Oude Indonesie

Oude Indonesie
Nederland oost-indiƫ hier komen we!

Zoeklicht

Zoeklicht
We zullen de kolonie te verdedigen!

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?
Which side are you? Voor het koninklijke or demi Republik?

Kamis, 26 Oktober 2017

Wij Strijden Met De Teekenstift - Rotterdam

Kenangan ... lebih tepatnya mengenang sebuah peristiwa penting pertempuran, entah itu berujung kemenangan atau minimal heroisme yang terlihat di pertempuran tersebut. Kita bangsa Indonesia sering mengenang pertempuran Surabaya tiap tahunnya karena heroisme pasukan kita entah itu dari golongan militer maupun sipil. Meskipun pertempuran tersebut tidak berujung kepada kemenangan namun heroisme mereka membuat patriotisme kita meningkat. Tiap negara pasti memiliki versinya masing - masing. Untuk Amerika ada Alamo, untuk Inggris ada Dunkirk, sedangkan Belanda salah satunya adalah pertempuran Rotterdam.
Pasukan Jerman di tanah Belanda.
Sumber

Hofer dalam karya wij strijden met de teekenstift-nya kali ini mengenang tentang Rotterdam Blitz. Blitz disini adalah pemboman kontroversial yang dilakukan Jerman terhadap kota Rotterdam. Mengapa kontroversial, karena tanda tanya besar masih menghinggap pada kapan pengeboman tersebut dilaksanakan. Ada yang menyebut pengeboman dilakukan agar Belanda cepat menyerah. Ada pula yang menuding bahwa pengeboman tidak perlu dilakukan karena Belanda pada akhirnya akan menyerah. Alhasil kota Rotterdam hampir rata dengan tanah karenanya.
Sebelum pengeboman, Rotterdam dipertahankan salah satunya oleh marinier atau marinir Belanda. Kegigihan mereka dalam mempertahankan sejengkal tanah airnya memang membuat Jerman kerepotan. Sejak awal invasi, Rotterdam memang sudah dijadikan target oleh Jerman. Pasukan pertahanan Rotterdam yang kecil awalnya sangat terkejut dengan serbuan dadakan Jerman. Alhasil komandan pertahanan Belanda yaitu kolonel der genie Pieter Wilhelmus Scharroo harus meminta bantuan. Meski Jerman berhasil memenangkan beberapa pertempuran awal, namun kegigihan Belanda dalam bertahan membuat Rotterdam tidak segera jatuh. Ditambah pula, marinir Belanda sempat melakukan serangan balik. Bahkan rencana Jerman untuk menyerbu Rotterdam secara total dengan tank harus diurungkan. Sejak invasi pada tanggal 10 Mei, pasukan Belanda tetap bertahan hingga tanggal 14 Mei.
Pasukan Jerman di dekat Rotterdam.
Sumber

Pasukan Belanda di Maasstation.
Sumber

Saksi bisu kegigihan Belanda.
Kapal S.S. Statendam yang dimanfaatkan oleh Jerman terbakar hebat hingga pertempuran usai.
Sumber

Melihat kondisi yang tidak semakin membaik, komandan pasukan tank Jerman yaitu generalmajor Rudolf Schmidt mengubah strategi dengan mengirimkan surat ultimatum kepada Scharroo untuk menyerah. Ancamannya adalah Rotterdam akan dihancurkan melalui udara. Namun Scharroo menolaknya dengan alasan surat Schmidt tidak sesuai dengan regulasi ultimatum seperti yang diatur oleh parlemen Belanda. Namun sebelum surat tersebut diperbaiki oleh Jerman, komandan luftwaffe yaitu Hermann Goring sudah memerintahkan 90 pesawat pembom he-111 ke Belanda atas perintah Hitler.
Di waktu yang sama, surat ultimatum yang sudah diperbaiki telah selesai. Pada surat tersebut, Belanda diberi waktu hingga sore hari untuk menyerah. Namun sebelum utusan Belanda yaitu kapitein J.D. Backer kembali ke Rotterdam, armada he-111 sudah tiba. Schmidt yang saat itu mengawal Backer langsung terkejut. Dia tidak pernah mengira ancaman dia menjadi kenyataan.
Kepanikan juga menghinggapi pasukan Jerman yang sejak awal sudah mengambil posisi dekat dengan Rotterdam. Mereka takut jika armada luftwaffe juga akan mengebom posisi mereka. Pasukan Jerman di darat berinisiatif untuk menembakkan flare ke arah pesawat untuk menggagalkan pengeboman. Namun sayang karena asap, tidak semua pesawat melihat flare tersebut alhasil pusat kota Rotterdam luluh lantak. Hampir 900 penduduk tewas, 90.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan lebih dari 25.000 bangunan hancur. Ironisnya, pasukan pertahanan Belanda masih utuh.
Surat ultimatum kedua Schmidt.
Sumber

Backer saat negosiasi ultimatum.
Sumber

Rotterdam paska pemboman ...
Sumber

Saat Rotterdam luluh lantak akibat pemboman, Scharroo sebenarnya tidak mau berdiskusi lagi kepada pihak Jerman soal ultimatum. Namun pada akhirnya dia memutuskan untuk menyerah. Keputusannya direstui komandan Belanda yaitu Generaal Henri Winkelman.
Akhirnya dari Rotterdam muncul seorang sergeant majoor der genie yang membawa bendera putih. Dia adalah Gerrit van Ommering yang menyeberangi Maasbruggen atau Jembatan Maas menuju jalan van der Tak di Noordereiland. Dia juga ditemani oleh 3 marinier yang ikut menyerah yaitu korporaal der mariniers R. van Ombergen, marinier der 3 klasse A.T.S. Clijssen, dan marinier der 3 klasse B. Seegers. Kemudian muncullah Scharroo dan Backer. Kedatangan mereka menandai menyerahnya Rotterdam ke Jerman.
Van Ommering dengan bendera putihnya.
Sumber


Sumber


3 marinier Belanda.
Sumber


Sumber


Sumber: Pinterest

Sumber



Scharroo bersama Schmidt.
Raut muka Schmidt menandakan kesedihan yang mendalam.
Sumber

Menyerahnya Rotterdam juga menandai menyerahnya Belanda. Esoknya 15 Mei 1940, Winkelman menandatangani menyerahnya Belanda ke Jerman di desa Rijsoord. Dia memutuskan untuk menyerah karena kota lain seperti Utrecht juga diancam akan dibom oleh Jerman.
Sumber

Sumber

Di pihak Jerman, pertempuran tersebut juga diikuti oleh tokoh penting mereka pula. Yang pertama adalah komandan fallschirmjager yaitu generalleutnant Kurt Student yang nantinya tertembak peluru nyasar di kepala saat proses menyerahnya Rotterdam. Tokoh kedua adalah oberstleutnant Dietrich Hugo Hermann von Choltitz yang kelak menyelamatkan Paris dari rencana bumi hangus Hitler pada tahun 1944. Kiprah von Choltitz sendiri paling menonjol saat dia menggagalkan usaha pembantaian pasukan SS yang murka terhadap orang Belanda saat mereka mengira bahwa Student terkena tembakan pasukan Belanda. Von Choltitz pula yang berinisiatif menembakkan flare ke arah armada luftwaffe yang akan mengebom Rotterdam. 
Von Choltitz bersama Backer.
Sumber

Heroisme marinier dalam mempertahankan Rotterdam tidak dilupakan oleh pemerintah Belanda. Kelak saat perang sudah usai, Belanda memberikan penghargaan militaire willems orde kepada pasukan tersebut. Ironisnya Scharroo tidak diberikan penghargaan dalam jasanya di kota tersebut ...
Vaandel Korps Marinier
Sumber: Pinterest
Sumber

Kembali ke karya Hofer, disini dia menggambar bagaimana heroiknya pasukan marinier dan mencela pemboman Jerman. Dimana marinier baru menyerah saat Rotterdam yang penuh dengan wanita dan anak - anak, dibom. Digambarkan pula, marinier tidak menyerah dalam semangat dan seakan mencela pemboman Jerman. Hofer juga mencela koleganya yang menjadi kolaborator dengan gambar tetesan darah pada tangan yang sedang hormat Nazi ...
Ingat Rotterdam!
    Ingat Belanda!
            Ingat Tanah Air!


Usia: 1941

Tidak ada komentar:

Posting Komentar