Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 14 Mei 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Rudolf Hess

Bagi anda pemerhati sejaarah Perang Dunia II dan juga khususnya sejarah Jerman Nazi, nama Rudolf Hess tidaklah asing bagi anda. Dan orang ini yang diangkat oleh Hofer dalam kartun Wij Strijden Met de Teekenstift-nya kali ini.
Sumber
Rudolf Walther Richard Hess adalah salah satu dari figur penting dari perkembangan Nazi. Hess sudah berjuang di jalan Nazisme sejak awal berdirinya. Dia sendiri bahkan ikut serta dalam kudeta 
Sumber
Munich Nazi yang gagal menggusur Pemerintah Weimar pada tahun 1923. Salah satu jasa Hess yang paling besar dalam perkembangan Nazi adalah buku otobiografi Hitler yaitu Mein Kampf. Bersama Emil Maurice, Hess menjadi orang kedua yang menginterpretasikan teori politik Hitler saat mereka semua dipenjara pasca kudeta. Hess pula ikut mengedit isi buku 2 jilid tersebut bersama Max Amann, meskipun yang berjasa mengganti judul aslinya yaitu Amann. Dari "Viereinhalb Jahre gegen Lüge, Dummheit und Feigheit" menjadi judul yang jauh lebih pendek yaitu "Mein Kampf". Buku tersebut menjadi sumber dana bagi Hitler untuk perjuangan partainya di jalan demokrasi. Meskipun ironisnya, Hitler nantinya menjaga jarak dengan karyanya tersebut. Setelah keluar dari penjara, Hess diangkat menjadi sekretaris pribadi dan ajudan oleh Hitler serta menemaninya dalam pentas politik Jerman. Selain itu pula, Hess juga belajar terbang dan nantinya salah satu pesawatnya disponsori oleh koran milik Nazi.
Selamat dari prediksi tahun 1928 dimana hanya tinggal selangkah lagi menuju kematian, kejayaan Nazi muncul pada tahun 1933 saat Hitler diangkat menjadi kanselir yang berujung dengan kekuasaan kediktatoran setahun kemudian. Di saat yang sama, Hess diangkat menjadi Deputi Fuhrer dan bertanggung jawab atas segala kebijakan di awal pemerintahan Nazi tersebut. Salah satu kebijakannya adalah keluarnya hukum Nuremberg pada tahun 1935 yang membatasi masyarakat Yahudi Jerman.
Berbeda dengan petinggi Nazi lainnya saat itu, Hess bekerja kepada Hitler karena loyalitasnya. Dia juga tidak mencari kekuatan politik, prestise, maupun finansial dari posisi politiknya. Alhasil meskipun dia kurang mempunyai pengaruh yang kuat, namun dia sangat populer di tengah masyarakat Jerman. Ini juga tidak terlepas dari peran dia saat menemani Hitler berpidato dan dia sendiri sering berpidato di radio serta saat rapat besar. Saat Perang Dunia II pecah, Hess ditunjuk sebagai "pewaris" keduanya setelah Heinrich Himmler. Posisi lama Hess yaitu sebagai sekretaris pribadi Hitler digantikan oleh Martin Bormann. Untuk orang terakhir ini nantinya akan menentukan nasib Hess kelak.
Saat perang terjadi, perhatian Hitler tertuju pada diplomasi internasional dan urusan militer. Semua hal ini mengakibatkan Hess semakin jauh dengan Hitler, meskipun sebenarnya Hess mempunyai kemampuan untuk mengurus 2 kebijakan tersebut. Pengaruh Hess juga semakin menghilang dengan menguatnya Bormann di sisi Hitler. Kemalangan Hess juga ditambah dengan kekhawatiran dia dengan prospek Jerman dalam perang di 2 front. Alhasil dia mengambil keputusan diluar logika, membuat perdamaian dengan Inggris sebelum Unternehmen Barbarossa dilaksanakan!
Salah satu tindakan kontroversial dalam Perang Dunia II tersebut dia laksanakan pada 10 Mei 1941. Dengan Bf-110, Hess mengemudikan sendiri pesawat tersebut menuju Skotlandia. Meskipun berhasil mengelabui Angkatan Udara Inggris dan berhasil mendarat, Hess tertangkap dan keinginan dia untuk membuat perdamaian ditolak mentah - mentah oleh pemerintah Inggris. Di Jerman sendiri, keputusan Hess sudah pasti memukul Hitler secara personal yang dia anggap sebagai pengkhianatan. Hitler yang takut akan konsekuensi tindakan Hess dimata sekutunya, memerintahkan pers Jerman untuk memberitakan bahwa Hess sudah gila dan perjalanan dia ke Skotlandia tersebut tanpa sepengetahuan dan persetujuan Hitler. Petinggi Nazi lainnya seperti Herman Goring dan Joseph Goebbels menganggap bahwa dengan kegilaannya tersebut, seyogyanya Hess tidak menempati posisi tinggi dalam pemerintahan. Alhasil Hitler mencopot hak Hess di Jerman dan memerintahkan Hess untuk ditembak jika yang bersangkutan kembali ke Jerman. Selain itu pula posisi Deputi Fuhrer dihapuskan dan posisi tersebut diberikan kepada Bormann. Hess sendiri tetap ditahan oleh Inggris hingga akhir perang dan dia sendiri tetap dipenjara seumur hidup di Jerman sampai dia memutuskan bunuh diri pada tahun 1989.
Jadi dari cerita singkat Hess ini kita bisa menerka bahwa tindakan Hess ini memang diluar nalar dan membuat kebingungan di kedua belah pihak. Dan disinilah kita akan menerka arti gambar Hofer tentang Hess. Hofer menggambar Goebbels memakai papan yang bertuliskan "Hess ist nicht wahr!" (Hess itu tidak benar!) dan di waktu yang bersamaan dia juga membawa lonceng untuk memberitahu ke tiap orang. Seakan Goebbels mengumumkan sesuatu yang sangat penting. Semua hal yang digambar Hofer ini memang tidak terlepas dari kejadian yang terjadi pasca mendaratnya Hess di Skotlandia. Malam hari tanggal 12 Mei, penerbangan Hess sudah diberitakan oleh radio di Munich Jerman. Namun rute dan nasib Hess sendiri tidak dijelaskan di radio tersebut. Esoknya tanggal 13, pers Inggris diijinkan untuk memuat berita Hess ke Skotlandia dan dari sinilah Hofer mendengar kabar tentang Hess. Alhasil Hofer mulai menggambar sepak terjang Hess tersebut dan akibatnya kepada Jerman yang diwakili oleh Goebbels. Dan pada tanggal 14 Mei 1941, dimuatlah gambar tersebut di koran Bataviaasch Nieuwsblad


Usia: 1941

Tidak ada komentar:

Posting Komentar