Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Minggu, 01 Oktober 2017

Pier 3 Bush Docks Broklyn

Sebagai pengganti cerita Kenang - Kenangan Invaliden, berikut akan saya ceritakan perjalanan mengarungi lautan pada tahun 1959. Cerita ini sendiri berasal dari catatan harian seorang pegawai Djakarta Lloyd yang berangkat dari Amerika dan pulang menuju Indonesia. Kisah yang dia tulis disini termasuk mendetil, selain tentang interaksi antar kolega juga kesaksian dia di tiap tempat persinggahan. Jadi berikut adalah cerita pertama di New York ...

Sabtu Legi, 631-90/51. 31 Januari 1959 D1
Tiny, hari ini saya naik kapal, dan sejak hari ini pula kumulai menulis catatan baru dimulai dengan angka D1. Meski hanya sebaris atau dua, akan kuusahakan menulis catatan tiap hari, maka ini sudah kusiapkan lembaran yang kira - kira cukup untuk dipakai catatan sampai Jakarta. * Hari kamis dan Jumat, saya lupa membuat surat perharinya untuk kau, sebagai gantinya saya kemarin dan besok mengirim kartu pos bergambar.* Untuk catatan perlu diberitahukan bahwa hari Kamis tanggal 29 Januari, pagi harinya saya menemani Mr. Jones, membahas hal soal pajak, dan apa yang akan dilakukan setelah membahasnya. Jam 10, saya kemudian ke dokter lagi, diberi resep obat- obat yang diperlukan di perjalanan. Dr. Chiaramonte baik sekali kepadaku. Saat saya memberitahu bahwa saya sendiri yang akan membayar biayanya, dia langsung mengurangi ongkos, yang sebelumnya $ 35 menjadi $ 25. Kembali di kantor, saya menelepon Boise Griffin kalau saja ada telegram dari D.L. (Djakarta Llyod) tentang biaya dokter, terakhir, sehabis diperiksa ya benar ada beberapa perintah dari D.L. kepada Boise Griffin kalau biaya dokter bisa diganti. Telegram D.L. baru datang tadi malam.* Sekitar jam 2 aku pulang, sampai di rumah langsung mempersiapkan koper sampai malam. Mas Prantoko dan Mas Dharta datang untuk mengambil tape recoder - nya Mas Noro yang dititipkan ke saya.

Sumber
Kemarin, pagi - pagi aku sudah bangun kemudian menyelesaikan persiapan. Jam 10 akhirnya selesai semua, kemudian saya merapikan diri. Koper jumlahnya 4, tas tangan 2 dan pengait gorden juga saya lepas. Wah ya keringatan jadinya. Setelah mendapat taksi, saya kemudian berangkat ke pelabuhan Pier 3 Bush Docks di Brooklyn. 
Sumber
Selamat tidak terjadi apa - apa, barang - barang tadi dinaikkan ke kapal dan saya diperlihatkan ke kamar oleh Chief Steward. Saya kemudian kembali ke kantor, berpamitan kepada teman - teman. Saat di rumahnya Mr. Sorapure, saya diantar menghadap Presidennya yaitu Mr. Royden, saya berpamitan dan dia memberi "good luck wish". Saat akan kembali, ada Outward Freight Department. Saya diberi "Parting Gift" yang berwujud actentas yang terbuat dari kulit bagus sekali dan tempat menyimpan uang, dua - duanya ada huruf "K". Saya merasa senang dan campur terharu, kok teman - teman bisa sampai segininya. Tempat menyimpan uangnya boleh kamu pakai nanti. *Saat pulang, saya mampir ke toko membeli macam - macam untuk mengisi tas baru tadi. Radio clock milik saya tidak dibawa karena tidak bisa dipakai di Indonesia, kalau saudara Abdulfirman menginginkannya saya suruh menggantinya, saya titipkan kipas angin di mas Prantoko. Tadi malam, saya diminta teman - teman untuk tidur di apartemen 332 west 89th street. Wah ya seru malamnya, tidur sekalian ngobrol.
Sumber
Paginya, hari kelihatan baik sekali. Sangat terang, matahari bersinar terang benderang. Saya menuju ke kapal diantarkan teman - teman, Teddy juga datang mengantar. Mr. Woisin dengan 3 anak perempuannya juga ke kapal. Teddy memberi bungkusan mainan untuk Totom, yaitu Teddy Bear yang bisa bermain tambur dan juga bisa berjalan. Sudah, nanti Totom pasti senang sekali kalau menerima mainan ini.
Sekitar jam 12 teman - teman pulang, surat - suratku diperiksa dan dinyatakan beres, melegakan hatiku. Teddy saat perpisahan matanya berkaca - kaca, sepertinya sangat kehilangan saya. Ini sebentar lagi kapal akan berangkat, penumpangnya total 12 orang. Berhenti di Aden dan Singapura, yang turun di Jakarta keluarga pelukis dan saya. Jam 18:30, berangkat menuju Jakarta, pulang.

Inilah bagian pertama dari perjalanan catatan harian kita. Kita bisa melihat bahwa kehidupan seorang pegawai perkapalan pada masa itu, apalagi yang bertugas di luar negeri, memang tidaklah biasa. Tunggu bulan berikutnya untuk melihat perjalanan mengarung samudera berikutnya. :)


Usia: 1959

Tidak ada komentar:

Posting Komentar