Koleksi yang saya miliki kali ini sangat unik. Karena koleksi tersebut berbentuk lukisan! Ini adalah lukisan kedua yang saya dapatkan. Namun berbeda dengan lukisan pertama, lukisan lebih kecil ukurannya dan tidak bernama. Lukisan dengan dimensi 15 cm x 20 cm ini menggambarkan seorang pria berkumis yang sedang duduk. Meskipun lukisan terlihat sangat sederhana dimana sang pelukis sendiri kurang menguasai detil wajah dan pencahayaan namun sang pelukis berhasil membuat semacam aura yang muncul dari obyek lukisan. Orang pada lukisan sendiri terlihat memakai seragam dan membawa sapu tangan di tangan kirinya dan sambil mendekap sebuah pedang. Meskipun seragam terlihat sangat sederhana, dalam pandangan saya ada cerita dibalik ini.
Kanvas mempunyai jarak lubang sempit dan warna belum terlalu kecoklatan. Pigura berwarna tua dan lukisan dipaku maka kesimpulannya lukisan dibuat pada tahun 1925 - 1940 |
Hal pertama adalah suatu benda yang terdapat pada kerah seragam. Jika kita cek secara seksama, benda tersebut serupa dengan emblem granat tersulut yang merupakan emblem pasukan artileri KNIL. Seperti yang pernah saya singgung di post berikut, KNIL menggunakan emblem cabang angkatan perang pada kerah seragam model M855. Namun suatu hal yang aneh muncul jika kita perhatikan seragam pada lukisan. Jika kita lihat, pada seragam terdapat epolet yang bukan merupakan bagian dari seragam M1855 melainkan bagian dari seragam M1868. Seperti yang anda bisa lihat pada 2 buah penggambaran ulang seragam model tersebut.
Harap diperhatikan bahwa emblem granat tersulut selain dipakai oleh pasukan artileri, juga dipakai oleh perwira ajudan untuk Raja atau Gubernur Jenderal. Namun tanda pangkat juga ditambah dengan pemakaian aiguillette seperti foto dibawah ini.
Sumber |
Sumber |
Pangeran Puger, adik Sultan Hamengkubuwono VII memakai seragam dengan pangkat Majoor. Sumber |
Adik Sultan Hamengkubuwono VII memakai seragam Luitenant Kolonel. Perhatikan topi yang memakai emblem bintang. Bintang yang sama dengan bintang pada Kasultanan mungkin??? Sumber |
Jadi apakah mungkin orang pada lukisan adalah perwira artileri Kasultanan Yogyakarta? Namun yang menjadi masalah, saya masih belum menemukan informasi tentang pasukan Kasultanan, apalagi pasukan artilerinya. Hanya saja, untuk pasukan artileri dalam pasukan keraton, keraton Kasunanan di Surakarta mempunyai pasukan tersebut yang bernama Jagasura dan masih operasional hingga kedatangan Jepang. Apakah mungkin pria di lukisan adalah perwira pasukan Jagasura? Namun sang pelukis menambah chevron setelah melihat 2 foto di atas agar seragam lebih cantik? Tetapi saya masih belum bisa menemukan foto perwira keraton Kasunanan yang memakai chevron seperti rivalnya yang dari Yogya tersebut. Ah banyak kemungkinan memang disini. Tapi ya mau bagaimana lagi, hanya ini yang bisa kita analisa. Namun ini yang menjadikan lukisan ini unik.
Usia: 1925 - 1940.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar