Sudah masuk tanggal 1 berarti kita cek kembali surat menarik yang saya miliki.
Kali ini kita akan cek sebuah kartu pos dari tahun 1949. Kartu pos yang dikirim oleh Atmo Sudirdjo di Asrama Pelajar Karang Panas Semarang (mungkin sekarang SMK IPT Karang Panas) ini ditujukan kepada teman dekatnya yaitu Hartanto di Solo.
Seperti yang sudah anda lihat sendiri, kartu pos ini menggunakan 4 bahasa, Indonesia, Belanda, Jawa dan Inggris. Uniknya lagi untuk Bahasa Inggris, Atmo Sudirdjo menggunakan broken english. Dari isi surat yang dituliskan disini, kondisi kedua kawan disini berbeda. Atmo Sudirdjo tinggal di daerah federal milik Belanda sedangkan Hartanto tinggal di daerah Indonesia. Menariknya lagi sepertinya Hartanto ikut serta dalam perlawanan melawan Belanda. Sedangkan Atmo Sudirdjo tinggal di Semarang dan berhubung di asrama pelajar dia harus belajar dan salah satunya berbahasa Belanda setiap harinya. Di asrama tersebut, Atmo Sudirdjo sepertinya juga diajarkan Bahasa Inggris alhasil dia memamerkan kebolehannya disini meskipun LWO hasilnya. Uniknya pada awal surat, dia menulis kata "Merdeka!", kata yang tabu jika diucapkan satu tahun sebelumnya di daerah kekuasaan Belanda. Namun sudah dibolehkan berhubung perang sudah berakhir.
Selain semua itu diatas, ada pula yang menarik disini. Yaitu disinggungnya teman Atmo Sudirdjo yang juga dari Solo. Rochid namanya dan diceritakan dia sempat tinggal di Belanda alhasil dia sudah lancar berbahasa Belanda dengan Hollander atau orang Belanda. Namun Rochid sendiri takut untuk kembali ke Solo saat sekolah dibuka kembali. Karena dia menganggap Solo masih berbahaya buat dia. Kondisi yang wajar pada saat itu, dimana perang antara Belanda dan Indonesia baru saja berakhir dan ada ketakutan bagi orang dari pihak berseberangan untuk kembali ke kampung halamannya ...
Usia: 8 November 1949
Tidak ada komentar:
Posting Komentar