Mari kita lihat kembali karya Hofer dalam Wij Strijden Met de Teekenstift.
Kali ini kita lihat Presiden Amerika Serikat yaitu Franklin Delano Roosevelt dalam hubungannya dengan pihak poros atau khususnya kepada Jerman.
Pada masa awal Perang Dunia II, Amerika memang memasang posisi netral. Namun Roosevelt cenderung memilih untuk mendukung pihak sekutu, contohnya seperti perjanjian Lend Lease yang diberikan kepada Inggris. Alhasil hubungan Jerman dengan Amerika mulai menurun dan terkulminasi dengan deklarasi perang Jerman terhadap Amerika paska serangan Pearl Harbour.
Sayang saya belum menemukan pidato Hitler terhadap Roosevelt dalam waktu yang sama saat Hofer mulai menggambar karyanya ini. Tapi yang pasti, Hofer dengan pintar menggambar posisi Roosevelt bersama Uncle Sam yang tenang saat menjawab telepon yang berisi amukan dari Hitler dan berkomentar " ... seorang bernama Dolf mengaku sebagai pemimpin dari negara sahabat ... pasti disini ada kesalahan ya?". Hofer berhasil melambangkan Hitler sebagai orang yang picik dan tidak patut didukung dibandingkan Roosevelt. Jika anda penasaran dengan isi amukan Hitler pada gambar berikut kata - kata yang dibuat oleh Hofer: "ik zal je nekken" (aku akan menggantungmu), "oorlogshitser" (penghasut perang), "aanrander van europa" (pemerkosa Eropa), "wapenfabrikant" (pembuat senjata), "wacht maar" (tunggu saja), "dictator" (diktator), "plutocraat" (plutokrat), "libedemocrat" (liberal demokrat), "demoliberaal" (demokrat liberal), "jodenknecht" (hamba Yahudi), "haardpraatjesmaker" (provokator).
Seperti yang sudah saya singgung diatas, saya masih belum menemukan kebenaran dari amukan Hitler disini. Namun jika hal tersebut tidak ada, maka Hofer berhasil menjatuhkan nama Hitler di mata para pembaca koran Bataviaasch Nieuwsblaad. Jika anda bertanya apa pengaruhnya terhadap pembaca Inlander? ... maka saya belum bisa menjawabnya ...
Usia: 1941
Tidak ada komentar:
Posting Komentar