PENGUMUMANUntuk sementara waktu saya akan membatasi postingan saya dari 4 post per-bulan menjadi hanya 2 saja (diluar postingan tanggal 1 dan Wij Strijden met de Teekenstift). Ini dikarenakan saya akan berkonsentrasi di buku saya tentang "Babad Nipon".
Mohon dimaklumi dan DOAKAN SAYA YA!!!!
Label
agfa
(4)
amerika
(61)
belanda
(217)
buku
(79)
bulu tangkis
(6)
calm before storm (1919-1938)
(83)
canteen
(6)
cina
(25)
diary
(22)
dongeng
(2)
filateli
(30)
film
(7)
foto
(64)
gaji
(3)
gevaert
(3)
happy birthday
(8)
helm
(22)
hukum
(2)
indonesia
(256)
inggris
(53)
italia
(15)
jepang
(60)
jerman
(69)
kanji
(10)
kapal
(36)
kartun
(1)
kenang-kenangan invaliden
(4)
kepala negara
(68)
knil
(93)
komik
(1)
koos allemany
(18)
koran
(5)
liner
(2)
lukisan
(3)
m1
(11)
majalah
(15)
manual
(10)
medali
(31)
misteri
(20)
muara-buku
(12)
museum goes to campus
(8)
musik
(6)
named collection
(24)
olah raga
(9)
once upon a time
(3)
paper work
(45)
paska soviet
(19)
pengumuman
(8)
perang dingin
(158)
perang dunia I
(32)
perang dunia II
(162)
personal tale
(4)
perwira
(73)
peta
(9)
polisi
(18)
post-napoleonic
(6)
prajurit
(80)
propaganda
(57)
repro
(4)
rusia
(14)
sekolah
(7)
senjata
(18)
seragam
(32)
sipil
(107)
Story Behind Letter
(5)
surakarta
(70)
tentara
(137)
tni
(91)
ulang tahun blog
(17)
unik
(72)
update
(49)
veteran
(10)
victorian-edwardian
(41)
video
(18)
voc
(11)
Wij Strijden Met De Teekenstift
(52)
Oude Indonesie

Nederland oost-indië hier komen we!
Zoeklicht

We zullen de kolonie te verdedigen!
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Serba - Serbi Info
Senin, 15 Mei 2017
Pengumuman - Jumlah Post Dikurangi
Minggu, 14 Mei 2017
Wij Strijden Met De Teekenstift - Rudolf Hess
Bagi anda pemerhati sejaarah Perang Dunia II dan juga khususnya sejarah Jerman Nazi, nama Rudolf Hess tidaklah asing bagi anda. Dan orang ini yang diangkat oleh Hofer dalam kartun Wij Strijden Met de Teekenstift-nya kali ini.
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
Selamat dari prediksi tahun 1928 dimana hanya tinggal selangkah lagi menuju kematian, kejayaan Nazi muncul pada tahun 1933 saat Hitler diangkat menjadi kanselir yang berujung dengan kekuasaan kediktatoran setahun kemudian. Di saat yang sama, Hess diangkat menjadi Deputi Fuhrer dan bertanggung jawab atas segala kebijakan di awal pemerintahan Nazi tersebut. Salah satu kebijakannya adalah keluarnya hukum Nuremberg pada tahun 1935 yang membatasi masyarakat Yahudi Jerman.
Berbeda dengan petinggi Nazi lainnya saat itu, Hess bekerja kepada Hitler karena loyalitasnya. Dia juga tidak mencari kekuatan politik, prestise, maupun finansial dari posisi politiknya. Alhasil meskipun dia kurang mempunyai pengaruh yang kuat, namun dia sangat populer di tengah masyarakat Jerman. Ini juga tidak terlepas dari peran dia saat menemani Hitler berpidato dan dia sendiri sering berpidato di radio serta saat rapat besar. Saat Perang Dunia II pecah, Hess ditunjuk sebagai "pewaris" keduanya setelah Heinrich Himmler. Posisi lama Hess yaitu sebagai sekretaris pribadi Hitler digantikan oleh Martin Bormann. Untuk orang terakhir ini nantinya akan menentukan nasib Hess kelak.
Saat perang terjadi, perhatian Hitler tertuju pada diplomasi internasional dan urusan militer. Semua hal ini mengakibatkan Hess semakin jauh dengan Hitler, meskipun sebenarnya Hess mempunyai kemampuan untuk mengurus 2 kebijakan tersebut. Pengaruh Hess juga semakin menghilang dengan menguatnya Bormann di sisi Hitler. Kemalangan Hess juga ditambah dengan kekhawatiran dia dengan prospek Jerman dalam perang di 2 front. Alhasil dia mengambil keputusan diluar logika, membuat perdamaian dengan Inggris sebelum Unternehmen Barbarossa dilaksanakan!
Salah satu tindakan kontroversial dalam Perang Dunia II tersebut dia laksanakan pada 10 Mei 1941. Dengan Bf-110, Hess mengemudikan sendiri pesawat tersebut menuju Skotlandia. Meskipun berhasil mengelabui Angkatan Udara Inggris dan berhasil mendarat, Hess tertangkap dan keinginan dia untuk membuat perdamaian ditolak mentah - mentah oleh pemerintah Inggris. Di Jerman sendiri, keputusan Hess sudah pasti memukul Hitler secara personal yang dia anggap sebagai pengkhianatan. Hitler yang takut akan konsekuensi tindakan Hess dimata sekutunya, memerintahkan pers Jerman untuk memberitakan bahwa Hess sudah gila dan perjalanan dia ke Skotlandia tersebut tanpa sepengetahuan dan persetujuan Hitler. Petinggi Nazi lainnya seperti Herman Goring dan Joseph Goebbels menganggap bahwa dengan kegilaannya tersebut, seyogyanya Hess tidak menempati posisi tinggi dalam pemerintahan. Alhasil Hitler mencopot hak Hess di Jerman dan memerintahkan Hess untuk ditembak jika yang bersangkutan kembali ke Jerman. Selain itu pula posisi Deputi Fuhrer dihapuskan dan posisi tersebut diberikan kepada Bormann. Hess sendiri tetap ditahan oleh Inggris hingga akhir perang dan dia sendiri tetap dipenjara seumur hidup di Jerman sampai dia memutuskan bunuh diri pada tahun 1989.
Jadi dari cerita singkat Hess ini kita bisa menerka bahwa tindakan Hess ini memang diluar nalar dan membuat kebingungan di kedua belah pihak. Dan disinilah kita akan menerka arti gambar Hofer tentang Hess. Hofer menggambar Goebbels memakai papan yang bertuliskan "Hess ist nicht wahr!" (Hess itu tidak benar!) dan di waktu yang bersamaan dia juga membawa lonceng untuk memberitahu ke tiap orang. Seakan Goebbels mengumumkan sesuatu yang sangat penting. Semua hal yang digambar Hofer ini memang tidak terlepas dari kejadian yang terjadi pasca mendaratnya Hess di Skotlandia. Malam hari tanggal 12 Mei, penerbangan Hess sudah diberitakan oleh radio di Munich Jerman. Namun rute dan nasib Hess sendiri tidak dijelaskan di radio tersebut. Esoknya tanggal 13, pers Inggris diijinkan untuk memuat berita Hess ke Skotlandia dan dari sinilah Hofer mendengar kabar tentang Hess. Alhasil Hofer mulai menggambar sepak terjang Hess tersebut dan akibatnya kepada Jerman yang diwakili oleh Goebbels. Dan pada tanggal 14 Mei 1941, dimuatlah gambar tersebut di koran Bataviaasch Nieuwsblad.
Usia: 1941
Kosmonot dan Bintang Republik Indonesia
Setelah menulis artikel tentang Bintang Gerilya dimana salah satu penerimanya adalah pemimpin Kuba Fidel Castro, saya langsung merasa penasaran dengan apa medali Indonesia lainnya yang diberikan kepada orang asing. Perhatian saya tertuju dengan penghargaan tertinggi Indonesia yaitu Bintang Republik Indonesia. Setelah saya gali, beberapa penerima penghargaan tersebut adalah kosmonot Uni Soviet terkenal.
Menurut penelitian saya, sebelum tahun 1965 terdapat 5 orang kosmonot penerima Bintang Republik Indonesia. Salah satu sumber informasi penting disini adalah kesaksian Profesor Alexey Drugov yang saat itu menjadi penerjemah Bahasa Indonesia bagi para kosmonot. Drugov sendiri, sempat ikut serta pergi ke Indonesia saat para kosmonot melakukan kunjungan kenegaraan. Menurut kesaksian Drugov yang diwawancari oleh Mikhail Kouritsyn, Bintang Republik Indonesia mengalami debutnya untuk para kosmonot pada tahun 1961.
Tercatat pada Juni 1961, Presiden Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri Tirai Besi tersebut. Disana Soekarno berkeinginan untuk mempererat hubungan antar kedua negara. Hasil kunjungan Soekarno tersebut yang belum lama dari tercatatnya rekor manusia di luar angkasa atas Yuri Gagarin, terkulminasi dengan diberinya Bintang Republik Indonesia kelas II kepada Gagarin. Selain itu pula, Leonid Brezhnev yang saat itu menjabat Ketua Presidium Tertinggi Soviet juga Soekarno berikan Bintang Republik Indonesia kelas I. Sebagai balasan, pihak Soviet memberi Soekarno Орден Ленина (Orden Lenina).
Menurut penelitian saya, sebelum tahun 1965 terdapat 5 orang kosmonot penerima Bintang Republik Indonesia. Salah satu sumber informasi penting disini adalah kesaksian Profesor Alexey Drugov yang saat itu menjadi penerjemah Bahasa Indonesia bagi para kosmonot. Drugov sendiri, sempat ikut serta pergi ke Indonesia saat para kosmonot melakukan kunjungan kenegaraan. Menurut kesaksian Drugov yang diwawancari oleh Mikhail Kouritsyn, Bintang Republik Indonesia mengalami debutnya untuk para kosmonot pada tahun 1961.
Tercatat pada Juni 1961, Presiden Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri Tirai Besi tersebut. Disana Soekarno berkeinginan untuk mempererat hubungan antar kedua negara. Hasil kunjungan Soekarno tersebut yang belum lama dari tercatatnya rekor manusia di luar angkasa atas Yuri Gagarin, terkulminasi dengan diberinya Bintang Republik Indonesia kelas II kepada Gagarin. Selain itu pula, Leonid Brezhnev yang saat itu menjabat Ketua Presidium Tertinggi Soviet juga Soekarno berikan Bintang Republik Indonesia kelas I. Sebagai balasan, pihak Soviet memberi Soekarno Орден Ленина (Orden Lenina).
![]() |
Perhatikan perbedaan kelas Bintang Republik Indonesia yang dikenakan Brezhnev dan Gagarin. Brezhnev berupa sash dan Gagarin berupa neck ribbon. Namun perbedaan yang lebih detil terletak pada jumlah garis di bagian tengah ribbon masing - masing bintang. Sumber |
Video Pemberian Bintang Republik Indonesia kepada Gagarin - Brezhnev
![]() |
Yayu Rulia Sutowiryo (Istri Letnan Jenderal Ahmad Yani) bersama kosmonot - kosmonot Uni Soviet. Sumber |
Setelah video dan gambar di atas, mari kita lihat saat Gagarin memakai Bintang Republik Indonesia.
Yuri Alekseyevich Gagarin
Gherman Stepanovich Titov
![]() |
Gagarin memakai bintang dada Bintang Republik Indonesia di posisi yang kurang tepat dan nantinya akan diikuti pula oleh kosmonot yang lainnya. Mungkin saat itu Gagarin memakai standar posisi bintang yang dipakai oleh Soviet. Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Perhatikan ribbon Bintang Republik Indonesia yang berada di barisan bawah ribbon bar Gagarin. Sumber |
Setelah Gagarin, sisa kosmonot yang mendapatkan Bintang Republik Indonesia menerimanya saat mereka melakukan kunjungan ke Indonesia.
Kosmonot kedua yang mendapatkan Bintang Republik Indonesia adalah rekan Gagarin yaitu Gherman Titov. Titov yang dikenal sebagai orang kedua yang berhasil ke luar angkasa, menerima bintang saat dia melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1962.
Kosmonot kedua yang mendapatkan Bintang Republik Indonesia adalah rekan Gagarin yaitu Gherman Titov. Titov yang dikenal sebagai orang kedua yang berhasil ke luar angkasa, menerima bintang saat dia melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1962.
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Berbeda dengan Gagarin, kali ini Titov memakai bintang di posisi yang benar. Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Perhatikan panjang ribbon bar Bintang Republik Indonesia yang lebih panjang dibandingkan ribbon bar medali Uni Soviet. Sumber |
![]() |
Uniknya panjang ribbon bar Bintang Republik Indonesia kali ini disamakan dengan ribbon bar yang lain. Harap diperhatikan bahwa Titov kali ini memakai seragam Rusia dan bukannya Uni Soviet. Sumber |
Orang ketiga yaitu Andrian Nikolayev. Kosmonot ketiga Soviet yang ikut serta dalam proyek roket Soyuz 3 tersebut sama seperti Titov, menerima penghargaan saat berkunjung ke Indonesia setahun kemudian. Uniknya kunjungan Nikolayev dan juga pemberian Bintang Republik Indonesia sempat diabadikan pada dokumenter Soviet dibawah ini.
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
Orang keempat adalah seorang wanita. Wanita pertama yang berhasil menjelajah antariksa tersebut bernama Valentina Tereshkova. Tereshkova yang juga istri Nikolayev mendapatkan bintang saat kunjungan ke Indonesia pula yaitu pada bulan November 1963.
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
Kosmonot terakhir yang mendapatkan Bintang Republik Indonesia adalah Valery Bykovsky. Sama seperti kosmonot lainnya minus Gagarin, dia mendapatkan bintang saat melakukan kunjungan ke Indonesia. Bykovsky ke Indonesia bersamaan dengan Tereshkova.
![]() |
Sumber |
Valery Fyodorovich Bykovsky
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
![]() |
Sumber |
Awalnya saya mengira saat kunjungan Soekarno ke Uni Soviet, semua kosmonot yang dia temui atau 4 orang pada foto paling atas mendapatkan Bintang Republik Indonesia. Namun setelah saya teliti, Pavel Popovich tidak pernah menerima tanda penghargaan tersebut. Maka setelah saya kroscek dengan keterangan Drugov, saya ambil kesimpulan bahwa selain Gagarin hanya kosmonot yang melakukan kunjungan ke Indonesia yang menerima Bintang Republik Indonesia.
Bagaimana dengan penerima Bintang Republik Indonesia selain para kosmonot saat kunjungan Soekarno ke Soviet? Brezhnev masih memakai Bintang Republik Indonesia meskipun sebatas ribbon pada seragamnya.
Bagaimana dengan penerima Bintang Republik Indonesia selain para kosmonot saat kunjungan Soekarno ke Soviet? Brezhnev masih memakai Bintang Republik Indonesia meskipun sebatas ribbon pada seragamnya.
![]() |
Ribbon Bintang Republik Indonesia berada di bagian tengah larik paling bawah. Sumber |
Bagaimanakah dengan Khruschev? Ada kemungkinan dia tidak menerima Bintang Republik Indonesia. Setelah saya cek kesana kemari, tidak ada informasi mengenai tanda penghargaan Indonesia yang dia terima. Satu - satunya dokumentasi mengenai tanda penghargaan yang dimiliki Khruschev adalah medali yang disimpan oleh putranya yaitu Sergei.
![]() |
Sumber |
Seperti yang anda lihat, tidak ada satupun tanda penghargaan dari Indonesia. Bahkan jika kita melihat model dan bentuk medali di pigura, ada kemungkinan semua medali disitu adalah medali model Uni Soviet.
Akhir kata sangatlah unik, melihat Bintang Republik Indonesia dipakai oleh perwira militer Uni Soviet. Karena Uni Soviet tidak mengenal tanda penghargaan jenis neck ribbon laiknya penghargaan model Amerika. Seakan Bintang Republik Indonesia paling kentara jika dilihat bahkan kalung rantai قلادة النيل العظمى (Kiladat El Nil / Order of the Nile) seakan kalah saat kita perhatikan.
Usia: 1961 - 1963 ?
Akhir kata sangatlah unik, melihat Bintang Republik Indonesia dipakai oleh perwira militer Uni Soviet. Karena Uni Soviet tidak mengenal tanda penghargaan jenis neck ribbon laiknya penghargaan model Amerika. Seakan Bintang Republik Indonesia paling kentara jika dilihat bahkan kalung rantai قلادة النيل العظمى (Kiladat El Nil / Order of the Nile) seakan kalah saat kita perhatikan.
Usia: 1961 - 1963 ?
Senin, 08 Mei 2017
Wij Strijden Met De Teekenstift - Haile Selassie
Kembali lagi bersama petualangan Mussolini di Perang Dunia II dimata "Kick" Hofer!
Jujur saja, Mussolini memang sering jadi bulan - bulanan Hofer disini. Ya namanya juga dia kurang kompeten dalam perang global ini. Kali ini kita akan membahas Etiopia dan penguasanya yaitu Haile Selassie.
Etiopia sebenarnya dari dulu diincar oleh Italia. Kolonialisme Eropa di Afrika masih sangat kental pada era Victoria. Maka tidak heran Etiopia menjadi target Italia yang saat itu ikut dalam kloter terakhir Scramble of Africa bersama Jerman.
Konflik antara Etiopia dengan Italia pecah karena perbedaan perjanjian. Alhasil berkobarlah Perang Italo - Etiopia Pertama yang terjadi dari medio tahun 1894 - 1896. Namun Etiopia memberi kejutan dengan mengalahkan Italia dalam perang tersebut. Dan salah satu pertempurannya yang paling terkenal adalah Pertempuran Adwa. Efek dari kekalahan Italia adalah selain jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri Fransesco Crispi juga terjadi kerusuhan di beberapa kota di Italia. Di lain pihak, Kaisar Etiopia Menelik II berhasil mempertahankan kedaulatan Etiopia dan Italia dengan terpaksa mengakuinya. Selain itu pula negara kolonial Eropa yang berbatasan dengan Etopia seperti Inggris dan Prancis langsung berdiplomasi dengan Etiopia. Namun petualangan Italia atas Etiopia belumlah usai ...
Munculnya Mussolini sebagai pemimpin Italia mulai mengembalikan ambisi Italia atas Etiopia. Sebelum kekalahannya dengan Etopia, sebelumnya Italia berhasil menundukkan Somalia dan dari sinilah bibit dari konflik antar kedua negara tersebut bersemai. Pada akhirnya konflik tersebut mulai berkembang pada tahun 1934 saat Etiopia menuduh Italia tidak mematuhi perjanjian antar batas yang mereka tanda tangani pada tahun 1928. Akibatnya terjadi pertempuran di antara kedua belah pihak di perbatasan, alhasil muncullah krisis Abisinia. Krisis yang tidak bisa ditanggulangi oleh Liga Bangsa - Bangsa tersebut akhirnya berubah menjadi perang di antara kedua pihak pada tahun 1935.
Namun berbeda dengan Menelik II, penguasa Etiopia saat ini yaitu Haile Selassie I menghadapi perang yang benar - berbeda dibandingkan apa yang dihadapi oleh moyangnya tersebut. Kekuatan udara dan gas beracun serta teknologi persenjataan Italia yang lebih modern mengakibatkan Etiopia mengalami kekalahan. Meskipun pada saat itu, ironisnya sekutu masa depan Italia yaitu Jerman membantu Etiopia dengan mengirimkan persenjataan modern. Akhirnya Haile Selassie mengasingkan diri ke Inggris pada tahun 1936. Etiopia selanjutnya dimasukkan Italia bersama dengan Somalia dan Eritrea serta menjadi Afrika Timur Italia. Di tahun yang sama, Raja Italia yaitu Vittorio Emanuelle III memproklamirkan dirinya menjadi ንጉሠ ነገሥት (nəgusä nägäst / Raja di Raja) atau Kaisar Etiopia.
Sayang bagi Italia, kejayaan Afrika Timur Italia tidaklah bertahan lama. Karena Perang Dunia II pecah dan pada tahun 1940, Mussolini mengambil posisi pada pihak poros. Memang Afrika Timur Italia sempat meluas saat Italia mengalahkan pasukan Inggris di Somalia. Namun kondisi tersebut hanya bertahan selama setahun saat Inggris melancarkan Operasi Afrika Timur. Bisa ditebak jika salah satu hasil dari operasi militer tersebut adalah lepasnya kontrol Italia terhadap Etiopia. Haile Selassie sendiri sudah ikut serta dalam operasi tersebut sejak bulan Januari 1941. Pada akhirnya Haile Selassie kembali ke ibukota Etiopia yaitu Addis Ababa pada 5 Mei 1941. Nantinya pada Januari 1942, Inggris mengakui posisi Haile Selassie sebagai Kaisar Etiopia.
Jadi setelah penjelasan di atas, anda pasti bisa mengerti apa yang Hofer akan gambar di propagandanya pada 8 Mei 1941. Hofer menggambar Haile Selassie masuk ke Addis Ababa. Di pintu gerbang terdapat 2 bendera yaitu Inggris dan Afrika Selatan. Saat itu Afrika Selatan adalah salah satu partisipan Operasi Afrika Timur. Di tengah kita bisa melihat Vittorio Emanuelle jatuh bersama pedangnya. Pada pedangnya terdapat tulisan "Koning - Keizer" atau yang berarti Raja di Raja alias Kaisar. Artinya lepas sudah gelar Kaisar Etiopia Vittorio Emanuelle. Di latar depan, terlihat Mussolini yang di lehernya tergantung sebuah pagar balkon. Kemungkinan pagar tersebut melambangkan pagar balkon dimana Mussolini sering berpidato. Menurut saya mungkin Hofer menggambarkan Mussolini hanya banyak omong. Dan sekali lagi Hofer menyampaikan ramalan yang cukup tepat bahwa kembalinya Haile Selassie ke Addis Ababa adalah pertanda berakhirnya Kekaisaran Italia. Memang benar bahwa paska kekalahan Italia atas Inggris di Afrika Tengah, kekuasaan Italia di Afrika hanya tinggal di Afrika Utara. Itu saja awalnya mereka mengalami kekalahan dari Inggris hingga datangnya bantuan dari Jerman melalui Erwin Rommel. Saat pasukan Rommel diusir dari Afrika, berakhir sudah cengkeraman Italia terhadap benua itu dan berakhir pula monarki Italia nantinya ...
Munculnya Mussolini sebagai pemimpin Italia mulai mengembalikan ambisi Italia atas Etiopia. Sebelum kekalahannya dengan Etopia, sebelumnya Italia berhasil menundukkan Somalia dan dari sinilah bibit dari konflik antar kedua negara tersebut bersemai. Pada akhirnya konflik tersebut mulai berkembang pada tahun 1934 saat Etiopia menuduh Italia tidak mematuhi perjanjian antar batas yang mereka tanda tangani pada tahun 1928. Akibatnya terjadi pertempuran di antara kedua belah pihak di perbatasan, alhasil muncullah krisis Abisinia. Krisis yang tidak bisa ditanggulangi oleh Liga Bangsa - Bangsa tersebut akhirnya berubah menjadi perang di antara kedua pihak pada tahun 1935.
Namun berbeda dengan Menelik II, penguasa Etiopia saat ini yaitu Haile Selassie I menghadapi perang yang benar - berbeda dibandingkan apa yang dihadapi oleh moyangnya tersebut. Kekuatan udara dan gas beracun serta teknologi persenjataan Italia yang lebih modern mengakibatkan Etiopia mengalami kekalahan. Meskipun pada saat itu, ironisnya sekutu masa depan Italia yaitu Jerman membantu Etiopia dengan mengirimkan persenjataan modern. Akhirnya Haile Selassie mengasingkan diri ke Inggris pada tahun 1936. Etiopia selanjutnya dimasukkan Italia bersama dengan Somalia dan Eritrea serta menjadi Afrika Timur Italia. Di tahun yang sama, Raja Italia yaitu Vittorio Emanuelle III memproklamirkan dirinya menjadi ንጉሠ ነገሥት (nəgusä nägäst / Raja di Raja) atau Kaisar Etiopia.
Sayang bagi Italia, kejayaan Afrika Timur Italia tidaklah bertahan lama. Karena Perang Dunia II pecah dan pada tahun 1940, Mussolini mengambil posisi pada pihak poros. Memang Afrika Timur Italia sempat meluas saat Italia mengalahkan pasukan Inggris di Somalia. Namun kondisi tersebut hanya bertahan selama setahun saat Inggris melancarkan Operasi Afrika Timur. Bisa ditebak jika salah satu hasil dari operasi militer tersebut adalah lepasnya kontrol Italia terhadap Etiopia. Haile Selassie sendiri sudah ikut serta dalam operasi tersebut sejak bulan Januari 1941. Pada akhirnya Haile Selassie kembali ke ibukota Etiopia yaitu Addis Ababa pada 5 Mei 1941. Nantinya pada Januari 1942, Inggris mengakui posisi Haile Selassie sebagai Kaisar Etiopia.
Jadi setelah penjelasan di atas, anda pasti bisa mengerti apa yang Hofer akan gambar di propagandanya pada 8 Mei 1941. Hofer menggambar Haile Selassie masuk ke Addis Ababa. Di pintu gerbang terdapat 2 bendera yaitu Inggris dan Afrika Selatan. Saat itu Afrika Selatan adalah salah satu partisipan Operasi Afrika Timur. Di tengah kita bisa melihat Vittorio Emanuelle jatuh bersama pedangnya. Pada pedangnya terdapat tulisan "Koning - Keizer" atau yang berarti Raja di Raja alias Kaisar. Artinya lepas sudah gelar Kaisar Etiopia Vittorio Emanuelle. Di latar depan, terlihat Mussolini yang di lehernya tergantung sebuah pagar balkon. Kemungkinan pagar tersebut melambangkan pagar balkon dimana Mussolini sering berpidato. Menurut saya mungkin Hofer menggambarkan Mussolini hanya banyak omong. Dan sekali lagi Hofer menyampaikan ramalan yang cukup tepat bahwa kembalinya Haile Selassie ke Addis Ababa adalah pertanda berakhirnya Kekaisaran Italia. Memang benar bahwa paska kekalahan Italia atas Inggris di Afrika Tengah, kekuasaan Italia di Afrika hanya tinggal di Afrika Utara. Itu saja awalnya mereka mengalami kekalahan dari Inggris hingga datangnya bantuan dari Jerman melalui Erwin Rommel. Saat pasukan Rommel diusir dari Afrika, berakhir sudah cengkeraman Italia terhadap benua itu dan berakhir pula monarki Italia nantinya ...
Usia: 1941
Label:
belanda,
buku,
calm before storm (1919-1938),
indonesia,
inggris,
italia,
jerman,
kepala negara,
perang dunia II,
propaganda,
Wij Strijden Met De Teekenstift
Minggu, 07 Mei 2017
Kancing KNIL Knoop Singa
Setelah kancing artileri K.N.I.L., saya berhasil mendapatkan kancing milik KNIL lainnya!
Kancing menurut Koos Allemany dipanggil dengan sebutan leeuwenknoop atau "knoop singa". Kenapa disebut dengan sebutan itu? Karena relief singa yang tercetak pada kancing (leeuwenknoop = kancing singa). Lambang singa disini tidak lain adalah lambang dari pemerintah Belanda.
Jika anda bertanya - tanya, knoop singa dipasang pada seragam garoet. Tepatnya garoet sebagai uitgaanstenue dan juga dipakai untuk acara resmi. Acara resmi disini bukan berarti garoet sebagai groot tenue, karena saat itu seragam blauw atilla masih ada. Uitgaanstenue sebenarnya sama artinya dengan groot tenue, namun juga bisa diartikan sebagai seragam bepergian yang sama hierarkinya dengan kleine tenue atau P.D.H. (Pakaian Dinas Harian). Saat blauw atilla untuk hierarki non-perwira dipensiunkan, knoop singa menempati posisi yang penting dalam menggantikannya.
Terdapat 4 jenis pabrikan knoop singa yang saya dapatkan disini.
Kancing menurut Koos Allemany dipanggil dengan sebutan leeuwenknoop atau "knoop singa". Kenapa disebut dengan sebutan itu? Karena relief singa yang tercetak pada kancing (leeuwenknoop = kancing singa). Lambang singa disini tidak lain adalah lambang dari pemerintah Belanda.
Jika anda bertanya - tanya, knoop singa dipasang pada seragam garoet. Tepatnya garoet sebagai uitgaanstenue dan juga dipakai untuk acara resmi. Acara resmi disini bukan berarti garoet sebagai groot tenue, karena saat itu seragam blauw atilla masih ada. Uitgaanstenue sebenarnya sama artinya dengan groot tenue, namun juga bisa diartikan sebagai seragam bepergian yang sama hierarkinya dengan kleine tenue atau P.D.H. (Pakaian Dinas Harian). Saat blauw atilla untuk hierarki non-perwira dipensiunkan, knoop singa menempati posisi yang penting dalam menggantikannya.
Terdapat 4 jenis pabrikan knoop singa yang saya dapatkan disini.
1. W. Vervloet & Zoon den Haag:
W. Vervloet & Zoon bertempat di Papestraat 21 di Den Haag / 's Gravenhage / The Hague Belanda. Buka pertama kali pada tahun 1844, W. Vervloet & Zon merupakan pabrik perlengkapan militer dan sipil. Mereka sempat memproduksi pedang namun berhenti pada tahun 1930. Di bekas kantornya sekarang, berdiri sebuah toko bernama Het Kroket Loket yang menjual kroket ...
Topi Ambtenaar buatan W. Vervloet
Sumber: Marktplaats |
2. J.P. Mol Breda:
J.P. Mol adalah usaha dagang topi dan seragam bertempat di Speelhuislaan, Breda, Belanda. Sejak tahun 1890, mereka menambah barang dagangan mereka dengan pedang yang dipakai oleh hierarki militer. Saat pendudukan oleh Jerman pada Perang Dunia II, J.P. Mol memproduksi topi untuk digunakan oleh militer Jerman dan tahun 1941 mereka sempat membangun pabrik baru. Tahun 1983, J.P. Mol diakuisisi oleh Klavers-Jansen dan kantor lama mereka diambrukkan.
3. Cordesius & Zoon Batavia Centrum:
Cordesius & Zoon merupakan pabrikan dalam negeri. Bertempat di jalan Gunung Sahari 43, 44, dan 45 di Batavia Centrum (sekarang Jakarta Pusat), Cordesius merupakan usaha dagang yang juga pabrik mesin dan barang logam. Selain Batavia Centrum, mereka juga menyebut daerah asal mereka dengan Weltevreden. Pada masanya pabrik tersebut selain menghasilkan medali untuk KNIL, mereka juga sempat membuat peluit untuk keperluan politie (polisi).
Emblem Schietsprijs van het Koninklijke Nederlandsch-Indisch Leger Model 1897 Buatan Cordesius
Mitrailleur (Senapan Mesin)
Sumber: Marktplaats |
Geweer / Karabijn (Senapan / Karaben)
Sumber: Maarktplaats |
Pada saat jatuhnya Belanda ke tangan Jerman, Cordesius ikut membuat barang yang memperkuat patriotisme. Salah satunya adalah emblem untuk Prins Bernhardfonds atau yang lebih dikenal dengan Spitfirefonds untuk keperluan J.M.C. / I.M.C. (Javasche Motor Club / Indische Motor Club).
Sumber |
Cordesius sendiri sempat membuat anak cabang yang bernama Corzo. Uniknya Corzo berkonsentrasi pada perhiasan. Dengan masuknya Perang Dunia II, Corzo sempat membuat emblem untuk KNIL.
Belum diketahui nasib Cordesius pada masa Jepang. Namun pada masa Perang Kemerdekaan, Cordesius membuat emblem untuk pasukan KNIL. Setelah masa kedaulatan, Cordesius masih membuat emblem dan salah satu contohnya yang langka adalah wing untuk AURI / TNI AU. Wing ini kemungkinan untuk navigator.
![]() |
Sumber |
Tidak diketahui nasib Cordesius berikutnya, kemungkinan mereka masih beroperasi hingga pertengahan dekade 1950-an saat nasionalisasi yang gencar dilakukan oleh Soekarno. Jika kita cek alamat Gunung Sahari 43 pada peta masa kini, masih berdiri sebuah bangunan terlantar. Apakah mungkin itu bekas pabrik Cordesius???
4. Tidak ber-marking:
Kancing ini tidak ber-marking, kemungkinan buatan pabrik kecil. Namun meskipun kecil, kualitas relief singa yang dihasilkan sangatlah apik. Bahkan sanggup mengalahkan kualitas singa hasil Cordesius. Ada kemungkinan badan usaha yang membuat kancing ini adalah badan usaha yang sudah seringkali menerima pesanan dan harga yang ditawarkan tidaklah murah.
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, knoop singa dipasang pada seragam garoet dan semua hierarki KNIL memakainya.
Dari sergeant eerste klasse / europeesche sergeant ...
Knoop singa tetap dipakai pada era Perang Kemerdekaan. Namun kali ini untuk seragam model Inggris dan Amerika yang menjadi groot tenue KNIL. Saat itu muncul pula knoop singa jenis baru namun tidak bertahan lama karena datangnya era kedaulatan Indonesia pada tahun 1950. Sekedar tambahan, knoop singa juga dipakai pada seragam militer di Belanda.
Jadi inilah bagian kecil yang terlupakan dari seragam garoet.
Usia: 1912 - 1942
Langganan:
Postingan (Atom)