber

Bangunan pertama dibangun pada tahun 1212, sedangkan bangunan kedua dibangun pada masa Romawi. Keduanya dihancurkan oleh Prancis pada tahun 1689.
Gambar - gambar Kedua Bangunan Sebelum Tahun 1855
Tahun 1646
Sumber
Tahun 1817
Sumber
Tahun 1830
Sumber
Menara Tikus Tahun 1839
Sumber
Tahun 1840
Sumber
Tahun 1841
Sumber
 Sebelum Tahun 1855
Sumber


Kedua bangunan mangkrak selama beratus - ratus tahun. Namun nasib Menara Tikus berubah pada tahun 1855. Sebelum Jerman disatukan oleh Prusia, Prusia mengambil keputusan untuk membangun ulang Menara Tikus untuk dijadikan sebagai Menara Sinyal. Meskipun Jerman kalah pada 2 perang dunia, namun kondisi Menara Tikus masih sama saat dibangun ulang.
Uniknya seperti yang anda lihat bentuk reruntuhan Menara Tikus berbeda sekali dengan penggambaran serupa oleh pelukis lainnya. Maka saya mengambil 2 hipotesis, mengapa Menara Tikus dilukis berbeda:
1. Si pelukis ingin menggambarkan ulang kondisi kedua bangunan sebelum tahun 1855  namun dia tidak pernah melihat contoh - contoh gambar atau foto Menara Tikus, alhasil dia hanya bisa membayangkan Menara Tikus berupa reruntuhan yang tidak berbentuk.
2. Si pelukis menggambarkan sebuah alegori kekalahan Jerman di Perang Dunia I atau Republik Weimar. Obyek yang dia gunakan adalah Menara Tikus. Seperti yang anda lihat, Menara Tikus yang dibangun ulang terlihat elegan dan cantik. Maka dengan menggambarkan Menara Tikus sebagai reruntuhan yang tidak berbentuk, sang pelukis menggambarkan pula kondisi Jerman yang sebelumnya sangat kuat dan megah bagaikan Menara Tikus menjadi sebuah negara pariah belaka bagaikan sebuah reruntuhan bangunan atau dapat disebut shell of their former self
Pertanyaan kedua yang tidak kalah penting adalah kapan lukisan ini dibuat?
Karena pelukis tidak menulis tahun kapan dia membuat lukisan ini, jawaban bisa kita lihat dari bagian belakang lukisan alias kanvas.
Perbandingan kanvas 
Kiri: kanvas lukisan tahun 1994
Kanan: kanvas lukisan Kastil Ehrenfels
Seperti yang anda lihat kedua kanvas memiliki model dan tipe kanvas yang sama. Yaitu kanvas dengan jarak lubang saling berdekatan. Tapi sebelum itu, mari kita lihat bentuk pigura dan bagaimana lukisan stretched (dibingkai). Jika warna kayu pigura terlihat tua dan lukisan dibingkai dengan paku, maka dapat dipastikan lukisan tersebut tua dan dibuat sebelum tahun 1940. Setelah tahun 1940, paku digantikan dengan staples. 

Pigura Lukisan Tahun 1994
Kayu terlihat berwarna muda dan belum pudar
Penggunaan Staples Pada Lukisan Tahun 1994

Sekedar tambahan, bingkai lukisan Kastil Ehrenfels menggunakan model Amerika.
Setelah anda melihat perbedaan diatas, mari kita kembali ke kondisi kanvas. Menurut pakar juru taksir yaitu Dr. Lori, videonya sudah anda lihat diatas, kanvas dengan warna sangat coklat adalah lukisan dari abad ke-19 sedangkan warna lebih muda adalah lukisan dari abad ke-20 tepatnya mulai dari tahun 1925. Selain itu pula, kanvas dengan jarak lubang yang lebar adalah tanda lukisan berasal dari abad ke-19.

Berdasarkan semua informasi diatas, lukisan Kastil Ehrenfels berusia antara 1925 - 1940.
Jadi dari semua informasi yang kita dapat, kita bisa membayangkan asal usul lukisan ini. Ada kemungkinan pada awal tahun 1930-an, seorang di Hindia Belanda ingin membuat alegori tentang kondisi Jerman pada masa itu. Karena dia orang India yang pro-Inggris maka dia membuat Kastil Ehrenfels dan Menara Tikus menjadi perlambang kondisi Jerman. Veejir disini entah membuat kondisi Jerman yang kalah pada Perang Dunia I atau kondisi Republik Weimar pada saat kondisi depresi pada tahun 1930 alhasil Menara Tikus dibuat sangat buruk dan berupa reruntuhan tidak berbentuk.
Wanita India di Hindia Belanda
Perhatikan pakaian kebaya dan motif batik yang dia pakai

Hipotesis kedua (1 Agustus 2020):
Perihal nama pelukis, setelah saya perhatikan ada kemungkinan pelukis bernama D. Vecchio. Seorang Italia yang menggambar kastil Eropa, masuk akal secara logika. Hanya saja karena yang bersangkutan kurang jelas menulis namanya alhasil menjadi susah dibaca.

Jadi inilah hipotesis saya tentang lukisan pertama yang saya miliki ini. Apakah anda memiliki opini berbeda, silahkan komentar. :)


Name: "The Lake and the ruin of Castle"
Media: Oil on canvas
Painter: D. Veerji / D. Vecchio
Age: Possibly made in 1925 - 1940

Tidak ada komentar:

Posting Komentar