Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Rabu, 24 Februari 2016

Censored by Nippon

Berikut adalah buku yang tidak normal ... atau dalam kata lain abnormal? hehehe ... unik lebih tepatnya.
Recept - recept Boeat Peroesahaan, judul yang sangat unik pada masa kini. Namun sebenarnya buku ini merupakan buku instruksi dan berisi tips cara membuat sesuatu barang yang nantinya bisa diperdagangkan. Alhasil kata peroesahaan pada judul berasal.

Barang-barang yang bisa dibuat-pun bermacam-macam, dari Anggur Obat Kuat non alkohol, sampo, parfum, tinta, hingga es coklat. Instruksi yang diberikan lengkap dengan bahan-bahan yang diperlukan. Sang pengarang yaitu Hardjokoesoemo yang merupakan Kepala Redaktur Majalah Dwi Mingguan Kemadjoean Masjarakat (Kemajuan Masyarakat) di Surabaya, menyatakan bahwa beberapa instruksi tersebut ada yang berasal dari percobaan masyarakat. Seperti Eau de Cologne atau parfum dari seorang Tionghoa (Cina keturunan) dari kota Surabaya atau seorang pribumi dari kota Kudus yang berhasil membuat Anggoer Obat Koeat. Ada juga sumbangan instruksi perseorangan, contohnya Moehammad Toebli yang membuat cuka makanan. Buku ini diterbitkan dan dijual oleh toko buku Sadoe Boedi di Solo. Untuk percetakan, buku dicetak oleh Marsch di Solo pula.

Pada intinya terdapat 64 buah instruksi yang tercatat pada buku ini. Instruksi tersebut adalah:
  1. Anggoer Obat Koeat tidak pakai alcohol
  2. Memboet Rokok Kretek
  3. Membikin Tjoeka Makanan 
  4. Obat Sakit Gigi jang Moedah dipakai dan jang Moedah dibawa kemana-mana
  5. Memboeat toetoep botol (capsul)
  6. Bandoline Melati
  7. Eau de Cologne
  8. Obat Kramas
  9. Saboen boeat Menghilangkan Kotor
  10. Bedak Wangi
  11. Tepoeng Obat Sakit Kepala
  12. Resept Membikin Saboen
  13. Pembikinan Stroop Asam
  14. Pomade (Minjak Ramboet)
  15. Membikinnya Tepoeng-tapioca
  16. Obat Gosok
  17. Membikin Obat Poesing Kepala (Poo ping)
  18. Odol (Air Tjoetji Moeloed; Bel: Mondwater)
  19. Hoofdpijn Eau de Cologne (Minjak Wangi Sedjoek Boeat Sakit Kepala)
  20. Minjak Wangi Tjap Heliotropin
  21. Minjak Wangi Tjap Jasmijn
  22. Minjak Wangi Tjap Boenga Mawar (Roos)
  23. Recept Tjat Hitam Boeast Perkakas dari Kajoe
  24. Bedak Wangi No 1
  25. Bedak Moeka
  26. Recept Tjat Soepaja Warnanja Perkakas Menjeroepai Kajoe Mahonie
  27. Ananas Aether (Wangi Nenas)
  28. Frambozenether (Wangi Prambos)
  29. Rum Eseccence
  30. Vanille Essence
  31. Cold-cream
  32. Membikin Ragi
  33. Siroop Vanille
  34. Membikin Lak Soerat
  35. Coldcream (Lain Matjam)
  36. Obat Gosok Lojang (Koeningan)
  37. Tinta Boeat Blauwdruk
  38. Pokok atau Base Eau de Cologne (Base A)
  39. Acacia Type
  40. Chypre Cologne
  41. Gardenia Cologne
  42. Jasmin Cologne
  43. Recept-recept Essence
  44. Apricot Basic Ether
  45. Apple Basic Ether
  46. Obat Pemboenoeh Oelat-oelat
  47. Lila Cologne
  48. Refle Cologne
  49. Carnation Cologne
  50. Rose Cologne
  51. Dawat (Tinta) Hitam
  52. Tinta Merah
  53. Tinta Hidjau
  54. Tinta Poetih
  55. Membikin Tinta Stempel Hitam
  56. Membikin Tinta Stempel Oengoe (Violet)
  57. Kamferspiritus
  58. Obat Koeat
  59. Obat Menghilangkan Boeloe (Ramboet)
  60. Ijs Blok dan Ijs Lilin
  61. Amandel-ijs
  62. Room-ijs
  63. Ananas-ijs
  64. Chocolade-ijs
Apakah ini keunikan buku ini? Meskipun sekilas iya, namun ini semua bukanlah keunikan yang saya maksud. Keunikan yang dimaksud adalah berikut

Stempel Jepang yang menghiasi kover buku. Selain itu pula terdapat coretan yang menutupi beberapa kalimat dan tulisan tangan kanji!
Awalnya saya sempat mengalami kebingungan, apa maksud dan arti semua ini. Menilik bahwa buku ini diterbitkan pada bulan Januari 1942 dan berisi instruksi-instruksi, saya memperkirakan bahwa stempel-stempel tersebut adalah sejenis sensor. Belum lagi coretan-coretan pada kover tersebut menutupi kalimat Bahasa Belanda yaitu Hoofdredacteur Halfsmaandblad dan Boekhandel. Ditambah pula, banyak tanda (x) pada bagian dalam buku dan coretan-coretan tersebut tidaklah sedikit.

Akhirnya saya memutuskan untuk meminta bantuan di forum warrelics, melalui bantuan Bapak Guy. Pada akhirnya dugaan saya terjawab sudah setelah dia mengartikan semua tulisan Jepang pada kover buku. Stempel pertama atau yang paling besar yaitu 
Ini semua (検閲済) berarti Sensor atau Diperiksa

Stempel kedua yang berbentuk bujur sangkar
支情ジ
     ョ
部報グ
    ジ
印部ャ
Kalimat pertama atau 支部印 berarti Bagian atau Cabang
Kalimat kedua yaitu 情報部 berarti Intelijen
Kalimat ketiga atau ジョグジャ yaitu Joguja .... Apakah anda bisa menebak Joguja itu apa?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Joguja tidak lain adalah pengucapan Jepang untuk
Ya, Yogya alias Yogyakarta!
Semua stempel tersebut berarti "Bagian Intelijen di Yogyakarta".

Untuk stempel kecil
Atau 妻田 berarti Tsumada, nama keluarga sang petugas.

Bagaimana dengan tulisan tangan kanji?
Tulisan tersebut adalah
除 
atau 削除 スべシ yang berarti dihapus.
Berbicara tentang kotak sensor, ada variasi lainnya yang beredar

Buku Njioer Melambai karangan Isobe Yuji ini mempunyai variasi tulisan sensor horizontal.
Contoh lain sensor horizontal adalah buku Pentjak terbitan tahun yang sama dengan Njioer Melambai.

Yang menjadi perbedaan yaitu dalam angka, diantaranya yaitu 20, 2, dan 14. Artinya adalah tahun showa 20 atau tahun 1945, bulan 2, dan hari 14. 
Jadi dari semua penjelasan diatas maka maksud dari semua tulisan Jepang di kover buku dan kita bisa merunut sejarah buku ini:
Setelah berhasil menguasai Hindia Belanda paska Maret 1942, semua buku yang mungkin saat itu masih dijualbelikan, dikumpulkan oleh Jepang. Buku tersebut langsung diangkut ke Yogyakarta untuk disensor oleh Bagian Intelijen Pemerintahan Militer Jepang. Mungkin pada saat itu untuk daerah vorstenlanden, bagian intelijen berpusat di kota Yogyakarta. Setelah diterima, Tsumada yang bertanggung jawab dalam penyensoran, langsung menyensor semua bagian yang dianggap terlarang seperti kalimat Belanda pada kover, kalimat Belanda pada halaman pertama, dan hampir semua instruksi. Mungkin dikarenakan agar tidak ada pasar gelap atau black market yang bisa membahayakan stabilitas ekonomi dan politik di Jawa. 
Alhasil apakah buku ini tetap diedarkan setelah disensor oleh Tsumada? Ada kemungkinan tidak karena banyaknya tanda (x) pada tiap halaman. Sekedar tambahan, orang Jepang sendiri menggunakan tanda lingkaran (o) atau disebut Marujirushi sebagai lambang setuju. Untuk lambang tidak setuju memakai tanda (x) dan juga memakai tanda check mark (v) Pada akhirnya buku disimpan serta muncul kembali pada akhir Perang Dunia II yang kemudian mungkin diperjualbelikan hingga akhirnya ditampilkan pada blog ini. Buku ini sudah mengalami banyak pengalaman unik seperti manusia yang hidup pada masanya pula.
Ataukah mungkin buku ini tetap diedarkan? Ada banyak kemungkinan yang tidak bisa dijawab.


Usia: Januari 1942

Tidak ada komentar:

Posting Komentar