Pasti anda heran mengapa saya membuat judul seperti ini bukan? Tetapi inilah kenyataannya, teman saya yaitu muara-buku dapat dibilang menemukan salah satu misteri sejarah militer. Rencana pembuatan landasan udara di Palur!
Peta berukuran besar ini adalah peta yang dibuat oleh Dinas Teknis dan berskala 1 : 25.000. Laiknya peta yang dibuat oleh badan kedinasan, terdapat skala - skala yang dilambangkan dengan huruf dan angka romawi. Peta ini dari awal sudah terdapat keunikan, yang pertama adanya titik pusat peta yang berpusat di ... bunker Balaikota Surakarta! Bunker tersebut baru diketemukan kembali pada tahun 2013 meskipun masih digunakan hingga tahun 1965. Dalam catatan yang menyertai peta, bunker tersebut disebut dengan "basement" dan uniknya lagi pada masa itu bunker tersebut dekat dengan monumen yang bernama "Winter Monument". Nama Winter disini kemungkinan berasal dari Carel Frederik Winter yang merupakan tokoh linguis pada masa Belanda dan bekerja sama dengan salah satu pujangga Jawa terbesar yaitu Ranggawarsita dalam menghasilkan karya sastra. Selain itu pula, Winter juga bekerja sebagai penerjemah. Ada kemungkinan setelah dia meninggal, Pemerintah Kolonial membangun monumen di area Balaikota yang dulunya adalah Rumah Dinas Gubernur.
Kembali lagi pada peta, dari monumen tersebut sang pembuat peta menarik garis bujur dan lintang pada peta. Selain itu pula, terdapat coretan dari pensil warna yang membuat lingkaran besar yang berpusat pada monumen tersebut. Namun keunikan belum berhenti pada itu saja, dari pensil warna yang sama pula, digambarkan landasan udara di daerah Palur!
Keunikan juga tertera pada kertas penjelasan yang memperlihatkan bahwa terdapat sejenis pengsensoran. Pengsensoran terdapat pada perubahan nama lokasi yaitu Winter Monument itu sendiri.. Terlihat Winter Monument diganti dengan tulisan "Kantor Koti Zimu-Kyoku". Ya, nama yang sangat berbau Jepang dan berarti "Komisariat Tertinggi".
Tentang landasan udara di Palur, menurut Koos Allemany, ini kemungkinan adalah rencana pertahanan KNIL menghadapi invasi Jepang ke Jawa. Saat itu KNIL berusaha keras memperkuat kekuatan udaranya yang diwujudkan dengan salah satunya pembuatan landasan udara. Selain perkuatan Angkatan Udara, ada pula rencana untuk pengerahan pasukan para. Hal ini juga diperkuat dengan kalimat landasan udara yang masih memakai bahasa Belanda yaitu Vliegfeld.
Dari itu pula kita bisa menarik hipotesis tentang zona lingkaran yang berpusat di Winter Monument. Lingkaran yang berdiameter 48 cm ini, jika dihitung dengan skala maka wilayah kota Solo yang tercakup dalam zona tersebut seluas 12 km. Ada kemungkinan zona tersebut adalah garis pertahanan dalam menghadapi invasi Jepang. Saat invasi Jepang dimulai, Solo sendiri berbeda dengan kota lainnya di Jawa, sempat mengadakan perlawanan terhadap serangan Jepang. Pasukan Legiun Mangkunegara sempat menghadang gerak maju Jepang di jembatan Banjir Kanal. Jepang-pun sempat membalas dengan salah satunya mengebom stasiun kereta api Purwosari.
Dari itu pula kita bisa menarik hipotesis tentang zona lingkaran yang berpusat di Winter Monument. Lingkaran yang berdiameter 48 cm ini, jika dihitung dengan skala maka wilayah kota Solo yang tercakup dalam zona tersebut seluas 12 km. Ada kemungkinan zona tersebut adalah garis pertahanan dalam menghadapi invasi Jepang. Saat invasi Jepang dimulai, Solo sendiri berbeda dengan kota lainnya di Jawa, sempat mengadakan perlawanan terhadap serangan Jepang. Pasukan Legiun Mangkunegara sempat menghadang gerak maju Jepang di jembatan Banjir Kanal. Jepang-pun sempat membalas dengan salah satunya mengebom stasiun kereta api Purwosari.
Dari semua cerita ini, saya bisa merunut asal usul dari munculnya peta ini. Peta ini awalnya memang dibuat oleh Dinas Teknis Hindia Belanda kemungkinan setelah didudukinya Belanda oleh Jerman pada Mei 1940 atau pasca serangan Jepang ke Pearl Harbour pada Desember 1941. Peta pada akhirnya digunakan oleh KNIL untuk kepentingan pertahanan dan salah satunya rencana pembuatan landasan udara di Palur untuk menghadapi invasi. Namun karena invasi Jepang yang terlalu cepat maka rencana pembuatan landasan udara gagal. Nantinya peta jatuh ke tangan Jepang dan untuk kepentingan penyelidikan, nama lokasi yang berbahasa Belanda diubah menjadi nama tempat yang diubah oleh Jepang.
Lalu bagaimana dengan landasan udara Palur sendiri? Pada lokasi saat ini berubah menjadi perumahan dan ironisnya berdiri instalasi militer lain, yaitu kantor KOSTRAD TNI.
Jadi inilah peta milik teman saya. Peta yang sangat unik memang dan jika hipotesis saya benar maka peta ini adalah saksi bisu dari usaha pertahanan KNIL yang sia - sia ...
Usia: 1940 - 1942
Halo mas, menarik sekali ulasannya. Kebetulan saya sedang meneliti mengenai Landasan terbang yang dibangun Jepang mas yang diantaranya ada di Simo juga Gayamdompo,Karanganyar. Mungkin kita bisa bertukar kontak begitu mas?
BalasHapusSalam, terima kasih mas. :)
HapusSilahkan anda mengontak via email saya dulu. Nanti akan saya berikan nomor kontak saya disitu.