Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indië hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Senin, 08 Mei 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Haile Selassie

Kembali lagi bersama petualangan Mussolini di Perang Dunia II dimata "Kick" Hofer!
Jujur saja, Mussolini memang sering jadi bulan - bulanan Hofer disini. Ya namanya juga dia kurang kompeten dalam perang global ini. Kali ini kita akan membahas Etiopia dan penguasanya yaitu Haile Selassie.
Etiopia sebenarnya dari dulu diincar oleh Italia. Kolonialisme Eropa di Afrika masih sangat kental pada era Victoria. Maka tidak heran Etiopia menjadi target Italia yang saat itu ikut dalam kloter terakhir Scramble of Africa bersama Jerman.
Konflik antara Etiopia dengan Italia pecah karena perbedaan perjanjian. Alhasil berkobarlah Perang Italo - Etiopia Pertama yang terjadi dari medio tahun 1894 - 1896. Namun Etiopia memberi kejutan dengan mengalahkan Italia dalam perang tersebut. Dan salah satu pertempurannya yang paling terkenal adalah Pertempuran Adwa. Efek dari kekalahan Italia adalah selain jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri Fransesco Crispi juga terjadi kerusuhan di beberapa kota di Italia. Di lain pihak, Kaisar Etiopia Menelik II berhasil mempertahankan kedaulatan Etiopia dan Italia dengan terpaksa mengakuinya. Selain itu pula negara kolonial Eropa yang berbatasan dengan Etopia seperti Inggris dan Prancis langsung berdiplomasi dengan Etiopia. Namun petualangan Italia atas Etiopia belumlah usai ...
Munculnya Mussolini sebagai pemimpin Italia mulai mengembalikan ambisi Italia atas Etiopia. Sebelum kekalahannya dengan Etopia, sebelumnya Italia berhasil menundukkan Somalia dan dari sinilah bibit dari konflik antar kedua negara tersebut bersemai. Pada akhirnya konflik tersebut mulai berkembang pada tahun 1934 saat Etiopia menuduh Italia tidak mematuhi perjanjian antar batas yang mereka tanda tangani pada tahun 1928. Akibatnya terjadi pertempuran di antara kedua belah pihak di perbatasan, alhasil muncullah krisis Abisinia. Krisis yang tidak bisa ditanggulangi oleh Liga Bangsa - Bangsa tersebut akhirnya berubah menjadi perang di antara kedua pihak pada tahun 1935.
Namun berbeda dengan Menelik II, penguasa Etiopia saat ini yaitu Haile Selassie I menghadapi perang yang benar - berbeda dibandingkan apa yang dihadapi oleh moyangnya tersebut. Kekuatan udara dan gas beracun serta teknologi persenjataan Italia yang lebih modern mengakibatkan Etiopia mengalami kekalahan. Meskipun pada saat itu, ironisnya sekutu masa depan Italia yaitu Jerman membantu Etiopia dengan mengirimkan persenjataan modern. Akhirnya Haile Selassie mengasingkan diri ke Inggris pada tahun 1936. Etiopia selanjutnya dimasukkan Italia bersama dengan Somalia dan Eritrea serta menjadi Afrika Timur Italia. Di tahun yang sama, Raja Italia yaitu Vittorio Emanuelle III memproklamirkan dirinya menjadi ንጉሠ ነገሥት (nəgusä nägäst / Raja di Raja) atau Kaisar Etiopia.
Sayang bagi Italia, kejayaan Afrika Timur Italia tidaklah bertahan lama. Karena Perang Dunia II pecah dan pada tahun 1940, Mussolini mengambil posisi pada pihak poros. Memang Afrika Timur Italia sempat meluas saat Italia mengalahkan pasukan Inggris di Somalia. Namun kondisi tersebut hanya bertahan selama setahun saat Inggris melancarkan Operasi Afrika Timur. Bisa ditebak jika salah satu hasil dari operasi militer tersebut adalah lepasnya kontrol Italia terhadap Etiopia. Haile Selassie sendiri sudah ikut serta dalam operasi tersebut sejak bulan Januari 1941. Pada akhirnya Haile Selassie kembali ke ibukota Etiopia yaitu Addis Ababa pada 5 Mei 1941. Nantinya pada Januari 1942, Inggris mengakui posisi Haile Selassie sebagai Kaisar Etiopia.
Jadi setelah penjelasan di atas, anda pasti bisa mengerti apa yang Hofer akan gambar di propagandanya pada 8 Mei 1941. Hofer menggambar Haile Selassie masuk ke Addis Ababa. Di pintu gerbang terdapat 2 bendera yaitu Inggris dan Afrika Selatan. Saat itu Afrika Selatan adalah salah satu partisipan Operasi Afrika Timur. Di tengah kita bisa melihat Vittorio Emanuelle jatuh bersama pedangnya. Pada pedangnya terdapat tulisan "Koning - Keizer" atau yang berarti Raja di Raja alias Kaisar. Artinya lepas sudah gelar Kaisar Etiopia Vittorio Emanuelle. Di latar depan, terlihat Mussolini yang di lehernya tergantung sebuah pagar balkon. Kemungkinan pagar tersebut melambangkan pagar balkon dimana Mussolini sering berpidato. Menurut saya mungkin Hofer menggambarkan Mussolini hanya banyak omong. Dan sekali lagi Hofer menyampaikan ramalan yang cukup tepat bahwa kembalinya Haile Selassie ke Addis Ababa adalah pertanda berakhirnya Kekaisaran Italia. Memang benar bahwa paska kekalahan Italia atas Inggris di Afrika Tengah, kekuasaan Italia di Afrika hanya tinggal di Afrika Utara. Itu saja awalnya mereka mengalami kekalahan dari Inggris hingga datangnya bantuan dari Jerman melalui Erwin Rommel. Saat pasukan Rommel diusir dari Afrika, berakhir sudah cengkeraman Italia terhadap benua itu dan berakhir pula monarki Italia nantinya ...


Usia: 1941

Tidak ada komentar:

Posting Komentar