Untuk post kali ini, saya akan membahas tentang perpangkatan di Indonesia sebelum tahun 1957. Lebih lengkapnya, silahkan cek link page saya (ini). hehehe
Label
agfa
(4)
amerika
(61)
belanda
(217)
buku
(79)
bulu tangkis
(6)
calm before storm (1919-1938)
(83)
canteen
(6)
cina
(25)
diary
(22)
dongeng
(2)
filateli
(30)
film
(7)
foto
(64)
gaji
(3)
gevaert
(3)
happy birthday
(8)
helm
(22)
hukum
(2)
indonesia
(256)
inggris
(53)
italia
(15)
jepang
(60)
jerman
(69)
kanji
(10)
kapal
(36)
kartun
(1)
kenang-kenangan invaliden
(4)
kepala negara
(68)
knil
(93)
komik
(1)
koos allemany
(18)
koran
(5)
liner
(2)
lukisan
(3)
m1
(11)
majalah
(15)
manual
(10)
medali
(31)
misteri
(20)
muara-buku
(12)
museum goes to campus
(8)
musik
(6)
named collection
(24)
olah raga
(9)
once upon a time
(3)
paper work
(45)
paska soviet
(19)
pengumuman
(8)
perang dingin
(158)
perang dunia I
(32)
perang dunia II
(162)
personal tale
(4)
perwira
(73)
peta
(9)
polisi
(18)
post-napoleonic
(6)
prajurit
(80)
propaganda
(57)
repro
(4)
rusia
(14)
sekolah
(7)
senjata
(18)
seragam
(32)
sipil
(107)
Story Behind Letter
(5)
surakarta
(70)
tentara
(137)
tni
(91)
ulang tahun blog
(17)
unik
(72)
update
(49)
veteran
(10)
victorian-edwardian
(41)
video
(18)
voc
(11)
Wij Strijden Met De Teekenstift
(52)
Oude Indonesie

Nederland oost-indië hier komen we!
Zoeklicht

We zullen de kolonie te verdedigen!
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Serba - Serbi Info
Minggu, 24 Desember 2017
Wij Strijden Met De Teekenstift - Kerstnacht 1940
Akhirnya kita sampai di karya terakhir Hofer untuk di blog ini. Setelah hampir setahun, perjalanan wij strijden met de teekenstift berakhir disini. Karya Hofer untuk tanggal ini tidak lain untuk merayakan natal pada tahun 1940, dimana kehancuran ada dimana - mana. Namun dia tetap optimis dan Hofer menambahkan sebuah ayat dari injil yang pada intinya manusia harus tetap tabah menghadapi ujian. Tetap percaya kepada Tuhan dan gunakan semangat natal untuk tetap bertahan dalam kondisi yang tidak bisa ditebak.
Jumat, 15 Desember 2017
Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven - Medali Operasi Militer KNIL
Untuk memperingati 3 tahun eksisnya blog ini, saya akan menjabarkan salah satu medali Belanda terkenal. Untuk artikel medali ini sendiri sebenarnya saya sudah ingin membuatnya sejak blog ini pertama kali dibuat. Tapi karena bahan yang kurang mencukupi, alhasil ditunda pula rencana saya ini. Seperti halnya post peringatan ulang tahun blog setahun yang lalu, post ini bisa dibilang panjang. hehehe
Medali yang akan saya jelaskan disini adalah Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven (EBK). Medali EBK atau juga dikenal sebagai expeditie kruis adalah medali operasi militer KNIL. EBK sudah pastinya diberikan kepada tiap tentara yang turut serta dalam operasi militer. Namun tercatat ada orang sipil yang menerima medali ini. Dia adalah Max Blokzijl yang menerima medali tersebut pada tahun 1929. Menurut surat kabar Nieuw Soerabaja Courant tanggal 8 Januari 1929, Blokzijl yang ironisnya kelak menjadi kolaborator Jerman pada Perang Dunia II, mendapatkan medali tersebut saat menjadi wartawan perang bersama Jean Louis Pissuise. Seperti yang pernah saya jabarkan di post wij strijden met de teekenstift tentang Blokzijl, pemberian medali tidak terlepas dari rekomendasi komandan KNIL yaitu H.L. La Lau saat kedua orang sipil tersebut meliput operasi militer Aceh periode tahun 1906 - 1910.
Saat itu, baik Blokzijl dan Pissuise memang sudah menjadi semacam selebritis di Belanda. Ini tidak terlepas dari terbitnya booklet dia tentang perjalanannya berkeliling Belanda menyamar sebagai pemusik Italia. Saat di Hindia Belanda, kedua orang tersebut diterima oleh Gubernur Jenderal van Heutsz, bahkan mereka berdua diajak ikut serta dalam operasi militer di tanah rencong bersama pasukan marechaussee pada tahun 1908 selama 6 bulan lamanya. Dalam operasi militer tersebut, Blokzijl mengirimkan berita ke tempat dia bekerja sejak tahun 1903 yaitu algemeen handelsblad di Amsterdam. Setelah dari Aceh; mereka berdua pergi ke Cina, Jepang, Siberia kemudian Rusia. Ketenaran mereka semakin cemerlang. Setelah Blokzijl, saya kurang tahu apakah ada orang sipil lainnya yang mendapatkan EBK. Bagaimana dengan Pissuise? Seperti yang sudah saya terangkan pada post karya Hofer, dia sudah terlebih dahulu meninggal sebelum sempat dianugerahkan EBK.
Medali EBK yang dibuat dari bahan perak berlin ini berukuran 39 cm. Mempunyai 4 kaki salib dengan monogram W, medali ini juga mempunyai hiasan daun ek di masing - masing kaki salib. Di tengah medali terdapat hiasan sabuk bertuliskan "Voor Krijgsverrigtingen" atau "Untuk Operasi Militer". Di dalam sabuk terdapat relief Raja Belanda Willem III.
Medali pendahulu spiritual medali TNI GOM ini pertama kali dikeluarkan pada 19 Februari 1869. Berbeda dengan TNI yang mengeluarkan medali berbeda tiap kali operasi militer, KNIL saat itu lebih memilih opsi yang lebih hemat. Yaitu memakai satu jenis model medali namun tiap kali operasi militer dapat diketahui dari pemakaian gesp atau buckle pada ribbon medali. Buckle yang dikeluarkan secara resmi adalah 33 jenis. Sedangkan selama masanya, EBK mengalami perubahan model namun tidak terlihat secara signifikan. Dari tahun 1869 hingga tahun 1942 terdapat 3 tipe utama medali dan tiap tipe mempunyai beberapa keluaran serta model berbeda pula.
Saat itu, baik Blokzijl dan Pissuise memang sudah menjadi semacam selebritis di Belanda. Ini tidak terlepas dari terbitnya booklet dia tentang perjalanannya berkeliling Belanda menyamar sebagai pemusik Italia. Saat di Hindia Belanda, kedua orang tersebut diterima oleh Gubernur Jenderal van Heutsz, bahkan mereka berdua diajak ikut serta dalam operasi militer di tanah rencong bersama pasukan marechaussee pada tahun 1908 selama 6 bulan lamanya. Dalam operasi militer tersebut, Blokzijl mengirimkan berita ke tempat dia bekerja sejak tahun 1903 yaitu algemeen handelsblad di Amsterdam. Setelah dari Aceh; mereka berdua pergi ke Cina, Jepang, Siberia kemudian Rusia. Ketenaran mereka semakin cemerlang. Setelah Blokzijl, saya kurang tahu apakah ada orang sipil lainnya yang mendapatkan EBK. Bagaimana dengan Pissuise? Seperti yang sudah saya terangkan pada post karya Hofer, dia sudah terlebih dahulu meninggal sebelum sempat dianugerahkan EBK.
Medali EBK yang dibuat dari bahan perak berlin ini berukuran 39 cm. Mempunyai 4 kaki salib dengan monogram W, medali ini juga mempunyai hiasan daun ek di masing - masing kaki salib. Di tengah medali terdapat hiasan sabuk bertuliskan "Voor Krijgsverrigtingen" atau "Untuk Operasi Militer". Di dalam sabuk terdapat relief Raja Belanda Willem III.
Medali pendahulu spiritual medali TNI GOM ini pertama kali dikeluarkan pada 19 Februari 1869. Berbeda dengan TNI yang mengeluarkan medali berbeda tiap kali operasi militer, KNIL saat itu lebih memilih opsi yang lebih hemat. Yaitu memakai satu jenis model medali namun tiap kali operasi militer dapat diketahui dari pemakaian gesp atau buckle pada ribbon medali. Buckle yang dikeluarkan secara resmi adalah 33 jenis. Sedangkan selama masanya, EBK mengalami perubahan model namun tidak terlihat secara signifikan. Dari tahun 1869 hingga tahun 1942 terdapat 3 tipe utama medali dan tiap tipe mempunyai beberapa keluaran serta model berbeda pula.
Menurut penjelasan dari forum medali Belanda, model medali EBK dibedakan menjadi:
- Tipe I, keluaran I, model A
- Tipe I, keluaran I, model B
- Tipe I, keluaran II, model A
- Tipe I, keluaran II, model B
- Tipe I, keluaran II, model C
- Tipe II, keluaran I, model A
- Tipe II, keluaran I, model B
- Tipe II, keluaran I, model C
- Tipe II, keluaran I, model D
- Tipe II, keluaran I, model E
- Tipe II, keluaran II, model 1
- Tipe III
Medali Tipe I, keluaran I, model A; mempunyai ciri khas yaitu buah ek yang besar.
Sumber: Marktplaats
|
Untuk medali tipe I, keluaran I, model B; serupa dengan model A medali ini juga mempunyai buah ek yang besar. Buah ek besar memang adalah ciri khas kedua medali tersebut. Bagaimana cara membedakan dengan model A? Yaitu dengan melihat tulisan medali. Jika anda perhatikan pada akhir tulisan, jika tidak ada tanda titik (.) pada akhir kalimat Voor Krijgsverrigtingen, maka medali tersebut adalah medali model B. Kedua medali ini dibuat pada tahun 1869.
![]() |
Sumber |
Berikutnya adalah medali tipe I, keluaran II, model A. Keluaran II untuk medali EBK dikeluarkan pada tahun 1873. Perbedaan keluaran ini dengan keluaran I, terlihat pada buah ek yang kecil. Untuk ketiga model medali, ciri khas model ini adalah buah ek yang kosong pada hiasan luar medali. Model A dapat diketahui dari buah ek kosong yang berjumlah 3 buah.
![]() |
Sumber |
Untuk tipe I, keluaran II, model B; ciri khas dapat dilihat kembali lagi pada buah ek. Untuk model ini, buah ek kosong berjumlah 4 buah.
Medali tipe I, keluaran II, model C serupa dengan model B. Namun perbedaan dapat dilihat dari huruf "J" pada kalimat "Krijgsverrigtingen". Untuk model A dan B, huruf J seperti memiliki ekor tajam. Sedangkan untuk model C, huruf J seperti laiknya huruf normal.
![]() |
Sumber |
Berikutnya pada tahun 1900, dikeluarkan tipe II. Perbedaan tipe ini dengan tipe sebelumnya adalah pada wajah Raja Willem III yang lebih garang. Terlihat pada kumisnya yang lurus dibandingkan kumis tipe sebelumnya yang bengkok. Bentuk model medali pada dasarnya sama dengan tipe I, keluaran II. Untuk medali tipe II, keluaran I, model A; sebenarnya perbedaan dapat bisa dilihat dari buah ek. Namun saya menemukan cara yang lebih gampang untuk mengidentifikasinya dan akan saya jabarkan nantinya. Kembali ke medali model A, ciri khas dapat dilihat dari hidung Raja Willem III yang lurus.
![]() |
Sumber |
Entah kenapa, wajah baru Willem III disini mengingatkan saya dengan Mario di game arcade Donkey Kong tahun 1981. hehehe
Untuk medali tipe II, keluaran I, model B; mempunyai bentuk serupa dengan model A. Namun perbedaan terdapat pada tidak adanya lubang pada hiasan sabuk.
![]() |
Sumber |
Untuk medali tipe II, keluaran I, model B; mempunyai bentuk serupa dengan model A. Namun perbedaan terdapat pada tidak adanya lubang pada hiasan sabuk.
![]() |
Sumber |
Medali tipe II, keluaran I, model C serupa dengan model A. Namun perbedaan, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, terletak pada hidung Raja Willem III. Hidung pada model medali ini terlihat lebih menonjol dan tidak datar. Melalui hidung ini kita bisa lebih mudah mengidentifikasi perbedaan model pada medali tipe II.
![]() |
Sumber |
Serupa dengan model B; medali tipe II, keluaran I, model D tidak menggunakan lubang pada hiasan sabuk medali. Namun hidung medali model ini menggunakan hidung model C.
![]() |
Sumber |
Model terakhir yaitu model E, sama dengan model C. Namun perbedaan dapat dilihat dari huruf J kembali. Namun huruf J disini bukan berekor atau tidak, melainkan huruf J pada model E lebih kecil dibandingkan huruf I di sebelah kirinya. Sedangkan huruf J pada model C, hampir sama besar dengan huruf I.
![]() |
Sumber |
Medali EBK tidak mengalami perubahan hingga menjelang datangnya Jepang. Pada masa Perang Dunia II (dan mungkin setelahnya) medali EBK dibuat oleh perusahaan Stokes di Australia. Alhasil terdapat marking "Stokes" pada bagian belakang medali. Bentuk medali serupa dengan tipe II, keluaran I, model C namun medali bukan dibuat dari perak berlin melainkan bahan berbeda. Selain itu pula, medali terlihat kasar. Untuk medali ini dikenal dengan medali tipe II, keluaran II, model 1.
Sumber |
Untuk model terakhir, dikenal dengan tipe III. Model medali sama dengan tipe II, keluaran I, model C. Namun medali ini tidak terdapat marking Stokes. Uniknya model ini juga dikenal dengan sebutan model Begeer. Mungkin karena model ini mirip dengan model EBK yang dibuat oleh perusahaan Begeer yang bisa anda lihat di pengujung artikel.
![]() |
Sumber |
Terlepas dari model ataupun tipe yang sudah dijabarkan diatas, ada pula medali EBK yang tidak sesuai dengan regulasi. Contohnya dengan menggunakan model wajah Raja Willem III yang berbeda dari 2 standar.
Ada pula EBK yang dibuat dari perak murni.
Ada juga cetakan yang tidak sempurna. Alhasil medali menjadi unik untuk dilihat.
Seperti halnya medali lain, tiap penerima EBK juga menerima piagam penghargaan. Sayang tidak seperti medali, belum ada informasi rinci mengenai sejarahnya. Namun berdasarkan data yang ada, menurut pendapat saya piagam EBK dibagi menjadi 3 model. Yaitu model abad ke-19, transisi dan model abad ke-20. Namun sebelum saya jabarkan perbedaannya, silahkan anda cek dulu beberapa piagam medali EBK yang saya temukan online.
![]() |
Sumber |
Ada pula EBK yang dibuat dari perak murni.
Jika anda perhatikan, terdapat stempel lambang perak murni pada buckle dan pada salah satu bagian salib medali.
Sumber |
Ada juga cetakan yang tidak sempurna. Alhasil medali menjadi unik untuk dilihat.
Sumber: Marktplaats |
Piagam Abad ke-19
Atjeh 1873 - 1890
Dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1891
![]() |
Sumber |
Piagam Abad ke-19
Korintji 1903
Dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1904
![]() |
Sumber |
Piagam Abad ke-19
Atjeh 1873 - 1890
Dikeluarkan oleh Minister van Kolonien tahun 1892
![]() |
Sumber |
Piagam Transisi
Atjeh 1873 - 1896
Dikeluarkan oleh Minister van Kolonien tahun 1899
![]() |
Sumber |
Piagam Abad ke-20
Nieuw Guinea 1907 - 1915
Dikeluarkan oleh Komandan KNIL tahun 1929
![]() |
Sumber |
Seperti yang sudah anda saksikan, piagam EBK dikeluarkan oleh berbagai macam pihak. Dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Komandan KNIL, hingga Kementerian Koloni Belanda. Kembali kepada perbedaam, untuk piagam abad ke-19, masih terlihat lebih sederhana. Lambang coat of arms, senapan, pedang, topi sjako pada sebelah kiri, vaandel KNIL dan vaandel pasukan hulpkorps (Legiun Mangkunegara, Legiun Pakualam, Barisan Madura) di sebelah kanan dan sebuah meriam di bawah.
Untuk piagam transisi, sudah terlihat helmhoed yang mulai dipakai menyeluruh tahun 1894. Namun helmhoed sudah dicoba pemakaiannya di lapangan pada tahun 1886. Senapan yang dipakai masih senapan beaumont bukan mannlicher. Meriam yang terpampang, sudah bukan meriam kuno isi depan. Melainkan meriam isi belakang. Kemungkinan piagam ini dibuat dari tahun 1886 hingga tahun 1895.
Sedangkan untuk piagam abad ke-20, coat of arms sudah diramaikan dengan berbagai tulisan lokasi ekspedisi KNIL. Wajar saat piagam tersebut dicetak, KNIL sudah melanglang buana ke seantero Nusantara. Kemajuan teknologi sudah terlihat pada hiasan yang lain pula. Terlihat pada senapan yang tercetak pada piagam. Senapan di piagam ini sepertinya sudah berupa mannlicher. Helmhoed terlihat pula lengkap dengan pijk-nya. Terlihat pula kwartiermuts yang menjadi topi harian perwira KNIL. Di sebelah kanan, masih terdapat vaandel yang sama. Si meriam sekarang ditemani dengan teodolit dan sepeda yang sudah merupakan alat transportasi KNIL untuk pasukan wielrijders.
Jadi dari paparan diatas, kita bisa memperkirakan kapan model piagam tersebut dibuat:
Piagam abad ke-19: 1869 - 1886
Piagam transisi: 1886 - 1895
Piagam abad ke-20: 1895-1942
Namun ada kemungkinan piagam untuk Timor 1942 mempunyai model berbeda.
Jadi dari paparan diatas, kita bisa memperkirakan kapan model piagam tersebut dibuat:
Piagam abad ke-19: 1869 - 1886
Piagam transisi: 1886 - 1895
Piagam abad ke-20: 1895-1942
Namun ada kemungkinan piagam untuk Timor 1942 mempunyai model berbeda.
Uniknya selain untuk KNIL, EBK juga diberikan kepada personel Angkatan Laut Belanda. Berikut adalah piagamnya.
Piagam
Atjeh 1873 - 1896
Dikeluarkan oleh Minister van Marine tahun 1898
Piagam
Timor 1942
Dikeluarkan oleh Minister van Marine tahun 1950
![]() |
Sumber |
Timor 1942
Dikeluarkan oleh Minister van Marine tahun 1950
![]() |
Sumber |
Seperti yang anda lihat sendiri, sangat mengejutkan bahwa angkatan laut Belanda masih memakai model piagam yang sama selama berpuluh - puluh tahun.
Setelah piagam, saatnya kita membahas buckle medali EBK. Dalam sejarahnya terdapat 33 buah buckle yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah. Contoh buckle dapat anda lihat dibawah ini.
Contoh Buckle dari situs MPOauctions.com
Bali 1846
Bali 1848
Bali 1849
Borneo 1850 - 1854
Boni 1859
Borneo 1859 - 1863
Guinea 1869 - 1870
Deli 1872
Atjeh 1873 - 1874
Atjeh 1873 - 1876
Samalangan 1877
Atjeh 1873 - 1880
Atjeh 1873 - 1885
Atjeh 1873 - 1890
Tamiang 1893
Atjeh 1873 - 1896
Atjeh 1896 - 1900
Korintji 1903
Djambi 1901 - 1904
Gajo en Alaslanden 1904
Atjeh 1901 - 1905
Midden Sumatra 1903 - 1907
Zuid Celebes 1905 - 1908
Flores 1907 - 1908
Kleine Soenda Eilandaen 1906 - 1909
Atjeh 1906 - 1910
Atjeh 1911 - 1914
Wester's Afdeeling Borneo 1912 - 1914
![]() |
Sumber |
Nieuw Guinea 1907 - 1915
Ceram 1915
Timor 1911 - 1917
Westkust Atjeh 1925 - 1927
Timor 1942
Selain buckle di atas, ada pula buckle tidak resmi. Tidak resmi disini adalah dari inskripsi tulisan yang berbeda hingga tahun yang tidak sama dengan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Biasanya ini terjadi pada buckle untuk miniatur medali atau kemungkinan untuk para pensiunan.
Zuid Celebes dengan Tahun di atas
Borneo Disingkat
Atjeh Cekung ke Dalam
Atjeh 1873 - 1877
Atjeh 1873-1880 dengan Garis Berbeda
Atjeh dengan Tulisan Kecil
Atjeh Cekung ke Dalam
Bali 14 September - 27 Oktober 1906
Deli dengan Strip
Floris
Timor 1905 - 1908
Samalangan Tipe Berbeda
Surat Ijin Pemakaian Buckle
![]() |
Sumber: Marktplaats |
Selain buckle, EBK juga dilengkapi dengan aksesori pada ribbon. Yang pertama adalah aksesori mahkota yang bernama "Eervolle Vermelding". Penghargaan ini adalah penghargaan untuk prajurit yang menunjukkan keberanian dan jasa dalam operasi militer terkait. Eervolle Vermelding pada dasarnya sama dengan mention in despatch dimana nama sang penerima medali akan dicantumkan di barak atau saat pengiriman pesan di markas. Penghargaan ini mulai diterapkan pada tahun 1877 dan diberikan saat keberanian atau jasa sang penerima belum bisa dianggap untuk menerima Militaire Willems Orde. Eervolle Vermelding tidak dibatasi pemberiannya. Untuk penganugerahan lebih dari satu kali, dilambangkan dengan angka.
Contoh Mahkota Eervolle Vermelding dari Situs MPOauctions.com
Mahkota Eervolle Vermelding
Eervolle Vermelding 2 kali
Eervolle Vermelding 3 kali
Contoh Pemakaian Eervolle Vermelding
![]() |
Sumber |
Meskipun dianggap sebagai bagian dari EBK, ini tidak menghalangi dikeluarkannya piagam penghargaan terpisah untuk penerima eervolle vermelding.
Eervolle Vermelding dikeluarkan pada tahun 1900
Sumber |
Nantinya saat pemberlakuan baton atau ribbon, EBK mendapatkan lambang khusus. Untuk tiap gesp, dilambangkan dengan bintang sudut 8. Bintang tersebut berwarna perak dan maksimal 4 buah bintang dipasang pada baton. Ada pula lambang khusus untuk penghargaan eresabel yaitu mahkota dan pedang silang.
![]() |
Sumber |
Eresabel pada intinya serupa dengan eervolle vermelding. Namun penghargaan ini diberikan kepada para perwira dan hanya berlaku kepada penerima militaire willems orde. Penghargaan ini sejatinya mulai berlaku pada tahun 1855, namun saat itu EBK belum kebagian simbol penghargaan tersebut. Lambang penghargaan tersebut adalah pedang kehormatan yang dipakai saat perwira bertugas.
![]() |
Sumber |
Laiknya medali Belanda lainnya, EBK juga mempunyai versi miniatur. Namun berbeda dengan medali versi besar, miniatur terkesan tidak mempunyai model standar. Alhasil bentuk miniatur ada yang berbeda dengan medali versi besar. Aturan yang sama juga dialami dengan gesp. Beberapa contoh gesp miniatur sudah dicantumkan di atas.
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
Tercatat EBK dibuat oleh beberapa firma pembuat medali Belanda. Seperti Johannes Martinus Josephus van Wielik atau Carel Joseph Begeer.
Tempat EBK oleh J.M.J. van Wielik
Prijscourant / Daftar Harga Medali JMJ van Wielik
![]() |
Terlihat EBK bisa dibuat dalam berbagai ukuran dan bahan dengan harga yang berbeda pula. Sumber |
Contoh Produk JMJ van Wielik
Boks EBK oleh C.J. Begeer
![]() |
EBK terdapat pada bagian tengah dengan ukuran yang berbeda - beda. Sumber |
Boks EBK oleh C.J. Begeer
![]() |
Sumber |
Pensiunan KNIL Memakai Miniatur Medali
![]() |
Sumber |
![]() |
Sang sergeant memakai miniatur EBK dan Onderscheidingsteken voor Langdurige, Eerlijke en Trouwe Dienst. Mangonjoyo saat itu berusia 76 tahun dan difoto pada tahun 1949. Veteran dari Blora tersebut sudah mengikuti 2 operasi militer di Aceh dan berdinas selama 12,5 tahun. Sumber |
Salah satu penerimanya adalah Hayashi Kenkai (林研海), seorang dokter militer Jepang. Sejarah orang ini dibilang unik karena dia sudah menjalani sekolah medis di Belanda dibawah perintah keshogunan Tokugawa pada tahun 1862. Kenkai sendiri saat itu sempat menginjakkan kaki di Hindia Belanda karena kapal yang dia tumpangi kandas di Selat Gaspar Sumatra. Dia sempat tinggal selama 27 hari di Batavia sebelum melanjutkan perjalanan ke Belanda.
Saat Kenkai sudah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1868, dia tiba di Jepang yang sudah berbeda. Dimana Tokugawa sudah mulai disingkirkan oleh gerakan Restorasi Meiji. Keluarga Kenkai sendiri beberapa menjadi korban karena afiliasi Shogun mereka. Namun beruntung bagi Kenkai, pemerintah Jepang yang baru ini membutuhkan orang yang berpendidikan tinggi. Alhasil pada tahun 1869, dia diampuni oleh pemerintah dan diangkat menjadi dokter militer.
Kenkai kemudian kembali ke Hindia Belanda pada tahun 1873, tepatnya ke Aceh dan ikut dalam operasi militer Belanda kedua. Dia sendiri berada di tanah rencong untuk melihat secara langsung kondisi rumah sakit militer lapangan di hutan. Namun sayang Kenkai jatuh sakit setelah 1 1/2 bulan disana dan dia kembali ke Jepang. Nantinya dia akan ikut dalam Pemberontakan Satsuma atau Perang Seinan (西南戦争) pada tahun 1877. Apakah dia sempat menggunakan pengalamannya di Hindia Belanda pada perang tersebut, masih belum diketahui ...
![]() |
Kenkai terlihat memakai EBK dan atjeh medaille pada seragamnya. Namun uniknya dia memasang gesp EBK pada atjeh medaille! Sumber |
Bagaimana dengan saya? Tentang EBK, saya sendiri mempunyai satu set. Namun kondisinya sudah keropos karena medali ini ditemukan di sungai. Jika dilihat seksama, EBK yang saya miliki adalah tipe I, keluaran II, model B. Sedangkan gesp yang saya miliki adalah atjeh 1896 - 1900. Namun saya mendapatkannya terpisah ...

Usia: 1869 - 1942
Fiuh inilah post untuk memperingati 3 tahun eksisnya blog. Meskipun konten tidak sepanjang Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta, namun perjuangan mencari gambar EBK butuh usaha lebih. Selama 3 tahun ini, blog museummiliterku sudah dikunjungi lebih dari 80.000 pengunjung dan 5 besar post yang sering dikunjungi adalah:
- Njanjian Nippon - Lagu Jepang Perang Dunia II : 1770 kunjungan
- Senjata made in Demakijo and TGP : 1715 kunjungan
- Pasukan Keraton Kasunanan Surakarta : 1589 kunjungan
- Senapan Kayu Lee Enfield : 1557 kunjungan
- Utomo Ramelan part I : 1197 kunjungan
Seperti biasa, semoga kedepannya blog ini tetap bisa memuaskan dahaga sejarah anda semua.

PS: Waktu upload post saya sesuaikan dengan post pertama yang saya muat di blog ini. hehehe
Label:
belanda,
calm before storm (1919-1938),
indonesia,
jepang,
knil,
medali,
muara-buku,
perang dingin,
perang dunia I,
perang dunia II,
perwira,
prajurit,
tentara,
ulang tahun blog,
victorian-edwardian
Langganan:
Postingan (Atom)